Anda di halaman 1dari 3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 DCVG (Direct Current Voltage Gradient)

DCVG adalah metode yang paling akurat yang tersedia untuk mengukur dan
menemukan kerusakan lapisan pipa. Jika lapisan dibiarkan maka pipa bisa berisiko korosi.
Teknik ini didasarkan pada pengukuran gradien voltase di tanah di atas pipa yang dilindungi
secara katodik. Begitu teknisi tersebut mencatat pengukuran DCVG dan lokasi GPS, nilai%
IR dihitung. Bergantung pada tingkat besarnya% IR, penentuan dapat dilakukan jika
pemeriksaan fisik dilakukan penilaian dan perbaikan secara langsung.
(http://www.cceng.com.au, no year)

Pada peletakan jaringan pipa baru, direkomendasikan untuk melakukan Survei DCVG
segera setelah pemasangan pipa sehingga kontraktor dapat memperbaiki kemungkinan cacat
lapisan yang masih dalam garansi. Metode DCVG juga cocok untuk inspeksi pelapisan tangki
penyimpanan bawah tanah (http://www.corrocont.com/surveys/dcvg, 2016).

Survey DCVG dilakukan untuk mendeteksi adanya cacat coating pada struktur pipa
yang terpendam. Seringkali survey ini digunakan juga untuk menentukan apakah suatu area
bersifat anodic atau katodik, tetapi tidak bisa digunakan untuk mengukur level dari CP
(Cathodic Protection). Metode ini cukup efektif untuk mendeteksi cacat coating yang relatif
kecil dan tersembunyi sekalipun.

Survey DCVG dilakukan dengan mode On/Off dari arus yang keluar dari rectifier.
On/Off dari arus rectifier diatur siklusnya melalui current interrupter. Dengan begitu,
potensial soil to soil bisa diukur pada saat siklus On dan juga pada saat siklus Off. Istilah
potensial DCVG diartikan sebagai perbedaan/selisih antara potensial soil to soil pada saat
arus CP On dan potensial soil to soil pada saat arus CP Off

2.2 CIPS (Close Interval Potential Survey)

CIPS dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektifan sistem Proteksi Katodik yang
diterapkan pada pipa yang dikuburkan. Seperti namanya, survei tersebut merupakan evaluasi
potensi tanah terhadap pipa pada interval dekat (biasanya 3m atau kurang) sepanjang jalur
pipa. Survei CIPS juga dapat mengindikasikan area yang terkena gangguan dan kerusakan
lapisan. (http://www.ryscocorrosion.com/services/inspection/close-interval-potential-survey/,
no year).

Close Interval Potential Survey (CIPS) bertujuan untuk mengetahui integritas dari
jalur pipa khususnya berkaitan dengan efektifitas kerja dari Sistem Proteksi Katodik. Prinsip
dari CIPS ini adalah mengukur Potensial Pipa dalam kondisi Sistem Proteksi Katodik
berjalan, sehingga secara langsung akan dapat diketahui pada lokasi mana saja dari jalur pipa
yang tidak terlindungi oleh Sistem Proteksi Katodik tersebut. Kriteria proteksinya sendiri
sesuai dengan Standard NACE RP 0169 2002 Recommended Practice for Control of
External Corrosion on Underground or Submerged Metallic Piping Systems.

Selama survei CIPS, teknisi akan mendapatkan potensi pipa-ke-tanah arus searah
dengan interval reguler dan konsisten untuk mengevaluasi potensi CP dari pipa. Untuk
mencapai potensi yang akurat, teknisi membuat sambungan listrik ke pipa dengan
menggunakan kawat tembaga trailing yang terhubung ke titik uji CP. Kabel melepaskan diri
dari spul saat operator berjalan di sepanjang pipa, dan potensi pipa diukur dengan satu set
elektroda referensi pada permukaan tanah, diposisikan secara langsung di atas pipa pada
interval yang sering. Data potensial GPS dan CP dikumpulkan saat melintasi pipa untuk
membuat titik referensi yang akurat untuk menemukan potensi pipa-ke-tanah yang benar
sepanjang keseluruhannya (http://www.cceng.com.au, no year).
DAFTAR PUSTAKA

http://www.cceng.com.au/pipeline-coating-and-cp-surveys/, no year, Pipeline Cathodic


Protection (CIPS) and Coating Defect (DCVG) Surveys, diakses pada 19 November 2017.

http://www.corrocont.com/surveys/dcvg, 2016, DCVG method for locating the coating


defects, diakses pada 20 November 2017

http://www.ryscocorrosion.com/services/inspection/close-interval-potential-survey/, no year,
Close Interval Potential Survey (CIPS), diakses pada 20 November 2017.

Anda mungkin juga menyukai