Anda di halaman 1dari 26

MANFAAT TEH BAGI KESEHATAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti

UAN/UAS di SMA KORNITA

Tahun Pelajaran 2010/2011

Andika Sunyoto S.B.U

080910101

SMA KORNITA IPB

2010

LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Manfaat Teh Bagi Kesehatan

Nama : Andika Sunyoto S.B.U

Nomor Induk : 080910101

Kelas : XII IPS 1

Menyetujui;

Wali Kelas, Pembimbing,

R. Silvi Epriyanti, S.pi. Titin Surtini S.E.

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs. Subagio, M.M.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat
taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
Manfaat Teh Bagi Kesehatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
UAN/UAS di SMA KORNITA tahun pelajaran 2010/2011.Pendekatan yang penulis
pakai untuk memecahkan masalah dalam karya tulis ini adalah pendekatan moral.
Penulis menguraikan masalah serta mencari alternative pemecahannya
berdasarkan hasil telaah dari berbagai sumber pustaka.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini dapat di selesaikan
karena penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu sudah
sepantasnya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Titin Sutini, S.E. selaku pembimbing
2. Ibu R. Silvi Epriyanti, S.pi. selaku wali kelas
3. Bapak Drs. Subagio, M.M. selaku kepala sekolah.
4. Kedua orang tua penulis yang senantiasa memberikan bantuan baik material
maupun non material.
Akhirnya penulis barharap, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi
pembaca.

Bogor, Oktober 2010

Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 3
A. Sejarah Teh di Indonesia ............................................................................... 3
B. Jenis Teh ...................................................................................................... 3
C. Macam Teh Berdasarkan Kemasan .............................................................. 5
D. Kandungan Alami Teh ............................................................................... 7
E. Khasiat Teh ................................................................................................. 7
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... 13
A. Cara Memproduksi Teh .............................................................................. 13
B. Meminum dan Membuat Teh Yang Benar ........................................... 14
C. Kebiasaan Minum Teh Yang Sehat ........................................................ 15
D. Tradisi Nge-Teh di Indonesia ................................................................... 16
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 17
A. Simpulan ........................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 19
LAMPIRAN ...................................................................................................... 20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang
dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun atau tangkai daun yang di
keringkan dari tanaman Camelia Sinansis (Tanaman Teh) kemudian diseduh
dengan air panas.
Istilah Teh juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah,
rempah-rempah, atau tanaman obat lainnya yang diseduh, misalnya: Teh
Rosehip, Camomile, Krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun
teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami Kafein Teofilin dan Antioksidan dengan
kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila
diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Asal-usul Teh dimulai oleh bangsa China yang telah meminum teh
selama 5000 tahun, asal mula teh pada awalnya masih merupakan legenda,
legenda yang paling terkenal adalah cerita tentang kaisar Shen Nung,
penemuan teh olehnya belum ditempatkan secara tepat dalam sejarah, yaitu
pada tahun 2737 sebelum masehi. Pada suatu hari ketika kaisar Shen Nung
akan meminum air mendidih yang dimasaknya tiba-tiba beberapa daun dari
pohon yang menjuntai tertiup angin dan jatuh tepat dipanci yang berisi air
mendidih tersebut, sang kaisar penasaran dan memutuskan untuk mencicipi
air rebusan yang sudah berubah warna menjadi agak kecoklatan, kaisar
merasakan air rebusan itu sedap dan menyegarkan tubuh.
Metode pembuatan teh dengan panci terbuka diperkanalkan oleh kaisar
Shen Nung terbukti setelah sekian lama waktu berjalan. Hal tersebut
membutuhkan waktu 4000 tahun sebelum metode pembuatan teh yang kita
kenal sekarang dikembangkan.
Lain lagi legenda dari India yang menghubungkan penemuan teh dengan
biarawan Bodhidharma, sang biarawan kelelahan setelah mengakhiri
pertapaannya selama 7 tahun. Dalam keputus asaan dia mengunyah
beberapa daun yang tumbuh didekatnya yang dengan serta-merta
menyegarkan kembali.
Eksperimen dari Bodhidharma tidak pernah disebarkan kepada
masyarakat umum pada saat itu.
Pada masa dinasti Ming (1368-1644) bangsa China mulai membuat teh
dengan air mendidih. Dengan sedikit adaptasi, tempat penuang anggur
tradisional dari China yang menggunakan penutup menjadi teko teh yang
sempurna.
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh
melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di
Indonesia . Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per
tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia
merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.

B. Rumusan Masalah
Dalam karya tulis ini penulis membahas apa saja yang terkandung dalam
teh sehingga dapat memberikan manfaat bagi yang menkomsumsinya.

C. Maksud dan Tujuan


Dalam karya tulis ini penulis bertujuan utama memenuhi persyaratan
mengikuti UAN/UAS di SMA KORNITA tahun ajaran 2010/2011. Dan secara
khusus penulis bertujuan agar pembaca lebih memahami dan mengerti apa
saja manfaat yang terkandung dalam teh.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sejarah Teh di Indonesia


Tanaman teh diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1680 oleh seorang
ahli botanical sekaligus dokter dari belanda bernama Andreas Cleyer di
perkebunan Batavia. Negara Indonesia pernah menjadi penghasil teh
terbesar di dunia, Indonesia yang banyak memiliki perkebunan yaitu Jawa
dan Sumatra. Namun sayangnya, sekarang ini hasil produksi mengalami
kemunduran.
Perkebunan teh di Indonesia banyak dibuka pada masa pemerintahan
Hindia Belanda (1830-1870) sebagai bagian dari politik tanam paksa. Pada
mulanya bibit teh dari Cina, namun setelah datang bibit teh dari India pada
tahun 1872 maka banyak perkebunan teh yang memakai bibit dari India,
karena ternyata lebih cocok dengan iklim Indonesia.
Indonesia banyak memiliki kebun teh terkenal, bahkan diantaranya ada
yang termasuk perkebunan teh yang terluas ke-1 dan tertinggi ke-2 se Dunia.

B. Jenis Teh
1. Teh Putih
Dibuat dari pucuk daun teh yang paling muda yang masih dipenuhi
dengan bulu-bulu halus. Teh putih tidak mengalami proses oksidasi
sama sekali. Sewaktu belum dipetikpun diusahakan agar tidak terkena
sinar matahari untuk menghalangi proses pembentukan klorofil. Daun
teh putih setelah dikeringkan tidak berwarna hijau melainkan putih
keperakan dan jika diseduh berwarna lebuh pucat dan beraroma segar.
Proses produksi teh putih ini terdiri dari dua tahap, yakni
penguapan dan pengeringan. Terkadang teh putih juga difermentasi
sangat ringan. Tanpa adanya pelayuan, penggilingan dan fermentasi ini
membuat penampilannya nyaris tak berubah. Teh yang dihasilkanpun
berwarna putih keperakan, tah putih memiliki warna kuning pucat dan
aroma yang lembut dan segar. Teh ini merupakan teh yang paling
lembut diantara semua jenis teh yang ada, oleh karena itu harga teh ini
sedikit lebih mahal disbanding harga jenis teh yang lainnya.
Teh ini diklaim mempunyai manfaat terbaik dari semua jenis teh,
manfaatnya antara lain: menekan sel kanker, mencegah obesitas,
menangkal radikal bebas lebih baik dari jenis teh lain, mencegah
penuaan, mencegah masalah kulit, melangsingkan kulit. Masa seduh teh
putih kira-kira 5-7 menit, 60C.
2. Teh Hijau
Jenis teh ini adalah jenis teh yang paling populer di Jepang dan Cina.
Juga dianggap teh yang paling bermanfaat bagi kesehatan, terutama
karena khasiatnya melawan kanker. teh ini diperoleh dari pucuk daun
teh segar yang mengalami pemanasan dengan uap air pada suhu tinggi.
Teh Hijau mengalami proses oksidasi dalam jumlah minimal. Proses
oksidasi dihentikan dengan pemanasan, baik dengan menggunakan uap
atau menggoreng dengan mengongseng diatas wajan.
Teh hijau dipercaya bermanfaat untuk melangsingkan tubuh. Masa
seduh teh hijau kira-kira 1-3 menit, 70C.
3. Teh Oolong
Teh Oolong yang dijuluki champagne of teas adalah teh yangt
seluruh daunnya mengalami oksidasi sebagian. Teh ini merupakan teh
tradisional dari Cina.
Karena hanya setengah dioksidasikan, bagian tepi daun berwarna
kemerahan sedangkan bagian tengah tetap berwarna hijau. Rasa seduh
teh Oolong lebih mirip dengan teh hijau, namun warna dan aromanya
kurang kuat dibandingkan teh hitam. Masa seduh teh Olong kira-kira 5-7
menit.
4. Teh Hitam
Diantara jenis teh lainnya, teh hitam mengalami proses oksidasi
paling lama. Teh ini dikenal dengan warna merahnya yang bagus dan
rasa manis yang ringan.
Orang Cina menyebutnya teh merah karena cairan teh tersebut
berwarna merah, sementara orang barat menyebutnya teh hitam
karena daun yang digunakan untuk membuat teh berwarna hitam. Teh
hitam paling banyak mengandung kafein, namun kadarnyan kira-kira
kurang dari setengah cangkir kopi. Sekitar 75% dari produksi teh dari
seluruh dunia adalah teh hitam.
Teh Hitam mengandung Katekin lebih sedikit. Tiga cangkir teh
hitam setiap hari dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit
Kardiovaskuler seperti penyakit jantung, menurunkan kadar Kolesterol,
Hipertensi, dan Stroke. Karena zat Flavonoid Quercetin, Kaempfrol, dan
Myricetin dalam teh yang dapat mencegah kerusakan pembuluh darah
akibatOksidasi Kolesterol, mempengaruhi kadar hormon stres. Masa
seduh teh hitam kira-kira 3-5 menit, 100C.
5. Teh Herbal
Jenis teh yang biasa disebut tisane atau herbal tea ini bukan
dibuat dari daun teh. Namun dibuat dari daun, bunga, akar dan biji
tumbuhan. Masa seduh teh herbal kira-kira 5-7 menit.

C. Macam Teh berdasarkan kemasan


1. Teh Celup
Teh yang kemasannya tercipta tanpa sengaja ini termasuk teh
yang paling banyak dikonsumsi di Negara kita. Teh dikemas dalam
kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas. Teh celup sangat popular
karena sangat praktis untuk membuat teh, tetapi pecinta teh kelas berat
biasanya tidak menyukai rasa teh celup. Mengingat kesehatan jangan
terlalu lama meletakan kantung teh kedalam cangkir.
2. Teh Seduh (daun teh)
Teh ini dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan
pembungkus dari plastik atau kertas/box kardus. Didalam kaleng atau
box biasanya teh dibungkus lagi oleh plastic atau aluminium. Takaran
teh bisa diatur sesuai selera. Teh seduh kurang disukai warga
metropolitan yang menghendaki segalanya serba praktis. Saringan teh
bisa dipakai sebagai solusi agar teh yang mengambang tidak ikut
terminum.
3. Teh yang dipres
Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan
pematangan. Teh Pu-Erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit
demi sedikit ketika ingin diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai
masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.
4. Teh Stik
Teh stik termasuk teh dengan kemasan terbaru, lebih
diperuntukan untuk orang metropolitan dengan tingkat kesibukan yang
tinggi dan memerlukan kepraktisan dalam segala hal, termasuk minum
teh. Teh ini dikemas dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang
memiliki lubang-lubang kecil dimana berfungsi sebagai saringan teh.
5. Teh Instan
Teh ini lagi-lagi diperuntukan untuk memenjakan orang-orang
dengan tingkat kesibukan tinggi dan yang menyukai hal-hal serba praktis.
Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan kedalam air panas atau air
dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an, tapi tidak
diproduksi hingga akhir tahun 1950-an. Tah instan ada yang mempunyai
rasa vanilla, madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.
D. Kandungan alami teh
Ternyata teh banyak sekali mengandung berbagai zat-zat yang sangat
berguna bagi tubuh. Mungkin sebagian orang atau lebih, terutama
masyarakat Indonesia selama ini tidak menyadari bahwa ada banyak sekali
kandungan alami dalam teh yang berguna bagi kesehatan sehingga belum
menjadikan minum teh sebagai tradisi.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa teh banyak mengandung zat
alami seperti: kalori, air, polifenol, protein, karbohidrat, kafein, serat, pectin,
vitamin E, vitamin K, vitamin C, B-carotene, tannin acids, kalium, magnesium,
mangan, fluor, zinc, selenium, copper, iron, calcium, caffeine, dan komponen
organic lainnya.

E. Khasiat teh
1. Osteoporosis
Resiko 8 kali lipat mengalami osteoporosis dibandingkan pria
membuat wanita perlu ekstra hati-hati. Tulang yang lebih kecil,
perubahan hormonal saat menopause dan kekurang tahuan akan
pentingnya kalsium semakin membuat kaum hawa dekat dengan
penyakit pengeroposan tulang (osteoporosis). Didalam teh memang
mengandung kalsium, menurut penelitian teh mampu mengurangi
tingginya penyerapan penyebab kehilangan massa tulang yang berlebih.
2. Kanker Payudara
Teh sudah sering kita kenal sebagai zat anti kanker, tentu kanker
payudara juga termasuk didalamnya. Semua itu tidak lepas dari peran
palifenol yang menyusun 25-35% berat kerung teh. Salah satu palifenol
yang terkenal adalah katekin, terutama dalam bentuk EGCG. Dalam
penelitian EGCG terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker
payudara pada tikus.
3. Kulit
Kulit cantik dan sehat sudah barang tentu dambaan bagi seluruh
wanita. Kombinasi kalogen dengan elastin (protein yang ditemukan
pada jaringan tubuh yang elastis) membuat kulit menjadi kencang,
elastis, dan halus. Sayangnya radikal bebas dapat menyerang kolagen
sehingga merusak kulit dan mengakibatkan kulit menjadi tidak cantik
dan segar lagi. Antioksidan yang terdapat pada teh lewat katekin
didalamnya mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat serangan
radikal bebas.
4. Diet
Teh bisa menjadi solusi diet yang menyenangkan. Rahasianya
adalah sinergi dari tiga bahan utama teh, yaitu kafein, L-Theanine dan
epigallocatechin-3-gallate (EGCG). Kafein merupakan stimultan yang
akan membantu mengurangi berat badan. Sayangnya, kafein ternyata
mempunyai efek negative bagi tubuh, seperti menaikan gula darah dan
kadar insulin. Namun, kehebatan dari teh juga mengandung L-Theanine,
asam amio yang berfungsi sebagai tameng dari efek buruk kafein. L-
Theanine juga memengaruhi neurotransmitter di otak yang
memengaruhi kadar dopamine dan serotonin yang akan mengirim pesan
kenyang ke otak. Jadi, semakin banyak meminum teh maka akan
semakin kuat pesan ke otak yang mengatakan aku tidak lapar.
Bagaimanapun, teh hanya mampu mengurangi berat badan, tapi juga
membantu mengurangi nafsu makan dan berada didalam jalur diet yang
benar.
Rahasia ketiga dari teh adalah kandungan EGCG di dalamnya.
EGCG dapat menurunkan kadar trigliserida di dalam darah dan
menghambat akumulasi asam lemak di dalam jaringan lemak.
5. Membantu pencernaan
Lebih dari 400 jenis bakteri barsemayam di dalam saluran
pencernaan. Meski kurang 1% dari bakteri ini yang berbahaya, tetapi
yang 1% ini justru mempunyai efek negative pada kesehatan, seperti
diare atau sembelit. Di sisi lain, bakteri yang menguntungkan mampu
meningkatkan resistensi tubuh terhadap infeksi, membantu
mempertahankan volume perut secara normal dan melancarkan
pencernaan. Kandungan zat kimia dalam teh bisa mempertahankan
koloni bakteri baik yang menyehatkan pencernaan. Teh telah teruji
mampu melancarkan saluran pencernaan yang sehat dengan cara
mengubah lingkungan usus dan membuat suasana yang sesuai bagi
pertumbuhan bakteri yang menguntungkan. Sebaliknya, pertumbuhan
bakteri yang merugikan akan menjadi terhambat.
6. Pencegah Kanker
Teh sempat diragukan manfaatnya dalam meningkatkan
kesehatan. Namun semua berubah ketika seiring berjalannya waktu
banyak penelitian yang membuktikan betapa baiknya teh untuk
kesehatan kita. Penelitian tentang teh hijau terus dilakukan hingga pada
tahun 2004 diketahui secara menyeluruh tentang adanya komponen-
komponen dalam teh hijau sebagai antioksidan yang kuat, yaitu dapat
menangkal serangan radikal bebas yang menyebabkan gangguan
degenerasi pada organ-organ manusia, termasuk timbulnya berbagai
jenis kanker.
7. Memperbaiki daya otak
Teh bisa memperbaiki kemampuan memori otak. Dalam American
Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa minuman teh hijau
dapat membantu mengurangi terjadinya resiko demensia (kemunduran
fungsi berfikir atau daya ingat). Penelitian itu dilakukan terhadap 1.003
orang jepang yang berumur lebih dari 70 tahun. Hasil penelitian
membuktikan bahwa mereka yang minum teh hijau 2 cangkir (200 ml)
atau lebih setiap hari mengalami kemunduran fungsi berpikir yang lebih
sedikit dibandingkan mereka yang mengkonsumsi teh hijau dalam
jumlah yang kecil. Menurut hasil laboraturium teh hijau dan teh hitam
mengaktifkan enzim dalam otak yang berhubungan dengan memori.
8. Menghaluskan Kulit
Bagi wanita, kulit yang sehat merupakan dambaan dan menjadi
salah satu aspek kecantikan yang sangat penting. Tetapi matahari,
gravitasi, radikal bebas, dan diet yang buruk berdampak negatif bagi
kesehatan kulit. Mengingat sel kulit memiliki jangka waktu hidup yang
pendek, hanya beberapa hari, kulit dapat dijadikan salah satu indikator
awal perubahan nutrisi. Dalam suatu hal, kekurangan nutrsi dapat
segera menghasilkan gangguan kesehatan kulit. Dalam hal lainnya,
nutrisi semestinya dapat menghasilkan efek yang cepat dan kuat untuk
memperbaiki masalah tersebut.
Salah satu nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit adalah
kolagen. Kolagen merupakan struktur protein sel yang berfungsi
mengencangkan kulit sehingga penampilan seseorang akan terlihat
muda. Hubungan kolagen dengan elastin (protein yang ditemukan pada
jaringan tubuh yang elastis) membuat kulit menjadi kencang, elastisitas,
dan halus. Ketika radikal bebas menyerang kolagen, radikal tersebut
dapat merusak molekul. Apabila hal ini terjadi, penampilan kulit dan
juga wajah menjadi terkesan lebih tua. Kondisi ini diperburuk dengan
kehadiran enzim kolagenase yang akan merusak kolagen. Sinar
ultraviolet dari matahari dapat menjadi molekul stabil yang rentan
terhadap radikal bebas dan juga merupakan ancaman utama terhadap
kekencangan dan keawetmudaan. Kontak langsung dengan sinar
matahari yang berlebihan merupakan penyumbang utama terhadap
penuaan prematur dan kulit yang keriput. Antioxidant, termasuk katekin
dalam teh dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
Katekin teh secara umum mampu melindungi kesehatan kolagen dan
elastin serta mempertahankan elastisitas kulit. Katekin melakukannya
dengan cara meluruskan kembali protein-protein ini menjadi lebih muda
tanpa merusak bentuk yang ada. Diantara katekin yang terdapat pada
teh, EGCG (epigalo catechin gallate) dan ECG (epi catechin gallate)
menunjukkan efek yang paling kuat terhadap pengurangan aktivitas
enzim kolagenase. Penambahan diet antioxidant, seperti katekin teh
dapat mengurangi kemungkinan pengeriputan kulit. Mengingat
demikian pentingnya mafaat teh untuk kesehatan wanita, kini tidak ada
lagi alasan untuk tidak menempatkan teh sebagai minuman utama.
9. teh menyehatkan (bagian dalam) mulut
Sebuah penelitian membuktikan bahwa kandungan kimiawi di
dalam teh dapat memusnahkan bakteri dan virus yang berasal dari
infeksi tenggorokan, karies pada gigi maupun penyakit lainnya pada
mulut. Hal ini semakin memberikan prospek yang cerah bagi industri
pasta gigi dan obat kumur dengan menambahkan ekstrak teh ke dalam
produk tersebut. Hasil penelitian tersebut disajikan pada pertemuan the
American Society for Microbiology yang membahas tentang manfaat teh
bagi kesehatan.
Berdasarkan informasi dari seorang mikro biologis dari Pace
University Amerika Serikat, Milton Schiffenbauer, mengungkapkan
bahwa teh hijau lebih baik dalam melawan aktivitas virus. Penelitian
yang dilakukannya menunjukkan bahwa ekstrak teh dapat
memusnahkan organisme-organisme yang menyebabkan penyakit pada
tubuh manusia. Dia juga menambahkan, jika kita ingin menstimulasi
sistem kekebalan tubuh dan pada saat yang sama kita dapat
memusnahkan organisme merugikan, maka masuk akal bila kita lebih
memilih untuk mengkonsumsi teh.
10. Memperkuat dan mencegah karies gigi
Secangkir teh segar mampu melindungi gigi dari plak, membantu
mencegah tumbuhnya karies dan memperkuat gigi, berkat kandungan
fluoride di dalamnya. Jadi, anggapan yang mengatakan bahwa
mengkonsumsi teh menyebabkan gigi rusak tidaklah benar. Kerusakan
umumnya diakaibatkan oleh gula yang ditambahkan kedalam teh dan
kita tidak membersihkan gigi saat mau tidur.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Journal of
Periodontology, dikatakan bahwa dengan rutin mengkonsumsi teh hijau
bisa membantu menyehatkan gigi dan gusi.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Cara Memproduksi Teh


Metode pembuatan teh jaman dulu memang sangat rumit, yaitu daun
teh dimasukan kedalam bumbung kemudian dibakar perlahan di dalam
bumbung bambu sampai gosong. Namun sekarang, pembuatan teh sudah
jauh lebih canggih dan lebih mudah.
Proses pembuatan teh:
1. Pemilihan bahan baku
Untuk bahan baku, pilih daun teh yang 3 lembar diatas.
Pengolahannya menggunakan berbagai campuran bahan teh untuk
memperoleh rasa teh dengan kriteria:
Warna hijau kehitamannya cukup bagus (bright),
Rasa sepatnya cukup kuat (brisk),
Bentuknya tergulung dengan rapi,
Dapat menyerap aroma dengan baik, dan
Kadar airnya maksimal 10%.
2. Penggosongan
Daun teh dipanaskan dengan menggunakan mesin Rotary drier/
Fluid bed drier pada suhu 90% - 125% C. disebut penggosongan karena
pada zaman dahulu teh yang keluar dari proses ini memang cenderung
gosong. Namun sebenarnya, proses penggosongan akan menghasilkan
Cou-cui berwarna coklat kehitaman dengan kadar air 3 5% dan
menghilangkan gas-gas yang tidak dikehendaki.
3. Pemilihan bunga
Jika ingin membuat teh melati maka harus menggunakan bunga
melati sebagai bahan pembuatan teh. Akan tetapi, tak sedikit pula yang
mengembangkannya menjadi teh dengan wewangian lain, seperti bunga
cammomile. Bunga yang dipilih adalah bunga yang siap mekar. Selain itu,
sedapat mungkin hindari penerimaan bunga karuk (kuncup bunga yang
belum saatnya mekar) agar proses pewangian dapat berlangsung
dengan sempurna.
4. Pelembapan
Proses ini bertujuan untuk mempersiapkan teh agar dapat
menerima aroma bunga secara maksimal. Pelembapan ini menggunakan
air yang disemprotkan dalam bentuk titik-titik air sehingga kadar air
meningkat menjadi 30 35 %. Proses pelembapan dilakukan pagi - siang
hari kemudian teh hasil pelembapan ditebar membentuk suatu lapisan
setebal 15 20 cm. selain memperluas serapan si daun teh ini,
pelembapan juga dapat menurunkan suhu sehingga daun teh akan lebih
mudah menyerap aroma dari bunga dan menahannya lebih lama.
5. Pewangian
Prosesnya ada yang mencampur dengan bunga melati secara
langsung, dan ada yang secara berlapis antara teh dan bunganya.
6. Pengeringan
Proses ini untuk mengurangi kadar air hingga siap dipasarkan.
Dengan menggunakan ECP drier (Endless Chain Pressure drier) dengan
suhu berkisar antara 110 - 125 C selama 45 60 menit. Kadar air yang
keluar dari proses ini diharapkan berkisar antara 4 - 6 %. Dengan
demikian saat sampai ditangan konsumen, kadar airnya tidak lebih dari
8%. Jika lebih dari itu tentu aromanya sudah berkurang.

B. Meminum dan membuat teh yang benar


Pada dasarnya, tidak ada aturan tentang cara meminum teh yang benar.
Setiap orang memiliki selera masing-masing. Bahkan bagi mereka yang
memiliki indra pengecap yang terbaik pun belum tentu memiliki selera yang
sama. Teh terenek sifatnya relative, tergantung siapa yang meminumnya.
Untuk itu, buat saja secangkir teh favorit anda dan nikmatilah, jangan terlalu
berpatokan pada tahap-tahap rumit mengenai waktu dan suhu air yang
digunakan dalam membuat teh.
Berikut adalah instruksi detail untuk membuat sepoci teh:
1. Gunakan air dingin yang segar (air dari sumber mata air, misalnya air
mineral botolan atau air yang sudah difilter dengan baik) untuk mulai
membuat teh poci. Jangan menggunakan air yang sudah pernah direbus,
lalu digunakan lagi karena akan berpengaruh terhadap rasa dari air.
2. Panaskan air, tungkan sedikit kedalam poci, goyang-goyang hingga
membasahi seluruh permukaan dalam poci, lalu buang air tersebut. Hal
tersebut dilakukan agar air panas yang dituangkan dalam poci tidak
menjadi dingin dengan cepat saat bersentuhan dengan daun teh. Selain
itu, hal ini untuk memberikan waktu daun agar membuka dan rileks
sebelum dituangkan air panas.
3. Masukan daun teh kedalam poci. Jangan menaburkan teh terlalu banyak
4. Tuangkan air panas diatas daun teh dan tutup teko. Namun, jika ingin teh
cepat dingin maka biarkan tetap terbuka. Jangan menggunakan air
mendidih yang terlalu lama karena akan merusak cita rasa dari teh dan
mengurangi aroma dari bahan yang akan ditambahkan kemudian.

C. Kebiasaan minum teh yang sehat


Teh adalah minuman segala musim dan suasana. Memang tepat jika
menjadikan minum teh sebagai tradisi dan menikmatinya dalam jumlah
banyak karena tidak menimbulkan keracunan dalam jangka panjang. Batas
dosis mematikan polyphenol terhadap tikus 3-5 gram/kg berat badan.
Dengan demikian, masih aman jika meminum 10 cangkir cangkir teh hijau
setiap hari karena hanya sekitar 20 mg/kg berat badan.
Seberapa banyak teh yang dibutuhkan seseorang? Jawabannya relative.
Kurang lebih 4-6 cangkir mampu menjaga kondisi kesehatan. Tetapi menurut
penelitian, meminum teh sebaiknya 4-7 cangkir per hari. Dengan cara ini,
peminumnya akan tetap bugar dan terhindar dari gangguan jantung dan
kanker.

D. Tradisi Nge-Teh di Indonesia


Meminum teh poci adalah tradisi asli masyarakat pesisir pantai utara
Jawa, Tegal, Slawi, Pemalang, Brebes dan sekitarnya. Kini tradisi nge-teh poci
tidak hanya milik mereka. Teh poci sudah menyebar di beberapa tempat di
Indonesia, bahkan kalau boleh disebut, teh poci adalah satu satunya tradisi
teh di Indonesia, yaitu meminum teh menggunakan poci yang terbuat dari
tanah liat, selain punya rasa khas tersendiri teh dangan menggunakan poci
tersebut akan menambah aroma yang khas sehingga menambah rasa nikmat
tersendiri. Jika ingin mendapatkan teh poci yang mantap, bagian dalam
pocinya tidak perlu dicuci, cukup dibuang sisa tehnya saja. Kerak sisa teh tadi
akan menambah cita rasa dan aroma teh poci menjadi semakin enak (segar)
saat diseduh.
Teh yang digunakan biasanya teh tubruk (loose leaf), aroma bunga
melati karena memang diracik dengan campuran daun teh dan bunga melati.
Teh melati khas Tegal, daunnya dipetik dari hamparan kebun teh Guci dan
Moga, daerah berudara dingin di lereng sebelah utara Gunung Slamet.
Sementara itu, tehnya dipetik dari perkebunan rakyat yang terhampar di
sepanjang sekitar 30 km di sisi utara jalan raya pantura, antara kota Tegal
dan Pemalang.
Untuk menemukan nikmatnya rasa teh poci, minumlah dalam keadaan
panas. Teh diseduh dalam poci dan disajikan dalam cangkir, yang keduanya
dibuat dari tembikar. Pemanisnya menggunakan gula batu, bukan gula pasir.
Karena gulanya keras seperti batu maka ia lama sekali larut. Hal ini pulalah
yang membuat kita bisa menikmati rasa nikmat WASGITEL (wangi, panas,
sepet, legi, lan (dan) kentel). Minum teh poci pas sekali sebagai teman
ngobrol dalam jangka waktu yang lama.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Teh adalah salah satu minuman yang berkhasiat bagi kesehatan dan
kecantikan, diantaranya meminum teh dipercaya dapat mencegah terjadinya
berbagai jenis kanker, ginjal, serangan jantung, penghalus kulit,
menyehatkan bagian dalam mulut, memperbaiki daya otak dan masih
banyak lagi.
Saat ini penghasil teh terbesar didunia adalah Cina, sebesar 27,7%.
Sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-6 sebesar 5%. Banyak sekali
teh yang beredar dipasaran, seperti teh putih, teh hijau, teh Oolong, teh
hitam dan teh herbal.
Teh sangat banyak mengandung berbagai zat-zat yang sangat berguna
bagi tubuh. Beberapa penelitian membuktikan bahwa teh banyak
mengandung zat alami seperti: kalori, air, polifenol, protein, karbohidrat,
kafein, serat, pectin, vitamin E, vitamin K, vitamin C, B-carotene, tannin acids,
kalium, magnesium, mangan, fluor, zinc, selenium, copper, iron, calcium,
caffeine, dan komponen organic lainnya.

B. Saran
Bagi seseorang yang mempunyai tubuh gemuk dan ingin
mengecilkannya, disarankan untuk mengkonsumsi teh secara rutin. Karena
teh bisa menjadi solusi diet yang menyenangkan. Rahasianya adalah sinergi
dari tiga bahan utama teh, yaitu kafein, L-Theanine dan epigallocatechin-3-
gallate (EGCG). Kafein merupakan stimultan yang akan membantu
mengurangi berat badan.
Teh memang mampu mengurangi berat badan, tapi juga membantu
mengurangi nafsu makan dan berada didalam jalur diet yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Rossi, Ara. 2010. 1001 Teh. Yogyakarta: Best Book.

www.rumahteh.com

www.wikipedia.com
RIWAYAT HIDUP

Penulis yang mempunyai nama lengkap Andika Sunyoto


Satyo Budi Utomo ini di lahirkan di Indramayu pada tanggal 05
Januari 1993. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara
dari pasangan Bapak Taryono dan Ibu Parwanti.
Pendidikan formal penulis di awali di TK Tunas Sanggoro, selama
1 tahun (1998-1999), selanjutmya penulis menempuh pendidikan di Sekolah
Dasar Negri Babakan Dramaga 04 selama 6 tahun (1999-2005). Penulis
melanjutkan pendidikan formalnya di SMP Negri 1 Dramaga.
Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai siswa SMA KORNITA Institut
Pertanian Bogor. Selama masa pendidikan, penulis aktif di kegiatan ekstra
diantaranya: ekstra kulikuler Futsal. Sampai saat ini penulis masih melanjutkan
pendidikan formalnya di SMA KORNITA Bogor.
LAMPIRAN

Pucuk Teh Teh Hijau

Teh Hitam Teh Oolong


Teh Stik
Teh Celup dan Teh Seduh

Bunga Teh

Anda mungkin juga menyukai