Standar spesifikasi teknis citra satelit resolusi sangat tinggi yang dapat
digunakan sebagai data dasar pemetaan skala besar adalah sebagai berikut:
Prosedur dalam penyediaan citra satelit resolusi sangat tinggi sesuai dengan
peraturan yang berlaku dengan hasil sesuai dengan standar spesifikasi teknis
pada point A.
Hubungan skala peta dan resolusi spasial untuk keperluan identifikasi obyek
dalam penyediaan citra resolusi sangat tinggi:
1 dari 13
a. Citra satelit resolusi sangat tinggi adalah citra yang diperoleh dari
perekaman satelit dengan resolusi spasial pankromatik 0,83 meter
b. Citra satelit resolusi tinggi adalah citra yang diperoleh dari perekaman
satelit dengan resolusi spasial pankromatik 4 meter
2 dari 13
BAB VII PENGUKURAN TITIK KONTROL UNTUK PROSES
ORTHOREKTIFIKASI DATA CITRA RESOLUSI SANGAT TINGGI
Titik Kontrol yang digunakan dalam proses orthorektifikasi data citra satelit
resolusi sangat tinggi dibedakan menjadi 2 jenis:
a. Ground Control Point (GCP) merupakan titik kontrol yang digunakan dalam
proses pengolahan orthorektifikasi dan berfungsi sebagai referensi
koordinat;
b. Independent Check Point (ICP) merupakan titik kontrol yang tidak
disertakan dalam pengolahan orthorektifikasi, namun digunakan sebagai
referensi untuk cek ketelitian dari data yang dihasilkan dalam pengolahan
citra.
Tabel 1. Spesifikasi Teknis Titik Kontrol untuk Proses Orthorektifikasi Data Citra
Satelit Resolusi Sangat Tinggi
3 dari 13
No Tahapan/ Hasil Pekerjaan Spesifikasi
dokumentasi Foto yang menunjukkan obyek yang diukur yang menunjukkan
4 (empat) arah mata angin (Utara, Timur, Selatan dan Barat)
c Deskripsi titik kontrol Deskripsi titik kontrol yang telah diisi hasil survei lapangan
d Data pengamatan lapangan RAW Data
RINEX Data
e Report hasil pengolahan data Ketelitian Horizontal masing-masing titik 0.15 meter
pengukuran Ketelitian Vertikal masing-masing titik 0.30 meter
Disajikan per titik dan rekap keseluruhan titik dalam sistem
koordinat geografis
f Daftar Titik Kontrol Mencakup keseluruhan titik
Koordinat dalam sistem koordinat geografis
Memenuhi ketelitian geometri yang disyaratkan
Dokumen QC internal tahapan pengukuran GCP
g Laporan Tahapan Pengukuran Menjelaskan seluruh proses dan hasil yang dilakukan pada tahap
Titik Kontrol untuk pengukuran titik kontrol untukorthorektifikasi
Orthorektifikasi
4 Pelaporan
a Laporan akhir Berisi laporan keseluruhan pelaksanaan pekerjaan
4 dari 13
Gambar 1. Prosedur pelaksanaan pekerjaan Pengukuran Titik Kontrol untuk
Proses Orthorektifikasi Data Citra Satelit Resolusi Sangat Tinggi
a. Tahapan Persiapan
Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Penyiapan personil dan peralatan
2) Penentuan AOI
3) Pembuatan rencana pelaksanaan pekerjaan
4) Pembuatan laporan tahapan persiapan
b. Tahapan Persiapan Pengukuran Titik Kontrol
Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Penyiapan personil dan peralatan
2) Kompilasi data yang akan digunakan selama pelaksanaan kegiatan
3) Pembuatan rencana detail pengukuran: rencana pergerakan tim,
pembagian kerja, dan hal-hal detail lainnya terkait dengan
pelaksanaan pengukuran di lapangan
4) Penyiapan formulir lapangan
5) Pengecekan peralatan untuk pengukuran titik kontrol
5 dari 13
6) Penentuan sebaran titik kontrol
7) Identifikasi titik rencana sebaran titik kontrol dan cadangannya bila
diperlukan
8) Pembuatan peta citra untuk identifikasi titik di lapangan
9) Pembuatan laporan tahapan persiapan pengukuran titik kontrol
c. Tahapan Pengukuran Titik Kontrol
Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Penyiapan personil dan peralatan
2) Koordinasi dengan pemerintah daerah
3) Pengukuran titik kontrol
4) Pengisian formulir lapangan
5) Melakukan dokumentasi pengukuran titik kontrol
6) Pembuatan deskripsi titik
7) Pengolahan data hasil pengukuran lapangan
8) Pembuatan laporan tahapan pengukuran titik kontrol
d. Tahapan Pelaporan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan akhir kegiatan yang
mencakup keseluruhan kegiatan yang dilakukan selama pekerjaan
berlangsung. Laporan akhir disusun dari setiap laporan tahapan
pekerjaan yang sudah disusun.
6 dari 13
Keterangan: Brescap tablet kuningan titik kontrol harus
menghadap Utara kompas.
e. Titik kontrol diberi nomor 6 digit alfanumerik yaitu ABC001
Keterangan:
ABC: akronim dari blok area pekerjaan
001: tiga digit akhir numerik yang merupakan nomor urut titik dalam
blok area pekerjaan.
f. Pengukuran menggunakan GPS Geodetik dual frekuensi
g. Melakukan cek peralatan sebelum melakukan pengukuran lapangan
h. Pengaturan alat pada titik ikat (BASE) :
Elevation mask diset 10o
Arah antena menghadap ke utara (ditandai dengan mounting
kabel antena mengarah ke utara dengan bantuan kompas)
Interval perekaman data per 1 detik
i. Pengaturan alat pada titik kontrol (ROVER) :
GNSS receiver terikat dengan BASE
Elevation mask diset 10o
Interval perekaman data per 1 detik
j. Pelaksana pekerjaan mengisi lengkap formulir pengukuran pada titik
ikat (BASE) dan titik kontrol (ROVER). Formulir pengukuran yang
telah lengkap diisi discan dan diberi nama sesuai dengan nama titik
kontrol.
k. Pelaksana melakukan dokumentasi 4 arah mata angin pada titik ikat
(BASE) dan titik kontrol (ROVER). Foto 4 arah mata angin disimpan
dalam folder sesuai dengan nama titik GCP/ICP.
l. Pelaksana pekerjaan wajib menyampaikan kepada supervisi bila
terdapat titik kontrol yang tidak dapat diukur karena akses yang
sulit, perubahan kondisi lapangan dan faktor-faktor lainnya.
m. Data pengamatan titik kontrol disimpan dalam format RAW sesuai
dengan peralatan yang digunakan lalu dikonversi ke dalam format
RINEX. Format RAW dan RINEX titik kontrol disimpan dalam folder
sesuai dengan nama titik kontrol.
n. Pengolahan data hasil pengamatan dengan metode static differential
dilakukan dengan perangkat lunak pengolah data GPS/GNSS
berlisensi/open source untuk mendapatkan nilai koordinat horizontal
dan vertikal titik kontrol.
o. Data hasil pengolahan titik kontrol disajikan dalam sistem koordinat
geografis per titik dan rekap keseluruhan titik.
7 dari 13
D. Kriteria dalam Pekerjaan Pengukuran Titik Kontrol untuk Proses
Orthorektifikasi Data Citra Satelit Resolusi Sangat Tinggi
8 dari 13
a. Reposisi adalah perubahan lokasi titik kontrol dari yang sudah
direncanakan pada saat tahapan persiapan pengukuran titik kontrol
b. Reposisi dilakukan ketika titik kontrol yang sudah direncanakan tidak
dapat ditemukan di lapangan karena:
1) Perbedaan waktu antara akuisisi data dan pengukuran lapangan
2) Perubahan bentuk obyek sehingga obyek yang terlihat di citra tidak
dapat dikenali lagi di lapangan
3) Setelah datang ke lapangan tidak ditemukan akses jalan menuju
obyek tersebut
b. Reposisi dapat dilakukan dengan ketentuan:
1) Mempertahankan sebaran dan jumlah titik kontrol
2) Menggunakan kriteria pemilihan obyek sebagai titik kontrol
9 dari 13
BAB VIII PENGOLAHAN CITRA TEGAK RESOLUSI SANGAT TINGGI
Citra tegak resolusi sangat tinggi adalah citra yang diperoleh dari hasil
orthorektifikasi citra satelit resolusi sangat tinggi dengan menggunakan data
ketinggian permukaan (Digital Surface Model/ DSM) dan titik kontrol (GCP/ ICP).
10 dari 13
B. Prosedur Pengolahan Citra Tegak Resolusi Sangat Tinggi
(Orthorektifikasi)
Impor Data
Bundle Adjustment
Orthorektifikasi
Pansharpening
Editing Cutline
Mosaik
Ekspor Data
Cek Ketelitian
Tiling Pelaporan
a. Persiapan
Pada tahapan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Penyiapan personil dan peralatan
2) Penentuan AOI
3) Pembuatan rencana pelaksanaan pekerjaan
4) Pembuatan laporan tahapan persiapan
b. Penyiapan Data
Pada tahapan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
11 dari 13
1) Penyiapan personil dan peralatan
2) Penyiapan data yang akan digunakan:
a. Data citra satelit yang akan digunakan
b. Data ketinggian berupa Digital Surface Model (DSM)
c. Data GCP berikut deskripsinya
d. Data ICP berikut deskripsinya
3) Penentuan AOI
4) Pembuatan laporan tahapan penyiapan data
c. Pengolahan Citra Tegak
Pada tahapan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Penyiapan personil dan peralatan
2) Impor Data
3) Bundle Adjustment:
i. Generate tie point
ii. Editing tie point
iii. Cek ketelitian dengan tie point
iv. Impor GCP
v. Reposisi GCP
vi. Cek ketelitian dengan GCP
4) Orthorektifikasi
5) Pansharp data pankromatik dan multispektral
6) Mosaik data
7) Editing cutline
8) Ekspor Data
9) Cek ketelitian dengan menggunakan ICP
10) Tiling
11) Pembuatan laporan tahapan pengolahan citra tegak
d. Pelaporan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan akhir kegiatan yang
mencakup keseluruhan kegiatan yang dilakukan selama pekerjaan
berlangsung. Laporan akhir disusun dari setiap laporan tahapan
pekerjaan yang sudah disusun.
12 dari 13
BAB XIII DAFTAR PUSTAKA
Umum
Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
SNI Nomor 8202 Tahun 2015 tentang Ketelitian Peta Dasar
Peraturan Kepala BIG Nomor 15 Tahn 2015 tentang Pedoman Teknis Ketelitian
Peta Dasar
Kerjasama Teknis
Peraturan Presiden RI Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi
Geospasial Pasal 3 point i
Peraturan Kepala BIG Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Informasi Geospasial Pasal 45 point f
CSRT
Tobler, Waldo. 1987. Measuring Spatial Resolution, Proceedings, Land
Resources Information Systems Conference, Beijing, pp. 12-16.
Tobler, Waldo. 1988. Resolution, Resampling, and All That, pp. 129-137 of H.
Mounsey and R. Tomlinson, eds., Building Data Bases for Global Science,
London, Taylor and Francis.
Amhar, F. and WIjanarko, A.B. (2009). Skala Sebuah Indikator Awal Kualitas
Peta Rencana Tata Ruang in Subagyo, H., Audit Sistem Informasi Spasial
Sensitif. Bogor: BAKOSUTANAL.
Sutanto (2009). Remote Sensing Research: A Users Perspective. International
Journal of Geography, 42(2), 129-142.
Bhatta, Basudeb. "Selection of Data for Remote Sensing
Researches/Applications."
13 dari 13