Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses fisika dan kimia dalam peralatan industry dikendalikan oleh peralatan pengendali.
Definisi untuk elemen pengendali akhir actuator adalah suatu tranducer yang berfungsi
menterjemahkan sinyal pengendali dalam satuan level/energy/daya dan sebagainya dari sinyal
pneumatic ke dalam aksi mekanik (mechanical action) atau tindakan koreksi melalui pengaturan
variable pengendali / variable termanipulasi dalam suatu proses. Elemen pengendali akhir terdiri
dari dua bagian, yaitu actuator dan elemen regulasi. Jadi actuator adalah bagian dari unit
pengendali akhir.
Valves mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di dalam
industry maupun di dalam rumah tangga, perkantoran, dan pusat-pusat bisnis lainnya. Unit-unit
pengurasan, sanitasi, pencucian, air minum, pengairan, dan lain-lain adalah aplikasi nyata dari
pengetahuan tentang valves dalam kehidupan sehari-hari. Khusus di dalam industry, peran valves
menjadi lebih luas yang mencakup tentang pengaliran fluida bahan baku maupun produk dan
sampai pada tahap-tahap proses hilir serta penyimpangan hasil akhirnya.
Steamtraps adalah bagian dari suatu system penyediaan energy yang fungsi utamanya
adalah memisahkan kondensat yang terbentuk pada suatu system perpipaannya. Hampir semua
industry yang menggunakan ketel uap atau boiler sebagai penyedia energy panas menggunakan
steamtraps untuk menghilangkan kondensat dari system perpipaannya. Kondensat yang
bercampur dengan uap panas akan menurunkan efektivitas penyediaan panas sehingga energy
panas tidak sesuai dengan yang dikehendaki.

1.2 Tujuan Praktikum


a. Mengetahui cara kerja actuator, valve, dan steamtrap,
b. Mengetahui fungsi dari komponen-komponen actuator, valve, dan steamtrap,
c. Mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak/aus dari actuator, valve, dan steamtrap,
d. Dapat membongkar dan memasang kembali peralatan dengan benar seperti semula,
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Valve

Pengertian
Sulit untuk membayangkan sebuah pabrik kimia, minyak retinal, pabrik pengolah
bahan makanan, pabrik susu dan sebagainya tanpa valve. Valve sangat luas penggunaannya
dan begitu terkenal sehingga mereka setiap saat digunakan.
Sebagaimana perkembangan teknologi dan pertumbuhan kapasitas pabrik yang lebih
besar bagaimanapun valve telah berkembang baik dalam ukuran dan biayanya (harga) dan
valve menjadi sesuatu yang lebih penting lagi.
Valve tidak hanya mengatur aliran fluida tetapi juga untuk mengisolasi perpipaan untuk
pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan dengan yang lain. Desain valve harus
menjaga tekanan, temperatur dan desakan dari hubungan perpipaan dari rintangan permukaan
bersegel.
Pemilihan valve melibatkan beberapa faktor, sedikitnya dasar perencanaan berikut
harus dipertimbangkan antara lain: tipe valve, bahan konstruksi, tekanan dan temperatur,
bahan pembungkus, biaya dan kegunaannya.

Jenis-Jenis Valve
Banyak tipe dari valve yang digunakan tetapi ada dua tipe umum, secara garis
besamya adalah :
Gate valve Butterfly valve
Globe valve. Knife gate valve
Gate valve Needle valve
Ball valve Plug valve
Global valve piston valve
Check valve Diagfragma valve
Kegunaan
Pada bagian luar tipe valve akan tergantung dari fungsinya untuk dikerjakan, apakah
aliran penutup, katup pemadam atau bukan aliran pembaik. Fungsi-fungsi ini seharusnnya
ditentukan hanya sesudah pertimbangan hati-hati dan keperluan unit dan sistem yang mana
valve dikehendaki.
Ada beberapa tipe penggunaan valve untuk masing-masing fungsinya, ini juga penting
untuk menentukan dalam kondisi bagaimana valve digunakan. Dan ini dasar penting untuk
mengetahui karakter kimia dan fisika fluida yang dipakai. Secara ringkas pertimbangan harus
diberikan kepada :
1. Fungsi valve :2
valve shut off ( katup penutup ) yang biasanya dihubungkan dengan block valve atau
on-off service valve.
throttling valves ( katup pemadam )
Tipe service:
Liquid Uap dari aliran liquid, oleh
Gas-gas karena penurunan di sistem
Cairan dengan gas tekanan
Cairan dengan padat Bersifat korosi atau tidak
Gas dengan padat Bersifat erosi atau tidak

Prinsip Perencanaan
Prinsip perencanaan dan penggunaan valve untuk throttling service (katup pemadam)
adalah :
Globe valve
Seat umumnya ditempatkan sejajar ke arah aliran, melengkapi daya tahan bahan
dan tekanan jatuh.
Needle valve ( valve jarum )
Neeqle valve adalah berdasarkan atas globe valve, yang telah mempertajam
needle seperti plugs, fitting dengan ketelitian di seat mereka.
Y- valve-Y
Adalah globe valve yang menunjukkan jalan lurus yang sama dan aliran tanpa
penghalang yang dikerjakan gate valve. Keuntungannya adalah tekanan jatuh melewati
valve rendah dari pada valve konvensional.
Angle valve ( valve sudut )
Sebenarnya sama dengan globe valve. Perbedaan dasar antara keduanya adalah
aliran fluida menembus angle valve membuat sudut 90.
Butterfly valve
Kegunaan utama untuk on-off dan throttling service untuk aliran besar gas-gas dan
cairan pada tekanan rendah ( 150 psig di bawah vacum ).

Untuk aliran yang tidak dapat balik valve mempunyai reaksi otomatis untuk merubah
tekanan untuk mencegah pembalikan aliran. Pemilihan khusus contoh valve adalah berguna
untuk pemakaian slurry yang baik. Contoh valve yang bagus biasanya adalah angle, flush
bottom, plug, ball dan pinch valve (katup jepit ). Ini ditandai dengan daya tahan minimum
terhadap aliran dan sering digariskan dengan campuran spesial untuk daya tahan terhadap
korosi dan erosi.

Keunggulan Masing -Masing Alat


Plug Cocks Valve (Katup Kran)
Valve ini mirip dengan katup bola ( lihat gambar 2.1 ).
Bulatannya diganti dengan silinder atau kerucut yang berpotong atasnya dan lubangnya
berupa celah.

Gambar 2.1 Katup Sumbat


Plug valve sama seperti gate valve kegunaan utamanya untuk on-off dan bukan katup
pemadam ( non throttling ). Sejak mengalir menembus valve tidak ada halangan, ada sedikit
turbulensi di dalam valve, karena itu tekanan jatuh melewati alve rendah.
Ada 2 tipe plug valve :
1. Menggosok dengan minyak
Untuk mencegah tempat bocor antara permukaan plug dan body seat dan mengurangi
geseran selama putaran
2. Tanpa menggosok dengan minyak
Yang mempunyai mantel plug untuk mengurangi kebutuhan penggosokan.
Daerah utama plug valve meliputi: fully opened atau fully closed tanpa throttling,
ketahanan minimum untuk aliran, pengoperasian yang sering, tekanan jatuh rendah.
Komponen dasar plug valve adalah body, plug dan tutup (cover).

Gambar 2.2 Plug Valve


Globe valve (Katup Bundar)
Valve jenis ini sering digunakan untuk mengontrol laju alir, karena pembukaan valve
meningkat secara linier dengan posisi pipa. Pada valve jenis ini penurunan tekanan pada
akhirnya sangat besar. Masalah yang terjadi pada valve jenis ini sama dengan gate valve
yaitu penutupan valve tidak sempurna dikarenakan adanya kotoran-kotoran yang
menghalangi penutupnya untuk menutup secara sempurna. Penanganannya yang paling
sederhana yaitu membersihkan dudukan dari kotoran-kotoran tadi.

Katup ini sering dipasang dengan plug atau selongsong ( sleeve) untuk menghasilkan laju
aliran sampai ke tingkat tertentu saat katup dibuka.
Gambar 2.3 Globe Valve

Pada dasarnya bagian globe valve terdiri dari:

a. Body
b. Seat: berfungsi untuk membalikan aliran fluida ke disc
c. Disc: berfungsi untuk membelokan aliran ke arah luar
d. Steam
e. Packing
f. Gland
g. Bonnet
Gate valve
lni biasanya digunakan untuk ukuran yang lebih besar, yaitu untuk pengaturan aliran baik
dilakukan dengan membuka atau menutup valve yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Kegunaan utama dari katub ini adalah membuka atau menutup aliran,on/off control dan
peralatan isolasi (isolation equipment). Dalam fungsi on-off, gate valve jauh lebih baik
persentasenya yang diperhitungkan dalam suatu opersai. Meskipun ditemukan keterbatasan,
valve ini mengontrol sendiri karena terjadinya disoperasi persentase perputaran aliran yang
terjadi disekitar shut off dalam kecepatan tinggi atau tidak pada posisi permukaan Gate valve
tidak bias digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran karena merusak posisi disc dan
mengakibatkan valve passing ketika katup ditutup.

Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya adalah permukaan dari dudukan cakram
penutupnya tidak rata, hal ini mengakibatkan ketika fluida mengalir dan valve ditutup maka
fluida akan dapat lolos dari lubang yang ditimbulkan dari ketidakratan dudukan sehingga
valve tidak tertutup secara baik. Langkah perawatan dan perbaikannya berupa membersihkan
dudukan dari cakram agar dapat menutup dan tidak ada kebocoran lagi. Dan gate valve
tidaklah dianjurkan untuk mengontrol laju alir karena valve ini biasanya hanya untuk
membuka dan menutup secara penuh. Untuk perawatan yang lain perlu dilakukan
Lubrication (peminyakan pada tangki dan pada dudukan (bonnet).Untuk proses pemberian
minyak dianjurkan secara berkala, yaitu :

1. minimal 1 kali dalam setahun

2. Jika valve jarang dioperasikan dianjurkan 3 bulan sekali

Gate valve terdiri dari :


Rising stem gate valve

Gambar 2.5 Rising Stem Gate Valve


Non rising stem gate valve
Untuk jenis ini gate naik dan turun tanpa naiknya stem dan jatuh melalui stuffing box.
Gambar 2.6 Non Rising Stem Gate Valve

Out screw gate valve dan yoke


lni digunakan terbatas untuk ukuran luas dimana dibutuhkan ukuran material sehingga
dapat dipotong menjadi dimensi yang dapat digunakan.

Gambar 2.7 Out Side Screw Dan Yoke Gate Valve

a) Butterfly valve
Butterfly valve adalah salah satu tipe tua dari valve yang diketahui. Valve ini
sederhana, ringan harganya murah. Butterfly valve kegunaan utamanya untuk kedua on-
off dan throttling melibatkan aliran gas dan cairan yang besar pada tekanan rendah secara
relatif.
Karakteristik utama butterfly valve meliputi : fully opened ( membuka dengan
penuh ), fully closed atau throttling, pengoperasian yang sering, shut off positif untuk gas
atau cairan, dan pessure drop yang rendah. Struktur penting bagian butterfly valve adalah
shaft body ( tiang/corong ),cakram pengontrol aliran dan rangka /selubung.
Gambar 2.8 Butterfly valve

b) Ball valve
Ball valve digunakan secara utama untuk on-off service. Ball valve ini kurang
memuaskan digunakan untuk service throttling. Ball valve ini cepat
pengerjaannya,mudah perawatannya, tidak perlu digosok dengan minyak. Ball valve
tidak dibatasi untuk bahan fluida tertentu. Mereka digunakan untuk: uap, air, minyak, gas,
udara, fluid a korosif, slurry ( partikel kasar ) dan bahan bubuk kering.
Ball valve diproduksi dalam range bahan yang banyak yaitu : besi tuang, besi lunak,
perunggu, aluminium, baja karbon ( karbon steel) , stainless steel, kuningan,titanium,
zirconium, tantalum, dan beberapa campuran bahan tahan korosi dan plastik.

Check valve
Check valve didesain tersendiri untuk mencegah pembalikan aliran sepanjang garis. lni
operasinya otomatis dan menjaga aliran dalam satu arah tapi mengikuti aliran dalam hal
lainnya. Ada 3 jenis yaitu ball check,swing check, dan automotic control valve.
Gambar 2.10 Check valve (a) swing check; (b) ball check

Ada perbedaan tipe dati check valve, yaitu pemilihan tipe utama tergantung pada
temperatur, tekanan yang dapat dimasukkan dan kebersihan dari cairan.
Belokan check valve terbuka dengan tekanan dari garis, dimana aliran pada arah normal
akan mengakibatkan cakram memutar keluar. Swing check valve digunakan dalam cairan
dengan kecepatan rendah dimana pembalikan aliran jarang, mereka dijalankan pada sistem
searah dengan gate valve. Karakteristik utama dati swing check valve adalah mempunyai
resistensii minimum mengalir, dari kecepatan rendah dan jarang mengubah arah.Konstruksi
bagian utama dati swing check valve adalah body, cakram, swingpin, dan cap.
Jenis valve yang lain
a. Y valve
Y valve merupakan modifikasi dati globe valve, serupa dengan gate valve
memiliki tekanan yang rendah dialirkan sepanjang valve kemudian ke globe valve
konvensional.
b. Angle valve ( valve sudut )
Angle valve adalah berdasarkan globe valve yang mempunyai hubungan pintu
masuk dan keluar di sudut kanan. Valve ini terutama digunakan untuk service throttling
dan sedikit lebih tahan daripada globe valve. Stem berotasi dan berpindah keluar ketika
dibuka.
c. Needle Valve ( Valve Jarum )
Needle valve didasarkan atas globe valve. Konstruksi bahan biasanya
perunggu,stainless steel, kuningan dan campuran-campuran lainnya. Ujungnya biasanya
dimasukkan benang ke dalam lobang jarum.
d. Pinch Valve ( Valve Apit )
Pinch valve adalah jenis valve paling murah dan paling sederhana dalam beberapa
jenis valve. Valve ini digunakan untuk on-off service atau untuk service throttling yang
dapat menyirnpang dari 10 % -95 % dari kapasitas laju alir. Karakteristik utama dari
service pinch valve adalah on-off dan throttling (dengan biaya pemeliharaan rendah ),
pressure drop rendah, temperatur sedang.
e. Slide Valve ( Katup Sorong)
Slide valve umumnya digunakan untuk mengontrol pressure drop cairan dangas,
tidak selalu digunakan untuk service dimana penutup erat mutlak diperlukan. Elemen
kontrol aliran terdiri dari satu atau dua disk yang slidenya ( gelincir ) antara seat body
paralel. Konstruksi bahan slide valve meliputi : cram sedikit, baja dan stainless steel.
f. Diaphragm Valve ( Valve Diapragma )
Valve diapragma digunakan untuk on-off dan service throttling. Di dalam valve
diapragma diisolasi. Fluida tidak dapat mencapai beberapa bagian kerja mengakibatkan
korosi dan kegagalan service akhir. Biasanya valve ini tidak ada pembungkus atau
penyelubung sehingga menyebabkan pemeliharaannya sedikit lebih mudah. Tetapi
bagaimanapun juga untuk bahan-bahan kimia berbahaya, bonnet disediakan dan disegel
dengan teflon atau pembungkus lainnya. Valve diapragma ini diproduksi dari bahan yang
meliputi:besi tuang, besi lunak, baja lunak, stainless steel, dan campuran bahan tahan
korosi.

Gambar 2.11 Valve Diapragma


Masalah Pada Valve (Katup)

1. Kerusakan Fisik
Pemeriksaan fisik sangat penting karena valve yang tidak bekerja dengan baik kemungkinan
disebabkan oleh adanya kerusakan fisik.

2. Passing / Kebocoran
Kebocoran dapat terjadi karena posisi dosc yang berubah terhadap seat/tidak tepat.
Kebocoran cairan juga disebabkan oleh timbulnya kerak pada bagian utama valve,
perawatannya yaitu dengan membersihkan steam, disc dan seat.

3. Valve Lack
Bagian yang sering terjadi lack adalah packing gland. Hal ini dapat diatasi dengan
mengencangkan gland nut. Kemudian setelah dikencangkan jika kerusakan terjadi maka
periksalah hand well karena sering terjadi gesekan antara packing dan steam yang
mengakibatkan hand well susah untuk digerakkan.

4. Pemberian Pelumas
Untuk menjaga ketahanan valve pemberian pelumas pada steam sangat penting untuk
dilakukan.

STEAM TRAPS

Pada penggunaannya steam trap biasa digabungkan dengan regulator karena steam trap
dan regulator sama-sama menggunakan fluida gas sebagai media yang melewatinya. Pada
dasarnya kerusakan pada steam trap terletak pada kesalahan desain alat tersebut,dan kurang
sempurnanya menutup dan membuka alairan pipa. Perbaikan dari masalah tersebut yang
utama yaitu mengecek kondisi steam trap secara rutin agar terdeteksi penyimpangan dalam
pemakaian yang akan mengakibatkan kerusakan pada produk yang dihasilkan. Untuk
perawatan yang lain, yaitu :
1. Mengecek kecacatan (malfunction traps)
2. Membuat jadwal perawatan secara berkala
Jenis-jenis steam traps

Berdasarkan kegunaannya, (digunakan untuk tekanan tinggi dan tekanan rendah) steam traps
dibedakan atas:

1. Steam Traps Mechanical.


a. Ball float steam traps
Prinsip kerja dari ball float steam traps kondensat mengalir dan steam juga mengalir masuk
kedalam body trap dan kondesat ditampung dibawah. Ketika kondensat naik, ball float naik,
katup pengeluaran terbuka. Kondensat mengalir keluar dan float kembali turun, valve
menutup hingga kondensat naik lagi.

b. Bucket Type Traps


Prinsip kerja dari jenis ini adalah mengontrol aliran kondensat kedalam body trap
(penampung). Katup menghubungkan ke bucket dan valve road menghubungkan bucket
dengan katup.

2. Bimetal Steam Traps


Prinsip kerja dari Bimetal Steam Traps diawali oleh uap (steam) masuk kedalam steam trap
dan mengakibatkan strip bimetal menjadi panas dan kemudian mengakibatkan elemen
bimetalic melengkung dan terangkat berlawanan. Steam terangkat menarik disc ke dalam seat
sehingga tidak ada fluida (steam) yang mengalir. Jika dalam steam traps terkumpul
kondensat yang dingin, elemen bimetal kembali ke semula dan akan mendorong disc dari
seat (membuka) aliran kondensat mengalir.
Bimetal steam traps memiliki tumpukan bimetalic traps kepingan yang didisain dengan dua
kepingan yang berbeda dan saling mengikat.

Bagian dari Bimetal Steam Traps

3. Orifice Type Steam Traps


Jenis ini sangat baik digunakan untuk kondisi beban steam yang konstan, pada saat dimana
beban steam berubah, lubang trapsnya penuh dengan steam/uap yang keluar atau kondensat
kembali ke dalam sistem.

Beban yang berubah ditemukan pada sistem pemanasan sehingga sistem traps tidak bagus
untuk sistem pemanas.

Orifice Type Steam Traps terdiri dari sebuah orifice (lubang) dibagian lengkung body dan
sambungan discharge kondensat. Jika kecepatan berkurang suhu pada kondensat akan
bertambah dan mengakibatkan penyumbatan di lubang dan penurunan kapasitas steam
flasing, dengan bertambahnya beban akan menurunkan flasing dan kapasitas orifice akan
menjadi besar.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat bantu dan bahan yang diperlukan

1. Kunci pipa, kunci pas dan kunci shock


2. Bahan pelumas, oli dan stempet
3. Bahan cairan pembersih, minyak tanah atau solar
4. Amplas dan sikat
5. Steam trap dan gate valve

3.2 Prosedur kerja

Membongkar actuator
a. Membuka baut pada piring plat penutup diafragma actuator dengan kunci
pas/shock (cara membuka baut harus bersilangan)
b. Letakkan baut, plat, pegas, dan seterusnya secara berurutan, supaya tidak salah
urutannya diatas kain/kertas
c. Membuka baut yang menghubungkan body katup dengan bagian diatasnya,
supaya semua bagian actuator kelihatan
d. Membersihkan komponen-komponen yang kotor/berkarat dengan
minyak/ampelas , ganti atau catat kalu ada kompon3en yang rusak
Memasang kembali actuator
a. Memasang kembali baut yang menghubungkan body katup dengan bagian
diatasnya
b. Memasang kembali baut pada piring plat penutup diafragma actuator
Membongkar dan memasang kembali gate valve
a. Membuka baut pada leher valve
b. Buka plug yang menutup aliran pada valve
c. Mengecek apakah ada komponen yang rusak atau berkarat
d. Membersihkan bagian yang kotor,
e. Pasang kembali baut gate valve seperti semula
Membongkar dan memasang kembali steam trap
a. Membuka saringan pada bagian bawah steam trap
b. Membuka bagian atas yang ada sekat logamnya
c. Mengecek apakah ada yang berkarat atau kotor
d. Membersihkan bagian yang kotor dengan sikat
e. Memasang kembali semua bagian seperti semula
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

1. Actuator
PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Dilakukan pengecekan baut dan mur


setelah pembongkaran dan
pemasangan agar jumlahnya tetap.
Jika baut dan mur tidak cocok/pas
harus segera diganti

Dilakukan pengecekan pada bagian


atas dari pegas agar tidak terjadi
korosi.

]
Bagian ini merupakan salah satu bagian
yang terpenting dari actuator karena jika
terjadi kerusakan outputnya tidak sesuai
dengan yang diharapkan,
Perawatannya bisa dilakukan dengan
pemberian minyak pelumas.

Jangan sampai bagian ini mengalami


kerusakan atau korosi .
Sambungan flange antara bagian atas dan
bawah harus selalu di cek, karena seringkali
terjadi bautnya mengalami kelonggaran
akibat tekanan yang terlalu besar.

2. Gate Valve

Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya


adalah permukaan dari dudukan cakram
penutupnya tidak rata,

Perawatannya yakni membersihkan dudukan dari


cakram agar dapat menutup dan tidak ada
kebocoran lagi.
Untuk proses pemberian minyak
dianjurkan secara berkala, yaitu :
1. minimal 1 kali dalam setahun
2. Jika valve jarang dioperasikan
dianjurkan 3 bulan sekali

3. Steam Trap

kerusakan pada steam trap


biasanya kurang sempurnanya
menutup dan membuka alairan pipa.
Perbaikannya yaitu mengecek kondisi
steam trap secara rutin agar terdeteksi
penyimpangan dalam pemakaian yang
akan mengakibatkan kerusakan pada
produk yang dihasilkan.
Untuk perawatan yang
lain, yaitu :
1. Mengecek
kecacatan
(malfunction traps)
2. Membuat jadwal
perawatan secara
berkala
LAPORAN PRAKTIKUM

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


AKTUATOR, GATE VALVE, DAN STEAM TRAP
Dosen Pembimbing : Ir. Dwi Nirwantoro, MT
Kelompok : V

Kelas : 3.B

Nama : Kika Suwarno (091411052)

Leni Nurhayati (091411053)

Tanggal praktikum : 27 September 2011

Tanggal penyerahan: 4 Oktober 2011

TEKNIK KIMIA D3
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2011/2012

Anda mungkin juga menyukai