Deformasi pada batuan adalah proses perubahan bentuk atau ukuran yang terjadi akibat
adanya stress dan mengakibatkan respon yang disebut strain.
Deformasi adalah perubahan dalam tempat dan/atau orientasi dari tubuh batuan. Deformasi
dibagi menjadi :
Batuan mengalami efek yang berbeda-beda dari adanya stress, bergantung dari komposisi kimia
dan sifat fisiknya. Respon batuan terhadap stress dapat digolongkan menjadi 3, yaitu
Elastis: Bersifat reversible, ketika stress dihilangkan maka batuan akan kembali ke
bentuk semula.
Plastis: Bersifat Irreversible, ketika stress dihilangkan, batuan tidak kembali ke bentuk
semula.
Brittle: Batuan akan hancur ketika melewati batas stress tertentu.
Pada gambar diatas, digambarkan efek dari stress yang diberikan pada 3 material yang memiliki
sifat berbeda. Titik X merupakan batas stress material.
Kurva A merupakan material elastis. Material tersebut akan bersifat reversible (kurva
lurus) sampai batas tertentu (kurva melengkung), kemudian akan hancur (titik x).
Kurva B merupakan material brittle. Material relatif tidak mengalami deformasi (kurva
lurus), namun akan hancur setelah melewati batas stress (titik x).
Kurva C merupakan material plastis. Material mengalami deformasi (kurva lengkung),
hingga mencapai batas stress (titik x) dimana material hancur.
Beberapa factor yang mempengaruhi respon batuan terhadap stress yang diberikan,
diantaranya temperatur, kelembaban, dan kecepatan dari gaya stress yang diberikan.