Anda di halaman 1dari 2

Model intervensi berbasis keluarga dan sekolah mempunyai tiga aspek: pengetahuan tentang

kesehatan, perilaku diet, dan perilaku berolahraga. Pengukuran intervensi dibawah arahan dan saran
partai komunis komite pusat china.
Tim merencanakan isi dan bentuk intervensi untuk tiap semester dan pelatihan pegawai
sekolah untuk mengintegrasikan program intervensi ke dalam kurikulum sekolah. Isi kurikulumnya
mencakup faktor risiko obesitas di masa kecil, konsekuensi pada kesehatan, dan pencegahan
obesitas. Biro Pendidikan dan institusi Pendidikan membentuk sistem administrasi,
termasuk peraturan yang relevan dan regulasinya. Mereka menekankan pentingnya pencegahan
obesitas kepada siswa dan memberikan pengawasan berkala terhadap intervensi. Mereka juga
mengawasi kantin sekolah dan memberikan dukungan finansial untuk proyek ini yang menjamin
keberlanjutan intervensi.
Dalam intervensi di sekolah, tim peneliti memperkuat kontrol kualitas untuk kegiatan olahraga
yang telah dilakukan oleh sekolah dan mengembangkan kegiatan olahraga baru, seperti 20m-shuttle
run (lari bolak-balik) diiringi musik. Selain itu, tim peneliti mengundang para ahli untuk memberikan
perkuliahan untuk siswa dan orang tua mereka.

Penelitian dilakukan pada 26 sekolah dasar disebuah kabupaten kota, dibagi


menjadi tiga kelompok menurut kuartil prevalensi obesitas diantara semua siswa
kelas 1 di tahun 2011.
Ada tujuh sekolah dengan prevalensi obesitas > persentil 75 (P75, yaitu tinggi), 12
sekolah antara persentil ke 25 (P25) dan P75 (tengah), dan tujuh sekolah <P25
(rendah). Ukuran sampel sebesar 476 untuk masing-masing kelompok intervensi,
dan kelompok kontrol diestimasi berdasarkan perkiraan penurunan minimal 4%
pada prevalensi obesitas (dari 14% sampai 10%) dalam kelompok intervensi.
Menurut tingkat ekonomi lokasi sekolah berada dan kondisi lapangan
olahraga dan kantin, 4 dari 7 sekolah dengan prevalensi obesitas tinggi dipilih dan
dibagi menjadi kelompok intervensi, dan kelompok kontrol diacak dengan sortasi.
6 dari 12 sekolah dengan prevalensi obesitas menengah dan 4 dari 7 dengan
Recruitment or prevalensi rendah dipilih dan dibagi kedalam kelompok intervensi dan kelompok
sampling kontrol.
Total partisipan awal 2.446 siswa dari sekolah terpilih ( 1287 di berikan
intervensi, 1159 sebagai kelompok kontrol). Dalam perjalanan terjadi pasang
surut jumlah sampel dikarenakan partisipan tidak mau mengikuti
penelitian/survey.
Tahun 2011 : Total kelompok intervensi 965 siswa (hilang 322 org), kelompok
kontrol 889 siswa (hilang 270 orang)
Tahun 2012 : Total kelompok intervensi 906 siswa (hilang 381 org), kelompok
kontrol 800 siswa (hilang 381 orang)
Tahun 2013 : Total kelompok intervensi 954 siswa (hilang 342 orang), kelompok
kontrol 797 siswa (hilang 362 orang)
Tahun 2014 : Total kelompok intervensi 985 siswa (hilang 302 orang), kelompok
kontrol 828 siswa (hilang 331 orang).

Intervention Tim peneliti bekerjasama dengan sekolah dan orang tua siswa untuk melakukan
intervensi. Intervensi mencakup pendidikan kesehatan, intervensi diet dan
intervensi olahraga yang oleh sekolah dan keluarga
Pendidikan Kesehatan
Sekolah:
Kursus pendidikan kesehatan 6 jam per semester, Penyebaran informasi
kesehatan terkait obesitas melalui platform publisitas sekolah seperti papan
pengumuman, apel pagi dan class meeting, dan tema class meeting atau
seminar tentang obesitas anak yang diberikan oleh guru kesehatan
Keluarga :
Pertemuan orangtua setiap semester, penyebaran brosur tentang pencegahan
obesitas pada masa kanak-kanak dan intervensiya, Partisipasi orang tua pada
perkuliahan/seminar tentang pencegahan obesitas.
intervensi diet
Sekolah:
Guru mengontrol kecepatan makan siswa selama makan siang dan
menyarankan mengkonsumsi sedikit junk food, mengurangi konsumsi
makanan mengandung lemak di kantin dan mengkonsumsi banyak buah dan
sayuran yang tersedia.
Keluarga :
Menginformasikan kepada orang tua prinsip diet seimbang dan mengajarkan
kebiasaan makan sehat pada anak.
Intervensi olahraga
Sekolah:
20-meter shuttle run (lari bolak balik) diiringi musik 2-3 kali perminggu,
memastikan partisipasi secara teratur/tetap pendidikan olahraga dan aktivitas
fisik ekstrakulikuler lebih dari 1 jam setiap hari.
Keluarga :
Pengawasan dan apemantauan aktivitas fisik dirumah

Anda mungkin juga menyukai