Anda di halaman 1dari 3

AGREGAT SEKOLAH Oleh: Kartika Mawar Sari, 1106129884 FIK Universitas Indonesia

1. Standar praktik perawat sekolah National Association of School Nurses (NASN, 2001): Mengembangkan kebijakan dan prosedur kesehatan sekolah Evaluasi praktik keperawatan Mempertahankan pengetahuan keperawatan Berinteraksi dengan tim kesehatan interdisipliner Menjamin kerahasiaan dalam memberikan pelayanan kesehatan Berkonsultasi dengan orang lain untuk memberikan perawatan yang lengkap Menggunakan hasil penelitian dalam Menjamin keamanan anak-anak, termasuk ketika mendelegasikan perawatan kepada personel sekolah lainnya Memiliki kemampuan komunikasi yang baik Mengelola program kesehatan sekolah dengan efektif Mengajarkan orang lain tentang kesehatan 2. Kredensial pendidikan perawat sekolah NASN merekomendasikan bahwa perawat sekolah harus perawat yang juga memiliki gelar sarjana di bidang keperawatan dan sertifikasi khusus di sekolah perawat terdaftar (NASN, 2001). 3. Peran dan fungsi perawat sekolah Peran perawat sekolah a. Direct care giver (pemberi perawatan langsung) Perawat sekolah diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan langsung ke anak yang sakit atau terluka atau anggota staf sekolah. Perawat membuat semua keputusan perawatan kesehatan bagi anak dan mempunyai sistem rujukan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan lain, seperti dokter dan konselor psikologis, jika diperlukan. b. Health educator (pendidik kesehatan) Mengajar anak-anak baik satu-satu dan di dalam kelas. Perawat menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mengajar tentang kesehatan, misalnya mengajarkan nutrisi yang baik dan aman. c. Case manager (manager kasus) Membantu untuk mengkoordinasikan perawatan kesehatan bagi anak-anak dengan masalah kesehatan yang kompleks. Seperti anak yang cacat atau sakit kronis, yang

memerlukan terapis fisik, seorang ahli terapi okupasional, ahli terapi bicara, atau penyedia layanan kesehatan lain selama hari sekolah.

d. Consultant Perawat sekolah dapat memberikan informasi profesional tentang perubahan yang diusulkan dalam lingkungan sekolah dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak. perawat juga dapat merekomendasikan perubahan dalam kebijakan. e. Counselor (konselor) Memiliki reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya dimana anak-anak bisa mengadu jika mereka berada dalam kesulitan atau ketika mereka membutuhkan seseorang untuk diajak bicara. f. Community outreach (sosialisasi ke masyarakat) Dapat terlibat dalam pameran kesehatan masyarakat atau festival di sekolah, menggunakan kesempatan itu untuk mengajar orang lain. Perawat dapat menjadi bagian dari program imunisasi influenza bagi staf sekolah dan dapat mempromosikan pendidikan kesehatan dan melakukan pemeriksaan tekanan darah. Perawat dapat mejadi penghubung, koordinasi dengan badan amal kesehatan setempat untuk memberikan pendidikan kepada sekolah. g. Researcher (peneliti) 4. Program Kesehatan Sekolah pemerintah federal (CDC, 2001). Memiliki 8 rencana: Pendidikan kesehatan Pendidikan jasmani Servis kesehatan Pelayanan nutrisi Konseling psikologis dan servis social Lingkungan sekolah yang sehat Promosi kesehatan kepada staff Melibatkan keluarga/masyarakat 5. Tingkat pencegahan (level prevention) di sekolah a. Pencegahan Primer Pencegahan cedera pada anak Pendidikan pencegahan penyalahgunaan Zat Pendidikan pencegahan penyakit Vaksinasi yang diperlukan untuk anak sekolah b. Pencegahan sekunder Meliputi merawat anak yang membutuhkan perawatan kesehatan, ini termasuk merawat siswa yang sakit atau terluka dan karyawan sekolah. Juga melibatkan skrining dan menilai anak-anak, dan rujukan ke lembaga kesehatan yang tepat atau

penyedia kesehatan lain. Perawat harus segera menilai anak untuk tingkat penyakit atau cedera. Anak mencari perawat sekolah untuk berbagai kebutuhan yang berbeda: - Sakit kepala, sakit perut, diare, cemas berpisah dengan orang tua, luka,memar atau injuri lain. Asuhan keperawatan menghadapi keadaan darurat di sekolah AAP guidelines (AAP, 2001): 1. Rencana tersebut harus mencakup kapan harus menghubungi 911, bagaimana membuat pengaturan untuk mentransfer anak ke rumah sakit melalui ambulans dalam hal diperlukan diperlukannya perawatan lebih lanjut. 2. Semua staf di sekolah harus diajarkan tindakan pencegahan standar (standar precaution). 3. Rencana keadaan darurat individual harus dibuat untuk semua siswa yang mungkin memiliki masalah kesehatan yang bisa mengakibatkan situasi darurat di sekolah 4. Anak di sekolah seharusnya diajarkan prosedur pertolongan pertama. Meliputi standar precaution terhadap paparan darah. Peralatan darurat di Kantor Perawat sekolah Meliputi: sarung tangan, oksigen dan oksigen masker, mesin suction, steril dressing, splints, tempat tidur, lemari obat terkunci, kit epineprin autoinjektor.

c. Pencegahan tersier Menggunakan proses keperawatan, perawat sekolah memberikan asuhan keperawatan terkait dengan pencegahan tersier ketika bekerja dengan anak-anak yang memiliki penyakit jangka panjang atau kronis atau dengan kebutuhan khusus. Perawat berpartisipasi dalam mengembangkan rencana pendidikan individual untuk siswa dengan kebutuhan kesehatan jangka panjang Anak dengan penyakit asma Anak dengan diabetes mellitus Anak autis Anak dengan kebutuhan khusus (ex: terpasang kateter) Anak dengan order DNR (do not resuscitate) Anak yang tinggal di rumah Remaja yang hamil atau ibu yang masih remaja

Anda mungkin juga menyukai