Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS II

ASUHAN KEPERAWATAN SEKOLAH

Susan Susyanti.,S.Kep.,Ners,.M.Kep

Di susun oleh
Kelompok 1
Mega Apryanti
Nandini Sri Rezeki
Risty Nabila Hutomi
Yunita Tri Rizki

Tingkat 4B
S1 Keperawatan

STIKes Karsa Husada Garut


2020
TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS II

1. Jelaskan tahapan asuhan keperawatan kesehatan sekolah!

1. Pengkajian ditujukan kepada :


A. Lingkungan sekolah mulai dari :
 Lingkungan Fisik
Halaman, kebun sekolah, bangunan sekolah : meja, papan tulis, kursi,
lantai, kebersihan, ventilasi, penerangan, kebisingan, papan tuilis,
kepadatan), Sumber air minum, Pembuangan Air Limbah (PAL), Jamban
Keluarga, Tempat cucu tangan, kebersihan kamar mandi dan
penampungan air, pembuangan sampah, pagar sekolah, dan lain-lain.
 Lingkungan Psikologis
Hubungan guru dengan murid baik baik formal maupun non formal
terutama kenyamanan dalam beljar.
 Lingkungan Sosial

Hubungan dosen dengan orang tua murid, Persatuan Orang Tua Murid dan
Guru (POMG) dan masyarakat sekitar.

 Keadaan/pelaksanaan UKS, dokter/perawat kecil.


 Pengetahuan anak sekolah tentang kesehatan (PHBS) dan pelaksanaan
PHB
 Kondisi kesehatan/fisik anak sekolah terutama screening test (BB, TB,
tenggorokan, telinga/pendengaran, mata/penglihatan)
B. Core (kelompok anak usia sekolah)
demografi kelompok anak usia sekolah nama anak usia sekolah,
umur anak, jenis kelamin, urutan anak dalam keluarga,nama
orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, suku,
alamat. Riwayat kesehatan, riwayat tumbuh kembang, riwayat
seklah.
C. Pengkajian delapan sub system
 Lingkungan fisik sekolah
Apakah lingkunagan aman untuk belajar, adakah sumber air bersih,
bagaimana penghijauan disekitar sekolah, apakah lingkungan sekolah
dekat dengan yang mengancam keselamatan seperti dekat dengan pusat
pembelajaan, bioskop, pasar dsb
 Pendidikan
Apakah kurikulm yang ada juga mengajarkan nilai-niai dasar kesrhatan
bagai mana cara guru melatih pola hidup bersh dan sehat
 Keamanan dan transportasi
Anak sekolah menggunakan transportasi jenis apa apabila kesekolah?
Apakaha ada transportasi yang tersedia di sekolah ketika terjadi
emergency? Bagaimana cara system sekolah melindungi keamanan siswa
di sekolah?
 Politik dan pemerintah
Adakah kebijakan pemerintah pusat atau local yang mendukung
pemeliharaan kesehatan siswa sekolah
 Pelayanan kesehatan
Adakah ruangan kesehatan disekolah seperti UKS. Dokter atau perawat
sekolah yang berjaga atau system rujukan kedokter atau puskesmas
 Pelayanan social
Adakah fasilitas social yang dapat di mnafaatkan misalnya layanan
konseling oleh guru kelompok belajar kelompok seni
 Komunikasi
Adakah media komunikasi seperti mading papan tulis koran
 Ekonomi
Bagaimana pendapatan orang tua siswa bagaiamana sekolah membiayaai
pelaksanaan proses belajar mengajar
 Rekreasi
Adakah tempat untuk olahraga taman bermain yang aman ?

D. Diagnosa Keperawatan yang dapat dirumuskan pada Sekolah :


a. Defisiensi aktivitas pengalihan anak sekolah yaitu penurunan stimulasi
dan atau minat/keinginan untuk rekreasi atau melakukan aktivitas
bermain faktor yang berhubungan lingkungan sekolah yang
sempit/fasilitas yang tidak mendukung/kurang sumber daya.
b. Gaya hdup monoton anak sekolahyaitu menyatakan suatu kebiasaan
hidup yang dicirikan dengan tingkat aktivitas yang rendah berhungan
dengan kurang pengetahuan tentang keuntungan latihan fisik.
c. Perilaku kesehatan anak sekolah cenderung beresiko faktor yang
berhubungan merolok/mimun alkohol, stress menghadapi tugas atau
ujian/kurang dukungan dan lain-lain.
d. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan anak sekolah faktor yang
berhubungan kurang ketrampilan motorik kasar/motorik/halus atau
ketidak cukupan sumber daya.
e. Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak sekolah batasan
karakteristik menunjukkan keinginan untuk meningkatkan status
imunisasi/mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan status
imunisasi
f. Ketidak efektifan perlindungan pada anak sekolah faktor yang
berhubungan penyalahgunaa zat/obat-obatan
g. Ketidak efektifan manajemen kesehatan masyrakat sekolah faktor yang
berhubungan kurang pengetahuan/kurang dukungan
sosial/ketidakcukupan petunjuk untuk bertindak

E. Rencana Asuhan Keperawatan Anak Sekolah

Rencana asuhan keperawatan anak sekolah dibuat berdasarkan masalah


kesehatan/diagnosa keperawatan yang ditemukan, tetapi pada umumnya
dilakukan tindakan berikut ini :

 Promosi Kesehatan tentang PHBS


 Pelaksanaan Screening Test
 Imunisasi DT/TT
 Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
 Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
 Pelatihan dokter/perawat kecil
 Pelaksanaan UKS di sekolah setiap hari oleh guru UKS dan
dokter/perawat kecil.
Atau dibuat dengan :
1. Pencegahan primer
a. Program promosi kesehatan
Manfaat makan sehat, cara memilih makanan sehat, kesehatan
gigi mlut kebersihan diri
 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
Perawata dapat meminta bantuan guru dan kader untuk
pengukuran TB BB setiap 4 bulan dan mencatatnya di KMS
 Memberikan layanan konseling tumbuh kembang
b. Program proteksi kesehatan
 Pelayanan imunisasi
 Program pencegahan kecelakaan
 Perlindungan caries pada usia sekolah
 Perlindungan anak usia sekolah ari abuse dari orang dewasa
dan sekitarnya
2. Pencegahan sekunder
 Deteksi dini dan pengobatan nya sebagai deteksi tumbuh
kembang anak sekolah atau penyakit untuk segera di tegakan
diagnosis dan pengobatan secara dini
 Perawatan emergency
 Perawatan akut dan kritis yang mengalami sakit diare demam
dll.
 Diagnosis dan teraphy perawat komunitas dapat menerapkan
diagnosis keperawatan
 Melakukan rujukan untuk mendapatkan perawatan yang lebih
lanjut
3. Pencegahan teriter
 Memberi dukungan pad upaya pemulihan anak setelah sakit
 Memberi konseling perawatan lanjutan pada masa pemulihan
F. Implementasi
 Pemberdayaan komunitas sekolah agara sekolah peduli untuk
kesehatan siswa nya
Seperti mendirikan kantin yang ujur menjual jajanan yang sehat
bebas dari pengawet dsb
 Peroses kelompok perawat komunitas dapat melakukan nya agar
tujuan dari perawatan tercapai kelompok yang terdiri dari anak
sekolah yang mempunyai masalah yang sama, kelompok ini
membantu proses penegakan kesehatan seperti missal nya :
swabantu anak usia sekolah.

2. Buatkan contoh ilustrasi kasus yang berkaitan dengan kesehatan sekolah!

A. KASUS
Data laporan hasil survey yang dilakukan oleh penanggung jawab UKS dan
puskesmas di SD X sebagai berikut: jumlah siswa 123 orang, di pinggir jalan
banyak pedagang yang berjualan, makanan yang dijual kebersihannya tidak
terjamin, siswa terlihat tidak mencuci tangan sebelum makan. Siswa juga
mengeluh sulit menyeberang jalan karena kendaraan yang lewat banyak.
Tidak ada petugas yang menyeberangkan siswa. Pada saat istirahat, siswa
lebih banyak membeli jajanan ke pedagang kaki lima daripada di kantin.

A. PENGKAJIAN
1. INTI (CORE)
SD X berada di daerah Z yang terletak dipinggir kota A . SD ini terletak di
pemukiman yang padat dengan penduduk, selain itu SD ini dekat dengan
tempat pembuangan sampah (TPA). SD ini didirikan pada tahun
1978,dengan kontruksi bangunannya masih sederhana dan banyak sekali
mobil-mobil pabrik yang melewati sekolah tersebut. Karena SD X ini tidak
jauh dari pabrik sepatu sekitar 5 km dari SD X. SD ini memiliki 6 kelas,1
ruang guru,1 kantin yang minim,1 uks yang terbengkalai dan 2 WC untuk
siswa-siswi dan guru. SD X memiliki 123 siswa dan gurunya berjumlah 10.
2. LINGKUNGAN FISIK
SD X didirikan pada tahun 1976,dengan kontruksi bangunannya masih
sederhana, SD ini memiliki 6 kelas,1 ruang guru,1 kantin yang minim,1 uks
yang terbengkalai , 2 WC, dan memiliki 123 siswa dan gurunya berjumlah
10. SD X terletak dipinggir jalan utama desa. Terdapat industry pabrik
sepatu yang berjarak ± 5 km yang menyebabkan banyaknya mobil pabrik
yang berlalu-lalang melewati SD tersebut sehingga membuat kebisingan dan
polusi udara. Selain itu, siswa juga mengeluh sulit menyeberang jalan
karena kendaraan yang lewat banyak dan tidak ada petugas yang
menyeberangkan siswa Kualitas udara di SD X buruk, dikarenakan dekat
tempat pembuangan sampah dan terletak di kawasan padat penduduk. Udara
terasa pengap dan bau sampah yang menyengat. Begitu juga dengan kualitas
air tanahnya, sudah tercemar limbah dari tempat pembuangan sampah,
ditandai dengan air yang keruh dan berbau.

3. PENDIDIKAN
Di SD X terdapat kurikulum tentang promosi kesehatan, tetapi kurikulum
ini tidak berjalan dengan baik, dikarenakan kekurangan tenaga kerja. Di
SD Xjuga terdapat ekstrakurikuler yang terdiri dari pramuka, PMR. Di SD
X juga terdapat pembelajaran tentang kesehatan, namun pembelajaran ini
belum terstruktur dengan baik dan belum dilaksanakan secara rutin.

4. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


SD X tidak memiliki petugas keamanan, sehingga tidak ada yang
membantu siswa menyebrang jalan ketika akan membeli jajanan. Siswa
pun merasa kesulitan ketika akan pulang dari sekolah karena tidak ada
petugas keamanan yang membantu menertibkan sisiwa ketika keluar dari
area sekolah tersebut . Di SD X pun tidak disediakan sarana transportasi
seperti bis sekolah untuk mengantar jemput siswa sehingga dapat
menyebabkan banyak siswa yang tidak langsung pulang ke rumah
sepulang dari sekolah, dan sebagian siswa ada yang berangkat dari rumah
namun tidak sampai ke sekolah. kebanyakan siswa menggunakan sepeda
sebagai trasportasinya, selain itu juga banyak siswa yang jalan kaki ketika
berangkat dan pulang dari sekolah. Keamanan fasilitas sekolahnya kurang
terjaga dengan baik seperti seperti ruang UKS yang tidak terawat, kantin
yang kurang terjaga kebersihannya dan banyak pedagang kaki lima yang
menjul jajanan yang kurang sehat seperti es gasrok, cilok, gulali dan lain-
lain.

5. POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Pemerintah daerah mempunyai kebijakan tentang pemakaian seragam
batik pada hari rabu dan kamis. Selain itu juga sekolah memiliki tata tertib
yang harus dipatuhi oleh siswa-siswi dan memiliki guru BK untuk
menangani siswa-siswi yang bermasalah.

6. PELAYANAN UMUM DAN KESEHATAN


Tenaga kesehatan setempat rutin datang ke sekolah untuk memberikan
pelayanan kesehatan pada siswa sekali dalam setahun. Jenis pelayanan
kesehatan yang diberikan seperti imunisasi, pemberian makanan
tambahan, dan pemeriksaan gigi. Pelayanan kesehatan yang dilakukan
terhadap siswa kurang begitu banyak berdampak terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat karena kegiatan tersebut hanya dilakukan sekali dalam
setiap tahunnya dan tidak berkelanjutan.

7. KOMUNIKASI
Hanya ada beberapa siswa yang membawa alat komunikasi berupa
handphone ke sekolah, karena kebanyakan siswa yang lain berasal dari
keluarga yang kurang mampu. Dampak adanya siswa yang membawa alat
komunikasi ke sekolah adalah timbulnya kecemburuan sosial. Alat
komunikasi tersebut (handphone) dapat mengganggu konsentrasi belajar
siswa, karena siswa terlalu asik bermain dan mengesampingkan belajar.

8. EKONOMI
Rata-rata penghasilan dari orang tua siswa itu cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari misalnya kebutuhan rumah tangga. Selain itu juga
ada beberapa siswa yang bekerja sambilan setelah pulang sekolah untuk
membantu kebutuhan keluarganya,ada yang menjual Koran, membantu
ayahnya di bengkel kecil dan membantu ibunya menjual makanan. Dengan
penghasilan yang cukup,maka siswa-siswi SD X jarang sekali
memeriksakan kesehatannya apabila mereka sakit,mereka hanya membeli
obat diwarung-warung.

9. REKREASI
Di daerah sidareja terdapat lapangan sepak bola yang biasa digunakan oleh
anak-anak SD X untuk main bola, layang-layangan dan banyak lagi
permainan untuk mengisi waktu kosong saat hari libur. Selain itu juga
mereka mempunyai TV dirumah masing-masing sebagai sarana rekreasi.
Mereka selalu menggunakan hari liburnya untuk bermain bersama teman-
temannya.

B. ANALISIS MASALAH
No Analisis data Etiologi Problem
1. DO : Perilaku Resiko
Banyak siswa SD membeli siswa yang gangguan
jajanan ke pedagang kaki tidak sehat. pencernaan.
lima. Siswa SD tidak pernah
mencuci tangan sebelum
makan. Begitu juga dengan
kualitas air tanahnya, sudah
tercemar limbah dari tempat
pembuangan sampah, ditandai
dengan air yang keruh dan
berbau
DS : -

2. DO :
Lingkungan sekolah dekat Lingkungan Resiko
dengan TPA (tempat yang tidak gangguan
pembuangan sampah). sehat saluran
Udara terasa pengap dan bau pernafasan.
sampah yang menyengat..
DS :-

DO:
3. Tidak ada petugas yang Lingkungan
menyeberangkan siswa. yang tidak
Banyak kendaraan yang aman Resiko
lalulalang. kecelakaan
DS :
Siswa juga mengeluh sulit
menyeberang jalan karena
kendaraan yang lewat banyak.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Resiko gangguan pencernaan pada siswa-siswi SD X berhubungan
dengan perilaku siswa yang tidak sehat.
2. Resiko gangguan saluran pernafasan pada siswa-siswi SD X
berhubungan dengan lingkungan yang tidak sehat.
3. Resiko kecelakaan pada siswa-siswi SD X berhubungan dengan
lingkungan yang tidak aman.

D. PRIORITAS MASALAH
1. Resiko gangguan pencernaan pada siswa-siswi SD X berhubungan
dengan perilaku siswa yang tidak sehat.
Penapisan masalah
No Kriteria Penapisan Skoring
1 Risiko Terjadi 5
2 Risiko Parah 4
3 Potensial untuk pendidikan kesehatan 4
4 Minat siswa 4
5 Kemungkinan Diatasi 2
6 Sesuai program 4
7 Tempat 5
8 Waktu 5
9 Dana 2
10 Fasilitas kesehatan 3
11 Sumber dana 2
12 Sesuai dengan peran perawat CHN 5
Jumlah 45

2. Resiko gangguan saluran pernafasan pada siswa-siswi SD X


berhubungan dengan lingkungan yang tidak sehat.
Penapisan Masalah
No Kriteria Penapisan Skoring
1 Risiko Terjadi 5
2 Risiko Parah 3
3 Potensial untuk pendidikan kesehatan 4
4 Minat siswa 3
5 Kemungkinan Diatasi 3
6 Sesuai program 3
7 Tempat 4
8 Waktu 4
9 Dana 2
10 Fasilitas kesehatan 2
11 Sumber dana 2
12 Sesuai dengan peran perawat CHN 2
Jumlah 37

3. Resiko kecelakaan pada siswa-siswi SD X berhubungan dengan


lingkungan yang tidak aman.
Penapisan Masalah
No Kriteria Penapisan Skoring
1 Risiko Terjadi 5
2 Risiko Parah 5
3 Potensial untuk pendidikan kesehatan 4
4 Minat siswa 5
5 Kemungkinan Diatasi 4
6 Sesuai program 4
7 Tempat 5
8 Waktu 5
9 Dana 3
10 Fasilitas kesehatan 3
11 Sumber dana 2
12 Sesuai dengan peran perawat CHN 2
Jumlah 47

E. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan skoring di atas, didapatkan diagnosa prioritas yaitu Resiko
kecelakaan pada siswa-siswi SDX berhubungan dengan lingkungan yang
tidak aman.
F. STRATEGI INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
Standar
No. Sasaran Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Sumber Tempat Waktu Kriteria Evaluator
Evaluasi

1. Siswa  Tersedianya Koordinasi a. Melakukan  Perawat SD X Setiap Respon  80 % guru Perawat


siswi SD hari
rambu-rambu dengan pihak koordinasi dengan komuni verbal mampu komunitas
X sabtu
lalu intas sekolah pihak sekolah tas   menjelaskan
sebagai upaya (guru, orang tentang pentingnya   pentingnya
preventif tua siswa, menjaga keamanan  Pihak   keamanan
mencegah petugas Puskes    80% siswa
kecelakan keamanan b. Mengadakan mas.   mampu
sekolah) dan pelatihan cara   menjelaskan
 adanya tenaga Pelatihan menyebrang jalan  Kumpul cara
keamanan yang menyebrang yang aman kepada an   menyebrang
membantu jalan kepada siswa-siswi. materi yang benar
siswa saat siswa dengan pelatiha dan aman.
menyebrang melibatkan c. Mengoptimalkan n  80%
jalan. polisi dalam ketersediaan UKS Pedagang
 Pihak
pelatihan . agar berfungsi kaki lima
dari
 siswa-siswi dengan baik (P3K). kepolisi mampu
mampu an mengetahui
menyebrang d. Menyediakan jajanan
jalan dengan petugas penyebrang sehat untuk
aman setelah jalan dan siswa dan
adanya berkordinasi mamapu
penyuluhan . dengan guru serta mengetahui
wali siswa tentang keamanan
 pedagang kaki pentingnya berjualan di
lima berjualan keamanan dalam area
di dalam area menyebrang jalan. sekolah.
sekolah.
e. Pengoptimalan Psikomo  80% siswa
fungsi kantin tor mampu
sekolah yang sehat mempraktik
serta berkoordinasi an cara
dengan pedagang menyebrang
kaki lima yang aman

Anda mungkin juga menyukai