Metode Titik Pusat Kuadran
Metode Titik Pusat Kuadran
Berdasarkan hasil penelitian Cottam dan Curtis (1956), metode ini merupakan
metode sampling tanpa petak contoh yang paling efisien karena
pelaksanaannya di lapangan memerlukan waktu yang lebih sedikit, mudah,
dan tidak memerlukan faktor koreksi dalam menduga kerapatan individu
tumbuhan. Tetapi, dalam pelaksanaanya metode ini mempunyai dua macam
keterbatasan, yaitu (I) setiap kuadran harus terdapat paling sedikit satu
individu tumbuhan dan (2) setiap individu (seperti halnya pada random pair
method) tidak boleh terhitung lebih dari satu kali. Prosedur metode ini dalam
pelaksanaan di lapangan adalah:
Di dalam metode ini di setiap titik pengukuran dibuat garis absis dan ordinat
khayalan, sehingga di setiap titik pengukuran terdapat empat buah quadran.
Pilih saw pohon di setiap quadran yang letaknya paling dekat dengan titik
pengukuran dan ukurjarak dari masing-masing pohon tersebut ke titik
pengukuran. Pengukuran dimensi pohon hanya dilakukan terhadap keempat
pohon yang terpilih.
d = d1 + d2 + ..........+ dn
n
dimana:
d = jarak individu potion ke titik pengukuran di setiap
quadran
n = banyaknya pohon
d = rata-rata unit area/ind., yaitu rata-rata luasan
permukaan
tanah yang diokupasi oleh satu individu
tumbuhan.
Unit Area
(d)2
KR =
KA =
KR x K
100
DR =
. D . x 100 %
Dominasi seluruh jenis
. F .
Frekwensi semua jenis
i. INP = KR + FR + DR
DAFTAR PUSTAKA