Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

ANALISIS PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI DAERAH


BERDASARKAN PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT (LQ), SHIFT
SHARE, SERTA TIPOLOGY KLASSEN DI KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2010-2015

(Penulis: Maudy Citra Hidayat)

Oleh:
NAMA : MUHAMMAD IKHSAN
NIM : 1506111034
MATA KULIAH : PRAKTEK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN
PEDESAAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
REVIEW JURNAL

ANALISIS PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI DAERAH


BERDASARKAN PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT (LQ), SHIFT
SHARE, SERTA TIPOLOGY KLASSEN DI KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2010-2015

Maudy Citra Hidayat

1. Abstrak

Abstrak yang di tulis oleh penulis sudah baik, karena di dalam isi abstrak
tersebut sudah memuat mengenai latar belakang penulisan abstrak, permasalahan
yang terjadi, metode atau pendekatan yang di gunakan, hasil perhitungan serta
penjelasan-penjelasan dari hasil perhitungan terebut. Selain itu penulisan jurnal
juga sudah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal seperti dalam penggunaan
bahasa. Pada absrak tersebut terdapat dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan
bahasa ingris. Hal ini tentunya menjadikan nilai lebih dari jurnal tersebut, karena
tidak banyak penulis-penulis jurnal yang menyertakan abstrak dengan
menggunakan dua bahasa. Penggunaan bahasa inggris tentunya bertujuan agar
jurnal yang ditulis oleh penulis dapat dibaca oleh masyarakat luar negeri juga,
sehingga masyarakat luar negeri juga mengetahui perkembangan-perkembangan
yang terjadi di Indonesia.

2. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan yang di tulis oleh penulis sudah baik, karena di
dalam bagian pendahuluan sudah memuat mengenai latar belakang dan
permasalahan dari isi jurnal tersebut.

Pembangunan di Indonesia masih memunculkan adanya dualisme yang


mengakibatkan adanya gap atau kesenjangan antara daerah yang satu dengan
daerah lainnya. Pertumbuhan ekonomi di Kabuapten Karanganyar cenderung
berfluktuasi. Pada tahun 2011 dan 2012 laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

2
Karangnyar mengalami peningkatan yang cukup signifika tetapi dalam kurun
waktu tiga tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar terus
mengalami perlambatan. Dimana tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Karanganyar sebesar 5,69 persen, 2014 sebesar 5,22 persen dan tahun 2015 ini
pertumbuhan ekonomi hanya menjadi sebesar 5,05 persen.

Di dalam jurnal terdapat lima landasan teori yang digunakan yaitu, (1) Teori
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Menurut Schumpeteryang
menyatakan pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang
disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan teknologi produksi
itu sendiri. (2) Teori Lokasi menurut Vont Tunenn Teori ini melandasi masalah
klasik dalam analisa lokasi yaitu lokasi produsen di area yang melayani konsumen
harus berada di tengah. (3) Perencanaan Pembangunan Regional Model Harrod-
Domar, memfokuskan peranan kunci kepada investasi dalam proses pertumbuhan
ekonomi, lebih diutamakan tentang watak ganda yang dimiliki investasi. (4) Teori
Perubahan Struktural yaitu salah satu model teoritis tentang pembangunan yang
paling terkenal dimana memusatkan perhatian pada transformasi struktural
(structural transformasion) suatu perekonomian dan (5) Pendapatan Regional
yaitu Informasi hasil pembangunan ekonomi yang telah dicapai dapat
dimanfaatkan sebagai bahan perencanaan maupun evaluasi pembangunan untuk
dapat mengukur seberapa jauh keberhasilan pembangunan.

3. Metode Analisis Data

Pada bagian metode analisis data yang di tulis oleh penulis sudah baik, Karena
di dalam metode penelitian dijelaskan mengenai objek penelitian, teknik
pengambilan sampel, metode analisa data, serta rumus-rumus yang digunakan.
Adapun isi dari bagian metode penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder. Data
yang digunakan adalah data pokok PDRB Kabupaten Karanganyar dan data
PDRB Propinsi Jawa Tengah.

3
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga alat analisis data
yaitu, (1) Analisis Loqation Question (LQ) untuk mengetahui apakah sektor-
sektor ekonomi tersebut termasuk kegiatan basis atau bukan basis. (2) Analisis
Shift Share yaitu teknik analisis shift share klasik membagi pertumbuhan sebagai
perubahan (D) suatu variabel wilayah, seperti kesempatan kerja, nilai tambah,
pendapatan atau output selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh-
pengaruhdan (3) Metode Analisis Tipologi Klassen yang dibagi menjadi empat
klasifikasi, yaitu: Kuadran I: Sektor maju dan dan tumbuh pesat, Kuadran II:
Sektor maju tapi tertekan, Kuadran III: Sektor berkembang, Kuadran IV: Sektor
relatif tertinggal.

Dalam penulisan metode analisi data ini, penulis menjelaskan mengenai


istilah-istilah yang digunakan secara sederhana, hal ini tentunya sangat
bermanfaat bagi pembaca untuk memahami isi dari jurnal ini. Selain itu penulis
juga mencantumkan rumus beserta keterangan-keterangannya. Rumus dan
keterangan tersebut sangat lah berguna, karena dari rumus tersebut lah hasil dan
pembahasan dapat diketahui dan juga apabila nantinya pembaca akan melakukan
penelitian yang sama, maka pembaca dapat menjadikan rumus tersebut sebagai
referensi penelitian tanpa mengalami kesulitan dalam penggunaan rumus karena
disertai dengan keterangan keterangan yang dapat mempermudah dalam
pengaplikasian rumus tersebut .

4. Hasil dan Pembahasan

Pada bagian hasil dan pembahasan yang ditulis oleh penulis sudah baik,
karena mencantumkan proses-proses perhititungan hasil. Karena biasanya penulis-
penulis jurnal langsung mencantumkan hasilnya saja tanpa mencantumkan proses
perhitungannya. Padahal pencantuman mengenai proses perhitungan sangat
bermanfaat bagi pembaca dalam memahami hasil perhitungan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan Location Quotient (LQ), dapat diketahui


sektor-sektor yang menjadi sektor basis dan non basis. (1) Sektor pengadaan
listrik gas merupakan sektor basis di Kabupaten Karanganyar dengan LQ rata-rata
sebesar 1,60. Kemudian yang menjadi sektor basis berikutnya adalah (2) sektor

4
industri pengolahan, (3) sektor jasa keuangan, (4) sektor konstruksi, (5) sektor
pengadaan air, (6) sektor penyediaan akomodasi makan dan minum, (7) sektor
real estate, dan (8) sektor jasa pendidikan . Semua sektor tersebut memiliki nilai
LQ > 1, artinya peranan sektor-sektor tersebut di Kabupaten Karanganyar lebih
unggul daripada peranan sektor-sektor lainnya di Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan sektor yang menghasilkan nilai rata-rata LQ < 1 adalah (1) sektor
informasi dan komunikasi (2) sektor pertambangan dan penggalian, (3) sektor
administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, (4) sektor
perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor,
(5) sektor transportasi dan pergudangan, (6) sektor jasa lainnya, (7) sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan, (8) sektor jasa perusahaan, serta (9) sektor
jasa kesehatan dan kegiatan sosial, yang memiliki nilai rata-rata LQ <1, artinya
peranan sektor-sektor tersebut bukan merupakan sektor basis di Kabupaten
Karanganyar dan memiliki peranan lebih kecil daripada peranan sektor tersebut di
Provinsi Jawa tengah.

Hasil analisis shift share dari tahun 2010-2015 nilai PDRB Kabupaten
Karanganyar mengalami pertambahan nilai namun tidak absolut, karena
pertambahan nilai dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Terlihat mulai dari
tahun 2010-2011 Sektor yang memiliki kinerja (Dij) dengan nilai positif tertinggi
yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi
dan perawatan mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan. Kemudian
tahun 2011-2012 Sektor yang memiliki kinerja (Dij) dengan nilai positif tertinggi
yaitu sektor industri pengolahan, sektor jasa pendidikan, dan sektor perdagangan
besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor. Tahun 2012-
2013 Sektor yang memiliki kinerja (Dij) dengan nilai positif tertinggi yaitu sektor
industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan
mobil dan sepeda motor, dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Tahun
2013-2014 Sektor yang memiliki kinerja (Dij) dengan nilai positif tertinggi yaitu
sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan
perawatan mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan. Dan terakhir
tahun 2014-2015 Sektor yang memiliki kinerja (Dij) dengan nilai positif tertinggi
yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan

5
sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda
motor.

Tipology Klassen bahwa masih banyak sektor yang relatif tertinggal di


Kabupaten Karanganyar (kuadran 4), Namun ada juga sektor yang mengalami
kemajuan dari tahun ke tahun, seperti adalah sektor penyediaan akomodasi,
makan dan minum serta sektor jasa pendidikan berada pada kuadran II (sektor
maju namun tertekan) secara berturut turut pada tahun 2010 2014. Artinya
kontribusi sektoral daerah Kabupaten karanganyar lebih besar dari kontribusi
sektoral nasional Provinsi Jawa Tengah dan tingkat pertumbuhan daerah
Kabupaten Karanganyar lebih kecil dari tingkat pertumbuhan Nasional Provinsi
Jawa Tengah (si>s(+), gi<g(-)). Kemudian mengalami peningkatan pada tahun
2015 dan berada pada kuadran I (sektor maju dan tumbuh cepat).

Penulis juga menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak berbelit-belit.


Penggunaan bahasa yang sederhana tersebut tentunya dapat mempermudah
pembaca. Sehingga pembaca dapat mengetahui informasi atau pun kondisi dari
objek penelitian tersebut.

5. Penutup

` Pada bagian penutup yang ditulis oleh penulis sudah baik, Karena di dalam
bagian penutup tersebut terdapat kesimpulan dan saran. Untuk kesimpulan itu
sendiri sudah merangkum seluruh isi dari bagian hasil dan pembahasan dan pada
bagian kesimpulan juga kembali disertakan solusi-solusi dari hasil perhitungan
yang nantinya dapat membantu para pembaca mengetahui sektor yang relatif
ertinggal di Kabupaten Karanganyar. Namun ada juga sektor yang mengalami
kemajuan dari tahun ke tahun. Sedangkan pada saran terdapat hal yang harus
diambil oleh pengambil kebijakan yaitu Bagi pemerintah Kabupaten Karanganyar,
diperlukan upaya untuk meningkatkan sektor-sektor non basis sehingga dapat
menjadi sektor basis. Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan PDRB dapat
berupa memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Anda mungkin juga menyukai