oleh:
Dwi Agus Styawan
NIM: 18/435162/PMU/09673
Oleh:
Dwi Agus Styawan
Deskripsi Jurnal
Judul : Urbanization and Change in Cilacap Regency
Penulis : Ken Martina Kasikoen
Sumber : Procedia - Social and Behavioral Sciences 227 ( 2016 ) 70 – 74
Dipaparkan di CITIES 2015, International Conference
Intelligent Planning Towards Smart Cities, 3 – 4 November 2015, Surabaya.
I. Ringkasan Jurnal
Kabupaten Cilacap merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang
memiliki luas wilayah 2.138,50 Km2. Secara administratif, Kabupaten Cilacap terdiri dari 24
kecamatan dan 284 desa/kelurahan. Pada tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Cilacap
sebanyak 1.755.268 jiwa dengan PDRB perkapita mencapai Rp. 14.124.430. Nilai PDRB yang
relatif besar ini didukung oleh potensi-potensi lain yang dimiliki Kabupaten Cilacap. Potensi-
potensi ini terutama berkaitan dengan keberadaan fasilitas-fasilitas penting seperti kilang
minyak, industri semen, pertanian, dan rencana dibangunnya pelabuhan besar di masa depan.
Keberadaan fasilitas-fasilitas ini secara tidak langsung mengakibatkan Kabupaten
Cilacap berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan ini berdampak pada perubahan
daerah pedesaan menjadi perkotaan. Beberapa desa di Kabupaten Cilacap memiliki potensi
untuk berkembang menjadi daerah perkotaan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk
mengkaji daerah-daerah di Kabupaten Cilacap yang telah berkembang menjadi perkotaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah-daerah perkotaan di Kabupaten
Cilacap. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar perumusan
kebijakan pemerataan pembangunan di Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif, dengan analisis mulivariat yaitu analisis faktor dan analisis cluster. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pendataan Potensi Desa (PODES) tahun 2011
yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah bagian
selatan. Kabupaten Cilacap berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas di sebelah
utara, Samudera Hindia di sebelah selatan, Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, dan
Kabupaten Kebumen di sebelah timur. Secara administratif, Kabupaten Cilacap yang
memiliki luas 2.138,50 Km2, terdiri dari 24 kecamatan, 269 desa, dan 15 kelurahan. Jumlah
penduduk Kabupaten Cilacap pada tahun 2011 adalah 1.755.268 jiwa dengan kepadatan
penduduk 821 jiwa/Km2.
2. Hasil analisis faktor, terdapat 18 variabel terpilih yang relevan untuk menentukan daerah
perkotaan di Kabupaten Cilacap. Variabel-variabel tersebut adalah:
X1 = jumlah penduduk per desa/kelurahan.
X2 = jumlah keluarga per desa/kelurahan.
X3 = jumlah keluarga pertanian per desa/kelurahan.
X4 = jumlah keluarga dengan satu atau lebih anggota keluarga sebagai pekerja pertanian
per desa/kelurahan.
X5 = jumlah keluarga yang menggunakan listrik PLN per desa/kelurahan.
X6 = jumlah TK per desa/kelurahan.
X7 = jumlah SD per desa/kelurahan.
X8 = jumlah SMP per desa/kelurahan.
X9 = jumlah SMA per desa/kelurahan.
X10 = jumlah Universitas per desa/kelurahan.
X11 = jumlah rumah sakit per desa/kelurahan.
X12 = jumlah rumah sakit bersalin per desa/kelurahan.
X13 = jumlah klinik per desa/kelurahan.
X14 = jumlah Puskesmas per desa/kelurahan.
X15 = jumlah dokter per desa/kelurahan.
X16 = jumlah perawat per desa/kelurahan.
X17 = jumlah Poskesdes per desa/kelurahan.
X18 = jumlah Posyandu per desa/kelurahan.
3. Hasil analisis cluster, terdapat 41 desa/kelurahan yang termasuk daerah perkotaan dan 243
desa yang termasuk daerah pedesaan. Secara detail, 41 desa/kelurahan yang termasuk
daerah perkotaan disajikan dalam tabel berikut.
4. Secara geografis, letak 41 desa/kelurahan yang termasuk daerah perkotaan di Kabupaten
Cilacap disajikan dalam gambar berikut.
5. Perubahan daerah-daerah di Kabupaten Cilacap menjadi daerah perkotaan disebabkan oleh
tiga faktor. Pertama, faktor tingkat kepadatan penduduk. Hal ini terjadi pada Desa
Dayeuhluhur yang memiliki tingkat kepadatan penduduk lebih tinggi dibandingkan daerah-
daerah lain. Faktor kedua adalah keberadaan jaringan jalan, baik jalan kabupaten, provinsi,
maupun nasional. Sebagai contoh, Desa Adimulya dan Wanareja yang terletak di jalan
nasional. Hal ini mendukung pesatnya perkembangan daerah-daerah tersebut. Faktor
keempat adalah tingkat aksesibilitas. Hal ini misalnya terjadi pada Desa Cipari, Sidareja,
dan Gandrungmangu. Desa-desa tersebut merupakan ibukota kecamatan, sehingga
memiliki tingkat aksesibilitas terhadap berbagai fasilitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah lain. Hal ini mendorong perkembangan desa-desa tersebut menjadi daerah
perkotaan.
VI. Kesimpulan
Secara umum jurnal ini sangat relevan sebagai dasar rujukan dalam perumusan
kebijakan perencanaan pembangunan di Kabupaten Cilacap. Penulis mampu menggambarkan
perubahan daerah-daerah di Kabupaten Cilacap, dari daerah pedesaan menjadi daerah
perkotaan berdasarkan data hasil pendataan PODES 2011. Beberapa aspek yang perlu
diperbaiki adalah aspek yang berkaitan dengan penguatan pendahuluan/latar belakang
penelitian, detail hasil penelitian, dan teori-teori pendukung penelitian. Perbaikan aspek-aspek
ini diharapkan dapat menjadikan jurnal ini menjadi lebih komprehensif dalam mengkaji isu
atau permasalahan urbanisasi di Kabupaten Cilacap. Dengan demikian, jurnal ini dapat
menambah khasanah keilmuan bagi penulis/peneliti lain di bidang urbanisasi ataupun
perencanaan pembangunan wilayah.
Sitasi
Abadi, R., S. Ritohardoyo., & S.R. Giyarsih. 2016. Persepsi dan Motivasi Masyarakat Lokal
Terhadap Program Transmigrasi Pasca Konflik di Kabupaten Aceh Barat Provinsi
Aceh. Jurnal Kawistara 6 (2) : 188-197.
Akuntomo, P.,S.W. Suprodjo, & S.R. Giyarsih. 2012. Persepsi Masyarakat Terhadap Konsep
Tri Hita Karana di Lingkungan Perumnas Monag Maning Kota Denpasar Provinsi
Bali. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan
Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan
Spasial Masyarakat, Surakarta 22 Maret 2012 : 208-214.
Akuntomo, P., S.W. Suprodjo, & S.R. Giyarsih. 2012. Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam
Kegiatan Sosial Budaya Berbasis Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Permukiman
Perkotaan di Perumnas Monang Maning Kota Denpasar. Jurnal Pembangunan
Wilayah dan Kota 8 (1) : 95-104.
Akuntomo,P., S.W. Suprodjo., & S.R.Giyarsih. 2012. The Application of Tri Hita Karana
Concept in the Environment of Perumnas (Public Settlement) Monang Maning in
Denpasar Bali Based on the Cultural Component of Environment. Proceeding of
International Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal
10-12 Juli 2012: 393-400.
Alviawati, E., R. Rijanta., & S.R. Giyarsih. 2016. Household Livelihood Strategies of Dairy
Cattle Farmers in Kepuharjo Village, Pre and Post 2010 Merapi Volcano Eruption.
Romanian Review of Regional Studies XI (1): 91-98.
Arif, D.A., J.Mardiatno., & S.R. Giyarsih. 2017. Kerentanan Masyarakat Perkotaan Terhadap
Bahaya Banjir Di Kelurahan Legok Kecamatan Telanipura Kota Jambi. Majalah
Geografi Indonesa 31 (1) : 1-11.
Arsanti, V., & S.R. Giyarsih. 2012. Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat Perkotaan di Kota
Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 4 (1) : 55-66.
Giyarsih, S.R., Z. Abdi., S.Ma’mun., S. Hasanati., L.L. Sitohang., & I.A.Junaidi. 2011. Analisis
Karakteristik Sosial Ekonomi dan Sinergisme Kelembagaan Sebagai Bentuk
Pengelolaan DAS Terpadu. Potensi dan Permasalahan Lingkungan di Daerah Aliran
Sungai (DAS) dan Wilayah Pesisir. Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM,
Yogyakarta.
Giyarsih, S.R., & S.A. Dalimunthe. 2012. Surviving the Bantul Earthquake: Perspective from
Livelihood Aspecte. Community Approach to Disaster. Gadjah Mada University
Press.
Giyarsih, S.R. 2012. Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting
Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional
Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan
Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22
Maret 2012 : 222-232.
Giyarsih, S.R. 2012. Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik
Perkotaan di Kota Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial
Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan
Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-
239.
.
Giyarsih, S.R. 2012. Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi
Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2): 90-97.
Giyarsih, S.R. 2012. Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian
Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian
Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168.
Giyarsih, S.R. & M.A.F. Alfana. 2013. The Role of Urban Area as the Determinant Factor of
Population Growth. Indonesian Journal of Geography 45(1): 25-36.
Giyarsih, S.R., & M.A.F. Alfana. 2013. Livelihood Strategies of Informal Sector in Urban Area
(Particular Reference from Angkringan Merchant in Yogyakarta City. Proceeding of
Internatonal Seminar, Utilizaion of Geospatial Information to Raise Environmental
Awareness in Realizing the Nation Character, di Surakarta 3th-4th November 2012 :
321-327.
Giyarsih, S.R., U. Listyaningsih., & I.M. Sarmita. 2013. Pedagang Angkringan Sebagai Entitas
Ekonomi di Kota Yogyakarta: Pelarian atau Menjanjikan?. Jurnal Patrawidya 14 (2)
: 211-230.
Giyarsih,S.R., U.Listyaningsih., & S.R. Budiani. 2013. Aspek Sosial Banjir Lahar., Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Giyarsih, S.R. 2014. The Role of Yogyakarta and Surakarta Cities in the Intensity of the
Regional Transformation of Two Villages Located in the Yogyakarta-Surakarta
Corridor. Romanian Review of Regional Studies X (1): 15-22.
Giyarsih, S.R.,& M.A. Marfai. 2017. Regional Transformation in Semarang City, Indonesia.
Journal of Urban and Regional Analysis IX (2) : 129-139.
Giyarsih, S.R., & M.A. Marfai. 2017. The Perception of Stakeholders on Regional
Transformation on the Outskirts of Yogyakarta, Indonesia. GeoJournal (Spatially
Integrated Social Sciences and Humanities) 78 (4), DOI 10.1007/s10708-017-9812-
9, https://link.springer.com/journal/10708.
Giyarsih, S.R. 2017. Regional Management of Areas with Indications of Urban Sprawl in the
Surrounding Areas of Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Indonesia. Indonesian
Journal of Geography 49 (1) : 35-41, DOI https://dx.doi.org/10.22146/ijg2323.
Harini,R., S.R. Giyarsih., R.D. Ariani., & R.Darusasi. 2014. Community Adaptation Model of
Food Security Due to Global Warming in Kulon Progo. Proceeding of The 6th
International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia, Yogyakarta
November 19-20, 2014: 305-320.
Harini, R., E.Rahayu., T.Sarastika., & S.R. Giyarsih. 2016. Adaptation Strategy of
Communities Facing Coastal Hazard in Demak Coastal Area. Proceeding of The 8th
International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia (IGSSCI, 26-
27 October 2016: 314-329.
Hatam, R., R. Rijanta, H.S. Yunus., & S.R. Giyarsih. 2016. Transformation of Land Use in
Kota Utara Subdistrict Kotamobagu City From 2000-2013. International
Multidisciplinary e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed Journal) 5(9):
31-38.
Kaho H.E.D.P.R., and Giyarsih S.R. 2018. Kualitas Permukiman di Basin Wonosari dan
Perbukitan Karst Gunungsewu di Kabupaten Gunungkidul. Majalah Geografi
Indonesia 32 (1) :68-76.
Murwani, P., R. Rijanta., S.R. Giyarsih., & N. Khakim. 2017. Circular Mobility of Migrants in
Small Islands: A Case Study of Migrantsin Lease Islands to Ambon City.
International Multidisciplinary e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed
Journal), 6 (7) : 37-45; ISSN: 2277-4262,
http://www.shreeprakashan.com/Documents/20170726093943437.5.%20Prapti%20
Murwani.pdf.
Purwaningsih, E., & S.R. Giyarsih. 2012. Penyesuaian Diri Penghuni Rumah Susun Terhadap
Lingkungan Tempat Tinggal, Kasus Penghuni Rumah Susun Cokrodirjan Yogyakarta.
Prosiding Seminar Nasional tentang Green Urban Policy, di Semarang 4 September
2012: 227-239.
Putra, Kristian Haryono. 2016. Perencanaan Pembangunan di Papua dan Bonus Demografi
2020. Jurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara, 1 (1), 49 – 69.
Putra M., Giyarsih S.R., dan Kurniawan A. 2017. Sektor Unggulan dan Interaksi Antar
Wilayah Pada Kawasan Strategis Nasional Perkotaan MEBIDANGRO. Jurnal
Wilayah dan Lingkungan 5 (3) : 181-187.
Putri, R.F., S. Wibirama., Sukamdi., & S.R. Giyarsih. 2017. Sand Dune Conservation
Assessment in Coastal Area Usng Alos Palsar DlnSAR Technique. Journal of Urban
and Environmental Engineering 11(1) : 9-29.
Putri R.F., Wibirama S., Giyarsih S.R., Pradana A., Kusmiati Y. 2018. Landuse Change
Monitoring and Population Density Analysisi of Penjaringan, Cengkareng, and
Cakung Urban Area in Jakarta Province. Paper Presented in the International
Conference on Science and Technology (ICST 2018) held on 7-8 August 2018 in
Yogyakarta, Indonesia, organied by Universitas Gadjah Mada.
Putri R.F., Wibirama S., Sukamdi., and Giyarsih S.R. 2018. Population Condition Analysis of
Jakarta Land Deformation Area. IOP Conf. Series : Earth and Environmental Science
148 (2018)012007 doi : 10.1088/1755-1315/148/1/012007. ICERM 2017 IOP
Publishing.
Ramdani,D., S.R. Giyarsih., & I Ariani. 2015. Peran Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan
di Pedesaan (PSP-3) Terhadap Kemandirian Wirausaha Pemuda Dalam Mendukung
Ketahanan Ekonomi Wilayah di Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.
Pengembangan Iptek Berbasis Multikultural dan Kearifan Lokal Sebagai Fondasi
Kemandirian dan Kedaulatan Bangsa. Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM :
1-20.
Ridwan, U.H.,& S.R.Giyarsih. 2012. Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat Suku Bajo
di Daerah Yang Berkarakter Pinggiran Kota dan Daerah Berkarakter Perdesaan di
Kabupaten Muna. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 8 (2) : 118-125.
Sarwadi,A., S.R.Giyarsih., & R.W.D. Pramono. 2013. Kajian Perluasan Sifat Fisik Kekotaan
Kota Yogyakarta di Kawasan Hinterland, Studi Kasus Kawasan Sekitar Kampus
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI
Ikatan Geografi Indonesia, Banjarmasin 2 – 3 November 2013 : 503-514.
Setyono, J.S., H.S. Yunus., & S.R. Giyarsih. 2017. Pengelolaan Kota-Kota Kecil di Jawa
Tengah : Studi Kasus Pada Empat Kota Kecil di Wilayah Joglosemar. Jurrnal
Tataloka 19 (2): 142-162. http://www.ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka.
Setyono, J.S. H.S., Yunus, & S.R. Giyarsih, 2016. Spatial Pattern of Urbanization and Small
Cities Development in Central Java : A Case Study of Semarang-Yogyakarta-
Surakarta Region. Journal of Geomatic and Planning. 3(1): 53-66.
Shofa. M A., B.Riyono., & S.R. Giyarsih. 2016. Peran Pemuda Dalam Pendampingan
Mahasiswa Difabel dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi di
Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Jurnal Ketahanan
Nasional 22 (2) : 199-216.
Sriartha, I.P., & S.R. Giyarsih. 2017. Subak Edurance in Facing External Development in South
Bali, Indonesia. International Research Journal of Management, IT & Social Sciences
(IRJMIS) 4 (4) : 20-30, http://ijcu.us/online/journal/index.php/irjmis, DOI
http://dx.doi.org/10. 21744/irjmis.v4i4.494.
Sriartha, I.P., Suratman., & S.R. Giyarsih. 2015. Spatial Zonation Model of Local Irrigation
System Sustainability (A Case of Subak System in Bali). Indonesian Journal of
Geography 47(2): 142-150
Sriartha, I.P., & S.R. Giyarsih. 2015. The Effect of Regional Development on The
Sustainability of Local Irrigation System (A Case of Subak System in Badung
Regency, Bali Province). Forum Geografi 29 : 31-40.
Tajuddin, L.,R.Rijanta., H.S. Yunus., & S.R. Giyarsih. 2015. Migrasi Internasional : Perilaku
Pekerja Migran di Malaysia dan Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur.
Jurnal Kawistara 5 (3) : 310-321.
Tuloli, Y.,H.S.Yunus., & S.R.Giyarsih. 2013. Proses Perubahan Spasial Kota Gorontalo,
Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Terbangun. Prosiding Pertemuan Ilmiah
Tahunan XVI Ikatan Geografi Indonesia, Banjarmasin 2 – 3 November 2013 : 478-
484.