ANALISA DATA

NO. DATA (SIGN & SYMPTOMS) PENYEBAB (ETIOLOGY) MASALAH (PROBLEM)

DS: Pasien mengatakan sesak napas Alergen Bersihan jalan nafas tidak efektif
semenjak 2 hari yang lalu

DO: Merangsang pembentukan antibodi 1 gE

KU: Compos mentis
(+)Dispneu
Bersama reseptor melekat pada reseptor sel
TTV: most
TD: 142/63mmHg
N: 116x/menit
R: 28x/menit Pelepasan mediator inflamasi
SB:36oC

Pelepasan histamin

Peningkatan permeabilitas

Cairan keluar ke ekstavaskuler sel

Terjadi edema

Penyempitan jalan nafas

Bersihan jalan nafas tidak efektif

 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
HARI/TGL DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA HASIL PERENCANAAN
KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan NIC 1. Posisi memaksimalkan
tidak efektif keperawatan 3 x 24 jam, diharapkan Airway Management ekspansi paru dan
berhubungan pasien mampu: 1. Posisikan pasien untuk menurunkan upaya
dengan 1. Respiratory status: ventilation memaksimalkan ventilasi pernapasan. Ventilasi
penyempitan jalan 2. Respiratory status: Airway patency maksimal membuka area
nafas ditandai 3. Aspiration control 2. Auskultasi suara nafas , atelektasis dan
dengan dispneu Dengan kriteria hasil: catat adanya suara meningkatkan gerakan
1. Mendemonstrasikan batuk efektif tambahan sekret ke jalan nafas besar
dan suara nafas yang bersih, tidak untuk dikeluarkan.
ada sianosis dan dispneu (mampu 2. Adanya bunyi ronchi
mengeluarkan sputum, mampu 3. Berikan bronkodilator menandakan terdapat
bernapas dengan mudah, tidak ada bila perlu penumpukan sekret atau
pursed lips) sekret berlebih di jalan
2. Menunjukan jalan nafas yang paten 4. Monitor respirasi nafas
(klien tidak merasa tercekik, irama 3. Broncodilator
nafas, frekuensi pernapasan dalam meningkatkan ukuran
rentang normal, tidak ada suara lumen percabangan
napas abnormal). trakeobronkial sehingga
3. Mampu mengidentifikasikan dan menurunkan tahanan
mencegah faktor yang dapat terhadap aliran udara.
menghambat jalan nafas 4. Mengetahui tingkat
gangguan yang terjadi dan
membantu dalam
menetukan intervensi yang
akan diberikan
 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
HARI/TGL DX TUJUAN DAN KRITERIA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA
KEP. DAN
TANDA
TANGAN
Rabu, 6 Setelah dilakukan tindakan 1. Memposisikan pasien untuk S: Pasien mengatakan
Desember keperawatan 3 x 24 jam, memaksimalkan ventilasi ia merasa sesak napas
2017 diharapkan pasien mampu: Hasil:
1. Respiratory status: Pasien diberi posisi semi O: Pasien tampak sesak
ventilation fowler, dengan tidur diberi Pasien menggunakan
2. Respiratory status: Airway bantal. bronkodilator saat
patency sesak
3. Aspiration control 2. Mengauskultasi suara nafas , (+) Dispneu
Dengan kriteria hasil: catat adanya suara tambahan (+) wheezing
1. Mendemonstrasikan batuk Hasil: TTV:
efektif dan suara nafas yang (+) Wheezing TD: 119/59 mmHg
bersih, tidak ada sianosis dan N: 113x/menit
dispneu (mampu 3. Memberikan bronkodilator R: 25 x/menit
mengeluarkan sputum, bila perlu SB:37oC
mampu bernapas dengan Hasil:
mudah, tidak ada pursed lips) Pasien diberikan A: Masalah belum
2. Menunjukan jalan nafas yang bronkodilator, dan jika Teratasi
paten (klien tidak merasa passien merasa sesak pasien
tercekik, irama nafas, menggunakannya . P: Intervensi 1,2,3,4
frekuensi pernapasan dalam dilanjutkan
rentang normal, tidak ada 4. Memonitor respirasi
suara napas abnormal). Hasil:
3. Mampu mengidentifikasikan R : 25x/menit
dan mencegah faktor yang Suara nafas : Wheezing
dapat menghambat jalan
nafas
 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
HARI/TGL DX TUJUAN DAN KRITERIA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA
KEP. DAN
TANDA
TANGAN
Kamis, 7 Setelah dilakukan tindakan 1. Memposisikan pasien untuk S: Pasien mengatakan
Desember keperawatan 3 x 24 jam, memaksimalkan ventilasi bahwa masih merasa
2017 diharapkan pasien mampu: Hasil: sesak
1. Respiratory status: Pasien diberi posisi semi
ventilation fowler, dengan tidur diberi O: Pasien tampak sesak
2. Respiratory status: Airway bantal. Pasien menggunakan
patency bronkodilator saat
3. Aspiration control 2. Mengauskultasi suara nafas , sesak
Dengan kriteria hasil: catat adanya suara tambahan
1. Mendemonstrasikan batuk Hasil: (+) Dispneu
efektif dan suara nafas yang (+) Wheezing (+) wheezing
bersih, tidak ada sianosis dan TTV:
dispneu (mampu 3. Memberikan bronkodilator TD: 118/70mmHg
mengeluarkan sputum, bila perlu N: 101 x/menit
mampu bernapas dengan Hasil: R: 25x/menit
mudah, tidak ada pursed lips) Pasien menggunakan SB:36,7oC
2. Menunjukan jalan nafas yang bronkodilator saat sesak
paten (klien tidak merasa A: Masalah belum
tercekik, irama nafas, 4. Memonitor respirasi Teratasi
frekuensi pernapasan dalam Hasil:
rentang normal, tidak ada R : 25x/menit P: Intervensi 1,2,3,4
suara napas abnormal). Suara nafas : Wheezing dilanjutkan
3. Mampu mengidentifikasikan
dan mencegah faktor yang
dapat menghambat jalan
nafas
 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
HARI/TGL DX TUJUAN DAN KRITERIA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA
KEP. DAN
TANDA
TANGAN
Jumat, Setelah dilakukan tindakan 1. Memposisikan pasien untuk S: Pasien mengatakan
Desember keperawatan 3 x 24 jam, memaksimalkan ventilasi sesaknya sudah mulai
2017 diharapkan pasien mampu: Hasil: berkurang
4. Respiratory status: Pasien diberi posisi semi
ventilation fowler, dengan tidur diberi O: Sesak napas sudah
5. Respiratory status: Airway bantal. berkurang
patency
6. Aspiration control 2. Mengauskultasi suara nafas , (+) Dispneu
Dengan kriteria hasil: catat adanya suara tambahan (+) wheezing
4. Mendemonstrasikan batuk Hasil: TTV:
efektif dan suara nafas yang (+) Wheezing TD: 138/62mmHg
bersih, tidak ada sianosis dan N: 102 x/menit
dispneu (mampu 3. Memberikan bronkodilator R: 24x/menit
mengeluarkan sputum, bila perlu SB:36,8oC
mampu bernapas dengan Hasil:
mudah, tidak ada pursed lips) Pasien sudah tidak A: Masalah belum
5. Menunjukan jalan nafas yang menggunakan Teratasi
paten (klien tidak merasa bronkodilatornya
tercekik, irama nafas, P: Intervensi 1,2,3,4
frekuensi pernapasan dalam 4. Memonitor respirasi dilanjutkan
rentang normal, tidak ada Hasil:
suara napas abnormal). R : 25x/menit
6. Mampu mengidentifikasikan Suara nafas : Wheezing
dan mencegah faktor yang
dapat menghambat jalan
nafas