Anda di halaman 1dari 3

d) Berikan minum air hangat

Rasional: untuk mengencerkan sputum hingga dapat mempermudah proses


pengeluaran sputum.
e) Atur posisi pasien sesuai dengan area paru yang akan di drainage
Rasional: untuk drainase area yang mengalami penyumbatan akibat
akumulasi sputum.
f) Minta pasien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit. Selama
postural drainage bisa dilakukan clapping dan vibriting
Rasional: untuk mendorong atau memobilisasi sputum pada jalan nafas.
g) Berikan tisu
Rasional: untuk membersihkan sputum.
h) Minta pasien untuk duduk, nafas dalam dan batuk
Rasional: untuk mempermudah pengeluaran sputum, batuk sangat efektif
jika klien duduk agar sputum mudah dikeluarkan.
i) Evaluasi respon pasien (pola nafas, sputum: warna, volume, suara
pernafasan)
Rasional: untuk mengetahui tujuan keberhasilan dari tindakan yang telah
dilakukan dan untuk kemungkinan melakukan tindakan postural drainase
selanjutnya, tindakan ini tidak boleh dilakukan lebih dari 60 menit.
j) Cuci tangan
Rasional: untuk mencegah tranmisi mikroorganisme.
k) Dokumentasi (jam, hari,tanggal, respon pasien)
Rasional: untuk memantau perkembangan pasien dengan cara mencatat
tindakan dan respon pasien.
l) Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur dapat diulang
kembali dengan memperhatikan kondisi pasien.
Rasional: agar bersihan jalan nafas lebih optimal.

3) Evaluasi setelah postural drainage


a) Auskultasi suara pernafasan
b) Inspeksi otot bantu nafas
c) Palpasi fremitus
d) Perkusi bunyi nafas
e) Batuk produktif (sekret keluar/encer)
f) Perasaan klien mengenai drainase (sakit, lelah, lebih nyaman)

b. Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung
dengan tangan dibentuk sepertiga mangkok. Tujuannya adalah untuk
melepaskan sekret yaitu tertahan atau melekat pada bronkus.
1) Persiapan alat dan bahan
a. Handuk

2) Prosedur kerja
a. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk.
Rasional: untuk mengurangi ketidaknyamanan, mencegah
iritasi dan kemerahan akibat kontak langsung.
b. Anjurkan pasien untuk nafas dalam dan lambat
Rasional: agar pasien menjadi lebih rileks.
c. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan
kedua tangan membentuk mangkok.
Rasional: untuk meluruhkan akumulasi sputum pad ajaln
nafas.

c. Vibrasi
Vibrasi secara umum dilakukan secara bergantian dengan perkusi. Vibasi
dilakukan dengan cara meletakkan tangan bertumpang tindih pada dada
kemudian dengan dorongan bergetar.
Tujuan vibrasi yaitu untuk meningkatkan efisiensi pernafasan dan
ekpansi paru selain itu juga dapat mengeluarkan sekret dari saluran
pernafasan.

1) Prosedur kerja
a) Meletkkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas
area paru yang akan dilakukan vibrasi dengan posisi
tangan terkuat berada diluar.
Rasional: untuk memberikan kekuatan pada telapak
tangan dan memberikan kenyamanan pada perawat yang
melakukan vibrasi.
b) Anjurkan klien nafas dalam
Rasional: agar pasien merasa lebih rileks.
c) Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan
tumpuan pada pergelangan tangan saat pasien
ekspirasidan hentikan saat pasien inspirasi.
Rasional: untuk meningkatkan efisiensi pernafasan dan
ekspansi paru, selain itu juga dapat mengeluarkan sekret
dari saluran pernafasan.
d) Istirahatkan pasien
Rasional: untuk mencegah kelelahan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai