PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para
siswa-siswi SMK Negeri 1 Nunukan sekaligus memberikan kesempatan untuk
mengaplikasikan teori dan praktek dilapangan, siswa SMK diwajibkan menjalani program
Praktek Kerja Industri/Instansi (Prakerin) yang disesuaikan dengan program studi masing-
masing. Pogram prekerin memberikan kompetensi pada siswa untuk dapat lebih mengenal,
mengetahui,dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja. Hal ini sebagai upaya
program studi mempersiapkan diri mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.
Untuk mengatasi kesenjangan antara teori dan praktek yang dperoleh disekolah dengan
kenyataan dunia bisnis yang ada dilapangan maka pada semester kelima SMK Negeri 1
Nunukan mengadakan Praktek Industri ke dunia Usaha/Industri/Instansi selama kurang lebih
3 (Tiga) bulan. Adapun tempat pelaksanaan prakerin penyusun adalah PT. Pelayaran
Nasional Indonesia (PELNI) Cabang Nunukan.
B. Tujuan Prakerin
1. Membantu bentuk mental siswa/siswi agar mempunyai jiwa pekerja keras yang mampu
konsisten dalam dunia kerja.
2. Menambah pengetahuan siswa/siswi dibidangnya.
3. Sebagai pengalaman melatih diri dengan mengkaji konsep-konsep yang didapat selama
melakukan prakerin sehingga terbiasa dengan dunia lapangan kerja
C. Manfaat Prakerin
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian yang berkualitas yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
3. Agar siswa/siswi mampu memahami, memantapkan pengembangan pelajar yang didapat
dengan penempatannya di unit kerja.
D. Metode Prakerin
Adapun metode yang digunakan sebagai berikut :
1. Kualitatif observasi yaitu mengamati langsung pelaksanaan kerja.
2. Kuantitatif yaitu mengumpulkan data-data berupa buku yang berhubungan dngan informasi
tentang pengelolaan buku.
BAB II
URAIAN UMUM
C. Proses Kerja
1. Penanganan Surat Masuk Sistem Buku Agenda
Buku agenda adalah suatubuku yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk dan sutar
keluar dalam jangka satu tahun. Petugas yang mengagendakan surat disebut agendaris. Buku
agenda ada 3 (tiga) macam yaitu :
1. Buku agenda tunggal/campuran adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat
masuk dan surat keluar sekaligus berurutan pada tiap halaman.
2. Buku agenda berpasangan adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat
masuk disebelah kiri dan surat keluar disebelah kanan ataupun sebaliknyadengan nomor urut
sendiri-sendiri.
3. Buku agenda kembar adalah buku agenda untuk mencatat surat masuk dan surat keluar
disediakan buku sendiri-sendiri.
Ada beberapa istilah dalam pengurusan surat sistem buku agenda yaitu :
a. Buku verbal adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat surat keluar selama satu tahun.
Disebut juga buku agenda keluar, petugasnya disebut verbal
b. Buku ekspedisi adalah buku yang dipergunakan untuk mengantar surat sekaligus sebagai
tanda penerima. Petugasnya disebut ekspeditor.
c. Buku arsip/kleper adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat surat yang akan disimpan
terbagi menurut kode-kode surat dengan nomor tujuannya masing-masing.
d. Disposisi yaitu perintah pimpinan secara singkat yang berkaitan dengan penyelesaian isi
surat masuk yang bersangkutan.
e. Blanko surat yaitu lembaran kertas dengan kepala surat yang telah tercetak untuk membuat
surat yang akan dikirim.
f. Blanko konsep yaitu blanko/formulir yang dipergunakan khusus untuk membuat konsep
surat.
g. Taklik yaitu suatu tanda (biasanya paraf) dari petugas yang bertanggung jawab meneliti surat
keluar yang baru diketik sebelum ditandatangani oleh pimpinan.
2. Penanganan Surat Keluar Sistem Buku Agenda
a. Pembuatan Konsep
Pembuatan konsep dapat dilakukan secara :
1. Sentralisasi : dipusatkan pada unit tertentu yang menangani kegiatan administrasi persuratan.
2. Desentralisasi : dibuat oleh masing-masing unit atau bagian tertentu atau sesuai dengan
kebutuhan masing-masing.
Pembuatan konsep dapat dilakukan oleh :
1. Atasan atau Pimpinan
a. Konsep diketik dan sendiri secara lengkap, biasanya untuk surat rahasia.
b. Konsep dibuat sendiri dan diserahkan kepada juru tik.
c. Konsep dibuat secara garis besar, diselesaikan secara lengkap oleh sekretaris.
d. Konsep diketik langsung kepada sekretaris atau pembantunya.
2. Orang yang ditunjuk
a. Pimpinan dapat menunjuk langsung kepada sekretaris atau pembantunya.
Agar ada keseragaman dalam pembuatan konsep surat, sebaiknya konsep ditulis dilembar
konsep surat.
1. Persetujuan Konsep
Jika konsep surat dibuat oleh konseptor atau bawahan, maka konsep tersebut harus
mendapatkan persetujuan dari pimpinan. Tujuannya adalah memeriksa apakah konsep surat
tersebut sudah sesuai atau perlu diperbaiki atau koreksi.
2. Pencatatan Surat
Konsep surat yang sudah mendapatkan persetujuan dari pimpinan, selanjutnya dicatat
kedalam buku agenda surat keluar untuk diregistrasi atau didaftarkan. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan nomor surat dari agendaris sesuai dengan aturan pemberian nomor surat yang
berlaku dikantor tersebut.
3. Pengetikan Konsep Surat
Konsep surat yang telah mendapatkan persetujuan pimpinan dan mempunyai nomor surat,
selanjutnya dapat diserahkan kepada juru tik untuk diketik dengan rapi.
4. Pemeriksaan Pengetikan
Juru tik harus memeriksa pengetikannya sebelum surat tersebut diprint atau dicetak, jangan
sampai ada kesalahan pengetikan sekecil apapun. Apalagi jika berupa angka-angka, harus
teliti, karena beda angka adalah kesalahannya yang fatal. Bahkan konseptor juga harus
memriksa pengetikan tersebut sehingga benar-benar sesuai dengan konsepnya.
5. Penandatanganan Surat
Setelah surat sudah selesai diketik dengan rapi, maka pejabat yang berwenang atau
bertanggung jawab terhadap surat tersebut dan membubuhkan tanda tangan diatas nama
terang.
6. Pemberian Cap Dinas
Surat yang telah ditandatangani oleh penanggung jawab, selanjutnya diberi cap dinas/stempel
sebagai tanda syahnyasurat.
7. Melipat Surat
Surat yang asli dikirim ke alamat yang dituju dengan dilipat secara rapi menggunakan aturan
melipat surat. Sementara itu, tembusannya atau lembar ke -2 disimpan sebagai arsip, tanpa
dilipat, karena akan disimpan dalam map/folder di laci filling cabinet.
8. Penyampulan Surat
Surat yang telah dilipat rapi selanjutnya dimasukkan kedalam sampul yang telah disediakan
dan direkatkan dengan lem secara rapi.
Perhatikan juga hal-hal berikut :
a. Gunakan juga kop surat untuk sampul surat.
b. Cantumkan nomor surat bila diperlukan.
c. Jika sampul tidak menggunakan kop surat, harus dibubuhkan capdinas/stempel pada sampul
disebelah kiri.
d. Perangko secukupnya.
9. Pengiriman Surat
Jasa pengiriman surat merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses prosdur
pengurusan surat, baik surat masuk ataupun surat kelua.
10. Penyimpanan Surat
Surat yang asli dikirimkan kepada alamat yang dituju, sedangkan tembusannya atau lembar
ke-2 disimpan sebagai arsip. Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sistem
penyimpanan, misalnya : sistem abjad, sistem subjek, sistem tanggal, sistem nomor, dan
sisten wilayah
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengikuti dan menjalani proses prakerin selama 3 bulan di kantor PT.PELNI
Cabang Nunukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengertian surat masuk merupakan semua jenis surat yang di terima dari instansi dan yang di
tujukan ke suatu instansi.
Surat masuk dibedakan menjadi tiga yaitu surat rahasia, surat penting dan surat biasa.
Sedangkan surat keluar merupakan jenis surat yang dibuat oleh suatu instansi dan di tujukan
untuk instansi lain maupun perorangan.
2. Proses / prosedur pengelolaan surat masuk dapat menggunakan langkah-langkah seperti
penerimaan, penyortiran, pencacatan, mengagendakan surat masuk, pengarahan dan
penegasan pemyampaian surat, penyimpanan berkas dan arsip surat masuk sedangkan
langkah-langkah untuk pengelolaan surat keluar adalah pembuatan konsep surat, penetikan,
mengetik surat dalam bentuk akhir, penandatangan dan pecatatan.
B. Saran-saran
1. Sekolah
Kerja sama antara sekolah dan instansi yang berkaitan terus di tingkatkan.
a. Perlu di tingkatkan iklim pembelajaran yang baik yang ada selama ini.
b. Diharapkan kepada siswa-siswi dan para guru di SMK Negeri 1 Nunukan agar lebih tegas
dan disiplin dalam mendidik siswa-siswi.
2 . Instansi
a. Penulis berharap agar profesionalis kerja dilingkungan PT.PELNI (persero) Cabang Nunukan
lebih di tingkatkan demi kelancaran pengguna jasa.
b. Meningkatkan suasana kerja lebih baik, guna menjalin persatuan dan kesatuan dalam suasana
kerja yang konduktif.
c. Penulis berharap agar pelayanan kepada masyarakat atau calon pembeli tiket lebih di
tingkatkan lagi demi kenyamanan masyarakat.
http://administrasisalby12.blogspot.co.id/
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
Jadi pengertian menurut artinya Sekretaris itu ialah seorang karyawan atau pegawai yang diangkat oleh
pimpinannya sebagai pembantu pribadinya untuk mengerjakan tugas-
tugas kantor, atau perusahaan atau instansinya karena dianggap dapat dipercaya dalam mengerjakan tu
gas-tugas pimpinan dan dapat memegang rahasia perusahaan atau instansinya. Sekretaris adalah
Rahasia atau kerahasiaan itulah tugas yang harus dilaksanakan seorang sekretaris. *)
Pengertian sekretaris menurut H. W. Fowler dan F. G Fowler adalah :
Orang yang bekerja kepada orang lain untuk membantu dalam korespondensi, pekerjaan
tulis menulis untuk mendapatkan informasi dan masalah-masalah rahasia lainnya.
Pegawai yang ditunjuk oleh masyarakat atau perusahaan perserikatan untuk melakukan korespond
ensi, melakukan warkat-warkat terutama yang berurusan dengan perusahaannya.
Menteri yang mengepalai kantor pemerintah Amerika Serikat dan Vatikan.
*) Nagara Tjandra, Sheddy , Kesekretarisan jilid 2 , Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Jakarta, 2008
, Hal 202.
b. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggris management yang diambil dari kata manage. Sebenarnya kata
manage, berasal dari bahasa itali yaitu kata managgio. Kata managgio pun berasal dari bahasa
latin mannaggiare yang diambil dari kata manus yang bearti hand atau tangan. Sehingga secara etimologi (
segi bahasanya ) kata manage diartikan sebagai :
a) House keeping yang berari rumah tangga.
b) To training a horse yang berarti melatih kuda dengan menghentak-hentakkan kakinya.
c) To direct and control yang berarti memimpin dan mengawasi.
Berdasarkan uraian diatas, management diartikan sebagai the act or art managing conduct,
direction and control ( sebagai tindakan atau seni pengurusan, pengaturan, pengarahan, dan pengawasan ) *)
sip
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani ( GREEK ), yaitu archium yang artinya peti
untuk penyimpanan sesuatu. Semula pengertian arsip itu memeng menunjukan tempat atau gedung tempat
penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan terakhir orang lebih cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu
sendiri. Schollenberg menggunakan istilah archives sebagai kumpulan warkat itu
sendiri. Dan archives instution sebagai gedung arsip atau lembaga kearsipan.
*) Nagara Tjandra, Sheddy , Kesekretarisan jilid 1 , Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta , 2008
,Hal 17.
Kata Arsip dalam bahasa Latin disebut felum (bundle) yang artinya tali atau benang. Dan memang pada
zaman dahulu tali atau benang inilah yang digunakan untuk mengikat kumpulan warkat/surat. Sehingga arsip-
arsip itu mudah digunakan.
Setelah kita mengetahui kata arsip menurut etimologi, maka sebagai perbandingan dapat di pelajari
pengertian arsip Menurut Sheddy, dkk (2008) dari beberapa sumber :
Menurut Ensiklopedi Administrasi , arsip adalah ;
Segenap warkat dari suatu organisasi kenegaraan atau badan swasta yang diadakan dalam penyelenggaraan
kegiatan. Kegiatan organisasi tersebut dan yang dipandang berharga untuk disimpan secara permanen bagi
suatu keperluan.
Tempat dimana warkat-warkat organisasi disimpan secara tertip. Untuk pengertian yang kedua ini lebih tepat
dinyatakan dengan istilah archival instutation (kantor arsip).
Berikut ini pengertian Arsip Menurut Kamus atau Ensiklopedi Administrasi ( 2010 ) :
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia , arsip adalah simpanan surat-surat penting. Berdasarkan
pengertian ini, tidak semua surat dikatakan arsip surat dinyatakan sebagai arsip jika memenuhi persaratan.
Menurut Kamus Adminisrtasi perkantoran, arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur
berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali.
d. Pengertin Kearsipan
Kearsipan berasal dari kata arsip dalam bahasa inggrisnya file sedangkan kearsipan disebut filling. File
adalah bendanya sedangkan filling adalah kegiatannya.*)
maksud melalui surat dari satu pihak ke pihak lain didapat atas nana atau perseorangan (pribadi) atas
nama jabatan dalam suatu organisasi.
Kegiatan saling berkirim oleh perorangan atau organisasi disebut korespondensi para pelakunya adalah k
oresponden.
*)Nagara Tjandra, Sheddy , dkk. 2008. Kesekretarisan jilid 2, Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Syarat-
syarat yang perlu diperhatikan oleh penulis agar dapat menulis surat dengan baik adalah :
Memahami prosedur surat menyurat
Memahami segala permasalahaan yang akan ditulis
Memahami teknis penulisan surat yang baik
Memahami penggunaan tata bahasa dalam surat menyurat
Memahami posisi penulis dan penulisan.
5. Syarat Surat
Menurut Kamus atau Ensiklopedi Administrasi syarat surat (2010) :
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia persyaratan surat adalah sebagai berikut :
Surat tersebut harus mempunyai kepentingan bagi Organisasi atau Lembaga baik untuk masa kini dan masa
yang akan dating ;
Surat yang menyimpan kepentingan tersebut disimpan menurut system tertentu sehingga memudahkan temu
balik bila diperlukan.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, warkat dapat disebut arsip apabila memenuhi syarat-
syarat, yaitu :
Warkat memiliki kegunaan
Warkat disimpan secara teratur dan berencana dan warkat dapat mudah dan cepat ditemukan jika diperlukan
kembali.
6. Fungsi Surat
Menurut Heni Subagyo dalam ruang lingkup surat sebagai dokumen kantor,
maka surat berfungsi sebagai :
Alat komunikasi
Bahan bukti
Duta atau wakil dari penulisan, pejabat atau organisasi pengiriman surat
Pedoman untuk mengambil keputusan lebih lanjut
Alat memperpendek jarak, menghemat tenaga dan waktu
Alat ingat ( pengingat )
Bukti sejarah dan kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Tasikmalaya.
http://laporanprakerin-amdan.blogspot.co.id/
BAB I
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam
upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa agar
peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik maka lulusan perguruan
Dalam masa ini seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompeten dalam bidang
kajian ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi yang holistic seperti mandiri,
mampu berkomunikasi memiliki jejaring yang luas, mampu mengambil keputusan, peka
ditemukan untuk hal tersebut maka dibutuhkan sebuah program Praktik Kerja Bisnis
menyelesaikan pendidikan.
Memasuki dunia kerja merupakan puncak dari semua jenjang pendidikan yang telah
memudahkan masa transisi dari masa pendidikan menuju jenjang karier. Magang atau praktek
kerja lapangan merupakan salah satu program yang juga bertujuan untuk mempersiapkan
mahasiswa / anak didik untuk mengenyam pengalaman dan pengetahuan tentang kegiatan
tersebut dalam mencari dan menggeluti dunia kerja. Adanya pengalaman, pengetahuan dan
kemampuan adaptive seseorang di lingkungan kerja, menjadi bekal utama untuk meraih
prestasi dan sangat dimungkinkan untuk dapat mengaplikasikan ilmu dan pandangan yang
1) Mempelajari secara lebih mendalam mengenai dinamika lingkungan kerja sektor ekonomi
2) Memperkaya pengalaman di dunia kerja, terutama yang bergerak langsung pada sektor
mahasiswa dapat memiliki persiapan untuk siap bersaing dalam menghadapi situasi
LABORA.
6) Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang mandiri , mampu bersikap,
7) Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam dunia kerja.
1) Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu
2) Mahasiswa dapat melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang mandiri ,
3) Mahasiswa dapat menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam
dunia kerja.
4) Menambah wawasan didalam dunia kerja, khususnya dibidang perbankan, sehingga memiliki
5) Sebagai pedoman nantinya bagi penulis dalam mencari pekerjaan maupun dalam
menjalankan pekerjaan.
6) Sebagai feed back dalam melakukan penyempurnaan kurikulum yang relevan dengan
pengetahuan dan keterampilan serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
lebih 1 bulan yaitu pada tanggal 25 November 25 Desember 2013. Kegiatan dilaksanakan
dengan ketentuan masuk jam 07.30 16.00 WIB dengan waktu istrahat 1 jam 30 menit.
Adapun mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja di PPM Manajemen divisi PPE (Program
Pengembanagn Eksekutif) dengan alamat di jalan Menteng Raya No. 09 - 19, Jakarta Pusat,
Jakarta.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah,
Pada bab ini akan diuraikan tentang arti dari manajemen administrasi
Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum perusahaan yang
Pada bab ini akan diuraikan tentang administrasi perkatoran pada PPM
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil pembahasan serta memberikan saran-saran
yang mungkin berguna sebagai bahan masukan dan pertimbangan pihak manajemen
perusahaan dan pihak Sekolah Tinggi Manajemen LABORA dalam kaitannya dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya
2. George R. Terry
pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-
3. Millis Geoffrey
Manajemen kantor adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan sarana
4. W.H. Evans
sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran
Dalam manajemen perkantoran terdapat berbagai fungsi yang meliputi rangkaian aktivitas
antara lain:
Manajemen dan pengarahan
Tata laksana/penyelenggaraan
Pelaksana secara efisien
Manajemen
Pengawasan
Pengendalian dan pengawasan
Pengarahan dan pengawasan
Pengarahan
Perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian
Tujuan manajemen perkantoran menurut GR Terry dalam bukunya yang berjudul Office
A. PEMAKAIAN TELEPON
Etika Bertelepon ialah tata cara atau aturan-aturan yang baik mengenai cara menelepon.
orang yang menelepon tetapi ketika bertelepon harus sopan,hormat,tidak menggunakan kata-
kata yang kurang baik atau memanggil dengan sebutan yang tidak pada tempatnya atau tidak
emosi berupa rasa kesal. Ketika seseorang bertelepon,apa yang dikatakan dan bagaimana
sikap yang muncul,mencerminkan kepribadiannya. Hal lain yang harus diperhatikan ketika
Pada saat bertelepon,selain penggunaan bahasa harus efektif dan efisien,maka intonasi
suara pun harus diperhatikan. Kata-kata diucapkan secara jelas,tekanan pada kata-kata yang
penting. Volume suara (rendah dan nyaringnya). Nada suara tidak boleh datar (perhatikanlah
jeda antarkata).
ini sangat berpengaruh terhadap kredibilitas atau tingkat keterpercayaan terhadap perusahaan
Mengangkat gagang telepon sesegera mungkin. Bila dering telepon sudah berbunyi dua
kali,namun belum ada yang mengangkat,maka si penelepon akan merasa kesal dan bertanya-
tepat).
kepada yang ditujunya. Bila orang yang dikehendakinya tidak berada ditempat,tanyakanlah
Apabila telepon salah sambung,jelaskan dengan ramah bahwa yang bersangkutan salah
sambung.
Bila penelepon akan menghubungi pimpinan,maka ada hal atau cara tertentu yang harus
diperhatikan yaitu kita harus bertanya berlebih dahulu perihal identitas si penelepon.
memberitahukan pimpinan.
Bersikaplah sopan,ramah,hangat,dan akrab,karena sifat dan sikap kita akan terpantul melalui
nada suara.
Mengangkat gagang telepon dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan memegang
alat tulis serta kertas berisi lembar pesan telepon (LPT) yang biasa tersedia,untuk mencatat
dengan sebutan ibu atau bapak. Meskipun penelepon orang yang sudah dikenal namun tetap
kita harus menyampaikan salam dan menyapanya dengan hormat sesuai dengan etika
bertelepon.
sopan. Sebaiknya mohon kepada penelepon agar mengulangi lagi maksudnya atau kita sendiri
Mendengarkan dengan seksama apa yang diinginkan penelepon (jadilah pendengar yang baik).
Menyebut nama penelepon dengan tepat,jangan sampai keliru. Karena salah satu ciri akrab
orang lain dengan alasan bukan tugas atau urusan atau masalah pribadi.
CONFIDENT : Penuh keyakinan dalam mengatasi masalah. Penerima telepon tidak boleh
(marah). Tetap bersikap untuk selalu membantu dalam mengatasi masalah penelepon.
atau phonogenic.Phonogenic adalah suara yang baik dalam bertelepon atau menerima
Persiapan Menelepon,Yaitu :
1. Siapkan nomor telepon yang hendak dituju,perhatikan bahwa telepon sudah tepat
3. Catatlah hal-hal pokok yang akan disampaikan kepada pihak yang dituju.
Pelaksanaan Menelepon,Yaitu :
a. Memutar atau menekan nomor telepon yang dituju dengan tepat sesuai dengan dimaksud.
Peganglah gagang telepon dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang alat tulis dan
kertas yang telah disiapkan (kertas atau blok note).
b. Bila ada kesalahan menelepon,misal salah sambung,segeralah minta maaf.
c. Bila telah tersambung penelepon harus memberikan salam dan menyebutkan identitas diri.
d. Mengemukakan maksud dan tujuan menelepon secara jelas,singkat,dapat dipahami,dan tepat.
e. Mencatat hal-hal yang penting.
f. Mengakhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam.
g. Meletakkan gagang telepon dengan pelan.
Ketika menerima telepon atau menelepon seorang petugas telepon harus dapat
harus disediakan pula alat tulis dan lembar pesan telepon (LPT),untuk mencatat pesan
telepon.
3. Meletakkan pesan telepon di atas meja orang yang dituju atau di atas meja pimpinan agar
mudah terlihat.
1. Jika pesan yang disampaikan panjang,tulislah inti atau pokok pembicaraannya saja. Kalimat
2. Diulangi kembali isi pesan (konfirmasi),garis besarnya saja,supaya terhindar dari kesalahan.
1. Faktor alat
Faktor alat,maksudnya hambatan terjadi karena peralatan telepon tidak berfungsi dengan
baik. Hal seperti ini dapat berupa : suara berisik,suara timbul tenggelam,suara mengecil,tidak
makan,meninggalkan telepon sambil berbicara kepada orang lain atau berbicara kepada pihak
ketiga,desah nafas keras,berbicara kurang baik atau kotor,sambil bersenda gurau yang
keterlaluan,berbicara dengan kepala bergerak kekanan dan kekiri,letak gagang telepon ketika
Seperti telah dikatakan bahwa mengadakan hubungan dengan surat apalagi dalam
sebuah organisasi, instansi atau sebuah perusahaan untuk hal-hal yang tertentu memerlukan
4. Pengiriman surat.
5. Pengarsipan.
6. Pemakaian tenaga kerja manusia seperti juru tik, konseptor, ahli membuat surat dan
sebagainya.
Dengan demikian surat menyurat dalam sebuah organisasi mempunyai kaitan dengan
4. Kearsipan/fiking yaitu bagaimana menyimpan dan menemukan kembali surat atau warkat
dengan cepat dan tepat setiap saat diperlukan menurut sistem tertentu.
organisasi, korespondensi atau surat menyurat merupakan kegiatan staff atau servise staff,
tetapi kegiatan surat menyurat hampir melibatkan seluruh pejabat organisasi. Dengan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang atau organisasi pasti mempunyai
Pada umumnya, pengirim surat menginginkan dari pembaca surat adalah hal-hal sebagai
berikut :
a. Pembaca atau penerima surat, percaya tentang hal atau masalah yang ditulis.
b. Pembaca mau menerima pandangan-pandangan, gagasan dan keputusan-keputusan dari
pengirim.
c. Pembaca membalas surat dan meminta informasi lebih lanjut.
d. Pembaca memberi penjelasan atau informasi kepada pengirim.
e. Pembaca memenuhi segala permintaan kita atau pengirim.
f. Pembaca atau penerima dapat memahami segala pengaduan pengirim.
g. Pembaca selalu ingin mengadakan komunikasi dan menjadi relasi kita.
Surat merupakan duta, wakil secara tertulis dari organisasi atau instansi ataupun
perusahaan misalnya : perusahaan akan memesan barang, cukup dengan menulis surat
pesanan, untuk dikirim kepada perusahaan penjual atau seorang pelamar kerja, cukup dengan
melayangkan sebuah surat lamaran kerja kepada sebuah perusahaan atau instansi.
Oleh karena surat sebagai wakil tertulis, maka apa yang ingin disampaikan pemesan
barang atau pelamar kerja tersebut harus jelas, dapat dipahami, mudah dimengerti oleh
penerima surat, sehingga penerima surat memberikan jawaban atau balasan sesuai dengan
Yaitu dimana surat-surat yang telah diterima harus disimpan atau diarsipkan pada
arsip surat yang diterima, sehingga bila diperlukan atau ada sesuatu masalah yang diperlukan
perkembangan masa lalu. Contoh neraca perusahaan dapat menjelaskan rugi laba perusahaan,
5. Sebagai pedoman atau pegangan untuk melaksanakan sesuatu, contoh surat keputusan,
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap organisasi perlu mempunyai tujuan, untuk
mencapai tujuan tersebut organisasi harus mengadakan kerjasama, baik antara sesama mereka
dalam organisasi maupun dengan pihak luar. Sedangkan untuk melaksanakan kerjasam harus
ada komunikasi. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan lisan maupun tulisan, ataupun
dengan syarat-syarat, gambar-gambar yang dipancarkan pesawat televisi, radio, telegram dan
sebagainya.
kebenarannya kepada pihak-pihak yang memintanya, karena dalam surat telah diperinci
dengan jelas setiap permasalahannya. Contohnya surat perjanjian, kuitansi, dan sebagainya.
Yaitu dimana surat merupakan suatu kegiatan yang memegang peranan penting dalam
ketatausahaan, hampir semua kegiatan ketatausahaan berkaitan dengan surat, mulai dari
informasi-informasi. Surat merupakan alat untuk memperlancar setiap kegiatan dan setiap
pekerjaan.
Surat dapat menjadi tolak ukur mundur majunya perusahaan, atau organisasi, bila
organisasi atau perusahaan makin banyak menerima surat dan mengirimkan surat-surat
berarti perusahaan atau organisasi tersebut maju, karena sering dan selalu mengadakan
Cara apapun yang digunakan dalam berkomunikasi ini tetap saja tujuannya untuk
informasi ini, mungkin saja banyak gangguan-gangguan, baik gangguan lingkungan, fisik,
bahasa ataupun gangguan lainnya yang timbul karena perbedaan latar belakang antara
1. Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat-surat yang bersifat kekeluargaan, surat-surat yang berisi
Surat dinas pribadi disebut juga surat setengah resmi adalah surat-surat yang
ataupun jawatan-jawatan.
Surat dinas swasta disebut juga surat resmi adalah surat-surat yang dibuat oleh
instansi-instansi swasta, yang dikirimkan untuk para karyawannya ataupun untuk para
4. Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang berisi, soal-soal perdagangan yang dibuat oleh
Berdasarkan keamanan isinya, surat dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
Negara atau surat-surat yang berupa Dokumen Negara, sehingga bila surat ini jatuh ketangan
yang tidak berhak maka akan membahayakan masyarakat atau Bangsa dan Negara.
2. Surat Rahasia
Adalah surat-surat yang isinya harus dirahasiakan, tidak boleh dibaca oleh orang lain,
karena bila jatuh ketangan orang yang tidak berhak, akan merugikan perusahaan atau instansi
tersebut.
3. Surat Konfidensial
Adalah surat-surat yang termasuk surat rahasia juga, karena isinya tidak boleh diketahui
orang lain cukup hanya diketahui oleh pejabat yang bersangkutan, karena kalau jatuh kepada
orang yang tidak berhak akan mencemarkan nama baik orang tersebut. Contohnya surat
C. PENGARSIPAN
sistem tertentu.
Saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut
sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti
pentingnya pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan.
Hal ini terbukti dengan diperlukannya beberapa peraturan perundangan yang mengatur
organisasi
hampir dapat dipastikan bahwa segala sesuai tergantung kepada warkat/dokumen. Baik itu
didunia perusahaan pemerintahan atau swasta. Warkat dianggap sangat berperan penting
Sistem sentralisasi merupakan kearsipan dimana semua surat perusahaan disimpan dalam satu
Sistem desentralisasi adalah sistem kearsipan yang dalam pelaksanaannya tidak dipusatkan
pada satu unit kerja, karena masig-masing unit pengolah menyimpan arsipnya.
Dari segi pengelolaan arsip/filling yang berfungsi sebagai inti dari sebuah kegiatan setiap
Filling adalah salah satu kegiatan pokok galam bidang kearsipan. Filling dapat diartikan
dan penyimpanan. Cara atau metode yang sistematis sehingga warkat tersebut dengan mudah
Filling sistem suatu rangkaian kerja yang teratur agar dapat dijadikan untuk penyimpanan
arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat dan tepat ditemukan. Banyak istilah yang
digunakan para ahli dalam membahas filling sistem seperti sistem kearsipan, manajemen
Menurut asrip nasional, filling / memfile adalah cara mengatur dan menata berkas dalam
susunan yang sistematis dan menurut Ensiklopedia Administrasi; Filling adalah suatu bentuk
pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan warkat-warkat secara sistematis sehingga
bilamana diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara tepat.
BAB III
GAMBARAN UMUM
PPM Manajemen berdiri berdasarkan Akta Notaris Nomrod Siregar, SH tanggal 21 Juli
1967 No.59 .
PPM Manajemen awal mulanya hanya sebuah yayasan dengan nama Yayasan
Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, disingkat yayasan PPM Manajemen dengan pendiri
pertama kali adalah Prof. Dr. Bahder Djohan, Mr. Dr. A. Tambunan dan I.J. Kasimo.
Sebagai suatu perusahaan, PPM Manajemen tentu saja memiliki visi dan misi
perusahaan.
Asia Tenggara yang merupakan pilihan utama dan kebanggaan pengguna jasa, karyawan, dan
Indonesia yang adil dan makmur melalui pengembangan dan pengamalan Manajemen
berdasarkan ilmu pengetahuan dan nilai sosial budaya yang luhur di jiwai Pancasila.
PPM Manajemen merupakan kantor pusat yang mempunyai cabang di beberapa wilayah
Unit unit usaha yang dimiliki oleh PPM Manajemen antara lain:
Struktur organisasi yang baik merupakan suatu kerangka yang menyeluruh yang
menggambarkan hubungan antara atasan dengan bawahan yang mencakup tugas serta
wewenang dalam satu kesatuan yang utuh. Struktur dikatakan baik bila di dalam struktur
organisasi tersebut sederhana dan fleksibel, sehingga mungkin untuk diadakan penyesuaian
tanpa harus melakukan perombakan total. Struktur juga dapat membantu proses proses
pengendalian dari aktifitas perusahaan yang dilakukan, karena adanya pembagian tugas dan
Struktur organisasi dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk diagram yang menunjukkan
segi-segi penting suatu organisasi yang meliputi fungsi pokok yang berhubungan dengan
saluran pengawasan dan wewenang yang berhubungan dengan setiap pegawai yang diberi
pada divisi Lembaga Manajemen dibawah arahan Ibu Eka Jumarlita. Sebagai supervisor
RUTIN MINGGUAN:
1. Mencatat kegiatan setiap minggunya berapa banyak peserta / lokakarya yang berlangsung
dalam seminggu.
2. Memfailkan hard copy data peserta
3. Mengirim data peserta soft copy ke CS dalam bentuk PDF
4. Mengirim sertifikat kealamat kantor peserta
RUTIN BULANAN
1. Membuat laporan pemakaian sertifikat LKU / LKP
2. Mengirim ke bag. Asdalin dan ke bag. Keuangan
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
Dalam keseharian di tempat magang karena tugas saya adalah pengolahan data base, jadi
sangat kecil frekuensi saya dalam pemakaian telepon, apabila ada telepon masuk itupun
hanya dalam intern kantor yang hanya meminta permintaan data peserta pelatihan pelatihan
tertentu
Dalam keseharian magang saya di kantor, saya mempunyai hubungan yang baik &
Penyediaan, permintaan serta penyiapan bahan data base selalu tepat waktu serta akurat,
Sangat jarang terjadi suatu kesalahan permintaan / miss communication dalam lembaga
tempat saya kerja, karena setiap permintaan dilakukan dengan menyertakaan email sebagai
bahan bukti & pertimbangan apabila suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan
Dalam rutinitas keseharian saya ditempat magang, setiap transaksi yang terjadi
(pengiriman, pengambilan, pemakaian) selalu diikutsertakan sebuah surat pngantar agar bisa
dipertanggungjawabkan jika sewaktu waktu di tanyakan oleh atasan atau divisi lain.
Dikarenakan divisi lain terikat hubungan dengan divisi saya, sangat penting adanya surat /
dokumen pengantar dalam sebuah berkas yang harus dikirimkan ke instansi / perusahaan
(stakeholder) yang memakai jasa PPM Manajemen. Dalam penyimpanannyapun surat
Dalam pengiriman sebuah berkas, didalam perusahaan tempat saya magang selalu
menggunakan tanda terima jika pengiriman barang itu dalam masih dalam wilayah Jakarta.
Adapun tanda terima yang digunakan seperti yang saya lampirkan sebagai berikut
CONTOH TANDA TERIMA
Pengarsipan dalam kantor tempat saya magang selalu saya usahakan rapi & berurutan
(sesuai tanggal pelaksanaan, abjad, jenis pengiriman serta divisi). Menurut saya itu akan
memudahakan saya, rekan kerja serta divisi lain dalam mencari arsip yang diinginkan apabila
Filling yang saya lakukan selalu sesuai dengan manajamen yang dipakai (Mandam,
Manops, Mankeu, Mansar, Manstrat). Semua berkas yang saya filling kadang-kadang masih
dipertanyakan dikemudian hari, entah itu yang ditanyakan mengenai absensi peserta, jumlah
peserta, alamat peserta ataupun contact person dari perusahaan peserta yang bersangkutan
Filling ditempat saya selalu disimpan selama kurang lebih 2 tahun, khusus untuk filling
absensi LKP selalu disimpan selama kurang lebih 5 tahun, karena proyek-proyek LKP
terdapat proyek jangka panjang atau lebih sering disebut proyek manajerial
Proyek manajerial berjenjang itu bisa berlangsung selama 3 atau 4 tahun, tergantung
perusahaan yang menyewa jasa dari PPM Manajemen. Untuk sertifikatpun dalam proyek
tercantum logo perusahaan yang bersangkutan dengan logo perusahaan PPM Manajemen
serta penandatanganan sertifikat ditandatangani oleh Direktur dari PPM Manajemen dengan
KESIMPULAN
PM Manajemen, kesimpulan yang diambil oleh penulis adalah setiap hal yang
berhubungan dengan pekerjaan haruslah disertakan dengan tanda bukti apapun itu
berupa soft copy atau hard copy agar dapat dipertanggung jawabkan apabila ditanya
Pelajaran dan pengalaman yang saya dapat di tempat magang adalah saya
Karena semua keterampilan yang saya peroleh di kampus dapat saya terapkan di
SARAN
1. Bagi Kampus
pendidikan agar lebih dilengkapi karena sarana yang ada sedikitnya sangat mempengaru
2. Bagi Perusahaan
Bagi seluruh karyawan dan karyawati, saya berharap untuk lebih meningkatkan
motivasi dalam bekerja dan lebih giat serta tepat waktu dalam melaksanakan tugas.
3. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan lebih mempersiapkan berbagai hal, baik mental, mate
Dalam melaksanakan kegiatan jangan saling mengandalkan untuk bekal pengalaman dik
emudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://tatacaramenggunakantelpon.blogspot.com/
http://aimatus.wordpress.com/tag/atau-seketaris-harus-menguasai-tata-cara-
menggunakan-telepon-yang-baik-dan-sopan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_administrasi_perkantoran
http://magangadministrasiperkantoran.blogspot.co.id/
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bagian tata usaha, baik dalam instansi pemerintahan maupun perusahaan,
tentu tidak asing dengan kata pengelolan surat.
Pengelolaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses, cara, perbuatan
mengelola; proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain;
proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi; proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Pengelolaan juga dapat diartikan sebagai suatu
rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.
4.1.5. Bahan pengingat. Surat akan mengingatkan seseorang dalam kegiatan atau aktivitasnya
di masa lalu yang bisa dipergunakan untuk melakukan kegiatan selanjutnya baginya.
SURAT KELUAR
Dalam suatu instansi pemerintah, sangat diperlukan pengelolaan surat yang baik
dan benar, di mulai dari kop surat sampai dengan kepada siapa surat itu dikirim atau
dari instansi mana surat itu berasal, yang kemudian dilakukan pencatatan dalam buku
agenda, yang pada akhirnya dilaporkan pada pimpinan yang bersangkutan.
Dalam Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas, khususnya di bagian tata usaha,
sistem pengelolaan suratnya sudah baik namun perlu ditingkatkan lagi, terutama dalam
ketelitian pembuatan surat. Jangan sampai karena kurangnya ketelitian pegawai bagian
tata usaha dalam pembuatan surat, ada surat yang tidak memiliki tanggal bahkan bulan
pengiriman. Selain itu kejelasan isi surat sangat diperlukan. Jangan sampai surat yang
akan dikirimkan itu memiliki kata-kata yang berbelit-belit yang membuat pembaca surat
sulit memahami isi surat tersebut atau pun menggunakan bahasa daerah yang
mempersulit pembaca surat yang berasal dari daerah lain.
Setelah surat-surat itu diterima oleh bagian penerimaan surat, selanjutnya surat itu
diadakan pengolahan yaitu sebagai berikut :
Kolom buku agenda surat masuk dapat dibuat seperti berikut ini :
Tanggal Tanggal
Nomor
Penerimaan dan Nomor Alamat Isi
Urut Hal Lampiran Ket
Surat Kode Surat Pengirim Disposisi
Agenda
Masuk Masuk
Ada beberapa langkah-langkah atau prosedur dalam pembuatan surat keluar yaitu :
SURAT KELUAR
Dalam pengelolaan surat, tentu diperlukan berbagai fasilitas pendukung yang
dapat memudahkan pengoptimalan pengelolaan surat masuk dan surat keluar. Adapun
fasilitas pendukung yang telah disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum antara lain yakni
:
4.3.1. Meja tulis dan Kursi
Meja tulis digunakan untuk memudahkan segala aktifitas pengelolaan surat,
seperti menulis konsep surat keluar, menulis keterangan yang dibutuhkan untuk
dimasukkan ke dalam buku agenda surat masuk maupun surat keluar. Sedangkan kursi
diperlukan oleh pegawai untuk duduk.
4.3.2. Gunting
Gunting diperlukan untuk menggunting surat, agar isi surat tidak rusak apalagi
sobek.
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis yang tertuang dalam bab
sebelumnya, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan antara lain :
5.1.1. Pengelolaan surat dalam suatu instansi sangatlah penting, apalagi bagi Dinas Pekerjaan
Umum, sehingga diperlukan orang-orang yang teliti dan memang menguasai tentang
urusan persuratan agar dapat membantu melancarkan segala aktivitas Dinas Pekerjaan
Umum dan instansi lainnya.
5.1.2. Tata cara pengelolaan surat masuk yakni pertama penyortiran surat-surat yang masuk,
kemudian pembukaan sampul dan mengeluarkan surat dari sampulnya. Lalu dilakukan
pembacaan surat dan dicatat surat pada buku agenda. Terakhir, lakukan pembagian surat
sesuai dengan tujuan pengirim.
5.1.3. Tata cara pengelolaan surat keluar yaitu pertama-tama dilakukan pembuatan konsep
surat. Apabila konsep disetujui, dilakukan pengetikan dan penandatangan surat.
Diberikan nomor surat berdasarkan nomor pada buku agenda surat keluar. Setelah itu
pemberian cap stempel sebagai tanda sahnya surat tersebut. Kemudian pengetikan
amplop atau sampul surat serta di lakukan penyusunan dan pemeriksaan segala
kelengkapan surat. Apabila telah selesai, lipatlah surat sesuai ukuran amplop. Setelah itu
menutup amplop dan menempelkan perangko. Dan terakhir, dilakukan pengiriman surat
kepada orang atau instansi yang dituju sesuai dengan alamat di dalam surat.
5.1.4. Dalam pengelolaan surat, dperlukan fasilitas pendukung yang berguna untuk membantu
aktifitas pengelolaan surat agar berjalan dengan baik. Adapun fasilitas tersebut
diantaranya : Meja tulis, kursi, gunting, alat-alat tulis, kipas angin, komputer, printer,
dan mesin fotocopy.
5.1.5. Para pegawai harus mampu mengoptimalkan hasil pekerjaannya dengan mampu secara
teliti dalam mengerjakan tugas pengelolaan surat, karena dari segi fasilitas, semua telah
tersedia dengan baik di kantor Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Kapuas.
5.2. SARAN
Dalam kesempatan ini penulis akan menyampaikan saran-saran yang bersifat
membangun, dan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam pengelolaan surat yang ada
pada Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Kapuas, khususnya di bagian tata usaha
sehingga dapat menjadi lebih baik dan optimal lagi.
Sebaiknya dalam pencatatan surat masuk, dan surat keluar tidak hanya dicatat
dalam buku agenda saja, namun dilakukan pencatatan dalam komputer secara bertahap
dan teratur. Hal ini dapat mempermudah pegawai tata usaha dalam pencarian data
tentang surat-surat secara cepat.
DAFTAR PUSTAKA
http://loupatty.wordpress-com/2010/10/14/prosedur-surat-keluar/
http://paknewulan.wordpress.com/2009/02/20/langkah2-pengelolaan-surat-masuk/
http://profkhaerulihsan.blogspot.com/2012/01/surat-masuk-dan-surat-keluar.html?m=1
LPP Kapuas. 2012. Pedoman Kegiatan Kerja Praktek dan Penyusun Karya Tulis. Yayasan Abdi Bangsa :
Kuala Kapuas.
http://raihanatunnisa.blogspot.co.id/2016/06/pengelolaan-surat-masuk-dan-surat.html
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Surat
1. Pengurusan surat masuk
Surat Masuk adalah surat yang diterima oleh organisasi/instansi
yang dibuat oleh organisasi/ instansi lain yang bersifat
kedinasan. Setiap kantor dalam setiap harinya akan menangani
surat-surat. Mungkin satu hari ada yang 1 surat, 2 surat, puluhan
surat, bahkan ratusan surat. Jumlah yang banyak tersebut jika
tidak ditangani dengan baik tentunya akan dapat merugikan banyak
pihak, khususnya bagi kantor yang bersangkutan. Sebaiknya semua
penerimaan surat masuk ditangani oleh suatu unit tersendiri,
yaitu unit kearsipan. Sistem penerimaan surat semacam ini kita
namakan sistem satu pintu atau kebijaksanaan satu pintu.
a. Unit Organisasi
Surat-surat dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu kepada pimpinan dan kepada unit
organisasi di mana surat itu ditujukan.
b. Macamnya Surat-surat di dikelompokkan menurut kelompok surat
dinas, wesel, giro, surat pribadi, surat dinas dsb.
c. Klasifikasi Pemilahan selanjutnya, terutama surat-surat
dinas dikelompokkan menurut surat kilat/sangat segera (harus
diterima dalam waktu 1 x 24 jam), surat segera (diterima maksimal
2 x 24 jam), dan biasa (maksimal 5 hari harus diterima).
d. Kualifikasi Selanjutnya surat dikelompokkan menurut :
Surat sangat rahasia (kode SR = membahayakan keselamatan
negara), Surat rahasia (kode R = menimbulkan kerugian negara),
Surat terbatas/ konfidensial (kode K = hanya diketahui pejabat
tertentu), Surat biasa (kode B ).
e. Urgensi Surat-surat dikelompokkan teleks, faksimile,
telegram, radiogram, surat kawat.
2) Penyampaian/Pendistribusian Surat
Setelah surat-surat dicatat dalam buku agenda kemudian surat-surat itu dikirim kepada pihak
yang dituju oleh surat-surat tersebut. Surat untuk pimpinan disampaikan kepada sekretaris
pimpinan dan surat-surat untuk pejabat-pejabat/unit yang dimaksudkan oleh surat, disampaikan
kepada petugas atau sekretaris pejabat yang bersangkutan. Untuk pengiriman, dilakukan lagi
pencatatan dengan menggunakan buku pengiriman/buku ekspedisi. Petugas/sekretaris pimpinan
yang menerima surat harus membubuhkan
Dengan mengetahui isi dan macam surat yang akan dibuat, dapat
dipersiapkan informasi pendukung yang diperlukan untuk surat yang
akan dibuat dapat dipersiapkan terlebih dahulu.Hal ini sudah
barang tentu akan mempermudah dalam proses penyusunan konsep
surat.
c. Mengetahui calon penerima surat.
Calon penerima surat perlu di ketahui juga. Hal ini akan sangat
membantu dalam memilih kata-kata dan bahasa yang cocok untuk
digunakan dalam surat yang akan dibuat. Kemudian dalam pembuatan
konsep surat harus diusahakan agar konsep tersebut sudah dapat
mencerminkan surat yang sesungguhnya. Maksudnya harus sudah dapat
mencerminkan surat yang baik seperti, yang telah diterangkan
sebelumnya.
2. Persetujuan konsep
Setelah konsep selesai dibuat harus terlebih dahulu disetujui
oleh pihak yang bertanggungjawab terhadap surat tersebut. Dalam
hal ini biasanya adalah orang yang akan menandatangani surat.
Untuk surat yang isinya menyangkut lebih dari satu
pihak/departeman dalam suatu organisasi biasanya konsep tersebut
akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pihak-
pihak/departemen-departemen tadi. Sebagai tanda persetujuan
terhadap konsep tadi, maka pejabat yang berkepentingan terhadap
surat itu akan membubuhkan parafnya pada konsep surat.
3. Pemberian nomor surat
4. Pengetikan konsep
8. Pengiriman surat
Proses pengiriman surat secara umum ada dua macam, yaitu;
a. dikirim oleh petugas pengiriman surat
b. dikirim melalui jasa pengiriman surat
3. Tata Persuratan
Surat merupakan sarana komunikasi dalam bentuk tulisan, apapun
medianya. Tata persuratan merupakan tahap penciptaan dalam daur
hidup Arsip. Kegiatan tata persuratan menyangkut materi yang
lingkupnya esensial dalam komunikasi kedinasan yang meliputi
penentuan jenis surat, sifat, format surat yang menampung bentuk
redaksional serta penggunaan sarana pengamanan surat, serta
kewenangan penandatanganan. Pembakuan elemen-eleman dalam tata
persuratan tersebut apabila dilaksanakan dengan benar dan
konsisten maka efisiensi dan efektifitas dalam rangka menciptakan
tata persuratan yang berdaya guna dan berhasil guna dapat
diwujudkan. Adapun tujuan dari tata persuratan adalah :
a. Menciptakan keseragaman dalam pola umum penyelenggaraan tata
persuratan.
b. Mewujudkan tata kearsipan yang lebih berdaya guna dan
berhasil guna
c. Menunjang kelancaran komunikasi kedinasan dan kemudahan
dalam pengendalian pelaksanaannya.
d. Mengingkatkan daya guna dan hasil guna secara berkelanjutan
dalam penyelenggaraan dalam tugas-tugas kedinasan.
B. Pengelolaan Arsip
Arsip sebagai pusat ingatan, sumberinformasi, dan sumberpenelitian.Arsip harus dikeloladengan cara:
1. Sistem penataan/ penyimpanan arsip, yaitu dengan menggunakan:
a)Sistem masalah,
b)Sistem abjad
c)Sistem tanggal
d)Sistem wilayah
2. Arsip pasifpentingdan permanen, harus dirawat dan dijaga agarterjamin keamanan dan keutuhannya, antara lain, arsip-arsip
yangmenyangkut akta tanah, akta pendirian gedung, akte statussekolah, dan sebagainya (Pasal 3 UU No. 7
Tahun 1971 tentangketentuan pokok kearsipan).
3. Untuk mencegah penumpukan arsip yang tidak berguna,dilakukan penyusustan/ pemusnahan arsip yang
tidak bergunadengan mengikuti prosedur yang berlaku sesuai dengan PP No. 34Tahun 1979 tentang
Penyusustan Arsip.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Pengelolaan surat yang dilakukan sesuai dengan alur
pelaksaanaan tentu akan tepat sasaran dan memiliki daya guna yang
bermanfaat. Selain pengelolaan surat, suatu instansi/lembaga juga
perlu melakukan tata persuratan apabila dilaksanakan dengan benar
dan konsisten maka efisiensi dan efektifitas dalam rangka
menciptakan tata persuratan yang berdaya guna dan berhasil guna
dapat diwujudkan. Adapun tujuan dari tata persuratan adalah :
a. Menciptakan keseragaman dalam pola umum penyelenggaraan tata
persuratan.
b. Mewujudkan tata kearsipan yang lebih berdaya guna dan
berhasil guna
c. Menunjang kelancaran komunikasi kedinasan dan kemudahan
dalam pengendalian pelaksanaannya.
d. Mengingkatkan daya guna dan hasil guna secara berkelanjutan
dalam penyelenggaraan dalam tugas-tugas kedinasan.
Selain itu untuk memaksimalkan tugas dari suatu lembaga/instansi dalam hal menangani surat-
menyurat agar mendukung nilai kearsipan bagi intansi/lembaga yang bersangkutan maka perlu
ditingkatkan kualitas kinerja tenaga kearsipan, pengadaaan pelatihan bagi tenaga arsiparis serta
daya dukung pimpinan untuk menciptakan kinerja yang baik bagi bawahannya. Dengan demikian
dapat tercipta suatu lembaga/ instansi yang berkualitas dalam hal penanganan surat-menyurat
serta memudahkan pimpinan dalam hal mengambil sebuah keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
http://rohanditomandy.blogspot.co.id/2015/01/makalah-persuratan-dan-kearsipan_18.html