100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
69 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya imunisasi bagi bayi untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit, jenis vaksin dasar yang diberikan secara berkala hingga usia 11 bulan, dan kemungkinan efek samping ringan yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya imunisasi bagi bayi untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit, jenis vaksin dasar yang diberikan secara berkala hingga usia 11 bulan, dan kemungkinan efek samping ringan yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya imunisasi bagi bayi untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit, jenis vaksin dasar yang diberikan secara berkala hingga usia 11 bulan, dan kemungkinan efek samping ringan yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin.
KEJADIAN Agar bayi memiliki kekebalan Kejadian ikutan pasca imunisasi IKUTAN PASCA terhadap penyakit yang sejenis (KIPI) Sangat jarang terjadi dengan vaksin yang diberikan. Suatu Kejadian (medik) sakit dan IMUNISASI Imunisasi adalah cara memberikan kekebalan aktif yang bersifat jangka kematian yang terjadi setelah menerima imunisasi yang diduga
(KIPI) panjang, mudah dan murah dengan
cara memberikan vaksin
disebabkan oleh imunisasi Terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi (dapat lebih lama)
BCG
disuntikkan, IC,bag luar lengan
atas, 0,05ml Kontraindikasi : penderita Vaksin Frek Interval Umur ulangan gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita leukemia, penderita yang BCG 1x - 0-2bln - menjalani pengobatan steroid jangka DPT/H 3x 4-6 mg 2-11bln 18bl/5th/12 panjang, penderita infeksi HIV). B 4x 4-6 mg 0-11bln 18 bl/5th Reaksi yang mungkin terjadi: Oleh : Polio Campa 1x 1x - - 9-11bln 0-7hr 6th - Reaksi lokal : 1-2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat FASIHA, k penyuntikan timbul kemerahan HB dan benjolan kecil yang teraba SST.,M.Kes Neo keras. Kemudian benjolan ini berubah menjadi pustula JADWAL 5 IMUNISASI DASAR (gelembung berisi nanah), lalu LENGKAP (0-11bulan) pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). Luka ini akhirnya sembuh secara spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan - wanita hamil meninggalkan jaringan parut. POLIO Reaksi yang mungkin terjadi Reaksi regional : pembesaran berupa demam, ruam kulit, diare, kelenjar getah bening ketiak konjungtivitis dan gejala kataral serta atau leher, tanpa disertai nyeri ensefalitis (jarang) tekan maupun demam, yang akan menghilang dalam waktu 3- 6 bulan. HEPATITIS B disuntikkan, IM, 1/3 bag tengah tungkai bwh seb luar, 0.5ml Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap komponen DPT diteteskan, melalui mulut, 2 tetes, vaksin. tidak boleh diberikan kepada disuntikan, IM , 1/3 bag tengah vial dg droper penderita infeksi berat yang disertai tungkai bwh seb luar, 0.5ml Kontra indikasi pemberian vaksin polio: kejang. Tetapi vaksinasi dapat Kontraindikasi : penderita gangguan diberikan kepada penderita infeksi sistem kekebalan, riwayat kejang - Diare berat ringan. demam sebelumnya perlu hati-hati - Gangguan kekebalan (karena obat Reaksi yang mungkin terjadi: imunosupresan, kemoterapi, Reaksi yang mungkin terjadi : 1-2 hari setelah mendapatkan kortikosteroid) efek lokal (nyeri di tempat suntikan) suntikan DPT, mungkin bisa - Kehamilan dan sistemis (demam ringan, lesu, terjadi demam ringan, nyeri, Reaksi yang mungkin terjadi perasaan tidak enak pada saluran kemerahan atau pembengkakan berupa kelumpuhan dan kejang- pencernaan), yang akan hilang dalam di tempat penyuntikan. Untuk kejang. beberapa hari. mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa Catatan : diberikan asetaminofen (atau CAMPAK ibuprofen). disuntikkan, SC,1/3 bag tengah Untuk mengurangi nyeri juga tungkai bwh/lengan atas bisa diberikan kompres hangat Kontraindikasi : atau menggerak-gerakkan - infeksi akut yang disertai lengan maupun tungkai yang demam lebih dari 38oCelsius bersangkutan. Jika setelah - gangguan sistem kekebalan vaksinasi anak mengalami - pemakaian obat demam tinggi, reaksi alergi, atau imunosupresan kejang, maka sebaiknya untuk - alergi terhadap protein telur selanjutnya diberikan vaksin DT - hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin