BAGIAN INVENTORY
RS. .... TAHUN 2013
RS ....
JL ....
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan Pedoman................................................................................... 1
1.3. Ruang Lingkup Pelayanan ................................................................... 2
1.4. Batasan Operasional............................................................................. 2
1.5. Landasan Hukum ................................................................................. 3
BAB II. Standar Ketenagaan....................................................................... 4
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ...................................................... 4
2.2. Distribusi Ketenagaan .......................................................................... 4
BAB III. Standar Fasilitas ........................................................................... 7
3.1. Denah Ruangan .................................................................................... 7
3.2. Sarana Dan Prasarana........................................................................... 7
3.3. Standar Fasilitas ................................................................................... 11
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan .............................................................. 12
4.1. Pelayanan Inventory............................................................................. 12
4.2. Pelayanan Logistik ............................................................................... 17
4.3. Pelayanan House Keeping.................................................................... 22
4.4. Pelayanan Kamar Jahit......................................................................... 29
BAB V. Logistik ......................................................................................... 32
5.1. Bagian Inventory.................................................................................. 32
5.2. House Keeping ..................................................................................... 36
5.3. Kamar Jahit .......................................................................................... 39
BAB VI. Keselamatan Pasien ..................................................................... 42
6.1. Latar Belakang ..................................................................................... 42
6.2. Tujuan .................................................................................................. 42
6.3. Tata Laksana Keselamatan Pasien ....................................................... 42
BAB VII. Keselamatan Kerja ..................................................................... 44
7.1. Pengertian............................................................................................. 44
ii
Tujuan .................................................................................................................. 44
Tata Laksana Keselamatan Karyawan ................................................................. 44
BAB VIII. Pengendalian Mutu ........................................................................ 46
BAB IX. Penutup ............................................................................................. 48
iii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG.
Sebagai bagian dari Bidang Umum Keuangan RS. .... , Bagian Inventory
mempunyai tugas untuk ikut serta mengelolah keuangan RS. .... melalui
efisiensi biaya, efektifitas penggunaan alat, dan pemanfaatan asset rumah sakit
secara maksimal.
Efisiensi biaya dapat dilakukan dengan pengelolaan persediaan yang tepat
serta laporan pemakaian barang operasional yang akurat sehingga dapat
dievaluasi penggunaannya. Efektifitas penggunaan alat dapat dilaksanakan
apabila alat terpelihara baik dan inventarisnya lengkap. Sedangkan
pemanfaatan asset rumah sakit secara maksimal dapat meningkatkan
pendapatan rumah sakit pada bidang non medis. Bagian Inventory diharapkan
dapat membantu pengelolaan Bidang Umum Keuangan.
Hal ini membuat keberagaman tugas dalam penyelenggaraan pelayanan
Inventory baik teknis maupun administratif. Dengan beragamnya tugas yang
ada di bagian Inventory tersebut, maka pelayanan inventory diselenggarakan
dengan berbagai sistem atau prosedur, prasarana, sarana, peralatan dan
ketenagaan. Oleh sebab itu, agar pelayanan Inventory dapat berjalan dengan
aman, lancar serta berperan baik dalam meningkatkan mutu pelayanan non
medik di Rumah Sakit, maka perlu dibuat suatu pedoman pelayanan Inventory
di Rumah Sakit yang diharapkan dapat menjadi pegangan.
TUJUAN PEDOMAN
Tersedianya pedoman bagi petugas di Bagian Inventory agar dapat
meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, perubahan peraturan
perundang-undangan dan harapan masyarakat dalam memberikan pelayanan
Inventory yang berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
1
RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang Lingkup Pelayanan Bagian Inventory meliputi :
1. Pelayanan Inventory.
2. Pelayanan Logistik.
3. Pelayanan House Keeping.
4. Pelayanan Kamar Jahit
BATASAN OPERASIONAL:
1. Pelayanan Inventory:
Adalah kegiatan penyelenggaraan inventory rumah sakit yang terdiri
dari pengadaan barang non medis dan pengadaan barang investasi
barang umum(barang dengan harga lima juta keatas dengan
pemakaian lebih dari satu tahun), pengadaan barang investasi alat
kesehatan , dan pelaporan pembelian barang.
2. Pelayanan Logistik:
Adalah kegiatan penyelenggaraan logistik rumah sakit yang terdiri dari
pesanan barang stock non medis, penerimaan barang non medis,
Penerimaan barang investasi alat kesehatan (barang dengan harga lima
juta keatas dengan pemakaian lebih dari satu tahun), pembuatan
laporan penerimaan barang, pendistribusian barang dan pelaporan
persediaan barang rumah sakit.
3. Pelayanan House Keeping.
Adalah kegiatan penyelenggaraan house keeping rumah sakit yang
terdiri dari pelaksanaan program kebersihan yang terjadwal di seluruh
lingkungan rumah sakit, inventarisasi seluruh peralatan medis dan
perabotan kerumah tanggaan RS, memelihara perabotan
kerumahtanggaan RS, dan penyewaan penginapan RS.
4. Pelayanan Kamar Jahit:
Adalah kegiatan penyelenggaraan kamar jahit rumah sakit yang terdiri
dari permintaan pembuatan linen, pembuatan linen, permintaan
perbaikan linen, perbaikan linen dan pembuatan alat pelindung diri
dari bahan linen.
2
LANDASAN HUKUM.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan .... Indonesia Nomor
047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
DISTRIBUSI KETENAGAAN.
SDM Bagian Inventory RS. .... berjumlah 8 orang dan sesuai dengan
struktur organisasi bagian inventory terbagi menjadi 4 bagian yaitu : inventory,
logistik, house keeping dan kamar jahit. Adapun pendistribusian SDM Bagian
Inventory RS. .... adalah sebagai berikut:
4
1. Inventory
Ka Bagian 1 Shift
Inventory Strata 1 Ekonomi 1
Jumlah 1
Administrasi
SMUSMK Akutansi 2 Shift 3
Logistik
Jumlah 3
5
3. House Keeping
Petugas House
SMUSMK Perhotelan 2 Shift 2
Keeping
Jumlah 2
4. Kamar Jahit
Jumlah 2
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
DENAH RUANG.
(Ada pada lampiran)
7
20 Steples kecil. Inv 1
21 Tempat file palstik. Inv 10
22 Tempat sampah plastik bulat. Inv 1
1 Aquabedest. Log 1
2 Bantalan stempel. Log 1
3 Cermin persegi. Log 1
4 Hiasan visi misi. Log 1
Kalkulator citizen SDC 878.
5 log 1
6 Kursi kayu. Log 3
7 Kursi lipat merah. Log 1
8 Kursi lipat ungu. Log 1
9 Kursi px (diluar). Log 1
10 Kursi roda hijau. Log 1
11 Lemari es pintu 2. log 1
12 Lemari kayu biru. Log 1
13 Lemari kayu ss. 5. log 1
14 Meja kerja 150X70X75. log 2
15 Meja kerja 121X61X75. log 1
16 Meja komputer kecil. Log 1
17 Monitor BENQ. Log 1
18 Monitor Dell. Log 1
19 Pelubang kertas. Log 1
20 Printer efson 300 ii.log 1
21 Rak besi SS. 4.log 1
22 Rak besi SS. 5.log 1
8
23 RAK BESI SS. B.log 1
24 Regency tower fan atap.log 1
25 Regency tower fan atap.log 1
26 Salib.log 1
27 Steples besar.log 1
28 Steples kecil.log 2
29 Steples kecil.log 2
30 Tape polytron.log 1
31 Tempat isolasi biru.log 1
32 Troly besi hitam.log 1
33 Laptop 1
9
13 Remote TV 21.hk 1
14 Kaos senam warna.hk 8
15 Tempat kunci kaca ktk.hk 1
16 Monitor Bena.hk 1
17 Printer canon LBP 2900.hk 1
18 Printer Epson L110 1
19 CPU.hk 1
20 Pelubang kertas.hk 1
21 Karpet 3 M (21 M ).hk 1
22 Stop kontak isi 3.hk 1
23 Tempat kunci kaca gantung.hk 1
24 Taplak batik 2
25 Tempat sampah roda kuning 2
26 Toples kaca kecil 12
27 Toples kaca besar 6
28 Meja kerja 150 cm,hk 1
29 Jam meja seiko,hk 1
10
10 Mesin Jahit Singer.KJ 2
11 Mesin Obras Singer.KJ 1
12 Obeng.KJ 1 SET
13 Rak Besi L SS. 4.KJ 1
14 Skoci.KJ 8
15 Tang Cucut.KJ 1
16 Tang Kombinasi.KJ 1
Mesin jahit singer 1291 D200
17 Japan.KJ 1
18 Pesawat Telpon favorit.KJ 1
19 Setrika Philips 1
20 Setrika National 1
21 Busa tebal 10 cm (1m) u setrika 1
22 Cermin 1
23 Rak Besi L SS. 4.KJ 3
STANDAR FASILITAS
Sarana dan prasarana ditujukan bagi terselenggaranya pelayanan
Inventory yang aman, efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta
dimungkinkan petugas Inventory bekerja dengan nyaman dan tertib.
11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Demi ketertiban serta lancarnya pelayanan bagi para pasien dan unit kerja
yang memerlukan pelayanan inventory maka yang harus diperhatikan tata laksana
bagian Inventory.
PELAYANAN INVENTORY.
1) Pengadaan Barang Rutin Non Medis.
Pengadaan barang rutin non medis adalah pengadaan barang non
medis (alat tulis kantor, peralatan rumah tangga, alat bengkel, dan
barang cetakan) yang digunakan setiap hari dalam operasional
rumah sakit dan barang tersebut tersedia dalam stock barang logistik
rumah sakit.
Prosedur pengadaan barang rutin RS .... adalah sebagai berikut:
Menerima Surat Permintaan Pembelian Barang (SPPB) dari Bagian
gudang. Memproses barang yang akan dipesan dengan
memperhatikan kebijakan yang berlaku. Membuat Order Pembelian
Barang (OPB) untuk barang yang ada supliernya dan untuk barang
yang harus dibeli tunai di beli oleh Kepala Bagian Inventory setiap
seminggu sekali. Menyerahkan order pembelian kepada supplier
dengan tembusan petugas logistik dan Bagian Akuntansi.
2) Pengadaan Barang Non Rutin Non Medis.
Pengadaan barang non rutin non medis adalah pengadaan barang
non medis (alat tulis kantor, peralatan rumah tangga, alat bengkel,
dan barang cetakan) yang tidak digunakan setiap hari, harga barang
dibawah lima juta rupiah dan barang tersebut tidak tersedia dalam
stock barang logistik rumah sakit.
Prosedur pengadaan barang non rutin non medis RS .... adalah
sebagai berikut:
12
Setiap kepala instalasi atau kepala bagian menulis permintaan
didalam slip order pembelian non-stock alat yang diminta tersebut
sesuai yang dianggarkan pada anggaran tahunan. Kepala instalasi
atau kepala bagian meminta persetujuan ke wakil direktur yang
berfungsi sebagai filter I. Bila Wakil Direktur sudah setuju
diberikan ke bagian inventory berfungsi sebagai filter II dan
kembali mengoreksi setiap permintaan. Bagian Inventory
mengajukan persetujuan ke Wakil Direktur Umum Keuangan (tim
Pengadaan) berfungsi sebagai filter III. Bila setuju langsung
mencarikan pemasok dan harga barang atau . Bila tidak setuju
dibuatkan penolakan secara tertulis. Setelah mendapat informasi
barang, harga, dan spesifikasi, kepala Bagian Inventory
menginformasikannya kepada Tim Pengadaan. Berkoordinasi
dengan bagian akutansi dan bagian keuangan tentang rencana
pembelian barang. Apabila beberapa penawaran itu disetujui maka
bila diperlukan pemasok dapat mengadakan demo alat ke Instalasi
atau Bagian yang memerlukan dihadiri oleh semua pegawai
Instalasi tersebut. Apabila alat yang dibeli tidak dapat dilakukan uji
fungsi maka harus ada garansi yang jelas. Pada keadaan tertentu bila
alat yang akan dibeli tidak dapat diuji coba (alat-alat tertentu) maka
keputusan pembelian diserahkan kepada Tim Pengadaan. Kepala
Bagian Inventory membuat Formulir Konfirmasi Barang yang
disetujui oleh Kepala Instalasi atau Kepala Bagian dan Wadir.
Setelah semua dokumen sudah siap Kepala Bagian Inventory
membuat surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih
apabila barang dibayar secara kredit. Surat Order Pemesanan
rangkap 4 untuk dikoordinasikan dengan pemasok, bagian
inventory, bagian akuntansi, dan petugas logistik selaku penerima
barang. Apabila barang dibeli tunai kepala bagian inventory
melakukan Kas Bon berkoordinasi dengan bagian akuntansi, bagian
keuangan, atas persetujuan Wadir Umum Keuangan. Berkoordinasi
dengan petugas logistik selaku penerima barang.
13
3) Pengadaan Barang Investasi Umum:
Pengadaan barang investasi umum adalah pengadaan barang yang
tidak berhubungan langsung dengan proses kesembuhan pasien.
Barang ini dapat berupa barang elektronik, barang furniture,
peralatan komputer atau peralatan bengkel dengan harga barang di
atas lima juta rupiah dan masa manfaat lebih dari satu tahun.
Prosedur pengadaan barang investasi umum RS .... adalah sebagai
berikut:
Setiap Kepala Instalasi atau Kepala Bagian menulis permintaan di
blangko Order Pembelian Non Stock. Barang investasi yang diminta
tersebut sudah dianggarkan pada anggaran tahunan. Kepala Instalasi
atau Kepala Bagian meminta persetujuan ke Wakil Direktur yang
berfungsi sebagai filter I. Bila Wakil Direktur sudah setuju
diberikan ke bagian Inventory berfungsi sebagai filter II dan
kemudian mengoreksi setiap permintaan. Kepala bagian inventory
berkoordinasi dengan bagian akutansi serta bagian keuangan untuk
mengetahui posisi keuangan. Kemudian mengajukan persetujuan ke
Tim Pengadaan (Wakil Direktur Umum Keuangan) yang berfungsi
sebagai filter III. Bila disetujui langsung mencari pemasok dan
brosur sesuai dengan keperluan. Bila tidak setuju dibuatkan
penolakan secara tertulis. Setelah mendapat informasi barang,
harga, dan spesifikasi, kepala bagian inventory
menginformasikannya kepada Tim Pengadaan. Apabila beberapa
penawaran itu disetujui maka bila diperlukan pemasok dapat
mengadakan demo alat ke Instalasi atau Bagian yang memerlukan
dihadiri oleh semua pegawai Instalasi tersebut. Apabila alat yang
dibeli tidak dapat dilakukan uji fungsi maka harus ada garansi yang
jelas. Pada keadaan tertentu bila alat yang akan dibeli tidak dapat
diuji coba (alat-alat tertentu) maka keputusan pembelian diserahkan
kepada Tim Pengadaan. Kepala Bagian Inventory membuat
Formulir Konfirmasi yang disetujui oleh Kepala Instalasi atau
Kepala Bagian dan Wadir. Setelah itu Kepala bagian inventory
14
membuat surat Pengajuan Pengadaan Barang Investasi yang
ditandatangani oleh Wadir Umum Keuangan (Tim Pengadaan) dan
disetujui oleh Direktur. Setelah semua dokumen lengkap kepala
bagian inventory membuat Surat Pemesanan Barang atau membeli
barang.
Kepala Bagian Inventory memberi informasi kepada petugas
Logistik selaku penerima barang. Menyerahkan copy Surat Order
Pembelian, Lembar Penerimaan Barang, dan faktur asli ke bagian
Akuntansi.
4) Pengadaan Barang Investasi Alat Kesehatan:
Pengadaan barang investasi alat kesehatan adalah pengadaan bahan,
instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat
yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan,
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan
kesehatan pada manusia dan atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh. Dengan ketentuan harga barang di atas
lima juta rupiah dan masa manfaat lebih dari satu tahun.
Prosedur pengadaan barang investasi alat kesehatan RS .... adalah
sebagai berikut:
Setiap Kepala Instalasi atau Kepala Bagian menulis permintaan di
slip Order Pembelian Non Stock. Barang investasi yang diminta
tersebut sudah dianggarkan pada anggaran tahunan. Kepala Instalasi
meminta persetujuan ke Wakil Direktur Pelayanan yang berfungsi
sebagai filter I. Bila Wakil Direktur Pelayanan sudah setuju
diberikan ke kepala Bagian Inventory berfungsi sebagai filter II dan
kemudian mengoreksi setiap permintaan. Kepala Bagian Inventory
berkoordinasi dengan bagian akutansi serta bagian keuangan untuk
mengetahui posisi keuangan. Kemudian mengajukan persetujuan ke
Tim Pengadaan (Wakil Direktur Umum Keuangan) yang berfungsi
sebagai filter III. Bila disetujui langsung mencari pemasok dan
brosur sesuai dengan keperluan. Bila tidak setuju dibuatkan
penolakan secara tertulis. Setelah mendapat informasi barang,
15
harga, dan spesifikasi, kepala Bagian Inventory
menginformasikannya kepada Tim Pengadaan. Apabila beberapa
penawaran itu disetujui maka dibuatkan perjanjian demo alat
kesehatan tersebut kepada pemasok. Pemasok mengadakan demo
alat kesehatan ke Instalasi yang memerlukan dihadiri oleh semua
pegawai Instalasi tersebut. Pemasok melakukan uji fungsi alat
kesehatan dengan waktu sesuai kesepakatan dengan pihak rumah
sakit. Apabila alat yang dibeli tidak dapat dilakukan uji fungsi maka
harus ada garansi yang jelas. Apabila uji fungsi berjalan baik sesuai
dengan kesepakatan maka Kepala Bagian Inventory membuat
Formulir Konfirmasi untuk memilih alat serta mengisi note yang
menyebutkan alasan memilih alat tersebut kemudian ditandatangani
oleh Kepala Instalasi dan Wadir Pelayanan. Pada keadaan tertentu
bila alat yang akan dibeli tidak dapat diuji coba (alat-alat tertentu)
maka keputusan pembelian diserahkan kepada Tim Pengadaan.
Setelah itu Kepala Bagian Inventory membuat surat Pengajuan
Pengadaan Barang Investasi yang ditandatangani oleh Wadir Umum
Keuangan (Tim Pengadaan) dan disetujui oleh Direktur. Setelah
semua dokumen lengkap Kepala Bagian Inventory membuat Surat
Permintaan Pembelian Barang kepada pemasok. Kepala Bagian
Inventory memberi informasi kepada petugas Logistik selaku
penerima barang berserta copy Surat Permintaan Pembelian Barang.
Bagian Inventory berkoordinasi dengan Bagian Akuntansi dan
Bagian Keuangan tentang pembelian alat kesehatan dan
menyerahkan copy Surat Permintaan Pembelian Barang.
5) Laporan Pembelian Barang.
Laporan Pembelian Barang adalah laporan pembelian barang non
medis dan barang investasi dengan sistem pembayaran secara tunai
maupun kredit yang dibuat berdasarkan laporan penerimaan barang
dari logistik. Laporan ini dibuat setiap minggu.
Prosedur Laporan Pembelian Barang RS .... adalah sebagai berikut:
16
Petugas Logistik menyerahkan Laporan Penerimaan Barang (LPB)
warna putih dan merah kepada kepala bagian inventory setiap hari
Senin dan Jumat. Laporan Penerimaan Barang (LPB) kemudian
diperiksa sesuai dengan daftar permintaan barang dan surat order
pembelian. Bila sesuai maka kepala bagian inventory memberikan
tanda tangan di lembar LPB. Membuat laporan pembelian diketik
menurut sistem pembayaran dan jenis barang. Menyerahkan laporan
pembelian kredit bersama LPB lembar warna putih kepada bagian
Akuntansi untuk menjadwalkan pembayaran kepada pemasok.
Untuk pembelian secara tunai, kepala bagian inventory
menyerahkan LPB yang dilengkapi bon pembayaran asli dan
mempertanggungjawabkan uang yang sudah diminta. Laporan
Penerimaan Barang warna merah disimpan di bagian inventory
sebagai arsip.
PELAYANAN LOGISTIK.
1) Pesanan Barang Stock Non Medis
Petugas logistik menerima permintaan barang dari unit kerja.
Apabila stock barang rutin sudah menipis maka petugas logistik
memberi info dan membuat daftar permintaan barang yang
diserahkan kepada kepala bagian inventory.
2) Penerimaan Barang Non Medis.
Penerimaan barang non medis adalah penerimaan barang non
medis (alat tulis kantor, peralatan rumah tangga, alat bengkel dan
barang cetakan) yang telah dipesan ataupun dibeli untuk
menunjang pelayanan medis maupun non medis.
Prosedur penerimaan barang non medis RS .... adalah sebagai
berikut:
Setiap barang yang datang harus disertai faktur pengiriman
barang/surat jalan/kuitansi pembayaran untuk barang yang dibeli
secara kontan. Petugas logistik menerima barang yang datang.
Memeriksa tanggal Expire Date kalau ada dan jumlah barang yang
17
dikirim sesuai dengan Surat Pemesanan. Memeriksa kondisi barang
yang dikirim, apakah dalam kondisi rusak atau tidak. Setelah
semua lengkap, petugas penerima memberikan tanda tangan di
faktur penerimaan barang dan tanggal penerimaan serta
memberikan cap/stempel. Membuat Laporan penerimaan Barang
(LPB) untuk setiap faktur yang datang, dan dicetak, baik LPB
maupun label barcode (label barcode dicetak sesuai kebutuhan dan
ditempelkan di setiap barang/perwakilan setiap item barang).
Memberikan LPB dan faktur yang asli kepada supplier untuk
meminta tanda tangan kepala bagian inventory serta mengurus
administrasi tukar tanda terima pada bagian Akuntansi.
Menyimpan barang dengan baik dan benar sesuai prinsip FIFO.
Apabila barang yang datang adalah barang non stock segera
mengkonfirmasikan barang tersebut ke bagian yang memesannya
agar segera meng e-slip dan mengambil barang.
3) Penerimaan Barang Investasi Alat Kesehatan
Penerimaan barang investasi alat kesehatan adalah penerimaan
barang investasi alat kesehatan yang telah dipesan ataupun dibeli
untuk menunjang pelayanan medis.
Prosedur penerimaan barang investasi alat kesehatan RS .... adalah
sebagai berikut:
Setiap barang yang datang harus disertai faktur pengiriman
barang/surat jalan/kuitansi pembayaran untuk barang yang dibeli
secara kontan. Petugas logistik menerima barang yang datang.
Memeriksa tanggal Expire Date kalau ada dan jumlah barang yang
dikirim sesuai dengan Surat Pemesanan. Memeriksa kondisi barang
yang dikirim, apakah dalam kondisi rusak atau tidak. Setelah
semua lengkap, petugas penerima memberikan tanda tangan di
faktur penerimaan barang dan tanggal penerimaan serta
memberikan cap/stempel. Membuat Laporan Penerimaan Barang
(LPB) untuk setiap faktur yang datang, dan dicetak, baik LPB
maupun label barcode (label barcode dicetak sesuai kebutuhan dan
18
ditempelkan di setiap barang/perwakilan setiap item barang).
Memberikan LPB dan faktur yang asli kepada supplier untuk
meminta tanda tangan kepala bagian inventory serta mengurus
administrasi tukar tanda terima pada bagian Akuntansi. Mengambil
kartu garansi untuk diberikan kepada kepala bagian Inventory.
Petugas logistik segera mengkonfirmasikan barang tersebut ke
bagian yang memesannya agar segera meng e-slip dan mengambil
barang. Petugas logisitik dan wakil petugas bagian pemeliharaan
sarana mengikuti uji fungsi alat kesehatan yang dilaksanakan
sesuai perjanjian antara bagian Inventory, supplier, dan kepala
instalasi yang meminta alat tersebut.
4) Pembuatan Laporan Penerimaan Barang Non Medis.
Pembuatan laporan penerimaan barang non medis adalah
pembuatan laporan penerimaan barang non medis (alat tulis kantor,
peralatan rumah tangga, alat bengkel dan barang cetakan) yang
telah dipesan ataupun dibeli oleh RS ....
Prosedur pembuatan laporan penerimaan barang non medis RS ....
adalah sebagai berikut:
Petugas Administrasi Logistik menerima copy faktur dari supplier
yang mengirim barang ke RS .... atau kuitansi untuk pembelian
tunai.
Membuatkan Laporan Penerimaan Barang sesuai dengan:
- No. Faktur pengiriman,
- Nama supplier pengirim,
- Meterai,
- PPN,
- Diskon, dan
- Nilai totalnya,
dan nama barang yang dikirim beserta jumlah itemnya.
Mencetak Laporan Penerimaan Barang yang dibuat dengan
menggunakan kertas NCR 3 ply dan di beri tanda tangan pembuat
Laporan Penerimaan Barang (Putih untuk arsip bagian Akuntansi,
19
Merah untuk arsip bagian Pengadaan dan Kuning untuk arsip
bagian Logistik). Lembar Putih dan Merah di steples dijadikan satu
untuk di laporkan ke bagian Pengadaan. Lembar kuning di arsipkan
di bagian Logistik. Untuk pengiriman barang yang menggunakan
Surat Jalan tetap di buatkan Laporan Penerimaan Barang tetapi
tidak di cetak, hanya di tulis nomor Laporan Penerimaan
Barangnya di Surat Jalan tersebut. Setiap hari Senin dan Jumat,
Laporan Penerimaan Barang tersebut di serahkan ke bagian
pengadaan. Jika dalam pembuatan Laporan Penerimaan Barang
terjadi kesalahan dan sudah terlanjur di cetak maka petugas
Administrasi Logistik segera menghubungi bagian Pengadaan
untuk membuka kembali nomor Laporan Penerimaan Barang yang
salah. Dan selanjutnya mengedit nomor Laporan Penerimaan
Barang yang salah serta mencetak ulang.
5) Pembuatan Laporan Penerimaan Barang Investasi Alat Kesehatan
Pembuatan laporan penerimaan investasi alat kesehatan adalah
pembuatan laporan penerimaan barang investasi alat kesehatan
yang telah dipesan ataupun dibeli oleh RS .....
Prosedur pembuatan laporan penerimaan investasi alat kesehatan
RS .... adalah sebagai berikut:
Petugas Administrasi Logistik menerima copy faktur dari supplier
yang mengirim barang ke RS .... atau kuitansi untuk pembelian
tunai.
Membuatkan Laporan Penerimaan Barang sesuai dengan:
- No. Faktur pengiriman,
- Nama supplier pengirim,
- Meterai,
- PPN,
- Diskon, dan
- Nilai totalnya,
dan nama barang yang dikirim beserta jumlah itemnya.
20
Mencetak Laporan Penerimaan Barang yang dibuat dengan
menggunakan kertas NCR 3 ply dan di beri tanda tangan pembuat
Laporan Penerimaan Barang (Putih untuk arsip bagian Akuntansi,
Merah untuk arsip bagian Pengadaan dan Kuning untuk arsip
bagian Logistik). Lembar Putih dan Merah di steples dijadikan satu
untuk di laporkan ke bagian Pengadaan. Lembar kuning di arsipkan
di bagian Logistik. Untuk pengiriman barang yang menggunakan
Surat Jalan tetap di buatkan Laporan Penerimaan Barang tetapi
tidak di cetak, hanya di tulis nomor Laporan Penerimaan
Barangnya di Surat Jalan tersebut. Setiap hari Senin dan Jumat,
Laporan Penerimaan Barang tersebut di serahkan ke bagian
pengadaan. Jika dalam pembuatan Laporan Penerimaan Barang
terjadi kesalahan dan sudah terlanjur di cetak maka petugas
Administrasi Logistik segera menghubungi bagian Pengadaan
untuk membuka kembali nomor Laporan Penerimaan Barang yang
salah. Dan selanjutnya mengedit nomor Laporan Penerimaan
Barang yang salah serta mencetak ulang.
6) Pengambilan Permintaan Barang melalui e-slip
Petugas logistik menerima permintaan barang e-slip dari unit kerja
yang sudah diacc kabag kainstal dan wadir. Mengambilkan barang
sesuai permintaan unit kerja. Memberikan tanda pada kertas e-slip
barang yang ada maupun yang tidak ada. Mevalidasi barang yang
sudah diberikan. Mengantarkan barang sesuai jadwal yang ada.
7) Pembuatan laporan Persediaan barang non medis
Mevalidasi setiap barang yang sudah keluar dari gudang sesuai e-
slip dan barang yang diberikan. Melakukan perhitungan stock
barang setiap minggu sesuai dengan stock yang ada diprogram
komputer. Memeriksa apakah masih ada barang yang sudah
diambil oleh unit kerja tapi belum di e-slip (barang cito). Meminta
unit kerja untuk segera menyelesaikan e-slip agar administrasi
valid. Setelah semua administrasi selesai laporan persediaan barang
non medis yang ada diprogram diperiksa apakah sudah sesuai
21
dengan keadaan fisik yang ada di gudang. Setelah semua sesuai
maka laporan diprint rangkap 2, satu untuk kepala bagian inventory
dan satu untuk bagian akuntansi. Menyerahkan laporan ke kepala
bagian inventory sebelum tanggal 5.
22
2) Jam Dinas & Tata Tertib Petugas Cleaning Service RS ....
Jam Dinas & Tata Tertib Petugas Cleaning Service RS .... adalah tata
cara kerja yang harus dilaksanakan oleh petugas cleaning service
Rumah Sakit .....
Prosedur Jam Dinas & Tata Tertib Petugas Cleaning Service RS....
adalah sebagai berikut:
Jam Dinas CS :
Shiff Pagi : Jam 05.00 - 13.00 istirahat : Jam 08.00-08.30
Shiff Siang I : Jam 11.00 - 19.00 Istirahat : Jam 15.30-16.00
Shiff Siang II: Jam 13.00 -21.00 Istirahat : Jam 15.30-16.00
Tata Tertib Petugas Cleaning Service :
1. Petugas cleaning Service wajib mengikuti Peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit.
2. Berpakaian seragam bersih, rapi dan memakai sepatu.
3. Sewaktu bertugas harus memakai perlengkapan kerja sesuai
dengan Standart DALIN.
4. Petugas cleaning service harus bekerja dengan sebaik mungkin dan
memenuhi tanggung jawab.
5. Apabila ada kepentingan ijin keluar harus sepengetahuan
supervisor yang dinas.
6. Sebelum jam istirahat & jam pulang tidak boleh meninggalkan
ruangan, kecuali diberi tugas oleh Supervisor.
7. Apabila menemukan barang milik Rumah Sakit di lingkungan
Rumah Sakit harus melaporkan ke Supervisor Cleaning atau
petugas House Keeping.
8. Petugas cleaning service harus bekerjasama dengan pihak-pihak
terkait.
9. Merespon dan menindak lanjuti apabila ada saran, masukan dan
komplain baik dari itu internal maupun eksternal.
23
3) Standart Kebersihan Cleaning Service Rs. ....
Standart Kebersihan Cleaning Service Rs. .... adalah standart
kebersihan minimal yang harus dilaksanakan oleh Cleaning Service
dilingkungan RS .... secara tertib dan berkesinambungan.
Standart Kebersihan Cleaning Service Rs. .... adalah sebagai berikut:
a. Langit-Langit : harus bersih, bebas dari sarang laba-laba.
b. Dinding Ruangan : bersih, bebas dari lumut dan kerak.
c. Lantai : harus bersih bebas debu dan kotoran ,bebas dari kuman,
tidak licin, bebas dari lumut dan kerak
d. Kaca Cendela : Harus Bersih, Mengkilap Tidak Ada Kotoran Dan
Kusam.
e. Daun Pintu & Kusen : Bersih, Tidak Ada Kotoran, Plitur Masih
Mengkilap.
f. Meubeler : Bersih Tidak Berdebu, Tidak Bernoda Dan Kotor,
Bebas Dari Sentuhan Tangan/ Benda Lain
g. Kloset : Dalam Keadaan Bersih, Tidak Ada Kotoran Dalam
Lubang, Tidak Berbau, Bebas Lumut Dan Kerak.
h. Bak Mandi : Bersih, Tidak Berlumut, Tidak Bernoda, Tidak Ada
Endapan Didalam Bak Air.
i. Lantai Km, Wc, Spoelhock : Bersih, Tidak Licin, Bebas Kotoran,
Bebas Lumut Dan Kerak.
j. Km/Wc : Bersih, Tidak Berbau, Harum Dan Segar.
k. Dinding Bak Air : Bersih, Tidak Bernoda, Bebas Lumut Dn Kerak.
l. Stenlist Steel/Pegangan Tangan : Bersih, Mengkilap, Tidak
Berkarat.
m. Wastafel : Bersih, Tidak Berbau, Tidak Buntu.
n. Shower Air Panas & Dingin : Bersih, Tidak Berkerak.
o. Ruangan-Ruangan : Bersih, Bebas Dari Kotoran Basah
( Contoh Bekas Ceceran Air )
24
4) Inventarisasi Alat-alat Di Rumah Sakit.
Inventarisasi alat-alat di rumah sakit adalah Perhitungan/pengecekkan
jumlah alat-alat di bagian & instalasi rumah sakit secara rutin dan
berkala.
Prosedur Inventarisasi Alat-alat Di Rumah Sakit adalah sebagai
berikut:
Data awal inventaris rumah sakit medis maupun non medis menjadi
dokumen dasar yang dibagikan oleh house keeping ke
bagian/instalasi. Kabag & Ka. Instal menunjuk petugas inventaris
ruangan untuk menginventaris alat dengan house keeping. Setiap 4
(empat) bulan sekali house keeping mengecek alat Setiap 4 (empat)
bulan sekali house keeping mengecek alat dengan perwakilan Bagian
dan instalasi. Bila dalam perhitungan alat-alat sudah sesuai dengan
jumlah alat yang ada maka ditulis dengan jumlah angka. Bila dalam
perhitungan tidak sesuai dengan jumlah alat yang ada karena
dimutasi/rusak maka dimasukkan di kolom keterangan. Bila ditemukan
alat-alat yang rusak tidak bisa digunakan lagi oleh bagian & instalasi
maka harus dilaporkan ke house keeping untuk diafkir. Bila ditemukan
alat hilang dimasukkan ke kolom keterangan dan di laporkan ke kepala
bagian instalasi. Kemudian dibuatkan surat untuk pertanggungan
jawab. Inventarisasi kantor Direksi dan tempat-tempat umum adalah
tanggung jawab house keeping.
25
bagian/instalasi. Petugas House keeping koordinasi dengan bagian
inventory guna untuk mengecek alat/barang baru.
26
8) Mutasi Barang Antar Bagian/Instalasi RS ....
Mutasi Barang Antar Bagian/Instalasi RS .... adalah Uraian kegiatan
pemindahan barang antar bagian/instalasi yang memerlukan.
Proses Mutasi Barang Antar Bagian/Instalasi RS .... adalah sebagai
berikut:
Bagian/instalasi yang membutuhkan barang koordinasi dengan
petugas house keeping. Petugas House keeping mencarikan barang
yang sedang diperlukan ke bagian/instalasi lainnya. Apabila sudah
mendapatkan barang maka petugas house keeping memberitahu ke
bagian/instalasi untuk dimutasi. Menerbitkan Berita Acara Mutasi
Barang yang diketahui dan ditandatangani oleh Wadir Umum
Keuangan. Form berita acara rangkap 4 (empat) untuk bagian/instalasi
yang memutasikan barang, bagian/instalasi yang menerima barang,
bagian akuntansi & arsip house keeping.
27
10) Penyewaan Villa atau Guest House RS ....
Penyewaan Villa atau Guest House RS .... adalah uraian kegiatan
penyewaan Villa atau Guest House yang ada di RS ....
Prosedur Penyewaan Villa atau Guest House RS .... adalah sebagai
berikut:
Bila penyewa villa, guest house dan tulip datang diatas jam19.00 WIB
tidak dilayani dengan memberi keterangan penginapan sudah penuh,
kecuali sudah ada perjanjian dengan penyewa yang sudah booking
kamar sebelumnya.
Petugas House keeping menyambut tamu yang akan check in.
Penyewa tamu umum villa & Guest House harus menyerahkan 1 (satu)
lembar foto copy SIM/KTP sebagai bukti identitas diri. Penyewa harus
mengisi form reservasi penginapan.
Ketentuan perhitungan jam chek out & chek In, sewa Villa dan Guest
House. Chek in jam 12.00 WIB, chek out jam 12.00 WIB dst. Chek In
/ chek out kurang dari 24 jam dihitung satu hari sewa. Chek out lebih
dari 2 (dua) jam dikenakan charge. Perhitungan tarif villa dan fasilitas
sesuai ketentuan Rumah Sakit yang berlaku. Untuk pemakaian 10
hari atau lebih maka akan diberikan diskon 15 %.
Petugas House keeping menyerahkan kunci ke penyewa dan memberi
penjelasan tata tertib pemakaian villa, guest house dan tulip sekaligus
mengantar kekamar yang dituju. Bila tamu menemui kesulitan
menelpon ke 411, petugas house keeping segera datang.
Pada saat tamu check out petugas house keeping datang kekamar yang
disewa untuk mengecek peralatan yang ada. Mengotrol kunci villa dan
tulip bila tamu keluar. Bila petugas house keeping menemukan selot,
kunci hilang atau rusak penyewa dikenakan charge sesuai dengan
ketentuan. Syarat penyewaan villa, guest house dan tulip dengan
membayar uang muka sebesar 40 %. Uang muka akan hangus, apabila
pembatalan sewa villa, guest house & tulip dilakukan 2 (dua) hari
sebelum tanggal sewa.
28
Sebelum penyewa check out dimintai mengisi kuisener kepuasan
pelanggan.
29
Memberitahu unit kerja yang meminta bahwa linen yang diminta
sudah siap. Mencatat dalam laporan linen yang sudah diserahkan.
3) Permintaan Perbaikan Linen
Permintaan Perbaikan Linen adalah Rangkaian kegiatan permintaan
perbaikan linen di lingkungan RS ....
Proses Permintaan Perbaikan Linen Baru di RS .... adalah sebagai
berikut:
Setiap linen yang rusak dapat dibawa ke bagian Kamar Jahit buku
perbaikan linen. Bagian Kamar Jahit melakukan perbaikan sesuai
dengan kebutuhan. Apabila linen sudah tidak dapat diperbaiki dan
tidak layak pakai maka bagian Kamar Jahit berhak untuk mengganti
dengan linen yang baru. Setelah linen siap bagian Kamar jahit
memberitahu kepada Instalasi atau Bagian pemilik linen. Instalasi atau
Bagian yang memperbaiki linen harus membawa buku ekspedisi dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak sewaktu linen diserahkan.
4) Perbaikan Linen
Perbaikan Linen adalah rangkaian kegiatan perbaikan linen di
lingkungan RS ....
Proses Perbaikan Linen adalah sebagai berikut:
Menerima linen yang akan diperbaiki dari unit kerja. Memilah linen
yang bisa diperbaiki atau tidak. Bila tidak bisa diperbaiki maka linen
diafkir berkoordinasi dengan petugas house keeping. Menganti linen
dengan yang baru. Bila bisa diperbaiki diperbaiki. Setelah selesai
memberitahu unit kerja yang meminta. Mencatat hasil pekerjaan di
buku laporan.
5) Pembuatan Alat Pelindung Diri Berbahan Linen RS .... Pembuatan
Alat Pelindung Diri (APD)Berbahan Linen RS .... adalah rangkaian
kegiatan pembuatan alat pelindung diri yang berbahan dasar linen.
Proses Pembuatan Alat Pelindung Diri Berbahan Linen RS .... adalah
sebagai berikut:
30
Unit kerja yang meminta APD meminta persetujuan Wadir masing-
masing secara tertulis kemudian diserahkan ke bagian SDM. Setelah
disetujui bagian SDM memberitahukan kepada bagian inventory.
Kabag inventory memberitahukan kepada petugas kamar jahit. Petugas
kamar jahit berkoordinasi dengan unit kerja yang meminta untuk
membuat model. Kemudian meminta persetujuan direktur untuk model
yang sudah dibuat. Kemudian proses pembuatan memakai SPO
Pembuatan Linen Baru.
31
BAB V
LOGISTIK
Pengadaan alat dan bahan di bagian inventory terdiri dari bahan dan alat non
medis yaitu: barang alat tulis kantor, cetakan, barang keperluan rumah tangga,
barang elektronik dan sebagainya.
Berikut tabel permintaan rutin :
BAGIAN INVENTORY.
PERSEDIAAN JUMLAH
NO
BARANG BARANG
Inventory
ATK
1 Bolpoint
Standard 4
2 Chear Holder 4
3 Clip Besar 2
4 Clip Kecil 2
5 Chear Holder
isi 60 2
6 Isi Staples
Kecil 6
7 Isolasi 2 cm 2
8 Kertas Foto
Copy 70 gr 2
9 Otner Folio 2
10 Otner Kwarto 2
11 Spidol Kecil 2
12 Spidol Marker 2
13 Stabilo 1
14 Tinta HP E- 1
32
Print 200 Ml
Hitam
15 Tinta Epson
Original 6
16 Printer Epson
L110 1
RUMAH
TANGGA
1 Alkaline A2 2
2 Bayfress 1
3 Baygon 1
4 Tissue Kotak
Reff 2
CETAKAN
1 Order
Pembelian Non
Stock 1
2 Slip Perbaikan
Bengkel 1
3 Surat Order
Pembelian 4 ply 10
4 Surat Perintah
Kerja Lembur 2
BENGKEL
1 Telepon
Panasonik 1
Logistik
ATK
33
1 Bolpoint
Standard 18`
2 Bolpoint Merah 10
3 Buku Ekspedisi 3
4 Buku Tulis Isi
100 1
5 Cutter Kecil 1
6 Gunting T 1
7 Isi Cutter Kecil 1
8 Isi Staples
Kecil 24
9 Isolasi Besar 6
10 Kertas Foto
Copy 70 gr 3
11 Kertas NCR 3
Ply Prs 2 4
12 Kertas NCR 2
Ply Wartel 4
13 Komputer 1
14 Lem Povinal 2
15 Penggaris 1
16 Pensil 2 B 1
17 Pita Printer
8758 6
18 Spidol Board
Marker Hitam 6
19 Spidol Marker
Hitam 4
20 Spidol Kecil 6
21 Stapler Kecil 1
22 Stipo Kiriko 2
34
23 Tinta Stempel 1
RUMAH
TANGGA
1 Alkaline A2 2
2 Baterai
calkulator 3
3 Clear Reff 1
4 Jurigen 2 Liter 8
5 Kanebo 1
6 Karet 1 Ons 10
7 Kereta Barang
Stenllestil 1
8 Plastik 1 kg 2
9 Sandal 1
10 Sunlight Reff 3
11 Tissue Kotak
Reff 6
CETAKAN
1 Buku Order 8
2 Order
Pembelian Non
Stock 1
3 Slip Perbaikan
Bengkel 1
BAHAN
BAKAR
1 Bensin Eceran 60
35
HOUSE KEEPING.
PERSEDIAAN JUMLAH
NO
BARANG BARANG
House Keeping
ATK
1 Bolpoint Standard 10
2 Buku Ekspedisi 2
3 Buku Folio 1
4 Buku Tulis Isi 100 2
5 Buku Tulis Isi 38 4
6 Clear Holder 4
7 Clip Besar 1
8 Clip Kecil 2
9 Cuter besar 2
10 Isi Cuter besar 2
11 Isi Staples Kecil 4
12 Isolasi Besar 2
13 Kertas Buram 2
14 Kertas Folio F 4 2
15 Kertas Folio A4 3
16 Kertas Warna
U/Kuisener 1
17 Kuitansi 1
18 Map Kertas 5
19 Map Plastik 6
20 Otner Folio 4
21 Otner Kwarto 2
22 Penggaris 1
23 Penghapus Pensil 1
22 Pensil 2 B 1
23 Spidol Board 3
36
Marker
24 Spidol Kecil 3
25 Stipo 2
26 Tinta Printer Lazer 3
27 Printer Epson L110 1
RUMAH
TANGGA
1 Anak Gorden 550
2 Aqua Galon 35
3 Bantal 4
5 Baterai ABC Besar 12
4 Baterai Alkaline 12
6 Bayfresh 6
7 Baygon Sprai 6
8 Gorden Pasien Biru 100
9 Guling 4
10 Handuk Tamu
Acelia & Bugenfil 2
11 Hiter air minum 1
12 Kamper Bagus 5
13 Keset Kamar 5
14 Kompor Rinai 1
15 Kresek Kecil 10
16 Kresek Sampah 6
17 Kresek Tanggung 10
18 Kursi santai 3 set
19 Pesawat Telpon 2
20 Rel Gordin 10
21 Remote TV 2
22 Sabun Cuci Tangan 8
37
Cair
23 Sabun Mandi Cair 8
24 Sabun Mandi Hotel 2
25 Sandal Kamar 2
26 Selang Regulator 1
27 Sprei besar Jumbo 2
28 Sprei besar no. 2 2
29 Sprei kecil/bed
double 2
30 Sprei Putih 2
31 Ss Gorden 10
32 Stela Refill 10
33 Sunlith Refill 10
34 Taplak meja 2
35 Tempat Sabun Cuci
Tangan 3
36 Tempat Sampah
Taman 2
37 Tissu Gulung (Rol) 40
38 Tissu Kotak 5
39 Vas Bunga 3
CETAKAN
1 Order Pembelian
Non Stock 1
2 Slip Perbaikan
Bengkel 5
3 Surat Perintah
Kerja Lembur 1
BENGKEL
38
1 Antene TV 2
Gas
1 Gas Elpigi 12 kg 3
KAMAR JAHIT.
PERSEDIAAN JUMLAH
NO
BARANG BARANG
Kamar Jahit
ATK
1 Bolpoint Standard 4
2 Buku Expedisi 1
3 Buku isi 200 2
4 Gunting Kecil 2
5 Kalkulator Besar 1
6 Kertas Coklat 25
7 Kresek Hitam 2
8 Kuas kecil 2
9 Pengaris besar 1
10 Penghapus Pensil 1
11 Pensil HB 2
12 Pensil Merah Biru 1
Spidol Board
13
Marker 6
14 Spidol Kecil 5
15 Stipo Kiroko 1
RUMAH
TANGGA
39
1 Alat bantu jarum 10
2 Batu Baterai ABC
kecil 2
3 Baygon 4
4 Benang Obras 3
5 Baju Bayi 5
6 Benang Putih 20
7 Benang Warna 4
8 Elastik Besar 20
9 Elastik Kecil 20
10 Gunting tanggung 2
11 Handuk Bayi Good
morning 24
12 Jarum Mesin Obras 2
13 Jarum Mesin Singer 10
14 Jarum Pentul 6
15 Jarum Tangan 3
16 Kain Batik 20
17 Kain Blacu 70
18 Kain Drill 70
19 Kain Flanel 20
20 Kain Handuk 50
21 Kain Hero 10
22 Kain Katun kotak-
kotak 50
23 Kain Kelambu 10
24 Kain Keras 5
25 Kain Khtex 100
26 Kain Lorek 20
27 Kain Ospot 30
40
28 Kain Paris 20
29 Kain Popok 60
30 Kain Satine 30
31 Kain Tetron Warna 5
32 Kamper Bagus 1
33 Kancing Baju Jas 50
34 Kancing Batok 4
35 Kancing Kemeja 50
36 Kancing tek 5
37 Karet Dinamo 2
38 Kater 2
39 Kresek Hitam Besar 1
40 Kretekan baju 20
41 Metlen/meteran 4
42 Minyak Mesin Jahit 4
43 Pendel Kain 46
44 Pengharum ruangan 3
45 Peniti 5
46 Peterband 30
47 Pita Kecil 4
48 Plastik Oskar 30
49 Plastik Parasit 20
50 Sandal Jepit 2
51 Silet 4
52 Skoci 6
53 Spuul Mesin Jahit 10
CETAKAN
1 Order Pembelian
Non Stock 1
2 Slip Perbaikan
Bengkel 1
41
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
LATAR BELAKANG.
TUJUAN.
42
ada tanda bila licin, ruang rawat inap yang bersih, tempat tidur yang ada
pagar pengamannya, tempat umum yang ada pengaman pegangan tangan,
perabotan dan furniture yang layak pakai dan aman dll.
5. Terdapat evaluasi berkala kelengkapan sarana dan prasarana.
6. Terdapat evaluasi berkala tentang kelayakan sarana dan prasarana.
7. Terdapat pelaporan kasus yang tidak diharapkan, yaitu :
- Insidens pasien jatuh
- Membangun kesadaran atau budaya akan nilai keselamatan pasien
43
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.
TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS. ....
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
44
4. Menggunakan baju kerja yang bersih.
5. Tersedia alat pemadam kebakaran ringan di lingkungan yang rentan
dengan kebakaran (logistik).
45
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Analisis harus dilakukan setiap bulan sekali. Yang harus disimpulkan dari
analisis ini adalah kecenderungan (trend) dari kevalidan data pengeluaran
barang unit kerja.
2. Waktu Tunggu Barang Non Rutin Sifat Cito
Waktu Tunggu Barang Non Rutin Sifat Cito adalah waktu tunggu barang non
rutin yang diminta karena akan segera digunakan dan barang tersedia di
pasaran umum. Waktu tunggunya adalah 1 hari
Rumus :
Banyaknya permintaan barang cito yang
terlayani selama 1 hari
WTBNRSC = X 100%
Total Jumlah barang cito yang diminta saat
Itu
Analisis harus dilakukan setiap bulan sekali. Yang harus disimpulkan dari
analisis ini adalah kecenderungan (trend) dari Keterlambatan Terlayaninya
Barang Cito
46
3. Waktu Tunggu non rutin sifat NON CITO
Waktu Tunggu non rutin sifat NON CITO adalah waktu tunggu barang non
rutin yang diminta dengan ketentuan permintaan setiap hari Senin dan barang
tersedia di pasaran umum. Waktu tunggunya adalah 3 hari
Rumus :
Banyaknya permintaan barang non cito yang
terlayani selama 3 hari
WTNRSNC = X 100%
Total Jumlah barang non cito yang diminta
saat itu
Analisis harus dilakukan setiap bulan sekali. Yang harus disimpulkan dari
analisis ini adalah kecenderungan (trend) dari Keterlambatan Terlayaninya
Barang Non Cito
4. Terpenuhinya Permintaan Barang
Terpenuhinya Permintaan Barang adalah semua permintaan barang unit kerja
dapat dipenuhi. Standart yang diharapkan 90 % dari seluruh permintaan
barang setiap bulan.
Rumus :
Banyaknya permintaan barang yang terlayani
TPB = X 100%
Total Jumlah Permintaan barang bulan itu
Analisis harus dilakukan setiap bulan sekali. Yang harus disimpulkan dari
analisis ini adalah kecenderungan (trend) dari tidak dapat dipenuhinya
permintaan barang dari unit kerja.
47
BAB IX
PENUTUP
48