INSTALASI LABORATORIUM
RS MUJI RAHAYU
Halaman Judul............................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
ii
6.2.1. Tujuan Umum ................................................................................... 21
6.2.2. Tujuan Khusus .................................................................................. 22
6.3. Tata Laksana Keselamatan Pasien ....................................................... 22
BAB VII. Keselamatan Kerja ..................................................................... 23
7.1. Pengertian............................................................................................. 23
7.2. Tujuan .................................................................................................. 23
7.3. Tata Laksana ........................................................................................ 23
BAB VIII. Pengendalian Mutu ................................................................... 25
8.1. Pra Analitik .......................................................................................... 25
8.2. Analitik................................................................................................. 25
8.3. Pasca Analitik ...................................................................................... 26
8.4. Pemantapan Mutu Eksternal (PME) .................................................... 26
BAB IX. Penutup ........................................................................................ 28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pelayanan laboratorium di Instalasi Laboratorium Rumah sakit Muji
Rahayuadalah pasien rawat jalan dan rawat inap rumah sakit, pasien yang atas
kemauannya sendiri ingin mendapatkan pelayanan laboratorium di Rumah Sakit
Muji Rahayu , ataupun kiriman dari dokter di luar rumah sakit.
1.5.LANDASAN HUKUM
2
c. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
d. Pedoman Keamanan Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis,
Departemen Kesehatan, 1997.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411 /Menkes/Per/III/2010 tentang
Laboratorium Klinik
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien.
g. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Tingkat Propinsi , Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.
h. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 370/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan.
i. Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan 1998.
j. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar, Departemen Kesehatan
2004.
k. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1075/MENKES/SK/VII/2003
Tentang Pedoman Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja.
m. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor
047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Muji
Rahayu .
3
BAB II STANDAR
KETENAGAAN
b) Analis Kesehatan :
a. Lailatul Jariyah, AMAK: Kepala Analis
b. Niswatin, AMAK
c. Nur Maidah, AMAK
d. Fika Yumala N, AMAK
e. Nur Arifah, AMAK
f. Regita Dwi, Amd.K
g. Novita Amd.K
h. Siti Munawaro Amd.K
2.3.PENGATURAN JAGA.
4
Dengan 8 tenaga sumber daya manusia laboratorium membagi pengaturan
jadwal dinas sebagai berikut :
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
B. Peralatan Laboratorium.
6
NO JENIS STANDAR JUMLAH /
KELENGKAPAN LAB MADYA KETERANGAN
counter
4 Electrolyte Analizer0 2
5 Gelas pengaduk Sesuai 2
kebutuhan
6 Incubator 1 1
7 Kaca objek Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
8 Kaca penutup Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
9 Kapiler Hematokrit Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
10 Koagulometer 0 1
11 Lancet / klik pen Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
12 Loop ose 2 2
13 Mikroskope binokuler 2 3
14 Mikropipet 4 10
15 Peralatan gelas Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
16 Rak pengecatan 1 1
NO JENIS STANDAR JUMLAH /
KELENGKAPAN LAB MADYA KETERANGAN
17 Rak tabung reaksi 1 6
18 Refrigerator 1 2
19 Rotator 0 1
20 Sentrifuse Elektrik 1 3
21 Sentrifuse Hematokrit 1 1
22 Semprit jarum Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
23 Spekrtofotometer 1 1
24 Sterilisator 1 1
25 Stopwatch 1 1
26 Tabung reaksi Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
27 Tabung sentrifus Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
28 Tempat tidur pasien 1 1
29 Termometer -10 – 1 1
0
100 C
30 Timer 1 3
31 Tips Pipet Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
32 Torniquet 1 Ada sesuai kebutuhan
33 Votrex mixer 1 1
34 Waterbath 1 1
7
NO JENIS STANDAR JUMLAH /
KELENGKAPAN LAB MADYA KETERANGAN
35 Westergreen 1 set Ada sesuai kebutuhan
( disposable )
36 Kimia klinik - 1
AutoAnalyzer
37 Hematologi - 1
AutoAnalyzer
38 Urinalysis Analyzer - 1
39 Blood gas Analyzer - 1
8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
9
Semua bahan pemeriksaan/sampel dianggap infeksius karena berasal dari manusia
yang tidak diketahui apakah infeksius atau tidak.Semua bahan pemeriksaan
(sampel) diberikan identitas pasien. Identitas pasien ini menurut nama, alamat,
RM,umur.
- Tanggal permintaan
- Jam pengambilan sampel
- Identitas pasien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat,RM,
ruangan tempat dirawat.
- Identitas dokter pengirim.
- Diagnosis dan keterangan klinis.
- Pemeriksaan laboratorium yang diminta.
- Nama pengambil sampel.
Pengelolaan Serum
1. Sampel darah yang telah diambil dan mengalir ke dalam tabung yang telah
berisi EDTA dicampurkan dengan cara membolak-balikkan tabung dengan
hati-hati sebanyak 8 kali.
2. Pada saat hendak dilakukan pemeriksaan dilakukan pencampuran kembali
dengan cara dibolak-balikkan sebanyak 5 – 10 kali.
Pengelolaan Plasma
1. Sampel darah yang telah diambil dan mengalir ke dalam tabung yang telah
berisi natrium citrate 0,38% dicampurkan dengan cara membolak-balikkan
tabung dengan hati-hati sebanyak 4 kali.
10
2. Plasma dipisahkan tidak boleh lebih dari 2 jam setelah pengambilan
sampel.
3. Plasma yang memenuhi syarat tidak kelihatan merah (lisis) atau keruh (
lipemik).
Pengelolaan Urine
Untuk uji carik celup, urine tidak memerlukan perlakuan khusus, kecuali
pemeriksaan harus segera dilakukan dalam waktu 1 jam, sedangkan untuk
pemeriksaan sedimen harus dilakukan pengeloaan terlebih dahulu dengan cara :
Serum yang akan dikirim ke laboratorium lain sebaiknya dalam bentuk yang
relative stabil. Untuk itu persyaratan yang dipenuhi untuk pengiriman sampel :
11
B. Faal Hemostasis
Faal hemostasis adalah pemeriksaan untuk fungsi koagulasi darah. Yang
dapat dilakukan di laborarotium adalah pemeriksaan Plasma Protrombin
Time ( PPT ) dan Aktivated Partial Thromboplastin Time ( APTT ),
Cloting Time , Bleeding Time dan Retraksi bekuan. Untuk pemeriksaan
faktor-faktor pembekuan akan di rujuk ke laboratorium rujukan.
C. Kimia Klinik
Parameter Kimia klinik dilaboratorium RS Muji Rahayu yang tersedia
adalah parameter untuk pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, profil
lemak, petanda penyakit jantung/cardiovaskuler, diabetes dan
monitoringnya.
D. Elektrolit dan Analisa Gas Darah
Pemeriksaan elektrolit menggunakan metode ISE untuk Natrium, Kalium,
Chlorida dan Kalsium. Sementara Fosfor dan Magnesium digunakan
metode Kimiawi. Untuk pemeriksaan Anlisa Gas Darah dipakai catridge
( reagen kering ).
E. Urinalisa
Urinalisa memakai 10 parameter dalam 1 strip urin. Metode
semiautomatic, karena tes kimiawi dibaca hasilnya dengan alat sedangkan
mikroskopis sel masih manual , yaitu pembacaan dengan mikroskop.
F. Imunoserologi.
Beberapa tes imunoserologi yang ada merupakan rapid tes, dan sebagian
merupakan tes aglutinasi manual . Tidak ada autoanalyzer untuk
pemeriksaan imunoserologi.
G. Mikrobiologi dan Parasitologi.
Parameter mikrobiologi yang dilakukan hanya pengecatan Gram dan Ziel
Nielsen.
H. Patologi Anatomi ( PA ).
Untuk pemeriksaan Pattologi anatomi laboratorium RS Muji Rahayu
merujuk ke laboratorium PA yang bekerjasama dengan Rumah Sakit.
12
Untuk pemeriksaan CITO / IGD hasil dapat diketahui :
Bila ditemukan hasil yang kritis dari pemeriksaan diagnostic dilaporkan dengan
system pelaporan yang formal (yang benar).
1. Laboratorium rumah sakit menetapkan nilai ambang kritis bagi setiap jenis
pemeriksaan, bila ada hasil yang kritis segera dilaporkan oleh petugas
laborat ke perawat ruangan / dokter yang meminta pemeriksaan melalui
via telepon, sebelum hasil dikeluarkan dan didokumentasikan di buku
laporan.
2. Hasil pemeriksaan dicatat di blanko permintaan pemeriksan laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan tersebut diketik di computer rangkap dua untuk pasien
umum, copi pertama untuk arsip di rekam medis dan ditempel, copi kedua
diberikan kepada pasien.
Rangkap tiga untuk pasien askes dan asuransi, copi pertama untuk arsip di
rekam medis, copi kedua untuk klaim asuransi / askes, copi ketiga untuk
diberikan kepada pasien.
4. Hasil pemeriksaan untuk pasien rawat inap diantar oleh petugas
laboratorium ke masing-masing ruangan, dengan membawa buku
13
ekspedisis laboratorium , untuk ditandatangani perawat yang
bersangkutan.
a. Nilai Normal
No Tes Nilai Normal Nilai Normal Satuan
Pria Wanita
1. Haemoglobin 13,2 – 17,3 11,7 - g/dl
2. Hematokrit 40 - 52 35 - 47 %
3. MCV 80 -100 80 -100 fl
4. MCH 26 - 34 26 - 34 pg
5. MCHC 32 - 36 32 - 36 g/dl
6. RBC 4,4 – 5,9 3,8 – 5,2 10^6/ul
7. RDW 11,5 – 14,5 11,5 – 14,5 %
8. Jumlah lekosit 3,8 – 10,6 3,6 - 11 10^3/ul
9. Hitung jenis 5 diff
- Limfosit 25 - 40 25 - 40 %
- Monosit 2-8 2-8 %
- Granulosit 50 - 70 50 - 70 %
- Eosinofil 2–4 2–4 %
- Basofil 0–1 0–1 %
10. Trombosit 150 – 440 150 – 440 10^3/ul
11. MPV 6,8 – 10 6,8 – 10 fl
12. LED 0 – 10 0 – 20 mm/jam
13. PPT 12,3 12,3 detik
14. APTT 24,4 24,4 detik
15. Waktu perdarahan 1–8 1–8 menit
16. Waktu pembekuan 8 – 18 8 – 18 menit
17. Retikulosit
18. Cooms test Negative Negative
19. Malaria Negative Negative
20. Retraksi bekuan − −
21. Gula darah puasa 74 – 106 74 – 106 mg/dl
22. Gula darh 2 j PP < 120 < 120 mg/dl
23. Gula darah sesaat < 200 < 200 mg/dl
24. HbAiC <= 6,5 <= 6,5 %
25. Kolesterol Total 100 – 200 100 – 200 mg/dl
26. HDL kolesterol >45 >45 mg/dl
27. LDL kolesterol <100 <100 mg/dl
28. Trigliserid <150 <150 mg/dl
29. SGOT 8 – 33 8 – 33 U/L
30 SGPT 4 – 36 4 – 36 U/L
31. Gamma GT 0 – 30 0 – 30 U/L
14
32. Alkaline phosphatase 30 – 120 30 – 120 U/L
33. Bilirubin Total 0,1 – 1,0 0,1 – 1,0 mg/dl
34. Bilirubin direct 0 – 0,2 0 – 0,2 mg/dl
35. Bilirubin indirect
36. Total protein 6–8 6–8 g/dl
37. Albumin 3,4 – 4,8 3,4 – 4,8 g/dl
38. Globulin g/dl
39. Ureum 24 – 50 24 – 50 mg/dl
40. BUN
41. Kreatinin 0,8 – 1,3 0,6 – 1,0 mg/dl
42. Asam Urat 4,3 – 7,6 2,9 – 6,5 mg/dl
43. CKMB Mass <4 <4 ng/ml
44. Kreatinin klearens
45. Natrium 135 - 147 135 - 147 mmol/L
46. Kalium 3,5 – 5 3,5 – 5 mmol/L
47. Chlorida 95 – 105 95 – 105 mmol/L
48. Calsium ion 1,16 – 1,32 1,16 – 1,32 mmol/L
49. Calsium total 8,8 – 10,0 8,8 – 10,0 mg/dl
50. Fosfor
51. Pemeriksaan BGA:
- PH 7,350- 7,450 7,350- 7,450 −
- PO2 83,0 – 108,0 83,0 – 108,0 mmHg
- PCO2 35,0 – 48,0 35,0 – 48,0 mmHg
- O2 saturasi 94 - 98 94 - 98 %
- BE (-)2 – (+)3 (-)2 – (+)3 mmol
- HCO3 23 – 27 23 – 27 mmol/L
52. Widal :
- Typhi O Negative Negative -
- Typhi H Negative Negative -
- Paratyphi A Negative Negative -
- Paratyphi B Negative Negative -
53. IgM Salmonella Negative Negative -
54. Anti dengue IgG IgM Negative Negative -
55. HbsAg Negative Negative -
56. Anti Hbs Negative Negative mlU/ml
(<10,0) (<10,0)
57. Troponin T <50 <50 ng/L
58. TB/ICT Negative Negative −
59. Dengue NS1 Negative Negative −
60. Urine lengkap :
- Warna − − −
- Kekeruhan − − −
- PH − − −
- Berat jenis − − −
- Protein Negative Negative mg/dl
- Glukosa Negative Negative mg/dl
15
- Keton Negative Negative mg/dl
- Bilirubin Negative Negative -
- Urobilinogen <=0,2 <=0,2 E.U/dl
- Eritrosit Negative Negative −
- Lekosit Negative Negative −
- Nitrit Negative Negative −
Sedimen urine :
- WBC 0–5 0–5 /lpb
- RBC 0–1 0–1 /lpb
- Silinder Negative Negative −
- Epitel − − −
- Kristal Negative Negative −
- Bakteri Negative Negative −
61. Esbach
62. Pemeriksaan Feses :
- Warna − − −
- Konsistensi − − −
- Bau − − −
- Lender Negative Negative
- Darah Negative Negative
- Parasit Negative Negative
- Sel Epitel Negative Negative
- WBC feses 0–1 0-1 /lpb
- RBC feses 0–1 0–1 /lpb
- Telur Negative Negative
- Kista Negative Negative
- Benzidine Negative Negative
- Karbohidrat Negative Negative
- Lemak Negative Negative
- Sisa makanan - - -
- Darah samar - -
b. Nilai Kritis
No Tes Nilai kritis Satuan
1. Darah lengkap
- Hct <20 atau >60 %
- Hb <7 atau >20 g/dl
- Tombosit dewasa <50.000 atau >1.000.000 /ul
- Trombosit anak <20.000 atau >1.000.000 /ul
- Lekosit <2000 atau >30.000 /ul
- APTT >100 detik
- PPT >30 atau 3x nilai kontrol detik
- Penemuan sel “blast”
16
dihapusan darah tepi
- Penemuan “sel
asing”disumsum
tulang
2. Kimia Klinik
- Troponin T >100 ng/l
- CKMB mass
- Glucosa <45 atau >500 mg/dl
- Glukosa neonatus <30 atau >300 mg/dl
- Kreatinin >5 (kecuali pasien dialis) mg/dl
3. Elektrolit dan Analisa Gas
Darah
- PH <7,10 atau >7,59
- PCO2 <20 atau >75 mmHg
- PO2 (dewasa) <40 mmHg
- PO2 (neonatus) <37 mmHg
- HCO3/bicarbonat <10 atau >40 mEg/L
- Natrium <120 atau >160 mEg/L
- Kalium <2,8 atau >6,2 mEg/L
- Kalium neonatus <2,5 atau 8,0 mEg/L
4. Cairan tubuh (pleura,
serebrosinal,asites)
- Glukosa <80 kadar glukosa %
darahnya
- Total protein >45 mg/dl
- Lekosit >10 /ul
- Pengecatan bakteri (+)
- Ditemukan sel asing
5. Urinalisa
- Glukosuria >2+
- Keton >2+
- Ditemukan Kristal As.urat,sistein,leusin,tirosin
patologis
- Albuminuria >2+
- Eritrosit >2+
- Lekosit >2+
17
4.5. PARAMETER YANG DI RUJUK.
18
4.7. LAPORAN HASIL DAN ARSIP.
Laporan hasil laboratorium akan dibuat arsip dalam bentuk hardcopy dan
softcopy. Rekapitulasi hasil laboratorium juga dibuat dalam bentuk Buku Laporan
Kinerja Laboratorium dan dalam bentuk Laporan Bulanan.
4.9.TROUBLE SHOOTING
19
BAB V
LOGISTIK
20
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6.1. PENGERTIAN.
Keselamatan Pasien / Patient Safety adalah keadaan dimana pasien bebas dari
harm atau cedera, yang dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial,
penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang seharusnya tidak terjadi.
6.2. TUJUAN.
21
6.2.2. TUJUAN KHUSUS :
22
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1.PENGERTIAN.
b.Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat.
7.2. TUJUAN.
23
7.3. TATA LAKSANA.
a. Gedung.
i. Design laboratorium harus memiliki system ventilasi yang memadai
dengan sirkulasi udara yang adekuat.
ii. Design laboratorium harus mempunyai alat pemadam api yang tepat
bahan kimia berbahaya
iii. Design laboratorium harus dibuat sedemikian rupa agar dapat
menghindari panas sejauh mungkin, dengan memakai alat pembakar
gas yang terbuka untuk menghindari bahaya kebakaran
iv. Dua pintu / jalan harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan
terpisah sejauh mungkin
v. Tempat penyimpanan reagen didesign untuk mengurangi resiko
sampai sekecil mungkin
vi. Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K )
vii. Sistem pembuangan limbah yang aman
b. Peralatan Laboratorium.
i. Semua alat di laboraotirum memiliki kemanan sedemikian rupa
sehingga pekerja tidak terpapar aliran listrik
ii. Memiliki safety cabinet untuk bekerja saat pengecatan bakteri.
Baju kerja berupa gaun pelindung merupakan salah satu jenis pakaian kerja
wajib digunakan selama di laboratorium. Tujuan pemakaian gaun pelindung
untuk melindungi petugas dari kemungkinan genangan atau percikan darah atau
24
cairan tubuh yang lain yang dapat mencemari baju atau seragam. Baju kerja harus
segera diganti bila terkena kotoran,darah atau cairan tubuh yang lain.
d.Monitoring Kesehatan
1. Pemeriksaan foto toraks bagi pegawai yang bekerja dengan bahan yang
diduga mengandung bakteri tuberculosis.
2. Pemberian imunisasi
3. Pemantauan kesehatan pegawai dilakukan setiap 6 bulan sekali secara
rutin.
2. Mencegah bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata selama bekerja :
- Bila terjadi luka tusukan maka setiap pekerja wajib melakukan pemeriksaan/
test Panel Hepatitis dan HIV.
25
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pra analitik adalah suatu rangkaian kegiatan sebelum specimen siap diperiksa.
Cakupan kegiatan pranalitik adalah persiapan pasien, penulisan pesanan
laboratorium (order test) , identitas pasien, persiapan pengambilan specimen,
metode pengambilan specimen, waktu pengambilan specimen, pemilihan tabung /
wadah specimen, transportasi specimen, penempelan identitas pada tabung
specimen , preparasi specimen (sentrigugasi, pipetisasi , dll) sebelum dilakukan
tes pada alat analitik. Kegiatan-kegiatan pra analitik diatas sangat mempengaruhi
hasil akhir suatu tes laboratorium.
Pengendalian mutu pre analitik harus dimulai dari sejak persiapan pasien
sampai sentrifugasi specimen. Hal-hal yang diukur untuk melihat mutu preanalitik
adalah :
8.2.ANALITIK.
Kegiatan analitik dimulai dengan memastikan reagen dan alat yang dipakai
dalam kondisi baik sebelum pemeriksaan dilakukan.Cara memastikan alat dan
reagen dalam kondisi baik adalah dengan cara melakukan control kualitas dengan
langkah sebagai berikut :
26
1. Nyalakan alat sesuai standar prosedur operasional
2. Lakukan pemeriksaan bahan kontrol
3. Cek hasil control apakah sesuai dengan nilai jarak nilai yang
ditetapkan; bila sesuai ,
4. Lihat grafik control harian , apakah sesuai dengan “rule” yang
ditetapkan , bila sesuai alat dan reagen siap untuk dipakai
5. Bila hasil tidak sesuai dengan jarak nilai yang ditetapkan , cek
bahan control, cek reagen, cek panjang gelombang pada alat,
pada cek cuvet baca pada alat, cek lampu ada alat; perbaiki
semua hal ini bila dianggap ada masalah.
6. Lakukan kalibrasi, cocokan nilai kalibrasi
7. Lakukan langkah 2 – 4
27
PNPME dikerjakan 1x dalam setahun dengan cara melakukan
pemeriksaan sampel yang diberikan oleh lembaga penyelenggara dan menerima
hasil control kualitas tersebuat dalam bentuk sertifikat.
28
BAB IX
PENUTUP
29
Lampiran :
30