Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PENILAIAN,

PENGENDALIAN, PENYEDIAAN
DAN PENGGUNAAN OBAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PANDIAN
Jl. Teuku Umar No. 46 Telp. 0328-662008
e-mail : puskesmaspandian@yahoo.co.id
SUMENEP Kode Pos 69414

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karuniaNya, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas M o n c e k Te n g a h
telah dapat diselesaikan.

Pedoman ini memuat uraian tentang pengelolaan sumber daya manusia,


pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan, administrasi, pelayanan resep, pelayanan informasi obat, monitoring dan
evaluasi penggunaan obat. Pedoman ini diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan tenaga farmasi yang bekerja di Puskesmas Moncek Tengah.

Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya


kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman
ini. Saran serta kritik membangung tentunya sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi tenaga farmasi
dalam memberikan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Monek Tengah.

Sumenep, 01 Maret 2017


Kepala Puskesmas Moncek Tenghah

SULAIHA RININGSIH
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
Manusia………….………………….
BA PENDAHU
B BAB LUAN B. Distribusi Ketenagaan …….………………….
VIII ………..............
A. Latar
Belakang .. C. Jadwal
BAB ..…... Kegiatan .................................... .............................. 4
IX …………
…………
………… STANDAR FASILITAS
………...
A. Denah Ruang……………………………….….........
B. Tujuan ……............ 6
BA Pedoman
B ………… B. Standar Fasilitas ……….
………… ………................................................... 7
…………
………… TATA LAKSANA PELAYANAN
……. ………………………………........ 7
C. Sasaran A. Lingkup Kegiatan……………………………….….........
Pedoman ……........ 6
…………
BA B. Metode ……….
…………
B ………................................................................... 7
…………
III
………… C. Langkah Kegiatan ……….
……. ………....................................................
D. Ruang
Lingkup LOGISTIK ……….
Pedoman ………......................................................................
BA
…………
B
…………
IV
………… KESELAMATAN PASIEN ................................................
……. ……….…....
E.
Batasan
KESELAMATAN KERJA ……….
Operasional
……….............................................
…………
BA …………
B ………… PENGENDALIAN MUTU ……….
…………... ……….............................................

BA
STANDAR PENUTUP………………………………….
B
KETENAG ………........................... 18
VI
AAN

A.
BA Kualifikasi
B Sumber
VII Daya
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Apabila di
satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah
kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu
desa/kelurahan atau dusun/rukun warga (RW).

Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari orientasi obat kepada
pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care). Sebagai
konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker/asisten apoteker sebagai tenaga farmasi
dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat
berinteraksi langsung dengan pasien.

Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (SDM, sarana prasarana, sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi klinik
(penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat dan
pencatatan/penyimpanan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana,
sarana dan metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan.

B. Tujuan Pedoman

1. Tujuan Umum : Terlaksananya pelayanan kefarmasian yang bermutu


di Puskesmas Moncek Tengah.
2. Tujuan Khusus : Sebagai acuan bagi tenaga teknik kefarmasian untuk
melaksanakan penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan
obat

C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman ini meliputi:
- Penilaian atau perencanaan obat
- Pengendalian obat
- Penyediaan obat
- Penggunaan obat

D. Ruang Lingkup Pedoman


Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat
manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan
pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dan
sarana dan prasarana.
E. Batasan Operasional
1. Pengelolaan perbekalan farmasi
a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebuthan pelayanan Puskesmas Moncek Tengah.
b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal.
c. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku.
d. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
kefarmasian.
e. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke jaringan Puskesmas Moncek tengah.
2. Pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan bahan medis habis pakai
a. Mengkaji resep yang diterima dari pasien.
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan bahan medis
habis pakai.
c. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan bahan medis habis pakai.
d. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien dan keluarga pasien.
e. Memberikan konseling kepada pasien dan keluarga.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pola ketenagaan dan kualifikasi Sumber Daya Manusia ruang farmasi adalah:
Jenis Kompetensi Kompetensi Tambahan
No Jumlah
Ketenagaan (Ijazah) (Pelatihan)
Tenaga Teknis Sekolah Menengah
1 - 1 orang
Kefarmasian Farmasi

B. Distribusi Ketenagaan
Untuk pekerjaan kefarmasian dibutuhkan tenaga apoteker, tetapi dikarenakan di Puskesmas
Moncek Tengah tidak mempunyai tenaga apoteker maka adanya pendelegasian wewenang
kepada tenaga teknis kefarmasian yang bertugas di Puskesmas Moncek Tengah.

C. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pedoman ini:
1. Perencanaan obat yang dilakukan setiap akhir tahun anggaran yang disetor setiap awal
tahun berikutnya.
2. Pengendalian obat dilakukan untuk menjamin ketersediaan obat.
3. Penyediaan obat dilakukan setiap bulan (menerima distribusi obat dari IFK).
4. Penggunaan obat adalah kegiatan pendistribusian obat ke ruang pelayanan dan jaringan
puskesmas.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Wastafel Lemari Obat Pintu
APBD Rak Obat APBD Masuk /
Lemari Obat DAK

Meja Administrasi
Keluar

U
Rak Obat Lemari
Sirup Obat JKN
B T

Meja
Rak Obat DAK Komputer

B. Standar Fasilitas
1. Ruang Penyimpanan
Ruang penyimpanan harus memerhatikan kondisi temperatur ruangan, cahaya,
kelembapan, ventilasi untuk menjamin mutu produk dan keamanan petugas yang terdiri
dari:
- Kondisi umum untuk ruang penyimpanan: obat jadi dan bahan medis habis pakai.
- Kondisi khusus untuk ruang penyimpanan: obat yang memerlukan penyimpanan suhu
khusus (disimpan di dalam kulkas).
2. Ruang Pelayanan
Ruang pelayanan yang cukup untuk seluruh kegiatan pelayanan farmasi Puskesmas
Moncek Tengah:
- Ruang pelayanan untuk pasien rawat jalan (ruang farmasi)
- Ruang pelayanan untuk pasien rawat inap (UGD).
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Pedoman ini memiliki lingkup kegiatan yaitu:
- Penilaian atau perencanaan obat
- Pengendalian obat
- Penyediaan obat
- Penggunaan obat

B. Metode
1. Pelayanan Resep
a. Penerimaan Resep
b. Peracikan Obat
c. Penyerahan Obat
2. Pelayanan Informasi Obat

C. Langkah Kegiatan
Kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis pakai meliputi:
1. Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
2. Permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
3. Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
4. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
5. Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
6. Pemusnahan dan penarikan
7. Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
8. Administrasi
9. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
BAB V
LOGISTIK

Daftar obat-obat di Puskesmas Moncek Tengah antara lain:


No Nama Obat Satuan
1 Amoxilin 250 mg Kapsul
2 Amoxilin 500 mg Kaplet
3 Asam mefenamat 500 mg Kaplet
4 Antasida doen Tablet
5 Allopurinol 100 mg Tablet
6 Ambroxol 30 mg Tablet
7 Antalgin 500 mg Kaplet
8 CTM 4 mg Tablet
9 Dexametason 0,5 mg Tablet
10 Furosemid 40 mg Tablet
11 Gliceryl guaiacollat 100 mg Tablet
12 Ibu profen 200 mg Tablet
13 Ibu profen 400 mg Tablet
14 Ketoconazol 200 mg Tablet
15 Ketoprofen 100 mg Tablet
16 Levofloxacin 500 mg Kaplet
17 Loratadin 10 mg Tablet
18 Methyl prednisolon 4 mg Tablet
19 Metronidazol 250 mg Tablet
20 Metronidazol 500 mg Tablet
21 Nifedipin 10 mg Tablet
22 Omeprazol 30 mg Kapsul
23 Parasetamol 500 mg Tablet
24 Parasetamol sirup Botol
25 Prednison 5 mg Tablet
26 Ranitidin 150 mg Tablet
27 Simfastatin 10 mg Tablet
28 Simfastatin 20 mg Tablet
29 Vermox 500 mg Tablet
30 Zentra Tablet

Obat-obat di atas hanya sebagian obat-obat yang terdapat di ruang farmasi Puskesmas Moncek
Tengah. Daftar obat lengkap terdapat di formularium obat Puskesmas Moncek Tengah.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan Pasien Adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya,
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Tujuan penerapan keselamatan pasien adalah terciptanya budaya keselamatan pasien,
menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya program- program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Puskesmas Pandian wajib menerapkan standar keselamatan pasien yang meliputi :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Enam langkah menuju keselamatan pasien di puskesmas Moncek Tengah adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengembangkan sistem pelaporan
4. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
5. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
6. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dengan munculnya penyebaran beberapa penyakit, memperkuat keinginan untuk mengembangkan


dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari penyebaran infeksi. Upaya
pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui “Kewaspadaan Umum” yaitu dimulai sejak
dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman bagi “Petugas Kesehatan”.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak langsung dengan
pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai resiko terkena infeksi, oleh
sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dari resiko tertular
penyakit agar dapat bekerja maksimal.
Tujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan
kewajibannya dapat melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan
kewajibannya mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat
kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip
“Kewaspadaan Umum”.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di ruang farmasi Puskesmas Moncek Tengah dalam memberikan
pelayanan adalah:
1. Waktu tunggu resep non racikan ≤ 15
menit dan racikan ≤ 30 menit
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien menyerahkan resep sampai pasien
menerima obatnya.
2. Kepuasan pelanggan ≥ 80%
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.
3. Jam buka pelayanan
Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan di ruang pendaftaran. Jam buka
pelayanan 07.30 s.d 12.30 setiap hari kerja kecuali Jumat dan Sabtu.
BAB IX
PENUTUP

Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas ditetapkan sebagai acuan pelaksanaan


Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Untuk keberhasilan pelaksanaan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas ini diperlukan komitmen dan kerja sama semua pemangku
kepentingan terkait. Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat yang pada akhirnya
dapat meningkatkan citra Puskesmas dan kepuasan pasien atau masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74, 2016. Standar Pelayanan Kefarmasian di


Puskesmas, Jakarta.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75, 2014. Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Lampiran 5

Anda mungkin juga menyukai