Proses Produksi II
Pertemuan ke XII dan XII
1 dari 26
Prinsip kerja dari laser solid-state optik Skema dari proses pemesinan laser-beam optik
Laser Beam Machining berkaitan pengolahan meterial dengan mesin dan pengolahan
meterial seperti perlakuan panas, paduan, cladding, pengolahan lembaran logam dan lain-lain
dilakukan memanfaatkan energi foton koheren atau sinar laser, yang sebagian besar diubah
menjadi energi panas pada interaksi dengan sebagian besar meterial. Saat ini, laser juga
diaplikasi di pemesinan regeneratif atau prototyping cepat seperti dalam proses seperti stereo-
litografi, selektif laser sintering dan lain-lain.
Sifat-sifat memungkinkan sinar laser dapat difokuskan menggunakan lensa optik
konvensional, menjadi titik terpusat sehingga memiliki densitas daya yang tinggi. Tergantung
2 dari 26
pada jumlah energi yang terkandung dalam berkas sinar dan tingkat konsentrasi sinar ke suatu
titik, berbagai proses industri dapat dilakukan.
Laser banyak digunakan dalam berbagai aplikasi di industri termasuk pelapisan,
perlakuan panas, cladding, paduan, las, dan proses pemesinan lainnya. Sistem LBM ditunjuk-
kan pada Gambar 1 dan 2
3 dari 26
Laser yang intensitasnya tinggi tidak dianjurkan karena itu akan membentuk segumpal
plasma pada permukaan material dengan konsekuensi pengurangan dalam efisiensi proses
kerugian dalam penyerapannya.
Pemesinan oleh laser terjadi ketika kerapatan daya berkas lebih besar dari apa yang
hilang secara konduksi, konveksi, radiasi, dan terlebih lagi harus menembus dan diserap ke
dalam material. Kepadatan kekuatan sinar laser meterial. Kepadatan sinar laser (Pd) dapat
dihitung dengan persamaan :
4
= 2
2
Ukuran diameter spotnya ds:
=
Tingkat pemesinan (mm/menit) dapat diformulakan sebagai berikut:
=
= ( )2
4
4
=
( )2
Volumetric Removal Rate (VRR) (mm3/min) dapat dihitung sebagai berikut ini:
=
4 dari 26
Keterangan
Pd = daya densitas, W/cm2
Lp = daya laser , W
Fl = panjang fokus lensa, cm
T = durasi pulse laser, s
= perbedaan berkas, rad
Cl = konstanta, tergantung pada efisiensi material dan konversi
Ev = energi penguapan dari meterial, W/mm3
Ab = luas sinar laser pada titik fokus, mm2
h = ketebalan material, mm
ds = Ukuran diameter spotnya, mm
Dalam LBM meterial benda kerja dikeluarkan melalui beberapa efek. Seperti refleksi,
penyerapan, dan konduksi cahaya yang diikuti dengan proses pelelehan dan penguapan.
Perilaku benda kerja sehubungan ini menentukan tingkat pembuangan material. Tergantung
reflektifitas pada panjang gelombang, sifat-sifat material, permukaan akhir, tingkat oksidasi
dan temperatur.
Pada panjang gelombang yang telah diberikan, semakin tinggi reflektifitas material,
semakin rendah tingkat penghapusan material (VRR), dan juga sebaliknya. Dalam hal ini logam
yang paling mencerminkan sekitar 90 % dari radiasi insiden dikerapatan daya rendah.
Tingkat reflektifitas secara substansial dapat dikurangi dan material pemesinan dapat
ditingkatkan dengan cara yaitu memodifikasi kondisi permukaan. Pantulan cahaya ini kemudian
diserap, yang kemudian pada logam menimbulkan elektron yang kedaan energinya lebih lebih
tinggi. Energi yang diserap oleh elektron dengan cepat dilewatkan ke celah-celah.
Pada benda kerja yang cukup panas mulai mencair dan menguap. Energi laser minimum
yang diperlukan untuk menguapkan plastik lebih rendah dari logam. Sifat termal dari material
tersebut menunjukan bahwa pemesinan yang ditingkatkan untuk meterial konduktivitas termal
rendah, difusivitas, dan titik lebur. Kebanyakan bukan logam konduktivitas termal rendah dan
menyerap CO2 laser panjang gelombang 10,6 m. Oleh karena itu, material plastik dapat
dengan mudah mencair oleh laser CO2 berdaya rendah.
Karena logam memiliki reflektifitas tinggi dan konduktivitas termal, kecepatan mesin
untuk yang bukan logam lebih tinggi dari pada yang bukan logam (Gambar 4).
5 dari 26
Selain itu untuk mencapai kecepatan pemesinan yang sama, laser dengan kepadatan
daya yang lebih besar harus digunakan untuk meterial logam. Kedalaman lebih kecil dari lapisan
ikut berubah seiring dengan tingkat pemesinan yang lebih tinggi, hal ini merupakan keuntungan
dari LBM.
Dalam laser dibantu dengan gas panas menyebabkan material mencair dan oksidasi
logam. Pemesinan dicapai oleh pelepasan panas dari proses oksidasi. Aliran-aliran gas juga
berkontribusi dengan melepaskan oksida dari daerah sekitar mesin.
Dengan menggunakan metode tersebut, titanium ketebalan 0,5 mm telah dipotong
dengan laser CO2 dari 135 W pada 15 m/menit, sehingga sehingga membuat lapisan panas
terkena 0,375 mm. Ketebalan yang sama juga bisa dipotong sebesar 2,4 m/min,
sebagaimana yang dimilik oleh tembaga, yaitu mempunyai ketebalan 0,025 mm dengan klorin
sebagai reaktif gas. Perlu diingat bahwa semakin kecil diameter gas nosel dan jarak yang
sempit dari permukaan benda kerja, maka kualitas yang dipotong lebih baik. Tekanan gas juga
menunjukan memainkan peran yang penting dalam menentukan kualitas dan laju mesin.
Gambar 5 menunjukan indeks pemesinan relatif untuk berbagai meterial. Sebuah indeks 100
diambil untuk Ti.6Al.6V.2Sn, yang memotong pada kecepatan tertinggi seperti pada Gambar 5.
1.3. Penerapan
Pemesinan berkas laser digunakan dalam berbagai jenis penggurdian, pembelahan,
pembuatan alur, penggoresan, dan operasi penandaan. Penggurdian diameter lubang kecil
dapat dilakukan di bawah 0,001 in. (0,025 mm). Untuk lubang yang lebih besar, diameter di
atas 0,020 in. (0,50 mm), dilakukan dengan mengendalikan berkas laser memotong garis luar
dari lubang. LBM tidak digunakan untuk proses produksi massal, dan pada umumnya digunakan
untuk bendakerja yang tipis. Bendakerja yang dapat dikerjakan dengan LBM sebenarnya tidak
terbatas. Sifat material yang ideal untuk dikerjakan dengan LBM adalah material yang memiliki:
- daya absorbsi energi sinar tinggi,
- reflektivitas (daya pantul sinar) rendah,
- konduktivitas termal baik,
- temperatur lebur rendah,
- temperatur penguapan rendah.
Material bendakerja yang dapat dikerjakan dengan LBM adalah :
logam dengan kekerasan dan kekuatan yang tinggi,
6 dari 26
logam lunak,
keramik,
gelas dan epoksi gelas,
plastik,
karet,
kain, dan
kayu.
Laser dapat digunakan dalam berbagai aplikasi manufaktur
Removal/pelepasan Meterial
Welding
Pemaduan
Perlakuan panas
Pembentukan
Aplikasi yang paling dominan pada industri adalah pengeboran lubang berukuran mikro,
dalam pengeboran laser sinar laser difokuskan melebihi ukuran titik yang dikehendaki. Untuk
lembaran tipis laser pula dapat digunakan.
1.3.1 Drilling
Meterial komposit dan beberapa paduan eksotis telah telah banyak digunakan dalam
fabrikasi struktur, kerangka pesawat dan mesin pesawat. Paduan yang kuat (super alloy) sering
digunakan untuk pembuatan komponen mesin aero-gas seperti blade, setelah pembakaran, dan
coran dimana temperaturnya mencapai 2000 C.
Pembuatan keramik dan paduan titanium, meterial tersebut perlu menggunakan
teknologi dalam pembuatan dan pengolahannya. Pengeboran konvensional tidak mampu
melakukannya karena ketangguhan material tersebut.
Selain proses pemesinan nonkonvensional seperti pemesinan elektrokimia (ECM),
elektrokimia pengeboran (ECD), (EDM), mesin ultrasonic (USN), air jet mesin (WJM), harus
mengeluarkan biaya yang tinggi dan juga menghabiskan waktu yang lama.
Kemampuan LBM untuk memproduksi lubang yang halus dibandingkan dengan mesin
yang lainnya, proses yang ditinjau oleh Snoeys et al.(1986), sejak tahun 1970-an, laser drilling
7 dari 26
telah terbukti menjadi alat drilling paling efisien dalam hal pengeluaran biaya, kualitas hasil
produksinya, dan keandalan untuk aplikasi produksi yang besar-besaran. Laser drilling dilakukan
dengan menggunakan tiga metode:
1) Direct (percussion) drilling, menghasilkan ukuran lubang yang sesuai kita inginkan oleh
satu apliaksi atau lebih sasaran laser terfokus. Ukuran lubang ditentukan oleh daya input
dan penyesuaian dari fokusnya.
2) Drill and ream terdiri dari pengeboran dan kemudian merubah parameter lubang tadi,
dengan meningkatkan ukuran tempat untuk membuka keluar lubang dengan diameter
yang dibutuhkan.
3) Trepanning, digunakan pada lubang besar dengan baik memindahkan suatu bagian dan
kemudian memutar sinar laser dalam sistem pengiriman atau lensa. Karena rendahnya
energi pada setiap pulses, lapisan perombakan dan out-of-cylinderity dikurangi. Proses ini
bagaimanapun memberikan control lebih mudah dengan ukuran lubang yang besar dengan
memutar diameter berkasnya.
8 dari 26
perdetik. Yoet al. pada tahun 1994 menemukan bahwa lubang dengan resiko aspek yang
sama dapat dibor dalam waktu pemesinan yang sama pula (aspek rasio 20:01
membutuhkan 7 detik).
Pulse energy, disarankan bahwa puncak daya yang dibutuhkan harus diperoleh dengan mening-
katkan energi pulse sambil menjaga getaran yang konstan dalam jangka waktu tertentu.
Pengeboran lubang dengan pulse ini juga menyebabkan pembesaran dari sudut masuk
lubang.
Pulse duration, kisaran jangka waktu pulse yang sangat cocok untuk pengeboran lubang
didapati 0,1-2,5 ms. Pulse energi tinggi (20 J) dan durasi pendek pulse yang ditemukan
cocok untuk pengeboran lubang yang dalam.
Assist gases, Jet gas biasanya diarahkan dengan sinar laser ke daerah yang berinteraksi untuk
menghapus cairan yang dihasilkan oleh mesin dan mendapatkan potongan yang bersih.
Bantuan gas juga melindungi lensa dari sisa sisa material yang berhamburan keluar
dengan membentuk penghalang bertekanan tinggi pada mulut pipa (nozzle).
Sifat meterial dan lingkungan (Material properties and environment), ini termasuk karakteristik
permukaan seperti pemantulan dan penyerapan koefisien terbesar dari material. Selain
itu, termal konduktifitas dan difusivitas, kepadatan panas spesifik dan panas laten juga
dipertiimbangkan.
Masalah kedalaman maksimum lubang terbatas, profil ketidaksilindrisan, dan adanya material
perombakan yang berlebihan, biasanya berhubungan dengan laser konvensional.
9 dari 26
gas membebaskan energi tambahan dengan adanya reaksi kimia exothermal yang terjadi di
daerah pemesinan.
Boehme (1983) menggambarkan penggunaan laser 500 W CO2 dalam hubungannya
dengan sebuah sistem CNC untuk memotong pelat baja dengan ketebalan mencapai 5 mm.
oleh karena itu, kecepatan potong menjadi lebih menurun seiring peningkatan ketebalan dari
material baja tersebut. Pemotongan laser CNC juga telah digunakan dalam produksi pakaian.
Untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemotongan laser yang berbahan
besi stainless, Hsu dan Molian pada tahun 1995 telah mengembangkan teknik mesin laser yang
menggunakan kerja gas jet ganda (Gambar 8) untuk menghilangkan cairan yang melekat pada
saat pemotongan dan, dengan demikian memungkinkan besi steinless akan dipotong lebih
cepat, lebih bersih, dan juga lebih tebal. Untuk perilaku pemahaman yang lebih baik dan
prosesnya untuk itu diperlukan pemahaman guna mencapai hasil yang baik, perkem-
bangan di bidang pengawasan, diagnosis, peraturan dan pemodelan menjadi lebih penting.
10 dari 26
Acak (random) Persegi panjang Takaran (doses)
(pembuatan cetakan) (permukaan Bearing) (cetakan gulungan)
Gambar 9 Penataan Permukaan Radiasi Laser
1.3.5 Milling
Proses yang menghasilkan chips (beram) dan menghasilkan permukaan yang datar atau
berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang
ditentukan.
Laser milling ini menggunakan laser CO2 yang bergetar, dalam proses ini material yang
dilepaskan dikerjakan dengan memindai berkas yang terfokus di seluruh permukaan dari benda
kerja, sejajar, tumpang tindih alur. Agar untuk menghilangkan lapisan yang dibatasi pada tepi
dengan dinding yang tegak lurus terhadap bidang lapisan, berkas sinar dimiringkan sesuai
dengan bidang lapisan.
11 dari 26
diketahu sebuah kecepatan potong dari 5 m/s untuk 1 mm pelat. Lebar celah dan kebersihan
permukaan yang hampir mirip dengan proses menggunakan sinar laser CO2.
12 dari 26
Tabel 3 Panduan Pemilihan Sinar Laser
13 dari 26
yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah atom pada keadaan dasar, ini disebut
pembalikan populasi.
14 dari 26
Laser keadaan penuh biasanya digunakan pada prosesing material.
Laser gelas umumnya yang dipakai adalah :
o Helium-Neson
o Argon
o CO2 dan lain-lain
Laser dapat dioperasikan dalam cara kontinu atau pulse. Tipe laser gas CO2 dioperasikan
dengan cara kontinu sedangkan laser Nd-YAG dengan cara pulse.
15 dari 26
Ada juga tersedia pemindahan suatu tegangan tinggi untuk inisiasi pulse. Pada gambar
15 ditunjukan laser CO2. Laser gas dapat mengalir secara aksial, melintang dan melipat secara
aksial (Gambar 16).
Besar tenaga suatu laser CO2 adalah sekitar 100 Watt per meter panjang tabung.
Penggunaan tenaga laser yang tinggi sangat diperlukan tabung tetapi agak menyulitkan. Untuk
pemakaian yang optimal lantai dasar, Laser CO2 dengan tenaga yang besar dibutuhkan atau
dirancanglah laser cara melipat.
16 dari 26
Tabel 4 Karakteristik proses dari tipe laser yang berbeda
B Keterbatasan
- Biaya awal (investasi) amat tinggi
- Biaya perawatan tinggi
- Proses tidak amat efisiensi
17 dari 26
- Daerah pengaruh panas (HAZ) amat tinggi untuk pemotongan dengan laser gas CO2.
- Proses Panas tidak baik untuk bahan yang sensitif terhadap panas antara lain
aluminium glass fibre laminate.
- Tingginya biaya alat/mesin.
- Kemiringan biasanya ditemui dalam pengeboran lubang langsung.
- Sebuah lubang buta (tidak tembus) dengan kedalaman yang akurat merupakan
sesuatu yang sulit untuk dicapai dalam pengerjaan dengan laser.
Gambar 17 Skema ilustrasi dari proses electron-beam machining, proses ini membutuhkan
ruang hampa, sehingga ukuran benda kerja terbatas pada ukuran ruang vakum
18 dari 26
Gambar 18 Variasi kepadatan energi dengan diameter spot dari proses berkas termal.
19 dari 26
Hz mereduksi temperatur dari benda kerja di luar wilayah pemesinan. Sebuah atraksi awal EBM
adalah besarnya kedalaman relatif diubah menjadi perbandingan luas (100:1) pada aplikasi
pengeboran lubang halus menjadi semakin baik. Dengan tidak adanya kontak mekanik dan
kesesuaian atas kontrol otomatis meningkatkan kemampuan proses pemesinan, namun jika
bekerja di ruang hampa akan memperpanjang siklus waktu lantai ke lantai.
Jumlah getaran yang dibutuhkan untuk memakan kedalaman lubang g dapat dijelaskan
dengan :
=
Waktu pemesinan:
=
1
=
+
Drilling rate:
= (mm/min)
Menurut Kaczmarek (1976), jumlah pulse ne hanya dapat digambarkan sebagai fungsi dari
mempercepat tegangan Va dan emisi Ie :
1
=
Sehingga drilling rate dan Volumetric removal rate adalah:
=
VRR = 2
4
In case of slotting a depth g dan length L, the slotting time tm adalah:
.
=
.
Keterangan:
ge depth of hole removed per pulse, mm
g depth of hole or slot required, mm
fp frequency of pulses, s1
tp pulse time, s
ti pulse interval, s
db beam diameter in contact with the workpiece (slot width), mm
Va beam accelerating voltage, kV
Ie beam emission current, mA
K constant
20 dari 26
L slot length, mm
Penetrasi kedalaman tergantung pada diameter berkas, kerapatan daya, dan akselerasi
tegangan. Selain itu kedalaman terkikis per getaran tergantung pada kerapatan bahan benda
kerja serta pada diameter berkas. Jumlah getaran yang menghasilkan kedalaman lubang yang
diberikan biasanya ditemukan pada penurunan dan peningkatan akselerasi tegangan. Untuk
setiap setnya kondisi prosesnya tetap, jumlah getaran yang dibutuhkan meningkat
(hyperbolically) seperti halnya peningkatan kedalaman lubang.
Kesimpulannya bahwa ketika kedalaman tertentu sudah dicapai, maka setiap EBM yang
bertujuan untuk memperdalam lubang akan membutuhkan peningkatan jumlah getaran yang
sangat besar. Pada waktu Pemesinan , EBM yang dibutuhkan untuk mengebor lubang
tergantung pada jumlah getaran yang diperlukan untuk mengikis kedalaman tertentu dan
frekuensi getaran tertentu. Untuk slotting pada EBM, waktu pemesinan dipengaruhi oleh
panjang slot, diameter balok, durasi getaran, dan jumlah getaran yang dibutuhkan untuk
memakan kedalaman tertentu. Tingkat EBM biasanya dievaluasi dalam jumlah getaran yang
dibutuhkan untuk menguapkan beberapa bahan tertentu. Maka gunakan penghitung elektron,
yang ada jumlah getaran, serta memungkinkan penyesuaian waktu dari pemesinan untuk
menghasilkan kedalaman yang dipotong. Sifat bahan benda kerja seperti titik didih dan termal
konduktivitas, kedua sifat tersebut berperan penting dalam menentukan seberapa mudah mesin
dapat melakukannya. Sifat termal seperti konduktivitas listrik dianggap sebagai faktor
tambahan. Dalam merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja EBM. Dalam gambar
juga menunjukkan jumlah getaran versus indeks relatif machinability. Dalam hal ini,
aluminium dianggap sebagai bahan yang terbaik dari machinable karena memerlukan jumlah
getaran yang minimum. Berbagai logam dalam waktu pemesinan yang sama pada aluminium
yang ada pada Gambar 20, bahan yang terdapat pada benda kerja memiliki konsumsi daya
yang rendah.
21 dari 26
mengurangi jumlah getaran yang dibutuhkan karena dalam kasus ini membutuhkan energi
yang lebih tinggi . Diameter lubang atau rongga yang diperoleh sebagai hasil dari getaran
tergantung pada materi yang sedang mesin kerjakan. Lebar alur maksimum meningkat secara
linear dengan nilai yang dibutuhkan. Dan untuk nilai getaran yang diberikan, Ag memiliki lebar
alur terbesar yang merupakan volum terbesar dan karena itu machinability tertinggi pula.
Gambar 21 Jumlah pulse yang dibutuhkan (vertikal) versus Indeks-mesin relatif (Kaczmarek, 1976).
22 dari 26
Gambar 22 Penampang rongga oleh pulsa tunggal EBM di baja kromium molibdenum
23 dari 26
2.4 Peralatan Pemesinan Berkas Elektron
Gambar 25 terlihat skema suatu alat berkas elektron, merupakan jantung dari fasilitas
pemesinan berkas elektron apapun.
24 dari 26
model pulse. Setelah anoda, berkas elektron melewati sebuah lensa magnet (magnetic lenc)
dan aperture. Lensa magnet memotong berkas elektron dan mencoba untuk mengurangi
penyebarannya. Aperture di sisi yang lain hanya mengikuti penyebaran elektron, untuk
melewati dan menangkap penyebaran electron energi rendah dari tepi-tepi. Dengan cara ini,
aperture dan lensa magnet kualitas berkas elektron meningkat.
Table 5 Parameter proses dan kapabilitas EBM
Gambar 26 Tipe bentuk kerf dari lubang yang dibor berkas electron
Pemesinan berkas elektron berhasil melakukan fungsinya pada bahan atau metarial
yang lebar cakupannya antara lain baja, baja tahan karat, Ti dan Ni super-alloys, aluminium,
25 dari 26
plastik, keramik, dan bahan kulit. Panas adalah sumber mekanisme pelepasan bahan atau
material untuk contoh pada pemesinan berkas elektron (EBM), panas atau thermal dipakai
untuk merusak atau melepaskan bahan. Bagaimanapun, daerah pengaruh panas (heat affected
zone, HAZ) dibatasi dengan pendeknya denyutan (pulse) dari EBM. Tipe daerah pengaruh
panas bernilai sekitar 20 sampai dengan 30 m. Umumnya bahan Ti dan Ni lebih mudah
dipemesinan dibandingkan dengan bahan baja. Banyaknya lubang per detik yang dibor pada
suatu tipe bahan tergantung pada diamater lubang, kepadatan tenaga/daya, dan kedalaman.
Gambar 27 memperlihatkan variasi kecepatan pengeboran terkait dengan volume bahan yang
dilepaskan dari material baja dan aluminium.
Gambar 27 Variasi kecepatan bor pada volume pelepasan bahan untuk baja dan aluminium.
26 dari 26