Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design.

3.2 Variabel dan Definisi Operasional


3.2.1 Variabel
3.2.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah Salep Biji Kurma 10% dan Salep Clindamycin.
3.2.1.2 Variabel Tergantung
Derajat kesembuhan jerawat berdasarkan Physician Global Evaluation.

3.2.2 Definisi Operasional

3.2.2.1 Salep biji kurma 10%

Biji kurma yang digunakan berasal dari kurma (Phoenix dactylifera. L) yang
dibuat menjadi salep dengan konsentrasi 10%. Salep dioelskan di atas lesi acne
vulgaris. Skala : Interval.

3.2.2.2 Salep Clindamycin

Antibiotik berbentuk salep, digunakan untuk terapi acne vulgaris yang akan
dibandingkan dalam penelitian ini karena Salep Clindamycin merupakan salah satu
obat standar acne vulgaris. Skala : Interval.

3.2.2.3 Derajat kesembuhan

Derajat kesembuhan lesi menurut Physicians Global Asesstment, dihitung


berdasarkan berkurangnya jumlah lesi dalam presentase. Skala : Ordinal.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
3.3.1.1 Populasi target adalah penderita acne vulgaris usia 16-25 tahun.
3.3.1.2 Populasi terjangkau adalah penderita acne vulgaris usia 16-25 tahun yang
tercatat sebagai mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Kedokteran Unissula.
3.3.2 Sampel penelitian
Sampel penelitian adalah mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Kedokteran Unissula
usia 16-25 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.3.2.1 Kriteria Inklusi


- Penderita acne vulgaris derajat mild – moderate
- Usia 16 – 25 tahun
- Bersedia menjadi subyek penelitian dengan menandatangani surat persetujuan
penelitian (informed consent)

3.3.2.2 Kriteria Eksklusi


- Penderita AV yang sedang menstruasi
- Penderita AV yang sedang hamil atau menyusui
- Penderita dalam 2 minggu terakhir mengikuti pengobatan topikaljerawat atau
kortikosteroid topikal
- Penderita AV yang menggunakan kontrasepsi hormonal - penderita AV yang sedang
dalam terapi antibiotik sistemik atau steroid.

3.3.2.3 Besar Sampel


Besar sampel dihitung berdasarkan perbedaan proporsi dari dua populasi penelitian
dengan rumus :
N = Z2 (1-α/2 . V/d2)
Dengan
V = P1 (1-P1) + P2 (1-P2)
= 0,7 x 0,3 + 0,8 x 0,2
= 0,37
Jumlah sampel pada penelitian kali ini dengan V = 0,37 dan d = 0,3 adalah 17 orang
untuk setiap kelompok terapi. (21)

3.4 Instrumen dan Bahan Penelitian


3.4.1 Instrument Penelitian
- Status peserta penelitian (memuat identitas,data klinis)
- Surat pernyataan kesediaan mengikuti penelitian
- Alat penghitung
- Kaca pembesar
- Kamera dan memory card untuk dokumentasi
- Sarung tangan
- Tube

3.4.2 Bahan Penelitian


- Sediaan Clindamycin topikal
- Ekstrak biji kurma dengan pelarut etanol 95%
- Adeps lanae
- Vaseline album

3.5 Cara Kerja


3.5.1 Pembuatan salep ekstrak biji kurma 10%
- Membuat basis salep dengan rumus :
R/ Adeps lanae 15 gr
Vaseline album 85 gr
m. f. ung 100 gr
- Membuat sediaan salep ekstrak biji kurma dengan konsentrasi 10% dengan rumus
sebagai berikut :
R/ Ekstrak biji kurma 15 gr
Basis salep 22.7 gr
m.f. ung 37.5 gr

3.5.2 Pelaksanaan penelitian

1. Membuat status penderita acne vulgaris untuk mencatat identitas, nomor urut
penelitian, anamnesis, pemeriksaan klinis dan derajat acne.

2. Menentukan klasifikasi acne meradang berdasarkan skala ordinal yaitu:


- Acne meradang ringan : jumlah papul/pustul < 10 pada satu sisi wajah (Acne
papulopustulosa derajat I)
- Acne meradang sedang : jumlah papul/pustul 10-30 pada satu sisi wajah (Acne
papulopustulo derajat II – III)
- Acne meradang berat : jumlah papul/pustul >30 pada satu sisi wajah (Acne
papulopustulosa derajat IV)
3. Melakukan pemotretan untuk dokumentasi dengan menggunakan kamera digital
sebelum dilakukan pengobatan.

4. Memberikan penjelasan cara pemakaian obat, efek samping yang mungkin terjadi dan
ketentuan – ketentuan lain yang perlu diketahui.

 Cara pemakaian obat :


- Penderita dianjurkan untuk memakai salep ekstrak biji kurma 10% atau Clindamycin
yang dioleskan dua kali sehari pada waktu pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
- Penderita dianjurkan untuk membersihkan wajah kemudian dikeringkan dengan handuk,
lalu mulai oleskan obat secara tipis pada lesi wajah.

 Ketentuan – ketentuan yang perlu diketahui oleh penderita:


- Pemakaian obat mungkin akan menimbulkan rasa gatal, kering, bersisik, kemerahan,
nyeri dan mungkin pula rasa terbakar pada lokasi lesi.
- Bila keluhan dirasakan sangat mengganggu, maka penderita harus secepatnya kontrol
kembali.
- Pada setiap kali kunjungan penderita, dilakukan pengamatan klinis acne vulgaris
(menghitung jumlah lesi yang terdapat diwajah) dan membuat foto dokumentasi setiap
minggunya. Peserta penelitian dibagi secara random dan tiap kelompok masing-masing
mendapat salep ekstrak biji kurma 10% dan salep clindamycin.

5. Evaluasi hasil terapi - Evaluasi kesembuhan acne vulgaris berdasarkan Physician’s


Global Evaluation (skala ordinal) setelah 2 minggu terapi:
- Sangat baik = bila papul/pustul jumlahnya berkurang 75 – 100%
- Baik = bila papul/pustul jumlahnya berkurang 50 – 74,9%
- Cukup = bila papul/pustul jumlahnya berkurang 25 – 49,9%
- Kurang = bila papul/pustul jumlahnya berkurang 0% - 24,9%
- Memburuk = bila papul/pustul jumlahnya bertambah

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.6.1 Lokasi
Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Semarang.
3.6.2 Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan September – Oktober 2017.

3.7 Analisis Data


Data yang tercatat pada status penderita ditabulasi dan selanjutnya dianalisis
menggunakan program SPSS ver 24 for Windows secara deskriptif dan analitik dengan
menggunakan uji T – test. Pengambilan kesimpulan statistik menggunakan confident
interval 95%, dengan kriteria:
- Sangat bermakna bila p < 0,05
- Bermakna bila 0,01 < p < 0,05
- Tidak bermakna bila p > 0,05

Anda mungkin juga menyukai