Anda di halaman 1dari 6

Tanya Jawab Mammaprint

1. Pandangan lama (old paradigm) mengenai perlunya kemoterapi pada pasien kanker payudara
stadium dini (stadium 1 dan 2) setelah menjalani operasi.
• Kemoterapi harus dilakukan pada semua pasien, untuk mencegah terjadinya rekurensi
dan mikrometastase, karena kemoterapi bekerja secara sistemik sehingga bisa
menghancurkan sel sel kanker yang akan tumbuh.
2. Pandangan baru ( new paradigm) mengenai perlunya kemoterapi pada pasien kanker payudara
stadium dini (stadium 1 dan 2) setelah menjalani operasi.
• Kemoterapi harus diberikan secara selektif kepada pasien yang benar benar
membutuhkan. Karena kemoterapi memberikan efek samping yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup pasien dan biaya terapi yang tinggi.
• Dengan melihat kriteria tertentu, dokter dapat menentukan apakah sebaiknya pasien
diberikan kemoterapi atau tidak.
• Sekarang ini telah tersedia pemeriksaan Mammaprint yang dapat membantu dokter
menentukan secara lebih akurat, kelompok pasien yang perlu diberikan kemoterapi atau
tidak.
3. Apakah yang dimaksud dengan Mammaprint ?
• Mammaprint adalah test genomik yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan
Agendia yang berkantor pusat di Amsterdam dengan menggunakan 70 gen yang
dilakukan pada pasien kanker payudara stadium dini (setelah menjalani operasi) untuk
menilai apakah kanker payudara pasien tersebut mempunyai resiko untuk kambuh
(recurrence ) dalam waktu 10 tahun setelah diagnosis.
• Yang dimaksudkan dengan tes genomik adalah tes yang dilakukan untuk menganalisa
seberapa aktif gen gen tertentu. Tingkat aktivitas gen ini mempengaruhi perilaku kanker,
termasuk seberapa besar kemungkinan kanker tersebut tumbuh dan membesar. Tes
genomik digunakan untuk membantu membuat keputusan apakah pemberian perawatan
lebih lanjut (seperti kemoterapi) setelah operasi akan memberikan manfaat.
4. (Sebelum adanya Mammaprint) Metode apa yang digunakan oleh dokter untuk menilai tingkat
kekambuhan (rekurensi) pasien kanker payudara stadium dini setelah menjalani operasi ?
• Dokter biasanya menggunakan penilaian berdasarkan :
i. Stadium kanker
ii. Grading kanker
iii. Ukuran tumor
iv. Apakah tumor sudah menyebar ke kelenjar getah bening ?
v. Hasil pemeriksaan imuno histo kimia (IHK)
1. ER/PR
2. Her-2
3. Ki-67
• Biasanya dokter memberikan penilaian, bahwa kondisi pasien tersebut high risk (resiko
tinggi) sehingga perlu diberikan kemoterapi jika :
i. Stadium kanker > 3
ii. Grading > 2
iii. Ukuran tumor > 2 cm
iv. Kelenjar getah bening > positif di 3 titik
v. Hasil IHK
1. ER/PR : negative
2. Her-2 : positif +3
3. Ki-67 : tinggi
• Ada suatu aplikasi yang bernama Adjuvant Online, dimana pada aplikasi tersebut dokter
diminta untuk memasukkan data data pasien (stadium, grade, kelenjar getah bening, hasil
pemeriksaan ihk seperti ER, PR, Her-2), berdasarkan data data yang dimasukkan tersebut,
aplikasi Adjuvan Online memberikan penilaian apakah pasien termasuk dalam katagori
high risk (perlu diberikan kemoterapi) atau low risk (tidak perlu diberikan kemoterapi).
5. Mengapa pemeriksaan Mammaprint perlu dilakukan ?
• Untuk menentukan secara lebih akurat apakah pasien kanker payudara stadium dini
tersebut termasuk dalam kelompok yang memerlukan kemoterapi atau tidak setelah
menjalani operasi, terutama pada kondisi :
i. Dokter ragu ragu atau ambigu. Berdasarkan data data pasien (stadium, grade,
kelenjar getah bening, hasil pemeriksaan IHK seperti ER, PR, Her-2), yang ada
dokter bimbang dalam menggolongkan pasien dalam kelompok high risk atau low
risk.
ii. Pasien menolak diberikan kemoterapi, sementara menurut dokter berdasarkan
data pasien yang ada, pasien perlu diberikan kemoterapi.
iii. Pasien minta diberikan kemoterapi, sementara menurut dokter berdasarkan data
pasien yang ada, pasien tidak perlu diberikan kemoterapi.
iv. Perbedaan pendapat antara beberapa dokter dalam hal pasien meminta second
opinion. Dokter A menganjurkan kemoterapi karena menilai kondisi pasien
berdasarkan data yang ada high risk, Dokter B menganjurkan tidak perlu
kemoterapi karena menilai kondisi pasien berdasarkan data yang ada low risk.
v. Perbedaan pendapat antara keluarga pasien. Misalnya pasien minta tidak perlu
kemoterapi, sementara suaminya menganjurkan kemoterapi.
6. Bagaimana sejarah penemuan Mammaprint ?
• Mammaprint pertama kali ditemukan oleh peneliti Belanda bernama Van de Vijver, yang
mempublikasikan hasil penelitiannya pada Jurnal New England Journal Medicine.
• Beliau meneliti sampel jaringan tumor pasien kanker payudara yang tidak mendapatkan
treatment kemoterapi dengan waktu follow up 20 tahun, yang disimpan di Netherland
Cancer Institute.
• Pasien yang sampelnya disimpan dan diteliti oleh Van de Vijver sebagian mengalami
metastase dalam 5 tahun, sebagian lagi tidak mengalami metastase dalam 5 tahun.
• Kemudian sampel yang mengalami metastase maupun yang tidak mengalami metastase
di ranking dengan metode pemeriksaan genom. Seperti diketahui, genom manusia terdiri
dari sekitar 25 ribu gen.
• Dari 25 ribu gen yang dianalisa, Van de Vijver berhasil menentukan 70 gen yang sangat
berperan dalam aktivitas perkembangan sel kanker.
• Pemeriksaan dengan 70 gen ini yang selanjutanya digunakan untuk menentukan sampel
pasien kanker payudara stadium dini pakah termasuk kelompok yang high risk atau low
risk. High risk artinya resiko kekambuhan atau rekurensi pada pasien tersebut cukup
tinggi, sedangkan low risk artinya resiko kekambuhan pada pasien tersebut rendah
sehingga tidak perlu diberikan kemoterapi.
• Tahun 2003 didirikan Yayasan Agendia (Amsterdam), yang menjadi cikal bakal
perusahaan Agendia sekarang ini.
• Tahun 2004 metode pemeriksaan ini dilaunch di Eropa dengan nama Mammaprint.
• Metode pengujian dengan menggunakan 70 gen ini selanjutnya menjalani beberapa kali
pengujian validasi.
• Mendapatkan clearance dari FDA pada tahun 2007 (dengan menggunakan fresh tissue
atau jaringan segar)
• Tahun 2007 mulai dilakukan recruitment pasien untuk trial MINDACT.
• Tahun 2008, Mammaprint masuk di pasar Amerika Serikat.
• Tahun 2011, Mammaprint masuk dalam St. Gallen guideline.
• Tahun 2011, Mammaprint dipasarkan di Indonesia oleh Kalgen.
• Tahun 2012 recruitment pasien terakhir untuk trial MINDACT.
• Tahun 2015 mendapatkan clearance dari FDA (dengan menggunakan FFPE (Formalin
Fixed Paraffin Emmedded) atau yang dikenal dengan blok paraffin)
• Tahun 2016, Mammaprint mulai dipasarkan team IGK.
• Tahun 2016 dipublikasikan hasil penelitian MINDACT.
7. Apakah nama studi terbaru dan terkenal dari MammaPrint?
• MINDACT (Micro Array in Node-negative and 1 – 3 positive lymph node Disease may Avoid
Chemotherapy), terjemahan bebasnya kurang lebih “Pemeriksaan Micro Array pada
Kanker Payudara dengan Node Negative dan positif 1-3 bisa Menghindari Kemoterapi”.
8. Singkat cerita, kesimpulan apa yang diperoleh dari studi tersebut?
• Hasil pemeriksaan Mammaprint bisa memprediksi secara lebih akurat resiko kambuh,
metastase pasien kanker payudara stadium dini dibandingkan hasil prediksi klinis
menggunakan Aplikasi Adjuvant Online. (aplikasi online yang banyak digunakan dokter
onkologi seluruh dunia untuk menilai resiko kambuh pasien kanker payudara stadium
dini))
• Hampir 50% pasien yang diprediksi oleh aplikasi adjuvant online sebagai “high risk”
(mempunyai resiko tinggi untuk metastase, sehingga direkomendasikan untuk diberikan
kemoterapi), dinyatakan low risk oleh Mammaprint. Pasien pasien ini kemudian
dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Kelompok pasien pertama diberikan kemoterapi,
kelompok kedua tidak diberikan kemoterapi. Setelah di follow up selama 5 tahun hasilnya
kelompok pertama yang bebas metastase sebanyak 95%, kelompok kedua 94% dimana
secara perhitungan statistic dikatakan tidak berbeda bermakna. Dengan kata lain, hasil
pemeriksaan Mammaprint lebih akurat dibandingkan hasil adjuvant online.
9. Hasil apakah yang akan diterima pasien dengan pemeriksaan MammaPrint?
• Hasil pertama disebut sebagai hasil pemeriksaan Mammaprint : High Risk (pasien
direkomendasikan untuk diberikan kemoterapi) atau Low Risk (pasien direkomendasikan
untuk tidak diberikan kemoterapi).
• Hasil kedua (bonus) disebut sebagai Blue Print : Luminal, HER-2, Basal Like (Triple
Negative)
10. Apakah yang dimaksud dengan BluePrint?
• BluePrint adalah tes genomik dengan menggunakan 80 gen yang akan mengungkap
subtipe molecular fungsional tumor pasien. Subtipe molekuler memberi informasi
bagaimana tumor berfungsi di bawah permukaan. Penentuan subtipe tradisional
menggunakan imuno histokimia (IHK) menilai tumor dengan melihat karakteristik
permukaan sel (mempunyai kemungkinan kekeliruan yang lebih tinggi karena dilakukan
secara manual dengan pemeriksaan di bawah mikroskop), sementara subtipe molecular
mengamati lebih dalam pada tingkat fungsional untuk melihat gen mana yang
mendorong perilaku tumor (dilakukan dengan metode micro array sehingga validitasnya
lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan ihk). BluePrint akan menentukan apakah
kanker payudara pasien adalah tipe Luminal (A atau B), tipe Basal, atau tipe HER2. Temuan
ini penting ketika dokter memutuskan pengobatan mana yang paling tepat untuk pasien.
• Pasien dengan hasil pemeriksaan :
i. Mammaprint : High risk, Blueprint : subtype luminal →treatmentnya : hormonal
terapi dan kemoterapi
ii. Mammaprint : Low risk, Blueprint : subtype luminal → treatmentnya : hormonal
terapi saja
iii. Mammaprint : High risk, Blueprint : subtype Her-2 → treatmentnya :
Trastuzumab + Kemoterapi
iv. Mammaprint : high risk, Blueprint : subtype basal like (triple negative) →
treatmentnya : kemoterapi
11. Berapa harga pemeriksaan Mammaprint?
• Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah).
12. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Mammaprint?
• Kurang lebih 25 hari kerja sejak sampel diterima.
13. Form apa saja yang perlu diisi untuk proses pemeriksaan Mammaprint?
• Form Kalgen
• Form Agendia
14. Bagaimanakah teknis alur pemeriksaan Mammaprint?
• Dokter akan menginformasikan jika ada pasien yang mau menjalankan pemeriksaan
MammaPrint, dan KAE diminta menghubungi pasien untuk masalah pembayaran dan
penyiapan sampel.
• Pada saat menemui pasien sampaikan edukasi kepada pasien mengenai Mammaprint,
terutama mengenai penyiapan sampel, harga, pembayaran dan proses sampai hasil
diterima pasien. Yg disampaikan ke pasien:
i. Rincian Kondisi Pemeriksaan
ii. Brosur MammaPrint Awam 2017
• Minta data berikut kepada pasien:
i. Tanggal lahir pasien,
ii. Tanggal operasi pasien, nama penanggung biaya (yg membayar),
iii. Alamat tagihan,
iv. Foto hasil PA pasien (histologi dan hasil IHK)
• Hubungi Mas Djoko Poernomo (IGK) hp : 0811847551 untuk minta dibuatkan PROFORMA
INVOICE (surat tagihan).
• Saat proforma Invoice sudah tersedia, kirim ke pasien melalui WA dan pos!
• Isi formulir Agendia dan formulir KalGen sesuai dengan data pasien
• Temui dokter yg merujuk untuk:
i. Minta tanda tangan dokter pada form agendia dan form kalgen
ii. Minta dibuatkan surat pengantar peminjaman sampel
• Temui pihak lab PA RS untuk meminjam sampel
• Jika sampel sudah diperoleh dan formulir sudah diisi, pastikan bahwa pasien telah
melunasi biaya pemeriksaan. Minta bukti transfer dan hubungi Mas Djoko Poernomo
(IGK) untuk minta dibuatkan INVOICE (bukti terima pembayaran).
• Jika Invoice sudah diterima dari Djoko, langsung kirimkan ke Pasien!
• Serahkan, print out hasil PA, sampel dan formulir ke Mas Djoko Poernomo (IGK) yang akan
meneruskan ke pihak KalGen (Pak Mulyono / Mba Muthia di bagian Customer Relation).
Minta tanda serah terima barang supaya bisa ditunjukkan ke pasien!
i. Tunjukkan ke pasien bahwa sampel dan form sudah diserahkan ke KALGEN
ii. Kalgen akan memproses dan mengirimkan sampel ke Agendia Amsterdam
• Dalam 14 hari kerja, Mas Djoko Poernomo akan mengabari KAE kalau tes sudah selesai
dan report sudah bisa dikirimkan ke pasien.
• Infokan ke Pasien bahwa report sudah rilis & akan dikirimkan ke klinik dokter & WA
dokter, tapi TIDAK DAPAT dikirimkan langsung kepada pasien
15. Bagaimana cara mempersiapkan sampel untuk pemeriksaan Mammaprint?
• Sampel jaringan tumor dalam bentuk paraffin blok dipinjam dari bagian PA rumah sakit
dengan berbekal surat rekomendasi dokter.
• Beberapa rumah sakit mensyaratkan jaminan sekitar Rp 500.000,- per paraffin blok untuk
dipinjam, uang akan dikembalikan setelah paraffin blok dikembalikan.
• Beberapa rumah sakit tidak mengijinkan peminjaman paraffin blok, kita akan minta
dibuatkan slide sebanyak 15 sesuai dengan spesifikasi kepada nagian PA rumah sakit
dengan biaya 20 ribu -25 ribu per slide.
16. Kriteria pasien seperti apakah yang dianjurkan untuk pemeriksaan Mammaprint?
• Pasien Kanker Payudara Stadium Dini
• Ukuran tumor kurang dari 5 cm
• Kelenjar Getah Bening (KGB) negative atau positif maksimal di 3 titik.
• Status ER/PgR positif atau negative
• Status HER-2 positif atau negative
• Usia 18 – 70 tahun

17. Dimanakah pemeriksaan Mammaprint dilakukan?


• Di Lab Agendia di Amsterdam Belanda
18. Kapan MammaPrint diperkenalkan untuk pertema kali?
• Tahun 2002
19. Dengan metode apa pemeriksaan Mammaprint dilakukan ?
• Micro array
20. Spesialis onkologi apa yang akan menjadi target anda ?
• Bedah Onkologi, medical oncologi
21. Pasien dengan latar belakang ekonomi seperti apa yang akan menjadi target anda ?
• Pasien yang mampu (rumah sakit swasta)
• Pasien yang menolak diberikan kemoterapi
22. Sudah masuk di guideline internasional mana saja pemeriksaan Mammaprint ini ?
• NCCN
• ASCO
• ESMO
• St Gallen
23. Pesan kunci apa yang harus anda sampaikan ke dokter untuk detailing Mammaprint?
• Dokter, jika ada pasien kanker payudara stadium dini yang menolak kemoterapi, bisa
ditawarkan Mammaprint.
• Dokter, jika ada pasien kanker payudara stadium dini dengan kondisi klinis pasien antara
high risk dan low risk (ambigu), sehingga dokter ragu ragu untuk menentukan apakah
pasien diberikan kemoterapi atau tidak, bisa dicek dengan Mammaprint.
24. Pesan kunci apa yang harus anda sampaikan ke pasien saat deal harga Mammaprint?
• Pemeriksaan sampel Mammaprint dilakukan di Lab Agendia Amsterdam
• Pemeriksaan MammaPrint sudah masuk dalam guideline internasional.
• Hasil pemeriksaan MammaPrint akan menentukan dengan lebih akurat apakah sebaiknya
pasien perlu diberikan kemoterapi atau tidak.
25. Apakah nama competitor Mammaprint (pemeriksaaan genomic yang lain pada kanker
payudara stadium dini)?
• Oncotype DX, Endopredict, Mammostrat
• Sejauh ini ketiganya belum dipasarkan di Indonesia
26. Siapakah dokter yang sudah mengirimkan pemeriksaan Mammaprint ?
• 2017
i. 4 sampel : Dr. Sonar (Jakarta) dan Dr. Samuel (Jakarta)
ii. 3 sampel : Dr. Walta (Jakarta)
iii. 2 sampel : Dr. Farida (Jakarta)
iv. 1 sampel : Dr. Widiana (Bali), Dr. William (Makasar), Dr. Arman Muchtar (Jakarta)
dan Dr. Alban Dien (Jakarta)
• 2018 (Ytd Sep 2018)
i. 6 sampel : Dr. Sonar (Jakarta)
ii. 3 sampel : Dr. Samuel
iii. 2 sampel : Dr. Kamal (Medan) dan Dr. Heru (Surabaya)
iv. 1 sampel : Dr. Nilam (Makasar), Dr. Widiana (Bali), Dr. Denny (Jakarta) dan Dr.
Farida (Jakarta).

Anda mungkin juga menyukai