Anda di halaman 1dari 11

BAB II

Metode Penelitian
Subjek Penelitian
Sebanyak 60 subjek

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

• impetigo primer tanpa demam • impetigo sekunder


• Usia 2-14 th • Usia <2 th dan >14 th
• Ʃ lesi <10 • Ʃ lesi lebih >10
• skor peringkat infeksi kulit ≥4 • riwayat hipersensitivitas terhadap asam
• skor nanah ≥1 fusidat atau mupirosin
• orang tua atau wali yang sah bersedia • pada awal terdiagnosis dan memerlukan
dan mampu mematuhi protokol. terapi sistemik
• mendapat terapi antibiotik topikal sistemik
dan/atau kortikosteroid dalam waktu 1
minggu sebelum intervensi
Metode Penelitian April 2018-Maret 2019
Div. Dermatologi RS
Pendidikan Chengalpattu
Sebanyak 60 subjek

30 subjek 30 subjek

salep mupirocin 2% Krim as.fusidat 2% Hari ke-1


2x/hari 3x/hari

Evaluasi tingkat
7 hari
Evaluasi hari ke-4 keparahan
penyakit
menggunakan
Evaluasi hari ke-7 SIRS

tidak memiliki respon klinis Evaluasi hari ke-14


Metode Penelitian
• Keberhasilan klinis: resolusi dari tanda dan gejala infeksi dengan kriteria skor SIRS
berupa 0 untuk pus/nanah, krusta, serta nyeri dan 0/1 untuk eritema/kemerahan
dan gatal.
• Kegagalan klinis: skor SIRS 1 untuk kategori pus/nanah.
• Uji: uji chi-kuadrat/chi-square untuk menarik kesimpulan antara dua kelompok
pada data kategorikal
• Uji t-tidak berpasangan serta ANOVA untuk menarik kesimpulan pada data
kontinu. Nilai p dua sisi kurang dari 0,05 (<0,05) ­digunakan untuk pengujian
signifikansi.
Kesimpulan
• Efektivitas salep mupirocin dan krim asam fusidat menunjukkan keberhasilan klinis
yang serupa pada pasien dengan impetigo primer ­dengan hasil penelitian sebesar
83,4% dan 80%.
• Beberapa kemungkinan alasan terjadinya kegagalan klinis termasuk ketidakpatuhan
pemakaian obat topikal pada anak-anak sekolah, tidak menghilangkan krusta dengan
larutan garam salin sebelum aplikasi obat topikal, sifat lesi yang basah yang dapat
menghambat waktu kontak obat dengan lesi.
• Keamanan dari kedua obat topikal tak satu pun dari pasien mengalami komplikasi
sistemik.
BAB V
Analisis Jurnal
Analisis Jurnal Menggunakan PICO
• P = impetigo primer
• I = salep mupirosin
• C = krim asam fusidat
• O = efektivitas/efikasi, keamanan

Kriteria Pembahasan dan Critical Thinking

P - Problem: untuk membandingkan efikasi, keamanan, dan kepatuhan pengobatan


(Problem, mupirocin salep dengan krim asam fusidat pada impetigo primer.
Population, - Population/Patient: 60 pasien berusia 12-14 tahun dengan diagnosis impetigo primer
Patient) selama April 2018 hingga Maret 2019 di Divisi Dermatologi RS Pendidikan
Chengalpattu.
I
- Intervensi: kelompok pertama diberi pengobatan salep mupirocin 2% sebanyak 2 kali
(Intervention/
selama 7 hari dan kelompok kedua diberi pengobatan krim asam fusidat 2% sebanyak 3
Indicator/ kali selama 7 hari.
Exposure)
- Indikator:
a. Efektivitas: resolusi dari tanda dan gejala infeksi, kriteria skor SIRS berupa 0 untuk
pus/nanah, krusta, serta nyeri dan 0/1 untuk eritema/kemerahan dan gatal.
b. Kepatuhan: jumlah aplikasi topikal yang terlewat. Pasien yang telah menyelesaikan
80% pengobatan dianggap patuh.
c. Keamanan: pasien secara spontan melaporkan reaksi merugikan atau temuan yang
merugikan oleh dokter.

C - Untuk membandingkan efikasi, keamanan, dan kepatuhan pengobatan mupirocin salep


(Comparison) dengan krim asam fusidat pada impetigo primer.

O
- Baik mupirocin dan asam fusidat menunjukkan keberhasilan klinis yang serupa pada
(Outcome) pasien dengan impetigo primer. ­Serta dari segi keamanan tak satupun dari kedua
antibiotik topikal mengalami komplikasi sistemik.
Kriteria Pembahasan dan Critical Thinking
V Validitas seleksi: Penelitian ini memiliki validitas seleksi cukup baik dengan angka drop out sebanyak 4.
(Validity) - Jenis Analisis: Studi analisis komparatif.
- Kriteria seleksi: Penelitian ini menggunakan subjek dengan diagnosis impetigo primer dan pemilihan
sampel dilakukan sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Subjek yang dianalisis berjumlah
60 pasien yang terbagi menjadi dua kelompok secara acak/random yakni yang mendapat terapi salep
mupirocin 2% dan krim asam fusidat 2%.
- Metode alokasi subjek: Dilakukan selama April 2018 hingga Maret 2019 di Divisi Dermatologi Rumah
Sakit Pendidikan Chengalpattu.
- Concealment: Dalam penelitian ini tidak tertulis prosedur untuk menyembunyikan informasi tentang
hasil randomisasi.
- Angka drop out: 4 (pasien impetigo primer yang tidak berhasil setelah mendapat terapi).
Validitas pengontrolan perancu: Penelitian ini tidak tercantum pengontrol perancu.
Validitas informasi: Penelitian ini memiliki validitas informasi yang baik karena tidak memerlukan blinding
(menyembunyikan informasi mengenai obat yang diberikan) dan dijelaskan terkait variabel penelitian
berupa kriteria sampel dan intervensi yang diberikan.
Kriteria Pembahasan dan Critical Thinking
V Variabel analisis: Penggunaan metode penelitian, hasil, dan interpretasi penelitian ini cukup baik.
(Validity) - Metode yang digunakan berupa studi komparatif secara acak dengan uji t-tidak berpasangan
serta ANOVA untuk menarik kesimpulan pada data kontinu. Nilai p yang diperoleh lebih dari
0,05 (>0,05) dengan interpretasi tidak signifikan.
Validitas internal: Penelitian ini menjawab perihal tingkat efektivitas, keamanan, dan kepatuhan
pemberian kedua antibiotik topikal sebagai perbandingan terapi.
- Pada penelitian ini kedua kelompok yang diberikan antibiotik topikal salep mupirocin 2%
maupun krim asam fusidat 2% memberikan hasil yang baik dan serupa terhadap keberhasilan
klinis pasien dengan impetigo primer dengan hasil penelitian sebesar 83,4% dan 80%. Serta
terkait keamanan dari kedua obat topikal tak satu pun dari pasien mengalami komplikasi
sistemik.
Validitas eksterna: Pada penelitian ini telah dilakukan sesuai tujuan penelitian.
- Besar sampel dan randomisasi pemilihan subjek sebagai sampel memenuhi tujuan penelitian.
I Pada penelitian ini menjelaskan mengenai perbandingan efektivitas, keamanan
(Importancy) maupun kepatuhan antara salep mupirocin 2% dan krim asam fusidat 2% pada
keberhasilan klinis pasien dengan impetigo primer. Penelitian ini berguna untuk
pembaca sebagai referensi atau literatur pendukung pemilihan terapi pada
impetigo primer.

A - Transportability: hasil penelitian dapat digeneralisasi karen hasil penelitian


(Applicability) menjelaskan bahwa kedua antibiotik topikal mampu menurunkan gejala atau
luka pasien >80%.
- Aspek ekonomi: Kedua obat topikal ini mudah didapat dan tergolong murah
Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada pasien dengan impetigo primer
melalui pemberian salep mupirocin 2% atau krim asam fusidat 2%.

Anda mungkin juga menyukai