Anda di halaman 1dari 7

Effects of Argan Spinosa Oil in the Treatment of Diaper Dermatitis in Infants and

Toddlers: A Quasi-Experimental Study

Efek Minyak Argan Spinosa dalam Pengobatan Dermatitis Popok pada Bayi dan Balita:
Sebuah Studi Eksperimental Kuasi
Abstrak

Tujuan: Penelitian ini membandingkan efektivitas minyak argan spinosa dan salep hidrokortison
1% secara topikal pada penyembuhan diaper dermatitis (DD) atau diaper rash pada anak.

Bahan dan Metode: Sebuah studi kuasi-eksperimental dilakukan di Yordania pada anak-anak
berusia 2 tahun atau lebih muda dengan DD ringan hingga berat. Awalnya, 73 peserta terdaftar
dalam kelompok minyak argan spinosa, dan 74 peserta terdaftar dalam kelompok salep
hidrokortison 1%. Peserta ditugaskan ke kelompok secara acak setelah pengukuran awal DD.
Penyembuhan diukur pada Skala 5 poin pada hari ke-1, 3, dan 7, melalui kunjungan rumah. Data
dianalisis dengan Fisher exact test, Mann-Whitney U tes, dan generalized estimating equation
(GEE) pada SPSS versi 25, dengan tingkat signifikansi p < 0,05.

Hasil: Dari 147 anak yang terdaftar, 140 anak menyelesaikan studi. Penurunan yang signifikan
dalam nilai DD adalah signifikan pada kedua kelompok. Setelah mengesampingkan faktor
perancu, model GEE mengungkapkan bahwa anak-anak diobati dengan minyak argan spinosa
sekitar 0,25 kali lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki nilai DD yang parah dan
menunjukkan perbaikan yang lebih cepat dibandingkan anak-anak yang diobati dengan
hidrokortison 1% (p <0,025).

Kesimpulan: Minyak argan spinosa lebih efektif daripada 1% hidrokortison dalam


penyembuhan DD dan dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer. Namun, uji klinis
lebih lanjut pada sampel yang lebih besar akan sangat penting untuk mengkonfirmasi hasil dan
membuat penilaian yang dapat diandalkan.

KATA KUNCI: Minyak argan spinosa, Anak-anak,Dermatitis popok, Salep hidrokortison 1%;
Bayi Balita.

RESUME

Diaper rash adalah penyakit pada kulit yang dicirikan oleh reaksi inflamasi akut pada
area yang ditutupi popok, baik disebabkan oleh bahan kimia, enzimatik, atau makrobial agen.
Prevalensi global DD adalah antara 16 dan 35%, hingga 87%. DD menyumbang 25% penyebab
rujukan ke dokter anak. Gangguan ini biasanya dimulai dari 3 hingga 12 minggu dan puncaknya
usia 6 sampai 12 bulan. Penelitian ini membandingkan efektivitas Arogan spinosa oil secara
topikal pada DD anak.

Anak-anak diberi Arogan spinosa oil (n=73) dan hydrocortisone 1% (n=74)


menggunakan metode random sampling. Studi ini disetujui oleh komite universitas (Jordan
University of Science and Technology, Irbid, Jordan). Selain itu, orang tua anak-anak yang
terlibat dalam penelitian ini sepenuhnya diberi tahu tentang proses pengobatan dan memberikan
persetujuan yang ditandatangani sebelum penelitian.

Kriteria inklusi adalah usia 1-24 bulan, tidak ada Riwayat alergi obat atau makanan,
tidak menggunakan obat imunosupresif atau antibiotik, dan tidak ada penyakit yang mendasari.
Kriteria eksklusi adalah anak dengan penyakit penyerta (gangguan ginjal, keganasan, sariawan,
atau psoriasis), anak dengan kekurangan mineral yang membutuhkan perawatan khusus, atau diet
tinggi protein diet. Pengguna obat seperti antibiotik atau obat antiinflamasi nonsteroid topikal;
pasien dengan riwayat reaksi alergi terhadap bahan aktif Argan spinosa oil atau salep
hidrokortison 1%.

Penelitian ini memiliki 140 sampel, kelompok Argan spinosa oil (n=73) dan kelompok
salep hydrocortisone 1% (n=74). Selama penelitian, tiga anak dari kelompok Argan spinosa oil
dan empat anak dari kelompok hidrokortison 1% lost to follow-up selama pelinita berjalan
karena itu dokter eksklusikan anak tersebut dari penilitian. Durasi penelitian yang direncanakan
dalam 7 hari anak-anak di setiap kelompok diobati dengan topikal masing-masing setelah
pergantian popok perhari empat kali selama 7 hari. Orang tua diberikan materi tentang cara
merawat area popok dengan benar dan mengobati dengan obat. Wadah obat Argan spinosa oil
yang mengandung (campesterol (0.2%), avenasterol (4.1%), beta-tocopherol (0.1%), gamma-
tocopherol (86.5%), delta-tocopherol (7.0%), alpha-tocopherol (5.5%), spinasterol (44.4%), dan
tocopherol totaux (738 mg/kg)). dan hydrocortisone 1% ointment yang mengandung (1%
econazole nitrate and 0.1% triamcinolone acetonid).

Perbedaan antara aplikasi topikal salep Argan spinosa oil dan salep hydrocortisone 1%
dianalisis dengan melakukan Fisher’s exact test, Mann-Whitney U test untuk membandingkan
kelompok pada setiap waktu referensi. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 25. Jika <0,05 dianggap signifikan secara statistik untuk analisis.
Menurut hasil penelitian ini, Minyak argan spinosa lebih efektif daripada 1%
hidrokortison dalam penyembuhan DD dan dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer.
Namun, uji klinis lebih lanjut pada sampel yang lebih besar akan sangat penting untuk
mengkonfirmasi hasil dan membuat penilaian yang dapat diandalkan.

PANDUAN TELAAH KRITIS JURNAL

I. TELAAH KRITIS JURNAL TENTANG TERAPI

Pedoman Telaah Kritis Tentang Terapi


1. Apakah alokasi subyek penelitian ke kelompok terapi atau kontrol betul – betul secara
acak (random) atau tidak?
2. Apakah semua keluaran (outcome) dilaporkan?
3. Apakah lokasi studi menyerupai lokasi anda bekerja atau tidak?
4. Apakah kemaknaan statistik maupun klinis dipertimbangkan atau dilaporkan?
5. Apakah tindakan terapi yang dilakukan dapat dilakukan ditempat anda bekerja atau
tidak?
6. Apakah semua subyek penelitian diperhitungkan dalam kesimpulan?

LEMBAR KERJA
Telaah Kritis Terapi

Judul :
Effects of argan spinosa oil in the treatment of diaper dermatitis in infants and
toddlers: A quasi-experimental study

PEDOMAN KETERANGAN
1. Apakah alokasi subyek penelitian ke
kelompok terapi atau kontrol betul – Subjek penelitian adalah anak-anak
betul secara acak (random) atau tidak? dengandiaper rash yang dirawat jalan di
 Ya Irbid, Jordan dari February hingga May 2018.
 Tidak Metode pengambilan sampel adalah simple
 Tidak diketahui random sampling.

2. Apakah semua keluaran (outcome)


dilaporkan? Kriteria inklusi dan eksklusi, cara pakai obat,
 Ya dan skor hasil perbandingan penelitian
 Tidak dilaporkan pada penelitian ini.
 Tidak diketahui

3. Apakah lokasi studi menyerupai lokasi


anda bekerja atau tidak? Semua karakteristik dan data demografis
 Ya pasien mencakup jenis kelamin, umur, etnis
 Tidak pasien, dan lama penggunaan popok
 Tidak diketahui

4. Apakah kemaknaan statistik maupun


klinis dipertimbangkan atau dilaporkan? Kemaknaan statistik dan klinis dilaporkan
 Ya pada penelitian ini.
 Tidak
 Tidak diketahui

5. Apakah tindakan terapi yang dilakukan


dapat dilakukan ditempat anda bekerja Argan spinosa oil dan 1% hydrocortisone
atau tidak? tersedia di Indonesia sehingga terapi bisa
 Ya diterapkan di RSUDZA Banda Aceh sebagai
 Tidak diaper rash
 Tidak diketahui

6. Apakah semua subyek penelitian Tidak semua subjek dalam penelitian ini
diperhitungkan dalam kesimpulan? diperhitungkan dalam kesimpulan. Selama
 Ya penelitian, terdapat tuju anak yang tidak
 Tidak diikut sertakan dalam penelitian yaitu tiga
 Tidak diketahui anak dari kelompok Argan spinosa oil dan
empat anak dari kelompok 1% hydrocortisone
karena lost to follow up tidak membalik untuk
difollow up.

Anda mungkin juga menyukai