Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS JURNAL

GAMBARAN RESEP OBAT OFF LABEL PASIEN BALITA DI SALAH SATU APOTEK
SWASTA PADANG PERIODE JANUARI-APRIL 2017

Dosen Pengampuh: Ns. Petronela Mamentu S.kep .,M.kep

Disusun Oleh:

1. Indria Putri Utina 1901055


2. Sukma Manahapu 1901047
3. Devina Triana Ponegoh 1901050

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MANADO

TA. 2019/2021
Section/Topik No Checklist Item
TITLE
Title 1  Description of off label medicine prescriptions for total patients in
one private pharmacies padang, january-april 2017
Judul  Gambaran resep obat off label pasien balita di salah satu apotek
swasta padang periode januari-april 2017

Penulis  Tuty Taslim, Talitha Rhinarda, Reny Salim

Di Publikasikan  Disalah satu apotek swasta padang

ABSTRACT
Structured summary 2
Latar belakang : Resep adalah permintaan tertulis dari dokter,
Ringkasan dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker, baik dalam bentuk
terstruktur
kertas maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan
sediaan farmasi dan atau alat kesehatan bagi pasien.

Metode : Penelitian ini merupakan metoda deskriptif non


eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dari
resep-resep perioda bulan Januari - April 2017 yang ada di salah satu
apotek swasta di kota Padang. Kriteria inklusi yang ditentukan
adalah resep-resep pasien balita selama perioda pengamatan dan
tertulis jelas usia dan dosis yang diberikan, sedangkan kriteria
eksklusi adalah resep-resep yang tidak untuk pasien balita. Setelah
pengelompokkan data dikerjakan, akan dilakukan analisis data
secara deskriptif dan disimpulkan.Hasil : Dari 7438 lembar resep
yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan 122 lembar sampel resep
yang setelah dianalisis terdapat 633 item obat.
Kesimpulan : Obat yang paling banyak off label pada kriteria usia
adalah Chlorfeniramin Maleat tablet yaitu sebesar 5,7% yang juga
sering digunakan dokter dalam meresepkan obat racikan untuk balita.

INTRODUCTION / PENGANTAR
Rationale / Alasan 3 Tingkat kecemasan anak selama hospitalisasi perlu diperhatikan
terutama saat melakukan tindakan pemberian obat melalui intravena
(Bolus), karena anak yang sedang mengalami kecemasan akan
menghambat proses kesembuhan anak dan akan trauma terhadap
pengalaman selama anak dirawat di rumah sakit. Tindakan non
farmakologis dalam hal ini dapat dilakukan sebagai proses perawatan
yang dapat meminimalkan stresor dan ketakutan anak terhadap
perawatannya.
Objectives / Tujuan 4 Object
Object dari penelitian ini adalah anak usia (3-6 thn) yang mengalami
kecemasan saat pemberian injeksi obat melalui IV(intra vena).
METHODS AND RESULTS / Metode Dan Hasil
- Protocol and 5 Observasi pengambilan data yaitu dengan mengklasifikasi dan membuat
registration / dokumen perubahan respon psikologis pada responden sebelum dan sesudah
Protokol Dan
Registrasi melakukan pemberian obat pada anak:
 cuci tangan.
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
 Periksa identitas pasien dan ambil obat dan masukkan ke dalam
spuit.
 Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantung. Alangkah
baiknya penyuntikan pada kantung infuse ini dilakukan pada
bagian atas kantung/botol infuse.
 Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol pada kantung/botol dan
kunci aliran infuse.
 Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat secara perlahan-
lahan ke dalam kantong/botol infuse/cairan.
 Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan
membalikkan kantung cairan dengan perlahan-lahan dari satu
ujung ke ujung yang lain.
 Ganti wadah atau botol infuse dengan cairan yang sudah di
injeksikan obat di dalamnya. Kemudian gantungkan pada tiang
infuse.
 Periksa kecepatan infuse.
 Cuci tangan.
 Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu dan dosis pemberian
- Eligibilty criteria 6 https://id.scribd.com/doc/133519030/PENGERTIA;PEMBERIAN-OBAT
/Kriteria
Kelayakan
- Information 7 Tuty Taslim, Talitha Rhinarda, Reny Salim
sources / Sumber
Informasi

- Search / Cari 8 Jurnal pemberian obat pada anak

- Study selection / 9 Keperawatan Anak


Seleksi Studi
- Data collection 10 Pengumpulan Data
proccess / Proses 1. Dosis penggunaan obat Dexamethason yang dianjurkan untuk anak 1-5
Pengumpulan tahun adalah 0,25-1 mg 2 kali dalam satu hari dan untuk anak dibawah 1
Data tahun adalah 0,1- 0,25 mg 2 kali dalam satu hari.
2. Dosis penggunaan Paracetamol yang tertera pada brosur untuk anak
0-1 tahun adalah 60 mg, 1-2 tahun 120 mg, 2-6 tahun 120-240 mg
yang diberikan 3-4 kali dalam satu hari.

- Data items / Item 11 Karakteristik Peserta


Data 1. Dosis penggunaan obat Dexamethason yang dianjurkan untuk anak 1-5
tahun adalah 0,25-1 mg 2 kali dalam satu hari dan untuk anak dibawah 1
tahun adalah 0,1- 0,25 mg 2 kali dalam satu hari.
2. Dosis penggunaan Paracetamol yang tertera pada brosur untuk anak
0-1 tahun adalah 60 mg, 1-2 tahun 120 mg, 2-6 tahun 120-240 mg
yang diberikan 3-4 kali dalam satu hari
- Hasil penelitian 12
Dari 7438 lembar resep yang memenuhi kriteria inklusi
didapatkan 122 lembar sampel resep yang setelah dianalisis terdapat
633 item obat.

- Kesimpulan : 13 P (Problem)
PICO penggunaan obat off label tersebut hanya dianggap sebagai ketidakpatuhan
penggunaan obat terhadap izin yang diberikan. Peresepan obat off label dengan
jelas dikatakan tidak legal, tetapi merupakan masalah manajemen resiko yang
perlu diperbaiki

I (Intervention)
1.
C (Comparation)
Bermain sangat menyenangkan dan anak-anak senang dengan
bermain. Bermain merupakan permainan terapeutik (therapeutic play),
dimana sifat permainan terapeutik merupakan permainan yang
sederhana, dan sebagai mekanisme perkembangan dan peristiwa yang
kritis seperti hospitalisasi. Permainan terapeutik ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas yang tergantung dengan kebutuhan perkembangan
anak maupun lingkungan, dan dapat disampaikan dalam berbagai
bentuk di antaranya adalah pertunjukan wayang interaktif, seni
ekspresi atau kreatif, permainan boneka atau puzzle dan lain-lain yang
berorientasi untuk pengobatan. Tujuan bermain anak usia prasekolah
pada dasarnya agar kesenangan, anak usia prasekolah tidak merasa
jenuh serta halhal yang dapat mengakibatkan kecemasan akan
dilupakan. Bermain terapeutik diyakini memiliki efek healing atau
penyembuhan dengan sifat katarsis atau pelepasan kecemasan sehingga
menjadikan bermain berkembang menjadi sebuah metode terapi pada
anak. Jenis permainan pada anak usia prasekolah yang menggunakan
kemampuan motorik atau skill play yang banyak dipilih yaitu seperti
lilin yang dapat dibentuk, menggambar manikmanik ukuran besar, dan
puzzle.
Puzzle adalah permainan yang menggunakan kesabaran dan ketekunan
dalam merangkainya. Oleh karena itu, metode bermain puzzle dipilih
sebagai media bermain terapeutik selama anak usia prasekolah
menjalani perawatan di rumah sakit yang bertujuan untuk mengurangi
dampak hospitalisasi akibat prosedur keperawatan karena permainan
ini mudah dan tidak memerlukan energi yang besar, sehingga lambat
laun mental anak juga terbiasa untuk bersikap tenang, tekun dan sabar
dalam menyelesaikan sesuatu.

O (Outcome)
Dari 7438 lembar resep yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan 122 lembar
sampel resep yang setelah dianalisis terdapat 633 item obat.

T (Time)
Penelitian Ini Di Lakukan Pada Januari-April 2017
- Analisa SWOT 14 S (Strength)
Jurnal sudah melapirkan dosis sesuai golongan usia

W (Weakness)
-

O (Opportunity)
Kita dapat mengetahui kadar atau dosis pemberian obat pada anak

T (Threats)
Resep off label adalah obat-obat yang dituliskan oleh dokter yang tidak
sesuai dengan ketentuan izin penjualan dari marketing authorisation
(MA). Peresepan obat off label dapat dikatakan tidak legal, tetapi jelas
merupakan masalah yang perlu diperbaiki berkaitan dengan dosis, rute
pemberian, indikasi dan kontraindikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Chen J, Sadakata M, Ishida M, Sekizuka N, Sayama M. (2011). Baby massage ameliorates


neonatal jaundice in full-term newborn infants. Tohoku J Exp Med. 2011;223:97–102.

Karbandi, S., Lotfi, M., Boskabadi, H., & Esmaily, H. (2016). The Effect of Field Massage
Technique on Birilubin Level and the Number of Defecations in Preterm Infants. Evidence
Based Care Journal. ISSN : 2008-370X

Kokab, B., Mahdi, B., Kianmehr, M., & Jani, S. (2015). The Effect of Massage on Neonatal
Jaundice in Stable Preterm Newborn Infant : a Randomized Controlled Trial. Journal of the
Pakistan Medical Association. ISSN : 0030-9982

Robert, A., Jeyaraj, P., & Kanchana,S. (2015). Effectiveness of Therapeutic Massage on
Level of Birilubin among Neonates with Physiological Jaundice. Issue Anitha Robert, 2
(212), 1-6

Stillerman, E. (2009). Modalities for Massage and Bodywork. Mosby

Anda mungkin juga menyukai