STEP 1
STEP 2
STEP 3
Metode :
1. Uji preklinik : untuk uji toksisitas dan efikasi pd hewan coba
2. Uji klinik : prepost intervention di klinik B2P2TOOT tawangmangu
3. Uji klinik RCT no blinding
7. Apa kendala dari scientifikasi jamu?
1. Bukti empris kurang
2. Scientifikasi jamu harus ada pelatihan terbatas dari penyebaran dokter di
daerah
3. Regulasi terbatas di penelitian , lebih efisien jk bisa di resepkan oleh dokter
4. Kepercayaan masyarakat untuk pengobatan jamu masih kurang
8. Peraturan yang mengatur scientifikasi jamu?
Permenkes NO 03/MENKES/PER/2010 tentang scientifikasi jamu dalam penelitian
berbasis pelayanan kesehatan
Pasal 1 : ketentuan umum
Pasal 2 : tujuan
Pasal 3 : ruang lingkup
9. Bagaimana fase clinical trial farmaceutical?apa perbedaan dasar untuk designnya?
Fase 1: pengujian pada sukarelawan sehat untuk mengetahui efektifitas dan keamanan
dari obat
Fase 2: diberikan pada orang sakit yang sesungguhnya untuk mengetahui efek
farmakologi obat
Fase 3 : diberikan pada orang sakit yang sesungguhnya dalam jumlah yang besar RCT
doble blind untuk tau efek yang tidak diinginkan
Fase 4 : untuk mengetahui efektifitas dan efek merugikan setelah dilepas di pasaran (
selalu dipantau)
Perbedaan dasar :
Uji pembanding dengan alokasi acak RCT doble blind (tersamar)
Scientifikasi : fase 1,2 (prepost studi),3 RCT no blind
10. Jelaskan perbedaan uji klinik pada fitofarceutical dengan scientifikasi obat tradisional
(jamu)?
uji klinik pada fitofarceutical
1. Terdiri dari 1 simplisia tdk boleh > 5 simplisia
2. Syarat : simplisia punya efek pengobatan dan pencegahan , ada data farmakologi,
diterapkan pd manusia jk sudah melewati uji klinik.
3. Pemilihan simplisia farmakologi farmakodinamik fase 4
4. Tujuan : sbg pengobatan komplementer untuk kuratif
5. Level : sama seperti obat modern
6. Bentuk sediaan : serbuk , pil , tablet, krim , suposituria
uji klinik scientifikasi obat tradisional (jamu)
1. Tdk ada batasan jumlah
2. Proses : penelitian subjek penelitian pasien yang berobat pada dr
terscientifikasi jamu identifikasi senyawa bukti empiris [penentuan
potensi senyawa
3. Tujuan : kuratif atas persetujuan pasien . promotif preventif rehibilitatif dan
paliatif
4. Level : tdk sama obat modern tapi ada EBM
5. Bentuk sediaan : ramuan kering rebus air
11. Apa saja syarat dokter yang dapat mengadakan scientifikasi jamu?
Punya STR , Surat izin praktek. SBR –tpka , st-tpka
12. Apa saja syarat klinik /rumahsakit/ puskesmas yang dapat memberikan jamu
terscientifikasi?
Pasa
Klinik Tipe a :
a. Ketenagaan yang meliputi
1. Dr sbg penanggung jawab
2. Apoteker sbg asisten
3. Sesuai kebutuhan tenaga lain
b. sarana yang meliputi :
1. peralaytan medis
Jamu
Memiliki ruangan ( ruang tunggu, pendaftaran , konsultasi)
1. peralaytan medis
2. Jamu
3. Memiliki ruangan ( ruang tunggu, pendaftaran , konsultasi)
STEP 4