Gating Sistem Dan Casting Desain 6
Gating Sistem Dan Casting Desain 6
Gating Systems
Gating systems ialah jaringan pipa /saluran logam cair untuk memasuki cetakan
(pasir, logam, dll) untuk mengisi seluruh rongga cetakan yang diikuti oleh
pembekuan logam cair untuk menghasilkan bentuk benda casting. Hukum-hukum aliran
fluida yang umum digunakan untuk menghasilkan gating system yang optimal antara
lain : Bernoulli’s Theorem, Law of Continuity, dan Momentum Effects (Reynold’s
Number).
Logam cair dapat masuk ke cetakan melalui gating systems tanpa turbulensi dan
penyerapan gas-gas yang minimum. Logam cair dapat mengisi penuh rongga cetakan
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Mencegah/meminimalisasi premature
solidification Mengatur kecepatan alir logam cair yang akan masuk ke mold cavity
Logam cair dapat masuk ke dalam cetakan dengan gradient temperatur yang tercipta di
mold surface dan di dalam logam cair yang selanjutnya akan menghasilkan directional
solidification menuju riser.
2.
3. 4.
5.
Cetakan Pasir
Pouring Basin
Pouring basin ialah semacam corong yang ditempatkan di atas sprue pada bagian cope.
Design yang baik dari pouring basin akan mengatur laju masuknya logam cair ke dalam
sprue, menghasilkan aliran logam cair yang lembut di dalam sprue dan mencegah
turbulensi. Pouring basin harus diletakkan dekat dengan tepi flask agar cetakan
bisa terisi penuh dengan cepat dengan menjaga mould tetap terisi penuh dengan logam
cair selama proses pouring berlangsung.
Bernoulli’s Theorem
Bernoulli’s Theorem : at any point of full system, the sum of the potential energy,
pressure energy, kinetic energy and frictional energy of flowing liquid metal equal
to a constant. wZ + wPv + wV2/2g + 2F = C W= berat logam cair (pound), Z = tinggi
logam cair (inch), P = tekanan static logam cair (pound/inch2), v = volume spesifik
logam cair (inch3/pound), V = kecepatan (inch/s), F = energi gesekan per satuan
berat Reynold Number Jika NR < 2000, aliran bersifat laminar Jika 2000 < NR <
20000, terjadi mixing dan sedikit turbulensi Jika NR > 20000, aliran bersifat
sangat turbulent
Sprue
Design dari sprue sangat krusial untuk mencegah inisiasi aliran turbulent dalam
gating systems. Aliran turbulent menyebabkan peningkatan daerah yang terekspos
terhadap udara luar yang selanjutnya akan meningkatkan proses oksidasi logam cair
dan menyebabkan erosi pada cetakan pasir.
Sprue
[a] Natural flow of a free falling liquid metal [b] Air aspiration induced by a
liquid metal flow in a straight-sided sprue. [c] Liquid flow in a tapered sprue.
Ingates
Ingates ialah jalan / saluran yang menghubungkan antara runner dan rongga cetakan
Ingate harus dibuat menuju daerah yang tebal dari benda casting. Gates berbentuk
persegi panjang adalah yang paling sering digunakan. Sangat disarankan untuk
membentuk fillet dan flare gates antara benda casting dan ingates. Lokasi ingates
harus dibuat sedemikian rupa ⇒ meminimalisasi agitasi dan mencegah erosi cetakan ⇒
mengorientasikan ingates pada arah natural dari logam cair.
Ingates
Multiple gating lebih disukai ⇒ menurunkan pouring temperature ⇒ meningkatkan
kualitas struktur metalurgi dari benda casting dan akan mengurangi gradient
temperature Dilakukan dengan cara menurunkan luas penampang runner setelah melewati
suatu ingate Dengan menurunkan luas penampang runner secara bertahap disepanjang
panjang runner → kecepatan dan tekanan logam cair di kedua ingates bisa disamakan.
Ingates
Riser
Riser adalah reservoir logam cair yang dihubungkan ke benda casting to
menyediakan/mensupply logam cair tambahan yang dibutuhkan oleh benda casting selama
proses solidifikasi. Shrinkage yang terjadi selama solidifikasi menyebabkan
terjadinya voids kecuali ada sejumlah logam cair tambahan yang diumpnkan (fed) ke
tempat-tempat yang berpotensial munculnya shrinkage. Riser didesign untuk membeku
paling akhir dan menarik shrinkage voids keluar dari benda casting. Riser juga
berfungsi sebagai pintu keluar bagi gas-gas dan dross yang terperangkap di dalam
logam cair.
Riser
Dipengaruhi oleh jenis alloy dan mode pembekuan, jenis medium cetakan dan design
casting. Mold dan metal variable juga berpengaruh terhadap jalannya progressive dan
directional solidification (lihat slide berikut) Directional and progressive
solidification in a casting equipped with a riser.
Riser Feeding Distance
Ialah jarak yang bisa dicapai riser untuk mengkompensasi shrinkage dari benda
casting. Dirumuskan sebagai berikut : nR = L (mm) / [dR(mm) + fD x D(mm)] dimana :
nR = jumlah Riser L = daerah jangkauan casting yang harus diumpankan dR = Diamater
Riser fD = Feeding Distance Factor D = Tebal tuangan paling tipis
Chill
Effect of chills in increasing feeding range of risers
Procedure for determining a minimum riser size using shape factor method
22 , 6×W
ρ ×t × f × hm
IA = Ingate area (Luas ingate) W = berat total (Al + riser + gating system) Ρ =
massa jenis Al (2,7 gr/cm3) t = waktu tuang (detik) f = kecepatan (0,3) (hm)1/2 =
tekanan metallostatic Catatan : M(riser) : M(gating system) = 20% : 10% (dari massa
Al produk) Perbandingan IA : Runner : Sprue 1 : 4 : 4 (pressurize) hm =
metallostatic pressure height, yaitu tekanan yang diakibatkan dari ketinggian suatu
material fliuida.
Digunakan untuk meningkatkan kebersihan benda casting dan menurunkan biaya produksi
/ manufaktur. Menghilangkan slag, dross dan partikel non-metallic dari aliran logam
sebelum masuk ke dalam mold cavity. Umumnya casting alloy mengandung partikel2 yang
bisa merusak physical properties dan appearance. (dari kiri-kanan : strainer core,
extruded ceramic filter, ceramic foam filter, mica screen dan woven fabric screen)
4.
↓ ukuran dan berat benda casting ⇒ ↑ mold yield. Gating system selalu terisi penuh
oleh logam cair Ketika memakai multiple gates, laju aliran logam cair di tiap gate
(dengan luas permukaan gates yang sama) ialah sama. Jumlah logam cair yang tersisa
di dalam gating system ↓ ⇒ casting yield ↑. Turbulensi sering terjadi pada
junctions dan corners Kecepatan logam cair ↑ saat masuk ke mold cavity ⇒ umumnya
diikuti oleh gas entrapment, dross formation dan mold erosion.
2.
↓ kecepatan logam cair di dalam gating system saat memasuki mold cavity ⇒ aliran
laminar ⇒ ↓ gas entrapment, dross formation dan mold erosion. Luas permukaan runner
dan ingate ↑ ⇒ kecepatan alir logam cair ↓ ⇒ ↓ turbulensi dalam gating system dan
semburan logam cair ke dalam mold cavity. Luas permukaan runner dan ingates ↑ ⇒ ↓
casting yield. Sulit memperoleh kecepatan alir logam cair yang sama di dalam tiap
ingate jika menggunakan multiple gates Persyaratan design yang lebih ketat dan
teliti diperlukan untuk menjamin seluruh sistem tetap terisi logam cair selama
proses pouring.
Kerugian:
1. 2.
Kerugian :
1. 2. 3.
HPDC
High Pressure Die casting (HPDC) adalah suatu proses casting dimana dilakukan
injeksi/filling logam cair dengan tekanan yang tinggi Pengunaan tekanan tinggi
berpengaruh terhadap beberapa faktor, antara lain :
Desain produk Cacat-cacat yang terjadi
Overflow
Salah satu perbedaan dari suatu proses Die Casting adalah adanya over flow.
Over flow berguna sebagai penampung logam yang melalui cavity Adanya vent
memungkinkan untuk udara keluar dari dalam dies Penempatan over flow secara
strategis dapat memberikan heat/panas pada bagian dies yang dingin Berguna untuk
mengeluarkan logam dari cetakan
Konfigurasi Optimal
Cavity terisi secara sempurna oleh logam Pembekuan cepat tanpa adanya cacat Keluar
dengan mudah dari cetakan
Metal Flow pada Casting Cavity
Gating Position
Filling Pattern
Approach 1
Approach 2
Filling Pattern
Filling Pattern
Faktor-Faktor Berpengaruh Pada Defects
Die Temperature
Penambahan overflow dapat mengurangi cold flow Faktor yang mempengaruhi :
Die spray
Lubrikan memiliki kandungan 99% air, jika wettingnya baik, 50% panas die dapat
dihilangkan. Long spray dapat berakibat over cooling dan berakibat pada porositas
pressure
Shot Sleeve
Filling Ratio
Casting Desain
Things to consider
Casting Process Fluid Flow Solidification Geometry or Shape
Fluid Flow
The hydraulic factors that affect the flow of molten metals are:
Bernoulli’s Theorem Law of Continuity Momentum Effects Frictional Forces Reynolds’
Number
Binder Effect
Inclusion Effect
Solidification
To get the solidification process started, the liquid phase must be undercooled,
cooled to a temperature below the freezing point. Once a nucleus forms, it can
proceed to grow as fast as the latent heat of solidification and specific heat can
be carried away. Controlled by:
thermal conductivities relative masses shapes of the melt, the solid, and mold
Solidification Analysis
Solidification Time
Chvorinov rule
Heat Transfer
Key phenomenon in solidification is transfer of heat through :
Radiation Direct contact with mold Conduction through air Convection in the air gap
between mold and metal
Feeding Distance
Feeder effect End effect
Temperature Gradient
Niyama criterion
Cooling Curves
Q = κA
∆T x
Q = the heat flow rate (W) κ = the thermal conductivity (W m-1 K-1) A = the cross
section area x = the distance between the two ends ∆T = the difference in
temperature between the two ends • Changing with time
Chvorinov's Rule
V TST = Cm A
n
Control of Solidification
Inoculation or Grain Refining Practice - introduction of nuclei to encourage rapid
solidification (reduce and minimize undercooling) Directional Solidification -
control the growth rate and temperature gradient to manipulate growth interface.
Use of chills in castings produce finer grain structure Specialized solidification
techniques to create single crystals castings
Shrinkage
Shrinkage Pipe
Shrinkage Porosity
Shrinkage Remediation
Use Clean Melting Metal Inclusion can be the initiator of gas Inclusion could cause
non directional solidification Uniform solidification in thin and thick section Use
chiller for directional solidification Use riser effectively
Shrinkage Allowance
Patternmakers account for solidification shrinkage and thermal contraction by
making mold cavity oversized Amount by which mold is made larger relative to final
casting size is called pattern shrinkage allowance Casting dimensions are expressed
linearly, so allowances are applied accordingly
Directional Solidification
To minimize damaging effects of shrinkage, it is desirable for regions of the
casting most distant from the liquid metal supply to freeze first and for
solidification to progress from these remote regions toward the riser(s)
Thus, molten metal is continually available from risers to prevent shrinkage voids
The term directional solidification describes this aspect of freezing and methods
by which it is controlled
Desain, Pelumas
Man
Casting Simulation Software
Pendahuluan
Penggunaan simulasi komputer sebagai alat bantu dalam simulasi casting dimulai pada
tahun 80an Pada dasarnya perhitungan berdasarkan pada computasi FEM, FDM atau FVM
Familiar brand casting simulation seperti Magmasoft, ProCAST, Stefan, SolidCast
Simulasi casting pada dasarnya terbagi atas beberapa konsep perhitungan model yaitu
:
Perhitungan aliran/flow
Digunakan untuk melihat fenomena aliran logam dalam mengisi casting cavity dengan
memperhatikan faktor – faktor antara lain kecepatan alir, berat jenis material.
Navier-Stokes equation Metode Sola
Perhitungan free surface
Casting simulation
Digunakan untuk melihat kondisi surface boundary dan prediksi pergerakan aliran
Metode VOF
Perhitungan transfer panas
Prediksi porositas
SHTH Cast
Material : AC4CH Pouring temperature : 700 C Total mesh : 1,4 million (175x125x65)
Gating ratio 1:1:2 Choke diameter : 30 mm Pouring time : 15 sec Casting weight :
127 kg Casting yield (final simulation): 65%
Mesh Generation
Solver
Flow
Solidification
Post Processing
•Buat Model 3D produk dengan mengunakan drawing software seperti Solidwork, Catia,
Autocad •Tambahkan gating sistem dan riser (dengan metode yg sama seperti diatas)
•Simpan file sebagai stereolithography file (STL)
Model
Case 1
Blind riser
Dimension :
Height: 400 mm Length: 1310 mm Width :1030 mm
Chill
Flow
Solidification time
Shrinkage
Shrinkage muncul pada daerah rib dan daerah dekat dengan in gate
Memindahkan posisi riser (lingkaran hitam) dan mengurangi ketebalan pada ingate
(lingkaran merah)
Flow (animation)
Solidification time
shrinkage
SH
SL
plunger
DB
DP
DH
DL
Filling ratio
Sleeve stroke (DS) Sleeve diameter (AS) Distance low speed (DL) Low speed (SL)
Distance high speed (DH) High speed (SH) Total travel distance Biscuit thickness
(DB)
4 % solid rate
Kemungkinan shringkage tetap muncul akan tetapi jumlahnya sudah berkurang. Posisi
dari shringkage berada pada daerah yang cukup tipis, dan sudah terlihat dari tahap
awal pembekuaan.
Casting parameter
Material : ADC 12 Material Dies : SKD 61 Temperatur pouring : 635oC Temperatur dies
: 220oC
Low Pressure DC
Input Parameter
Cooling Channel
Before Before
Air Water cooling (Sprue, hub) Sprue,
Hot spot
Cavity
defect
Cooling Channel
Improvement Improvement
Final Desain
TC10 TC9
TC12
Thermo -Couples