Pengukuran Topografi Bendungan
Pengukuran Topografi Bendungan
BAB IV
SURVEY PENGUKURAN TOPOGRAFI
BAB 4. SURVEY PENGUKURAN TOPOGRAFI
Bab 1
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
dimulai dari awal (hulu) di hulu Jembatan Desa Apela ke hilir di Kecamatan
Ranuwulu dan Matuari
Alternatif 1
Alternatif 2
Desa Apela 1
Alternatif 3
Bab 2
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
Bab 3
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
Untuk referensi awal pengukuran yang digunakan adalah TTG.481 yang merupakan
Jaring Kontrol Vertikal Nasional yang terdekat yang berada di sekitar lokasi studi,
dengan referensi sebagai berikut :
Titik Referensi Koordinat
Koordinat
No Nama BM
Lintang Bujur Z = Tinggi
Kelurahan Apela
Posisi Horizontal didapat dari hasil Standard deviasi
Kec. Bitung
interpolasi peta joint Operations Graphic tinggi 8 Milimeter
Utara
(JOG). Manado 1:250.000
Kab. Kodya
Rata –rata datum muka air laut rata-rata
Bitung
di stasiun pasut Bitung
Jenis TTG :PT 1
TTG.0481 di pasang dihalaman rumah
Nomor Jalur 02 Kep.. Desa Apela Sebelah kiri jalan arah
girian 3.2 Km dari TTG - 0480
Bab 4
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
Bab 5
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
Bab 6
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
- Alat ukur sudut yang harus di lakukan dengan rantai ukur baja, di
lakukan pulang pergi masing-masing minimal 3 (tiga) kali bacaan
untuk pulang pergi dengan titik nol yang berbeda.
- Pengamatan matahari dilakukan setiap 5 Km (maksimal),
dilakukan pagi dan sore dan di usahakan pengamatan di lakukan
setinggi matahari yang sama dengan ketinggian 30, ketelitian
azimuth 20.
- Alat yang di gunakan untuk pengamatan harus Prisma Roelloph
atau ditadah.
- Ketelitian linier poligon 1 : 5.000
3. Pengukuran Kerangka Dasar
Vertikal (Waterpass Utama Cabang) Poligon Kerangka Dasar Horizontal
terdiri dari polygon utama dan cabang sedangkan untuk pengukuran
detail lapangan dengan polygon raai.
o Pengukuran Waterpass Utama
- Alat yang di gunakan Waterpass Automatic Level Ni 2 atau
sederajat.
- Pengecekan garis bidik alat Waterpass. Data pengecakan harus di
catat dalam buku ukur.
- Waktu pembidikan rambu harus di letakkan dialas besi (Staatpod)
- Bidikan rambu harus di antara interval 0,5 m dan 2,75 m
(untuk rambu yang 3 m panjangnya)
- Jarak bidikan dari alat ke rambu maksimum 50 m.
- Usahakan jumlah slaag perseksi.
- Data yang di catat adalah pembacaan ketiga benang
silang yaitu benang atas, benang bawah dan benang tengah.
- Pengukuran Waterpass harus di lakukan setelah Bench Mark
dipasang.
- Semua Bench Mark yang ada maupun yang di pasang harus
melalui jalur Waterpass apabilah berada ataupun dekat
dengan jalur Waterpass.
- Pada jalur yang terikat / tertutup pengukuran di lakukan dengan
cara Double Stand, sedangkan pada jalur yang terbuka di
ukur dengan cara pergi pulang.
- Selisih bacaan stand pertama dengan stand kedua harus 2
mm.
Bab 7
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
Bab 8
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
kesalahan lebih dari garis grid atau titik kontrol horizontal terdekat.
Sisanya 5 % tidak doleh mempunyai kesalahan dari 1,2 mm.
o Pada sambungan lebar peta satu dengan yang lain, garis
kontur, bangunan, saluran sungai harus tepat tersambung.
6. Pengukuran Situasi Detail Rencana As Bendungan Skala 1 : 500
o Garis silang untuk Grid di buat setiap 10 cm.
o Gambar draft harus di lakukan di atas kertas millimeter (grafik) kalkir
yang telah di setujui Pengawas Utama dan Pengawas Lapangan.
o Semua BM dan titik trianggulasi (titik pengikat) yang ada di lapangan
harus di gambar dengan legenda yang telah di tentukan dan di lengkapi
dengan elevasi dan koordinat.
o Pada tiap interval 5 (lima) garis kontur di buat tabel dan di tulis angka
elevasinya.
o Garis sambungan (overlap) peta sebesar 5 cm.
o Titik pengikat / referensi peta harus tercantum pada peta dan di tulis di
bawah legenda.
B. Pengukuran Situasi Detail Rencana As Bendungan Skala 1 : 500.
Batas ukur situasi rencana as bendungan di tentukan oleh Tenaga Ahli di
bidangnya. Seluruh situasi di gambarkan pada kertas berukuran A1. Dasar
pengukuran adalah penggunaan jaringan kerangka dasar yang telah di siapkan
bagi kepentingan pemetaan 1 : 2000. BM & CP harus dipasang tersebar diareal
rencana as bendungan dan posisi rencana as dam harus dipasang 3 buah BM
& CP yang dapat diterlihat dan juga pada posisi as rencana spillway, yang di
pasang dengan cermat agar tidak mudah rusak di belakang hari. Pengukuran
kom bendungan harus menunjukkan juga letak peta rencana as dam, diversion
channel, spillway dan intake serta saddle dan bila ada. Penggambaran daerah ini
membutuhkan ukuran dengan kerapian tinggi (akurat) agar gambar tofografinya
yang akan di gunakan untuk memperkirakan kapasitas volume tampungan.
Pengukuran ini nantinya di tentukan berdasarkan sketsa petunjuk. Harus
diperoleh kerapatan spot height yang memadai untuk menjamin bentuk
tanah dapat terekam dengan teliti di atas peta. Pada daerah datar, letak
titik-titik spot height tidak boleh terpisah lebih jauh dan 20 m, untuk skala 1 :
2.000 sedangkan untuk skala 1 : 500 tidak boleh lebih dan 10 posisi terhadap
dimana titik spot height diletakkan harus jelas dan tidak membingungkan. Detail
berikut ini terlihat pada peta bangunan utama :
Garis ketinggian kedudukan- kedudukan muka air (ketinggian tertinggi dan
terendah harus terlihat pada peta).
Seluruh kelompok detail kerapatan menurut ketinggiannya di atas tanah.
Bab 9
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
Bab 10
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
KOORDINAT UTM
NO. NOMOR BM/ CP ELEVASI KETERANGAN
X (M) Y (M)
Bab 11
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
Bab 12
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
Rencana As Bendungan
Girian (Alternatif 3)
Bab 13
LAPORAN ANTARA
Feasibility Study Bendungan Girian
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Lingkup Survey Pengukuran Topografi..........................................................4-2
Gambar 4.2 Foto-foto Bench Mark (BM) dan CP Baru......................................................4-12
Gambar 4.3 Peta Situasi Sungai Kuala Girian (Lokasi Alternatif 3) – Hilir Jembatan Apela 4-13
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Patok BM dan CP Yang Telah Terpasang Di Lokasi Pekerjaan...........4-11
Bab 14