Anda di halaman 1dari 5

Anatomi dan histologi organ terkait!

Anatomi

1. Morfologi dan ruang lingkup


Kelenjar mammae wanita dewasa belum pernah melahirkan berupa benjolan
berbentuk kerucut, wanita yang telah menyusui bentuknya cenderung menurun dan
mendarat, kelenjar mammae wanita lanjut usia mengalami atrofi bertahap. Mammae
kedua sisi berukuran serupa, tapi tidak harus simetris. Kelenjar mammae wanita
sebagian besar terletak di anterior m. Pectoralis mayor, sebagian kecil dari latero-
inferiornya terletak di depan dari m. Serratus anterior. Batas superior, inferior terletak
diantara sela iga ke 2-6 atau 3-7, batas medial adalah linea parasternal, batas lateral
adalah linea aksilaris media.

2. Struktur kelenjar mammae


Sentrum dari kelenjar mammae adalah papilla mammae, sekelilingnya terdapat
lingkaran areola mammae. Areola mammae memiliki banyak tonjolan kelenjar areolar,
waktu menyusui dapat menghasilkan sebum yang melicinkan papilla mammae.
Kelenjar mammae miliki 15-20 lobuli, tiap lobulus merupakan satu sistem tubuli
lactiferi. Setiap sistem labuli lactiferi berawal dari papilla mammae tersususn
memancar. Sistem tubuli lactiferi dapat dibagi menjadi sinus lactiferi, ampula ductus
lactiferi, ductus lactiferi besar, sedang, kecil, terminal dan asinus serta bagian lainnya.
Sebagian duktus besar menjelang ke papila saling beranastomosis. Maka jumlah pori
muara duktus lactiferi lebih sedikit dari jumlah lobuli laktiferi. Dari pori duktus lactiferi
hingga sinus lactiferi dilapisi epitel squamous berlapis. Dari distal sinus lactiferi hingga
ductus besar dibawa areola dilapisi sel torak berlapis ganda, selanjutnya berbagai
tingkat ductus dilapisi satu lapis sel epitel torak, asinus dilapisi satu lapis sel epitel torak
atau kubus.

3. Fasia yang berkaitan dengan glandula mammae


Glandulla mammae terletak diantara lapisan superfisial dan lapisan profunda
dari fasia superfisial subkutis. Serabut lapisan superfisial fasia superfisisal dan
glandulla mammae dihubungkan dengan jaringan serabut pengikat, yang disebut
dengan ligamentum cooper mamae. Posterior dari glandulla mammae adalah lapisan
profunda fasia superfisial subkutis, dianterior fasia m. Pectoralis mayor terdapat
struktur yang longgar, disebut dengan celah posterior glandulla mammae, maka
glandulla mammae dapat digerakan bebas di atas permukaan m. Pectoralis mayor.

4. Vaskularisasi
Pasokan darah kelenjar mammae terutama berasal dari cabang arteri aksilaris,
ramus perforata intercostalis 1-4 dari arteri mammaria interna dan ramus perforata arteri
intercostalis 3-7. Cabang arteri aksilaris dari medial ke lateral adalah arteri torakalis
lateralis. Agak ke lateral dari arteri torakalis lateralis terdapat arteri subskapuralis.
Vena dapat dibagi menjadi dua kelompok, superfisial dan profunda. Vena
superfisial terletak di subkutis, mudah tampak, bermuara ke vena mamaria interna atau
vena superfisial leher. Vena dalam berjalan seiring dengan arteri yang senama tersebut
di atas, secara terpisah bermuara ke vena aksilaris, vena mamaria interna dan vena
azygos atau vena hemiazygos.

5. Drainase limfe
Sistem limfatik payudara terdiri dari pleksus subareola dan pleksus profunda.
Pleksus subareola mencakup bagian tengah payudara, kulit, areola dan puting yang
akan mengalir kearah kelenjar getah bening pektoralis anterior dan sebagian besar ke
kelenjar getah bening aksila. Pleksus profunda mencakup daerah muskulus pektoralis
menuju kelenjar getah bening rotter, kemudian ke kelenjar getah bening subklavikula
atau route of Grouzsman, dan 25% sisanya menuju kelenjar getah bening mammaria
interna
6. Persarafan
Persarafan sensorik payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan cabang
saraf interkostalis kedua sampai keenam sehingga dapat menyebabkan penyebaran rasa
nyeri terutama pada punggung, skapula, lengan bagian tengah, dan leher. (1) Nervus
thorakalis lateralis, kira-kira ditepi medial dari m. Pectoralis minor melintasi anterior
vena aksilaris berjalan kebawa masuk kepermukaan dalam m. Pectoralis mayor. (2)
nervus thoracalis medialis, kira-kira 1 cm lateral dari nervus thoracalis lateralis, tidak
melintasi vena aksilaris minor dan m. Pectoralis mayor. (3) nervus thoracalis longusdari
pleksus servicalis, menempel rapat pada dinding thorax berjalan ke bawah,
mempersarafi m. Serratus anterior. (4) nervus thoracalis dorsalis, berjalan bersama
pembuluh darah subskapularis, mempersarafi m. Subskapularis, m. Teres mayor.
Histologi

Setiap kelenjar payudara terdiri dari 15−20 lobus dari jenis tubuloalveolar kompleks,
yang berfungsi menyekresi air susu bagi neonatus. Setiap lobus, yang dipisahkan satu sama
lain oleh jaringan ikat padat dan banyak jaringan lemak, sesungguhnya merupakan suatu
kelenjar sendiri dengan ductus ekskretorius lactiferus-nya sendiri. Ductus ini bermuara pada
papilla mammae. Struktur histologi kelenjar mammae bervariasi sesuai dengan jenis kelamin,
usia dan status fisiologis

Sebelum pubertas, kelenjar payudara terdiri atas sinus laktiferus dan beberapa cabang
sinus ini, yaitu duktus laktiferus. Struktur khas kelenjar dan lobus pada wanita dewasa
berkembang pada ujung duktus terkecil. Sebuah lobus terdiri atas sejumlah duktus yang
bermuara ke dalam satu duktus terminal dan terdapat dalam jaringan ikat longgar. Duktus
laktiferus menjadi lebar dan membentuk sinus laktiferus di dekat papilla mammae. Sinus
laktiferus dilapisi epitel berlapis gepeng pada muara luarnya yang kemudian berubah menjadi
epitel berlapis silindris atau berlapis kuboid. Lapisan duktus laktiferus dan duktus terminal
merupakan epitel selapis kuboid dan dibungkus sel mioepitel yang berhimpitan.

SUMBER :

Desen, Wan. 2013. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: FKUI.

Mescher, Anthony L. 2011. Histologi Dasar Junqueira Edisi 12. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai