Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN USIA MENARCHE DENGAN TINGKAT

DISMENOREA PADA SISWI KELAS XI SMA N I


NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA
TAHUN 2009 1

Purbaning Indri Astuti ², Widaryati ³, Anjarwati4

INTISARI
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan usia
menarche dengan tingkat dismenorea pada siswi kelas XI SMA N I
Ngemplak Sleman Yogyakarta Tahun 2009.
Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan
waktu cross sectional. Teknik pengambilan data dengan kuesioner
dan skala data yang digunakan adalah skala data ordinal.
Responden penelitian adalah semua siswi kelas XI SMA N I
Ngemplak dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 55 siswi.
Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling Analisis data
secara komputer dengan uji Spearman Rank.
Hasil dari Spearman Rank dengan taraf kesalahan 5%,
didapatkan nilai besar koefisien korelasi Spearman Rank ρ hitung
sebesar 1,000, dengan signifikan sebesar 0,000. Selanjutnya
dibandingkan dengan ρ tabel = 0.246 dan sehingga didapatkan ρ
hitung lebih besar dari ρ tabel maka Ha diterima dan signifikan
yang kurang dari 0,05.
Disimpulkan ada hubungan antara usia menarche dengan tingkat
dismenorea pada siswi kelas XI SMA N I Ngemplak Sleman
Yogyakarta tahun 2009.

Kata kunci : Usia menarche, tingkat dismenorea


1
Judul Karya Tulis Ilmiah
2
Mahasiswa DIII Prodi Kebidanan STIKES ’Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen STIKES ’Aisyiyah Yogyakarta
4
Dosen Penguji II
PENDAHULUAN Sekitar 50% wanita di dunia
Menstruasi adalah perdarahan yang sedang haid mengalami
secara periodik dan siklik disertai dismenorea dan 10% mempunyai gejala
pelepasan endometrium yang terjadi hebat sehingga memerlukan istirahat di
setiap bulan (Sarwono, 2005 : 103). tempat tidur. Wanita dengan
Peristiwa ini wajar dan alami sehingga dismenorea mempunyai lebih banyak
dapat dipastikan semua wanita yang hari libur kerja dan prestasinya kurang
normal pasti akan mengalami proses begitu baik di sekolah dari pada wanita
tersebut. Walaupun begitu, pada yang tidak terkena (Hacker dan Moore,
kenyataannya banyak wanita yang 2001: 363). Angka kejadian dismenorea
mengalami masalah menstruasi, di Indonesia cukup tinggi dan
diantaranya dismenorea atau nyeri haid diperkirakan 55% perempuan tersiksa
(www.kesrepro.info, 17 Oktober 2008). oleh dismenorea (Affandi, 1998: 43).
Dismenorea atau nyeri haid Pada tahun 2002 dilakukan penelitian di
adalah nyeri perut yang berasal dari 4 SLTP di Jakarta dari 733 orang yang
kram rahim dan terjadi pada saat diterima sebagai subjek penelitian, 543
menstruasi. Dismenorea menyebabkan orang mengalami nyeri haid dari derajat
nyeri pada perut bagian bawah dan ringan sampai berat (74,1%), sedangkan
tungkai nyeri dirasakan sebagai kram sebanyak 190 orang (25,9%) tidak
yang hilang timbul atau nyeri yang mengalami dismenorea (Badziad, 2003:
terus-menerus ada 60).
(www.kafe.muslim.com, 10 Agustus Usaha pemerintah untuk
2008). Selain itu dismenorea juga dapat meningkatkan derajat kesehatan di
menimbulkan pusing, muntah, mual, sekolah dengan mengembangkan
diare, melilit, dan nyeri kepala sehingga program Usaha Kesehatan Sekolah
menyebabkan tidak dapat sekolah dan (UKS) yang dikuatkan dengan
bekerja atau melakukan kegiatan seharí- keputusan bersama Menteri Pendidikan
hari (Badziad, 2003: 69). Nasional No. 1/U/SKB/2003, Menteri
Usia menarche merupakan salah Kesehatan No.
satu faktor penyebab dismenorea. 1067/MENKES/VII/2002, Menteri
Menstruasi yang sangat awal Agama No. MA/230 A/2003 tentang
(menarche), dialami sebagai peristiwa pembinaan dan pengembangan Usaha
”beban baru” atau dirasakan sebagai Kesehatan Sekolah.
beban tugas yang tidak menyenangkan, Masalah dismenorea juga
sehingga memungkinkan sekali dapat dialami oleh siswi kelas XI SMA N I
menyebabkan timbulnya dismenorea Ngemplak Sleman Yogyakarta.
(Mahfuzh, 2001: 76). Semakin muda Berdasarkan studi pendahuluan yang
usia menarche dan semakin ia belum dilakukan oleh penulis, tanggal 20
siap menerima peristiwa haid, akan September 2008 diperoleh data bahwa
semakin terasa kejadian dismenorea keadaan siswi kelas XI (2 kelas yang
pada menstruasinya (Wiknjosastro, diambil, tiap kelas ada 22 siswi) yaitu
2005: 229). 88,64 % sebanyak 39 dari 44 siswi
Dismenorea banyak dialami oleh mengeluh nyeri pada perut bagian
para pelajar dan mahasiswa yang rata- bawah saat menstruasi, sedangkan 5
rata mengalami periode haid dengan yang lain sebanyak 11,36 %
persentase yang berbeda-beda yaitu 5% mengatakan tidak mengalami nyeri pada
untuk umur 12-14 tahun, 15% untuk saat menstruasi. Mereka merasa
umur 15-16 tahun, 30 % untuk umur 17- terganggu dengan keadaan tersebut
23 tahun dan 5% untuk umur 24 tahun sehingga dari mereka ada yang tidak
ke atas (Hacker dan Moore, 2001: 132).
mengikuti kegiatan sekolah bahkan ijin Usia menarche adalah umur
masuk sekolah. seorang wanita mengalami haid pertama
Penelitian Setyo Retno kali yang ditandai dengan adanya
Wulandari (2007) tentang ”Gambaran perdarahan dari rahim karena pengaruh
tentang penanganan dismenorea pada hormonal. Data didapatkan dengan
siswi Kelas I di SMU Muhammadiyah 3 membagikan kuesioner dengan skala
Yogyakarta tahun 2007”. Penelitian ini ordinal (Menarche cepat,menarche
menggunakan metode observasional normal, menarche lambat).
dengan pendekatan waktu Cross Tingkat dismenorea adalah
Sectional. Analisis data untuk uji jumlah skor jawaban responden tentang
normalitas data menggunakan rumus level keparahan nyeri haid yang
Chi Kuadrat dan untuk uji reliabilitas ditandai dengan timbulnya rasa sakit di
menggunakan Internal Consistency. perut bagian bawah dapat disertai
Variabel pada penelitian ini kemeng pinggang, rasa mual-muntah,
menggunakan variabel tunggal. sakit kepala, diare, perut kembung, dan
Perbedaan dengan penelitian ini mudah tersinggung, yang dikeluhkan
antara lain adalah terletak pada variabel pada saat menjelang atau pada saat
bebas yaitu usia menarche dan variabel menstruasi dan terjadi pada tiga bulan
terikatnya yaitu tingkat dismenorea, terakhir ini selanjutnya diklasifikasikan
teknik pengambilan sampel dalam tingkat dismenorea (berat,
menggunakan Total Sampling, analisis sedang, ringan).
data yang digunakan yaitu Spearman Populasi penelitian ini adalah
Rank serta skala data variabel bebas dan semua siswi kelas XI SMA N I
terikatnya adalah ordinal. Ngemplak Sleman Yogyakarta tahun
ajaran 2008-2009 yang mengalami
Berdasarkan uraian di atas maka dismenorea yaitu sebanyak 55
penulis tertarik untuk mengetahui siswi.Teknik sampling yang digunakan
hubungan usia menarche dengan tingkat adalah total sampling, yaitu teknik
dismenorea pada siswi kelas XI SMA pengambilan sampel dengan semua
N I Ngemplak Sleman Yogyakarta anggota populasi digunakan sebagai
Tahun 2009. sampel penelitian (Notoatmodjo, 2005:
Tujuan dari penelitian ini adalah 18).
diketahuinya hubungan antara usia Kriteria populasi yang akan
menarche dengan tingkat dismenorea dipilih yaitu siswi kelas XI SMA N I
pada siswi kelas XI SMA N I Ngemplak Ngemplak Sleman Yogyakarta, siswi
Sleman Yogyakarta. yang bersedia menjadi responden,
rentang usia siswi ≥ 17 tahun dan siswi
METODE PENELITIAN yang mengalami nyeri haid pada 3
Penelitian ini menggunakan bulan terakhir.
survey analitik yaitu menganalisis Alat pengumpulan data yang
hubungan variabel bebas (usia digunakan adalah lembar kuesioner.
menarche) dan variabel terikat (tingkat Lembar kuesioner berisi identitas
dismenorea). Metode pengambilan data responden (nama, umur, kelas, dan usia
berdasarkan pendekatan waktu dengan haid pertama kali), dan pertanyaan-
menggunakan metode cross sectional pertanyaan tentang keluhan-keluhan
yaitu suatu metode pengambilan data yang dirasakan pada saat haid.
yang dilakukan dalam waktu yang Kuesioner disusun dan dibuat oleh
bersamaan dengan subjek yang berbeda peneliti sendiri yang berupa pertanyaan-
(Notoatmodjo, 2003: 145). pertanyaan untuk mendapatkan
keterangan dari responden tentang
variabel usia menarche dan tingkat HASIL DAN PEMBAHASAN
dismenorea. 1. Gambaran Umum Tempat
Sebelum kuesioner digunakan, Penelitian
dilakukan uji validitas dan uji SMA N I Ngemplak merupakan
reliabilitas. Uji coba dilakukan pada 23 salah satu sekolah menengah atas di
siswi kelas XI SMA N II Ngaglik pada Ngemplak Sleman Yogyakarta. SMA N
bulan ke-3 April Suatu instrumen I Ngemplak Sleman berdiri pada
dikatakan valid jika r hitung > r tabel. tanggal 24 Februari 1983 dengan status
Untuk uji instrumen di SMA N II negeri yang diberikan Dinas Pendidikan
Ngaglik diperoleh N = 23, maka r tabel Propinsi DIY.
= 0,413. Setelah dilakukan uji validitas, Jumlah ruang kelas berjumlah 9
diperoleh hasil bahwa dari 9 pertanyaan kelas yang terdiri dari 3 kelas untuk
semua dinyatakan valid, karena harga r kelas X, 3 kelas untuk kelas XI, 3 kelas
hitung > r tabel. untuk kelas XII. Jumlah siswa 329
Suatu instrumen dikatakan reliabel, jika orang yang terdiri dari kelas X 108
r hitung < 1 (Sugiyono, 2002). Hasil uji siswa, kelas XI berjumlah 112 siswa,
reliabilitas dengan K-R 20 diperoleh r dan kelas XII berjumlah 109 siswa.
hitung 0,6106. Dengan demikian dapat Jumlah guru 32 orang, guru bantu 1
dinyatakan bahwa instrumen tersebut orang dan guru ekstrakurikuler 4 orang.
reliabel dan layak digunakan sebagai Sedangkan jumlah karyawan ada 14
instrumen data karena r hitung 0,6106 terdiri dari 13 karyawan tetap dan 4
< 1. karyawan tidak tetap. Kegiatan UKS
Hasil dari pengumpulan data pad SMA N I Ngemplak yang dilaksanakan
penelitian ini dioplah dengan saat ini yaitu menyediakan obat-obatan
menggunakan program SPSS for PPPK dan penyuluhan-penyuluhan
Windows 11,0. untuk mengetahui tentang kesadaran kesehatan termasuk
hubungan usia menarche dengan tingkat kesehatan reproduksi setiap tahunnya.
dismenorea pada siswi kelas XI SMA N 2. Usia Menarche Siswi di SMA N I
I Ngemplak Sleman digunakan Ngemplak Tahun 2009
Spearman Rank. Data dikatakan ada Penelitian terhadap 55 responden
kesesuaian jika ρ hitung > ρ tabel dan yang ada di SMA N I Ngemplak tahun
dikatakan signifikan jika ρ signifikan < 2009 didapatkan data karakteristik
0,05. responden berdasarkan usia menarche,
dapat dilihat hasilnya pada gambar 3:
18
20
32,72%
18 15 14
16 27,27% 25,45%
14
11 thn
Frekuensi

12
8 12 thn
10
14,54% 13 thn
8
14 thn
6
4
2
0
Umur

Gambar 3.
Diagram Usia Menache Pada Siswi di SMA N I Ngemplak Sleman
Tahun 2009
Pada Gambar 3, dapat dilihat
bahwa dari 55 responden berdasarkan 3. Tingkat Dismenorea Pada Siswi
usia menarche diperoleh data sebagai Kelas XI SMA N I Ngemplak
berikut: Hasil pengumpulan data dari 55
Usia menarche yang terbanyak responden yang ada di SMA N I
adalah siswi berusia 11 tahun yaitu 18 Ngemplak, setelah ditabulasikan
siswi (32,72%) dan paling sedikit kemudian dihitung persentase tingkat
adalah siswi yang mengalami menarche dismenorea responden, seperti yang
berusia 14 tahun yaitu 8 siswi (14,54%). terlihat pada gambar 4:
.

dismenorea

berat
sedang
ri ngan

65,46%

Gambar 4.
Diagram Pie Tingkat Dismenorea di SMA N I Ngemplak
Sleman Yogyakarta Tahun 2009

Pada Gambar 4 menunjukkan 4. Hubungan Usia menarche dengan


bahwa distribusi tingkat dismenorea Tingkat Dismenorea Pada Siswi
yang bervariasi, dari 55 siswi sebagian Kelas XI SMA N I Ngemplak
besar mengalami dismenorea berat yaitu Berdasarkan data-data dari 55
sebanyak 36 siswi (65,46%) dan responden yang ada di SMA N I
sebanyak 13 siswi (23,63%) yang Ngemplak tahun 2009, setelah
mengalami dismenorea sedang. ditabulasikan dihitung jumlah masing-
Sedangkan sisanya sebanyak 6 siswi masing variabel usia menarche dengan
(10,91%) mengalami dismenorea tingkat dismenorea, kemudian
ringan. dilakukan cross tabulation, seperti yang
terlihat tabel 3
:
Tabel 3.
Hubungan Usia Menarche dengan Tingkat Dismenorea Pada Siswi
Kelas XI SMA N Ngemplak Tahun 2009
Tingkat Dismenorea
Usia Menarche Ringan Sedang Berat Jumlah
f % f % f % f %
11 tahun 0 0 2 3,7 16 29,1 18 32,8
12 tahun 0 0 6 10,9 9 16,3 15 27,2
13 tahun 0 0 5 9,1 9 16,3 14 25,4
14 tahun 6 10,9 0 0 2 3,7 8 14,6
Jumlah 6 10,9 13 23,6 36 65,5 55 100
Sumber: data primer diolah, 2009

Berdasarkan tabel 3, diperoleh adalah siswi yang mengalami menarche


data responden yang mempunyai usia berusia 14 tahun yaitu 8 siswi (14,54%).
menarche paling banyak adalah usia 11 Usia menarche biasanya rata-rata terjadi
tahun yaitu sebanyak 18 siswi, yang pada usia 11-13 tahun (Wiknjosastro,
mengalami dismenorea sedang terdapat 2005: 92), jika pada penelitian ini siswa
2 siswi (3,7%), sedangkan yang lainnya terbanyak yang mengalami menarche
mengalami dismenorea berat yaitu adalah 11 tahun berarti ada kebenaran
sebanyak 16 siswi (29,1%). Siswi yang yang sama.
berumur 12 tahun yang mengalami Siswi pada usia 12 tahun juga
dismenorea sedang sebanyak 6 siswi sudah terjadi menarche yang
(10,9%), yang mengalami dismenorea ditunjukkan dengan banyaknya usia
berat sebanyak 9 siswi (16,3%), dan siswi tersebut yang mengalaminya yaitu
tidak ada yang mengalami dismenorea 27,27% dari responden yang diteliti (15
ringan. Siswi yang berumur 13 tahun, siswi). Sedangkan pada usia 13 tahun
sebagian besar mengalami dismenorea seorang wanita juga telah mengalami
sedang yaitu sebanyak 5 siswi (9,1%), menarche yaitu ada 14 orang siswa
yang mengalami dismenorea berat (25,45%). Usia menarche seorang
sebanyak 2 siswi (3,7%), dan tidak ada wanita yang mengalami haid pertama
yang mengalami dismenorea ringan. kali ditandai dengan adanya perdarahan
Siswi yang berusia 14 tahun, dari rahim karena pengaruh hormonal
mempunyai usia menarche paling dan sebagai tanda bahwa seorang
sedikit yaitu sebanyak 8 siswi, sebagian wanita telah memasuki usia dewasa dan
besar mengalami dismenorea ringan telah mengalami puber segi biologis.
yaitu sebanyak 6 siswi (10,9%), yang Ada kemungkinan siswa yang
mengalami dismenorea berat sebanyak mengalami menarche pada usia 11
2 siswi (3,7%), dan tidak ada yang tahun tersebut cukup terpenuhi
mengalami dismenorea ringan. kebutuhan gizinya, tetapi dapat
dimungkinkan juga karena keturunan
1. Usia Menarche di SMA N I dari orang tuanya. Akan tetapi karena
Ngemplak Tahun 2009 faktor-faktor ini tidak diteliti sehingga
Gambar 3 menunjukkan bahwa tidak dapat dipastikan faktor yang
dari 55 responden berdasarkan usia menyebabkan terjadinya menarche
menarche diperoleh data siswa yang secara pasti.
lebih banyak mengalami menarche Usia menarche para siswa tidak
adalah siswi berusia 11 tahun yaitu 18 sama karena dipengaruhi oleh beberapa
siswi (32,72%) dan paling sedikit faktor diantaranya faktor keturunan,
keadaan gizi dan kesehatan seperti buku kesehatan tentang
umum. (Wiknjosastro,2005: 109) dismenorea yang diterbitkan oleh
Kejadian menstruasi pada masa Departemen Kesehatan, yang mudah
pubertas biasanya tidak sebanyak pada diakses oleh semua kalangan pelajar.
wanita dewasa, hal ini karena Selain itu, informasi tentang
pertumbuhan uterus belum mencapai penanganan dismenorea juga bisa
kematangan yang sempurna dan respon didapatkan dari petugas kesehatan
estrogen belum adekuat. Masa pubertas melalui penyuluhan-penyuluhan yang
awal dimulai pada umur kurang lebih 14 diadakan pada kegiatan Posyandu,
tahun dan akan berakhir pada umur 17 maupun dari media lain seperti majalah
tahun. Namun anak gadis pada keluarga dan televisi. Semua informasi
umumnya berlangsung lebih awal dari tentang penanganan dismenorea yang
anak laki-laki. didapatkan akan semakin meningkatkan
2. Tingkat Dismenorea Pada Siswi pengetahuan tentang dismenorea.
Kelas XI SMA N I Ngemplak Pengukuran tingkat dismenorea
Tahun 2009 didapatkan dari hasil uji kuesioner.
Pada gambar 4, menunjukkan Persentase skor yang diperoleh
bahwa dari 55 responden berdasarkan dimasukkan dalam kriteria tingkat
tingkat dismenorea sebagian besar dismenorea (Manuaba 2001: 518).
mengalami dismenorea berat sebanyak Pelayanan oleh bidan di SMA N I
36 responden (65,46%). Hal ini dapat Ngemplak berpengaruh terhadap tingkat
disebabkan karena kurangnya kesiapan dismenorea pada siswi. Tidak adanya
siswi menghadapi menarche, serta sarana pelayanan kesehatan
kurangnya informasi dan pengetahuan menyebabkan kurangnya kesadaran
tentang menarche, sehingga adanya tentang dismenorea. Salah satu
kejadian dismenorea membuat beban penanganan dismenorea adalah dengan
psikologis para siswi meningkat. SMA pemberian obat analgesik, yang sering
N I Ngemplak bekerja sama dengan diberikan yaitu preparat kombinasi
bidan Puskesmas Ngemplak dalam aspirin, fenasetin, dan kafein. Obat-
pelaksanaan program penyuluhan obatan paten yang beredar dipasaran
tentang kesehatan reproduksi setiap adalah novalgin, pondstan, acet-
tahunnya. Namun pada kenyataannya, aminophen dan lainya. Penanganan dini
setiap tahun belum tentu diadakan dismenorea membuat tingkat
penyuluhan tentang kesehatan dismenorea tidak berlanjut ke tingkat
reproduksi. yang lebih berat.
Menurut Manuaba (2001: 58), Faktor kejiwaan berpengaruh
tingkat dismenorea ditentukan oleh terhadap dismenorea. Seseorang yang
dapat tidaknya penderita melaksanakan mempunyai pengetahuan agama tinggi,
aktivitas. Dismenorea dapat dideteksi akan cenderung stabil dalam emosi dan
ringan jika tidak mengganggu aktivitas, kejiwaannya. Siswi yang secara
dismenorea sedang jika perlu emosional stabil, apalagi jika
pengobatan namun dapat melaksanakan mendapatkan pengetahuan yang cukup
aktivitas, dan dismenorea berat jika akan dapat mengatasi dismenorea.
memerlukan pengobatan dan tidak Untuk dapat bersikap dan
mampu melaksanakan aktivitas. berperilaku positif terhadap gejala-
Implementasi penyebarluasan gejala atau keluhan dismenorea,
pengetahuan tentang penanganan seseorang harus mempunyai
dismenorea juga dianjurkan oleh pengetahuan tentang dismenorea,
Pemerintah seperti informasi berupa terutama penatalaksanaannya. Dengan
leaflet, poster, brosur dan buku-buku perilaku yang taat sesuai dengan ajaran
dalam penatalaksanaannya yang berumur 13 tahun, sebagian besar
dismenorea tersebut dapat mengalami dismenorea sedang yaitu
menghilangkan atau meminimalisasi sebanyak 5 siswi (9,1%), yang
kejadian dan akibat-akibat negatifnya mengalami dismenorea berat sebanyak
sehingga dismenorea dapat menurun. 2 siswi (3,7%), dan tidak ada yang
Hal ini sesuai dengan pendapat mengalami dismenorea ringan. Siswi
Admin (2005: 17), bahwa semakin yang berusia 14 tahun, mempunyai usia
tinggi kecerdasan seseorang, maka akan menarche paling sedikit yaitu sebanyak
mudah menerima hal-hal baru dan 8 siswi, sebagian besar mengalami
mudah menyesuaikan hal tersebut. dismenorea ringan yaitu sebanyak 6
Akan tetapi, budaya juga siswi (10,9%), yang mengalami
mempengaruhi upaya penanganan dismenorea berat sebanyak 2 siswi
dismenorea. Mereka menganggap (3,7%), dan tidak ada yang mengalami
bahwa gangguan menstruasi, khususnya dismenorea ringan
dismenorea adalah hal tabu untuk Hal ini sesuai teori yang
dibicarakan, sehingga mereka hanya dikemukakan oleh Manuaba (2001:
diam, tidak berani atau malu bertanya 513), yang menyatakan bahwa seorang
tentang hal yang dialaminya. wanita yang usia menarchenya tinggi,
Faktor lain yang berpengaruh kemungkinan untuk menderita
terhadap upaya penanganan dismenorea dismenorea sangat kecil atau rendah.
adalah kebiasaan yang dilakukan Pada usia menarche yang lebih awal
responden. Sebagian besar responden didapatkan banyak yang mengalami
mempunyai kebiasaan hanya dismenorea barat, hal ini bisa terjadi
mengoleskan minyak kayu putih dan karena masih banyak wanita yang
minum jamu jika sedang mengalami belum mengetahui tentang cara
dismenorea. Mereka cenderung malas penanggulangan dismenorea. Sebagian
untuk melakukan aktivitas. Padahal jika dari mereka didapati hanya melamun,
mereka melakukan olah raga, makan menangis, atau memilih dengan
yang bergizi dan seimbang, istirahat berdiam diri saja di rumah. Hal ini
tidur dan minum obat analgetik, disebabkan karena beberapa faktor,
tentunya keluhan dismenorea dapat salah satunya adalah masih kurangnya
diatasi. pengetahuan wanita terhadap
3. Hubungan Usia Menarche dismenorea (Santosa, 2005: 122).
Dengan Tingkat Dismenorea Pada Umumnya usia wanita pada waktu
Siswi Kelas XI SMAN N I pertama kali mendapatkan menstruasi
Ngemplak Tahun 2009 bervariasi. Faktor usia mempunyai
Pada tabulasi silang, diperoleh hubungan dengan kejadian dismenorea.
hasil bahwa dari 55 siswi yang Usia menarche yang terlalu dini dapat
mengalami menarche paling banyak mempengaruhi timbulnya dismenorea
adalah usia 11 tahun yaitu sebanyak 18 pada remaja (Mahfuzh,2001: 76).
siswi, yang mengalami dismenorea Keluhan dismenorea banyak
sedang terdapat 2 siswi (3,7%), terjadi pada wanita yang berjiwa labil
sedangkan yang lainnya mengalami dan mengalami konflik dalam
dismenorea berat yaitu sebanyak 16 kehidupan seksualnya serta mengalami
siswi (29,1%). Siswi yang berumur 12 trauma sewaktu mendapat haid pertama
tahun yang mengalami dismenorea kali (menarche). Dismenorea sebagai
sedang sebanyak 6 siswi (10,9%), yang salah satu gangguan haid sangat erat
mengalami dismenorea berat sebanyak hubungannya dengan proses psikologis
9 siswi (16,3%), dan tidak ada yang yang terjadi dalam siklus menstruasi
mengalami dismenorea ringan. Siswi pada wanita, hal ini dipengaruhi oleh
bagaimana seorang wanita 2. Tingkat dismenorea sebagian besar
menyikapi datangnya menstruasi. adalah berat yaitu sebanyak 65,46%
Selain itu juga disebabkan karena (36 siswi).
rendahnya kualitas dan jaringan 3. Ada hubungan yang signifikan antara
pelayanan yang belum optimal usia menarche dengan tingkat
(www.indomedia.com, 12 Maret 2008). dismenorea pada siswi kelas XI
Dismenorea merupakan masalah SMA N I Ngemplak Sleman
yang umum dan menyulitkan sehingga Yogyakarta tahun 2009. Ditunjukkan
dapat berdampak pada kesehatan dan dengan nilai ρ hitung > ρ tabel
produktivitas wanita. Akan tetapi jika (1,000 > 0,246) dan signifikan < 0,05
ada upaya penanganan untuk mengatasi (0,000 < 0,005).
gangguan nyeri haid tersebut, maka Saran
akan terhindar dari nyeri yang lebih Berdasarkan hasil-hasil penelitian
hebat, terjadinya endometriosis, yang disimpulkan di atas, maka dapat
terganggunya aktivitas sehari-hari, diajukan beberapa saran sebagai
ketinggalan mata pelajaran, kematian berikut:
karena kecelakaan, kematian karena 1. Bagi Bidan
bunuh diri dan gangguan psikologis Diharapkan bagi para bidan
(Wiknjosastro, 2005: 231). khususnya yang ada di lingkungan
Berdasarkan uji statistik non kecamatan Ngemplak terutama di
parametrik menggunakan Spearman Puskesmas Ngemplak Sleman untuk
Rank dengan taraf kesalahan 5%, lebih meningkatkan pelayanannya
didapatkan nilai ρ = 1,000, dengan ρ tentang kesehatan reproduksi remaja
tabel = 0,246, maka Ho ditolak dan Ha di sekolah melewati UKS.
diterima karena ρ hitung > ρ tabel
2. Bagi Pelajar SMA N I Ngemplak
(1,000 > 0,246). Sehingga ada
Hasil penelitian ini diharapkan bagi
hubungan usia menarche dengan tingkat
siswi SMA N I Ngemplak
dismenorea pada siswi kelas XI SMA N
khususnya yang mengalami
I Ngemplak tahun 2009. Semakin tinggi
dismenorea, untuk berkonsultasi
usia menarche maka akan semakin
tentang keadaannya di bidan
ringan dismenorea yang dirasakan.
Puskesmas I Ngemplak agar
Adanya variabel pengganggu pada
mengetahui cara penanganan
penelitian ini yang tidak dikendalikan,
dismenorea yang baik dan benar.
sehingga faktor-faktor lain yang
berpengaruh lebih besar terhadap 3. Bagi Peneliti Lain
tingkat dismenorea diantaranya status Bagi peneliti selanjutnya agar
kesehatan penyakit menahun melanjutkan penelitian dengan
menjadikan keterbatasan penelitian meneliti faktor-faktor lain dari
KESIMPULAN DAN SARAN penyebab dismenorea seperti faktor
Kesimpulan kejiwaan, faktor obstruksi kanalis
Berdasarkan penelitian yang servikalis, faktor endokrin, dan
dilakukan di SMA N I Ngemplak faktor alergi untuk dapat
Sleman Yogyakarta tahun 2009, dapat memperoleh data yang lebih akurat,
disimpulkan: serta melakukan penelitian
1. Usia menarche sebagian besar menggunakan metode pengumpulan
dialami siswi pada usia 11 tahun data dengan pendekatan waktu
yaitu 32,72% (18 siswi). berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, S., 2005, Metodologi
Admin, 2005, Psikologi Remaja, Cetakan Penelitian Kesehatan,
Kedua, Mitrapustaka, Cetakan Ketiga, Edisi
Yogyakarta. Revisi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Ali, Baziad, 2003, Endrokinologi
Ginekologi, Cetakan
Pertama, Edisi Kedua, Puji, H., Yetti, A., 2004, Etika Profesi
Media Aescularis, Jakarta. Kebidanan, Fitramaya,
S., 2006, Prosedur Penelitian Suatu Yogyakarta.
Pendekatan Praktek, Edisi Prawirohardjo, S., 2005, Ilmu
Revisi VI, Rineka Cipta, Kandungan, Yayasan Bina
Jakarta. Pustaka Sarwono
Badriyah, Diati, 2004, Be Smart, girl!, Prawirohardjo, Jakarta.
Gema Insani, Jakarta. ______________, 2005, Ilmu Kebidanan,
Hacker, Neville F.J., George, M.D., 2001, Yayasan Bina Pustaka
Essensial Obstetri dan Sarwono Prawirohardjo,
Ginekologi, Cetakan Jakarta
Pertama, Edisi Kedua, Rani, 2003, Hubungan Tingkat
Widya Medika, Jakarta. Pengetahuan Dengan
Llewellyn, 2001, Dasar-dasar Obstetri Penanganan Sindrome
dan Ginekologi, Penerbit Premenstruasi Pada Remaja
Hipokrates, Jakarta. Putri Di Kelurahan
Notoprajan RW 05
Mahfuzh, J., 2001, Psikologi Anak dan Kecamatan Ngampilan
Remaja Muslim, Pustaka Al- Yogyakarta, Tidak
Kautsar, Jakarta dipublikasikan.
Mansjoer, A., 2001, Kapita Selekta Rayburn, W.F., Carey, J.C., 2001,
Kedokteran, Cetakan Obstetri dan Ginekologi,
Keempat, Media Aescularis, Widya Medika, Jakart
Jakarta. Affandi, B., 1997,
Gangguan Haid Pada Safitri, 2003, Hubungan Tingkat Anemia
Remaja dan Dewasa, FK UI, Dengan Tingkat Nyeri Haid
Yogyakarta. Pada Pelajar Putri Kelas 1
Di SLTP N 1 Mojolaban
Manuaba, I.B.G., 2004, Kepaniteraan Kecamatan Mojolaban
Klinik Obstetri dan Kabupaten Sukoharjo,
Ginekologi, Edisi Kedua, Tidak dipublikasikan.
EGC, Jakarta.
Santosa, 2005, Perkembangan Remaja,
______, 2001, Kapita Selekta Rineka Cipta, Jakarta.
Penatalaksanan Rutin
Obstetri Ginekologi dan KB, Sugiyono, 2006, Statistik Untuk
Penerbit Buku Kedokteran, Penelitian, Alfabeta,
Jakarta. Bandung.
________, 2005, Statistik Untuk Negeri Republik Indonesia ,
Penelitian, Alfabeta, 10 Oktober 2008
Bandung.
www.indomedia.com, 12 Maret 2008, 12
Wiknjosastro, S., 1999, Ilmu Kebidanan, Juli 2009
Yayasan Bina Pustaka www.kafe.muslim.com, Kehidupan
Sarwono Prawiro Raharjo Remaja Muslim Indonesia,
FK UI, Jakarta. diakses pada tanggal 10
Agustus 2008.
____________, 2005, Ilmu Kebidanan,
www.situskesrepro.inf/krr/materi/menstru
Yayasan Bina Pustaka
asi.htm, Menstruasi, diakses
Sarwono Prawiro Raharjo
pada tanggal 17 Oktober
FK UI, Jakarta.
2008.
Yatim, F., 2005, Penyakit Kandungan,
Pustaka Populer Obor, Jakarta.
Yetti, Asmar, 2005, Psikologi Ibu dan
Anak, Fitramaya, Yogyakrta
www.bkdlampung.co.id, 23 Juli 2003,
Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan Nasional
Menteri Kesehatan Menteri
Agama dan Menteri Dalam

Anda mungkin juga menyukai