Anda di halaman 1dari 11

DESAIN LABORATURIUM IPA FISIKA UNTUK SMA

7:27 AM DIAN IRAWAN NO COMMENTS

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Oleh karena itu,
pendidikan sangatlah penting. Pendidikan juga harus sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman tersebut, maka diperlukan peningkatan di segala bidang misalnya terpenuhinya semua fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan. Salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang
sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah. Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah
haruslah memenuhi standar pembelajaran di sekolah dengan kata lain harus memperhatikan kualitas maupun kwantitas di bidang fisik dan material baik itu berupa sarana gedung, desain gedung,
peralatan maupun bahan-bahan praktek, dan tenaga laboratorium yang kesemuanya merupakan komponen penunjang pendidikan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah ada
beberapa macam yaitu laboratorium Fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium komputer. Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah labotarorium Fisika.

Rumusan Masalah
Bagaimanakah desain laboraturium yang memenuhi standar nasional?
Tujuan
Untuk mengetahui kriketeria desain Lab Fisika yang baik dan benar sesuai SNI.

PEMBAHASAN
DESAIN DAN FASILITAS LABORATORIUM
SEKOLAH MENENGAH ATAS
1. Pengertian Laboratorium
Pembelajaran IPA yang efektif menuntut pembelajaran konsep dan sub-konsep yang
berfokus pada pengembangan keterampilan proses melalui penelitian sederhana, percobaan,
demontrasi dan sejumlah kegiatan praktis lainnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dikatakan bahwastandar sarana dan
prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal, salah satu
fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah.
Laboratorium merupakan tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat berupa ruang tertutup, kamar atau ruang terbuka, atau kebun. Berdasarkan
Depdikbud dalam Supriatna (2008), dalam pengertian yang terbatas, laboratorium merupakan suatu ruang tertutup dimana percobaan/eksperimen dan penelitian yang
dilakukan. Laboratorium dilengkapi sejumlah peralatan yang dapat digunakan siswa untuk melakukan eksperimen atau percobaan dalam sains, melakukan pengujian dan
analisis, melangsungkan penelitian ilmiah, ataupun paraktek pembelajaran dalam sains.

2. Fungsi Laboratorium Fisika


Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan praktek
siswa di laboratorium. Fungsi laboratorium yaitu sumber belajar dan mengajar, metode
pengamatan dan metode percobaan, prasarana pendidikan, media proses belajar mengajar.
Dalam Syafriani (2011), secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:
(1) Memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga antara teori dan praktek
bukan merupakan dua hal yang terpisah.
(2) Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
(3) Memberikan dandan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu
objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
(4) Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan
menemukan kebenaran.
(5) Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuan.
(6) Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan yang diperoleh, penemuan
yang didapat dalam proses kegiatan kerja laboratorium.
Sebagai tambahan, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2008, adapun fungsi laboratorium fisika yaitu sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus
yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas sehingga pembelajaran fisika dapat berlangsung
dengan baik.
3. Standar Laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Untuk standar laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas diatur dalam
Permendiknas No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), yakni:
(1) Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar.
(2) Rasio minimum ruang laboratorium fisika 2,4 m 2/peserta didik. Untuk rombongan belajar
dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m 2 termasuk
luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium fisika minimum 5 m.
(3) Ruang laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk
membaca buku dan mengamati obyek percobaan.
(4) Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
No. Jenis Rasio Deskripsi
1. Perabot
1.1 Kursi 1 buah/peserta didik, Kuat, stabil, dan mudah
ditambah 1 buah/guru dipindahkan.
1.2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik Kuat dan stabil. Ukuran memadai
untuk menampung kegiatan peserta
didik secara berkelompok maksimum 7
orang.
1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat dan stabil. Luas meja memungkinkan
didemonstrasikan. untuk melakukan demonstrasi dan
menampung peralatan dan bahan yang
diperlukan.
Tinggi meja memungkinkan
seluruh peserta didik dapat
mengamati percobaan yang
1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat dan stabil.
Ukuran memadai untuk
menyiapkan materi percobaan.
1.5 Lemari alat 1 buah/lab Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua alat.
1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua bahan dan tidak
mudah berkarat.
1.7 Bak cuci 1 buah/2 kelompok, ditambah 1 buah Tersedia air bersih dalam
di ruang jumlah memadai.
persiapan.
Peralatan Pendidikan
Bahan dan Alat Ukur
Dasar:
2.1.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm,
skala terkecil 1 mm
2.1.2 Rolmeter 6 buah/lab Panjang minimum 10 m,
skala terkecil 1 mm
2.1.3 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.
2.1.4 Mikrometer 6 buah/lab Ketelitian 0,01 mm.
2.1.5 Kubus massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
2.1.6 Silinder massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
2.1.7 Plat 6 set/lab Terdapat kail penggantung,
bahan logam 4 jenis.
2.1.8 Beban bercelah 10 buah/lab Massa antara 5-20 g, minimum 2 nilai
massa,
terdapat fasilitas pengait.
2.1.9 Neraca 1 buah/lab Ketelitian 10 mg.
2.1.10 Pegas 6 buah/lab Bahan baja pegas,
minimum 3 jenis.
2.1.11 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.
(pegas presisi)

2.1.12 Gelas ukur 6 buah/lab Bahan borosilikat.


Volume antara 100-1000 ml.
2.1.13 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.
2.1.14 Termometer 6 buah/lab Tersedia benang penggantung.
Batas ukur 10-110 0C.
2.1.15 Gelas Beaker 6 buah/lab Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml,
terdapat tiga variasi volume.
2.1.16 Garputala Bahan baja. 6 buah/lab Minimum 3 variasi frekuensi.

2.1.17 Multimeter AC/DC 6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus dan


10 kilo ohm/volt hambatan. Batas ukur arus minimum
100 mA-5 A. Batas minimum ukur
tegangan untuk DC 100 mV-50 V.
Batas minimum ukur tegangan untuk
AC 0-250 V.
2.1.18 Kotak potensiometer 6 buah/lab Disipasi maksimum 5 watt.
Ukuran hambatan 50 Ohm.
2.1.19 Osiloskop 1 set/lab Batas ukur 20 MHz, dua kanal,
beroperasi X-Y,
tegangan masukan 220 volt,
dilengkapi probe intensitas,
tersedia buku petunjuk.

2.1.20 Generator frekuensi 6 buah/lab Frekuensi luaran dapat diatur


dalam rentang audio.
Minimum 4 jenis bentuk
gelombang dengan catu daya
220 volt.
Mampu menggerakkan speaker daya
10 watt.

2.1.21 Pengeras suara 6 buah/lab Tegangan masukan 220 volt,


daya maksimum keluaran
10 watt.
2.1.22 Kabel penghubung 1 set/lab Panjang minimum 50 cm,
dilengkapi plug diameter 4 mm.
Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah
dan putih,
masing-masing 12 buah.
2.1.23 Komponen elektronika 1 set/lab Hambatan tetap antara
1 Ohm - 1 M Ohm,
disipasi 0,5 watt masing-masing 30
buah, mencakup LDR, NTC, LED,
transistor dan lampu neon masing-
masing minimum 3 macam.
2.1.24 Catu daya 6 buah/lab Tegangan masukan 220 V,
dilengkapi pengaman,
tegangan keluaran antara
3-12 V, minimum ada 3 variasi
tegangan keluaran.
2.1.25 Transformator 6 buah/lab Teras inti dapat dibuka.
Banyak lilitan antara
100-1000.
Banyak lilitan minimum ada 2 nilai.
2.1.26 Magnet U 6 buah/lab
Alat Percobaan:
2.2.1 Percobaan 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan
AtwoodPercobaan Kereta dan memberikan data GLB dan GLBB.
Pewaktu ketik Minimum dengan 3 kombinasi nilai
massa beban.
Percobaan Kereta dan Pewaktu ketik 6
set/lab Mampu menunjukkan fenomena
dan memberikan data GLB dan GLBB.
2.2.2 Percobaan Papan Luncur 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan
memberikan data gerak benda pada
bidang miring. Kemiringan papan
dapat diubah, lengkap dengan katrol
dan balok minimum dengan tiga nilai
koefisien gesekan.
2.2.3 Percobaan Ayunan 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
Sederhana atau Percobaan ayunan dan memberikan data pada
Getaran pada Pegas pengukuran percepatan gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
panjang ayunan dan tiga nilai
massa beban.
6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
getaran dan memberikan data pada
pengukuran percepatan
gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
konstanta pegas dan tiga nilai
massa beban.
2.2.4 Percobaan Hooke 6 set/lab Mampu memberikan data untuk
membuktikan hukum Hooke dan
menentukan minimum 3 nilai konstanta
pegas.
2.2.5 Percobaan Kalorimetri 6 set/lab Mampu memberikan data untuk
membuktikan hukum kekekalan energi
panas serta menentukan kapasitas
panas kalorimeter dan kalor jenis
minimum tiga jenis logam.
Lengkap dengan pemanas,
bejana dan kaki tiga, jaket
isolator, pengaduk dan
termometer.
2.2.6 Percobaan Bejana 6 set/lab Mampu memberikan data untuk
Berhubungan membuktikan hukum fluida statik dan
dinamik.
2.2.7 Percobaan Optik 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena sifat
bayangan dan memberikan data tentang
keteraturan hubungan antara jarak
benda, jarak bayangan dan jarak fokus
cermin cekung, cermin cembung, lensa
cekung, dan lensa cembung.
Masing-masing minimum dengan tiga
nilai jarak fokus.
2.2.8 Percobaan Resonansi 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
Bunyi resonansi dan memberikan data
atau kuantisasi panjang gelombang,
Percobaan Sonometer minimum untuk tiga nilai
frekuensi.
6 set/lab Mampu memberikan data
hubungan antara frekuensi
bunyi suatu dawai dengan
tegangannya, minimum untuk
tiga jenis dawai dan tiga nilai
tegangan.
2.2.9 Percobaan Hukum Ohm 6 set/lab Mampu memberikan data
keteraturan hubungan antara
arus dan tegangan minimum
untuk tiga nilai hambatan.
2.2.10 Manual percobaan 6 buah/percobaan
Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.
Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh peserta didik
melihatnya dengan jelas.
Perlengkapan Lain
4.1 Soket listrik 1 9 buah/lab soket di tiap meja peserta
didik, 2 soket di meja demo,
2 soket di ruang persiapan.
4.2 Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab Mudah dioperasikan
4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan
isinya tidak kadaluarsa termasuk obat
P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.
4.4 Tempat sampah 1 buah/lab -
4.5 Jam dinding 1 buah/lab -

4. Desain Laboratorium Fisika


Ruangan laboratorium fisika dibagi menjadi beberapa ruangan yaitu;

 Ruang persiapan

 Ruang penyimpanan

 Ruang gelap

 Ruang timbang

 Ruang praktikum

 Kebun sekolah (rumah kaca)

Dalam Fitriyana (2011), ada dua desain laboratorium fisika yaitu desain laboratorium
fisika tipe klasikal dan tipe kelompok.
Desain Laboratorium Fisika Tipe Klasikal

Desain Laboratoriun Fisika Tipe Kelompok

Fasilitas Laboratorium
Dalam wujud dan pelaksanaanya, laboratorium tidak hanya harus mempunyai desain khusus
namun untuk dalam pelaksaan dan penggunaannya laboratorium harus dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas standar yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan dalam laboratorium
tersebut. Adapun beberapa fasilitas yang harus dipenuhi atau dimiliki dalam sebuah laboratorim
adalah sebagai berikut :
A. Instalasi listrik
· Kebutuhan instalasi listrik dalam laboratorium adalah untuk :
o Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu di ruang praktikum, di ruang guru,
di ruang persiapan, dan di ruang penyimpanan atau gudang
o Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi, eksperimen dan penelitian,
atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier.
o Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium, yaitu untuk pemasangan mesin tik elektronik
atau komputer.
· Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel, sikring, lampu, saklar dan
stop kontak, lebih baik kalau dilengkapi dengan stabiliser.
· Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-langit ruangan, dinding
ruangan, lantai, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.
B. Instalasi air
· Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk keperluan proses pembelajaran yaitu
eksperimen dan demonstrasi, merawat dan memelihara alat-alat laboratorium yang dapat
dibersihkan dengan air, memelihara kebersihan laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
· Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari sumbernya ke dalam laboratorium,
salurang air buangan (limbah), dan bak cuci lengkap dengan kran airnya.
· Bak Cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun hendaknya jauh dari
lemari alat-alat yang tidak tahan terhadap kelembaban dan dari stop kontak listrik. Biasanya bak
cuci di pasang di ruang guru, di bagian pinggir ruang praktikum, di dekat meja demonstrasi, dan
dapat juga di dekat meja praktikum. Bak cuci sebaiknya tidak usah dipasang di ruang persiapan
dan di gudang.
C. Instalasi gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang menggunakan
kompor/pemanans bunsen seperti untuk memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di
laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran gas ke
kompor/pemanas melalui pipa instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke
kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi udara yang cukup
di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus diingat bahwa
kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat dari udara sehingga lubang pembuangan
kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding atau cukup rendah.
D. Mabeler
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti meja, kursi,
lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi
dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan
jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan
pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam
meja, kursi, lemari, rak dan loker, seperti yang akan dikemukakan berikut ini :
Meja
Macam-macam meja di laboratorium adalah meja praktikum, meja demonstrasi, meja
persiapan dan meja tulis.
 Meja praktikum
 Untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
 Satu meja untuktuk satu percobaan dan satu percobaan dapat dilakukan oleh dua sampai 4 orang
siswa.
 Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas dengan atau misalnya tinggi 75
cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm.
 Dilengkapi dengan instalasi listrik.
 Sebaiknya satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit) dengan meja yang lainnya.
 Meja demonstrasi
 Untuk guru melakukan demonstrasi atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
 Dipasang di bagian depan ruang praktikum di depan papan tulis.
 Ukuran panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum dengan lebar dan tinggi yang sama atau
bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang 200 cm.
 Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
 Di samping meja demonstrasi dapat dipasang bak cuci.

 Meja persiapan
 Untuk guru dan atau laboran untuk mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk proses
pembelajaran.
 Dipasang di ruang persiapan.
 Ukurannya kira-kira sama dengan meja demonstrasi.
 Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
 Meja tulis
 Untuk guru.
 Di pasang di ruang guru di laboratorium.
 Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya, lengkap dengan laci-lacinya
Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa untuk guru dan kursi praktikum untuk
siswa melakukan percobaan atau mengikuti pembelajaran di laboratorium.
 Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan tangan.
 Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya sekita 50 cm dan tempat duduknya
terbuat dari kayu berbentuk dengan diameter sekitar 25 cm.
 Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan suara berisik ketika digeser, bagian
bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik, kayu atau karet.
Lemari
Lemari di laboratorium terutama dapat dibedakan atas lemari alat, lemari buku, dan lemari
administrasi.
 Lemari alat
 Dibuat dan disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat laboratorium.
 Lemari alat di laboratorioum dibedakan atas lemari tinggi yang disimpan di ruang penyimpanan,
dan lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum.
 Lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum, juga dapat digunakan sebagai
meja praktikum, misalnya untuk percobaan yang menggunakan instalasi gas..
 Semua lemari laboratorium, terutama lemari alat-alat harus terbuat dari bahan yang kuat untuk
menahan beban yang cukup berat, sebaiknya tidak dari partikel blok atau tripleks dan multiplek
yang terlalu tipis.
 Agar tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari alat-alat biasanya berupa pintu geser.
 Bagian depan lemari alat di ruang penyimpanan sebaiknya terbuat dari kaca, agar mudah dilihat
alat apa yang terdapat di dalamnya.
 Pintu lemari alat-alat harus dilengkapi dengan kunci yang menjamin keamaan alat-alat di
dalamnya.
 Alas tahapan lemari alat sebaiknya dapat dibongkar-pasang untuk memudahkan penyimpanan
alat-alat yang lebih tinggi dari tinggi tahap yang tersedia.
 Lemari administrasi
 Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan untuk menyimpan segala format
 administrasi laboratorium.
 Lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat logam, dengan ukuran yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan ketersediaan tempat.
 Jumlah lemari administrasi jangan terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah lemari alat.
 Lemari ini disimpan di ruang guru, dan diberi kunci.
 Lemari buku
 Digunakan untuk menyimpan berbagai buku kepustakaan laboratorium.
 Lemari ini sebaiknya berninding kaca, dan tidak dikunci, agar setiap pengguna laboratorium
dapat menggunakan buku yang disimpan di dalmnya.
 Lemari ini dapat disimpan di ruang guru.
Rak
 Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk menyimpan alat-alat.
 Alat-alat yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki kotak khusus,
atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan perlindungan dari cuaca dan debu.
 Rak dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang persiapan, dan di ruang guru
Loker
 Loker siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium khusus untuk menyimpan buku dan
tas siswa di dalam laboratorium.
 Loker ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang ruang praktikum.
 Loker di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa kotak-kota dari sekat-sekat dan tahap-tahap
tanpa pintu.
 Loker dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran yang ideal untuk siswa.
 Sebaiknya disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa.

PENUTUP

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah di atas yaitu;
1. Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
2. laboratorium fisika berfungsi Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika
secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas.
3. Perlengkapan yang harus dimiliki suatu laboratorium fisika yaitu perabot, alat peraga pendidikan,
perkakas, kotak PPPK beserta isinya, alat pemadam kebakaran, alat pembersih , dan kumpulan
buku.
4. Ada du jenis desain laboratorium fisika yaitu desain laboratorium fisika tipe kalasikal dan desain
laboratorium fisika tipe kelompok.
5. Suatu labotarorium harus memiliki sistem instalasi listrik dan instalasi air serta memiliki tempat
pembuangan limbah praktek.

Saran
Sebaiknya untuk Guru Fisika atau Kepala laboraturium membuat desai laboraturium fisika sesuai
dengan Standarisasi Laboraturium Fisika Nasional, karena laboraturium yang baik dan nyaman
akan menambah semangat siswa dalam belajar dan bereksperimen.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/91133906/MAKALAH-
LABORATORIUMmigumi,fitriyana.2011.desain dan fasilitas laboraturium sekolah. (online)
http://fitrisakura.blogspot.com/2011/09/desain-dan-fasilitas-laboratorium.html di akses 10
oktober 2012
http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html
Fitriyana, 2011. Desain dan Fasilitas Laboratorium Fisika.
(http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html pada tanggal 4
Maret 2012 pukul 11.37)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar
Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK)
Safriyani, Dewi. 2011. Strategi Pengelolaan Laboratorium SAINS. Medan: Program Pasca Sarjana
UNIMED
Tahang, La. 2010. Desain Laboratorium. (http://www.docstoc.com/?
doc_id=92663466&download=1 diakses pada tanggal 3 Maret 2012 pukul 13.

http://fisika-astronomy.blogspot.co.id/2012/11/desain-laboraturium-ipa-fisika-untuk-sma.html

Anda mungkin juga menyukai