Anda di halaman 1dari 10

TABEL 4 KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

A. BIDANG KURIKULUM DAN SILABUS


Penanggungjawab: 1. Sarna, S.Pd.
2. Dra. Wiwik Winarni

Standar Implementasi Keterangan


A. Kurikulum Tingkat 1. Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang Visi, misi dan tujuan sekolah secara jelas mencerminkan upaya perlindungan
SatuanPendidikan dalam Kurikulum Tingkat Satuan dan pengelolaan lingkungan hidup, antara lain dengan mengeluarkan
(KTSP) memuat Pendidikan (dokumen 1) memuat kebijakan terkait dengan : pelestarian fungsi lingkungan hidup, mencegah
kebijakan upaya kebijakan perlindungan dan pengelolaan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, peningkatan kualitas
perlindungan dan lingkungan hidup. lingkungan hidup, dll.
pengelolaan lingkungan
hidup 2. Struktur kurikulum memuat muatan lokal, Lembar struktur kurikulum pada KTSP (dokumen 1) memuat kebijakan
pengembangan diri terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, misalnya ada mulok/ mata
kebijakan perlindungan dan pengelolaan pelajaran Pendidkan LH atau ada materi upaya perlindungan dan
lingkungan hidup. pengelolaan lingkungan hidup pengembangan diri
3. Mulok PLH dilengkapi dengan Ketuntasan Ada Lembar penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (untuk mulok) atau
minimal belajar atau Ketuntasan minimal Lembar penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal pada indikator (untuk
belajar indikator untuk integrasi Integrasi)

TABEL 5 PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN

Standar Implementasi Keterangan


A. Tenaga pendidik 1. Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan Metode pembelajaran yang dimaksud adalah cara belajar aktif yang berfokus
memiliki kompetensi teknik pembelajaran yang melibatkan peserta pada peserta didik antara lain : demonstrasi, diskusi, simulasi, bermain peran,
dalam mengembangkan didik secara aktif dalam pembelajaran laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, dialog, simposium, dll
(Pakem/belajar aktif/partisipatif);
kegiatan pembelajaran 2. Mengembangkan isu lokal dan atau isu  Buku panduan/ringkasan materi ajar/modul
lingkungan hidup global sebagai materi pembelajaran LH sesuai  Isu lokal mencakup isu lingkungan hidup yang ada di wilayah sekitar
dengan jenjang pendidikan; sekolah, yang merupakan potensi ketersedian sumberdaya alam dan
kearifan lingkungan terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Sedangkan isu dampak antara lain; banjir, longsor, kekeringan,
pencemaran sampah, pencemaran air/udara/tanah, penggundulan hutan,
kabut asap dan kebakaran hutan, dll.
 Isu LH global mencakup isu lingkungan hidup yang sudah diatur dalam
konvensi internasional, antara lain : energy, ozon, perubahan iklim,
keanekaragaman hayati, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak
di laut, dll.
3. Mengembangkan indikator dan instrumen Pembelajaran LH baik secara integrasi maupun monolitik harus dilengkapi
penilaian pembelajaran LH dengan indikator penilaian tingkat keberhasilan (Kisi-kisi penilaian)

4. Menyusun rancangan pembelajaran yang Rencana Program Pembelajaran mencakup :


lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas,  SMP & SMA/SMK: 3 RPP (di dalam kelas, laboratorium, dan di luar
laboratorium, maupun di luar kelas. kelas)
 SD: 2 RPP (di dalam dan di luar kelas)
5. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan Tenaga pendidik/ guru melakukan pembelajaran LH melalui keterlibatan
masyarakat dalam program pembelajaran LH masyarakat dengan materi antara lain; penyediaan air bersih, sarana
pengelolaan sampah (3R), saluran air limbah/ drainase, penghijauan, kantin
ramah lingkungan dan materi lainnya sesuai kebutuhan masyarakat
6. Mengkomunikasikan hasil-hasil Tenaga pendidik menyampaian hasil inovasi pembelajaran LH kepada warga
inovasi pembelajaran LH. sekolah dan masyarakat sekitar sekolah melalui ; Nara sumber, media
elektronik, media cetak, lingkungan alam sekitar, dll

7. Mengkaitkan pengetahuan konseptual dan Tenaga pendidik melakukan proses perubahan perilaku yang berbudaya
prosedural dalam pemecahan masalah LH, lingkungan melalui upaya peningkatan pengetahuan, ketertarikan,
serta penerapannya dalam kehidupan sehari- mengaplikasikan dan akhirnya diharapkan menjadi suatu kebutuhan dalam
hari. kehidupan.
Kelengkapan Bukti Fisik/verifikasi
Tabel 4
1. File KTSP (Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat 2 (dua) upaya PPLH)
2. Hasil Kuesioner disertai foto dan berita acara uji publik saat pengambilan data ( guru 46, komite sekolah 9, siswa 45 dan karyawan 7)
3. Struktur kurikulum (1 dokumen), (pelestarian fungsi lingkungan , mencegah terjadinya pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup pada komponen mata
pelajaran wajib, dan/ atau muatan lokal, dan/ atau pengembangan diri)
4. Silabus, dan RPP yang mengandung PLH (Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib dan / atau muatan lokal yang terkait dengan
pelestarian fungsi lingkungan , mencegah terjadinya pencemaran, dan/atau kerusakan lingkungan hidup)

Tabel 5
5. Silabus dan RPP (≥ 70 % tenaga pendidik menerapkan metode yang melibatkan peserta didik secara aktif. (5 org) seperti demonstrasi, diskusi (FGD),
simulasi (bermain peran), pengalaman lapangan, curah pendapat, debat, simposium, laboratorium (praktek langsung), penugasan, observasi, project
percontohan, dll.)
6. Kajian Lingkungan, Silabus dan RPP (≥ 70 % tenaga pendidik mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu global yang terkait dengan PPLH) min 7 guru
7. Kompetensi Dasar (≥ 70 % tenaga pendidik mengembangkan indikator pembelajaran dan instrumen penilaian yang terkait dengan PPLH) min 7 guru
8. RPP dan Bahan Ajar (≥ 70 % tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran yang terkait dengan PPLH. min 7 guru.
9. Laporan Kegiatan yang mengikutsertakan orang tua – Mulok dan Pengembangan Diri (Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua peserta
didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH. (SMA/SMK sebesar 10%-<20%) (3 org)
10. Foto-foto berlaku 3 tahun terakhir. (Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan sejumlah 1-3 media seperti majalah, mading, buletin sekolah, pameran,
website, koran, radio, T dll)
11. Kuesioner kajian lingkungan. (≥ 70 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam memecahkan masalah LH. (5
orang)
B. BIDANG LINGKUNGAN
Penanggungjawab: 1. Slamet, S.Pd.
2. Suradi (Ketua RW)

B. Peserta didik melakukan 1. Menghasilkan karya yang berkaitan dengan Hasil pembelajaran dalam bentuk karya siswa, Lembar Karya Siswa/ laporan
kegiatan pembelajaran pelestarian fungsi LH, pengendalian Kegiatan siswa, Laporan aksi nyata yang terkait dengan LH antara lain :
tentang perlindungan dan pencemaran dan kerusakan LH makalah, Puisi/ Sajak, Artikel, Lagu, Laporan Penelitian, gambar, seni tari,
pengelolaan lingkungan dll
hidup 2. Menerapkan pengetahuan LH yang diperoleh Peserta didik melakukan proses perubahan perilaku yang berbudaya
untuk memecahkan masalah LH dalam lingkungan melalui upaya peningkatan pengetahuan, ketertarikan, dan
kehidupan sehari-hari. menindaklanjuti pembelajaran dari guru dan akhirnya menjadi kebutuhan
dalam kehidupannya.
3. Mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH Peserta didik menyampaikan hasil inovasi pembelajaran LH kepada
dengan berbagai cara dan media. masyarakat melalui ; Nara sumber, media elektronik, media cetak,
lingkungan alam sekitar, dll

Kelengkapan Bukti Fisik/verifikasi


1. Foto-foto karya siswa (≥ 50 % Peserta didik menghasilkan karya nyata yang terkait dengan PPLH antara lain : makalah, Puisi/ Sajak, Artikel, Lagu, hasil
Penelitian, gambar, seni tari, produk daur ulang, dll) (16-30 siswa)
2. Hasil tes tertulis (30 % - <50 % peserta didik mempunyai kemampuan memecahkan masalah LH (10 org). maksimal 2 halaman.
3. Foto hasil pembelajaran yang dikomunikasikan. (≥50 % peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin
sekolah, pameran, web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll) (16 org)
C. BIDANG RKAS
Penanggungjawab: 1. Harmana, S.Pd.
2. Martono, S.Pd.

B. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan dan anggaran sekolah memuat Ada rencana kegiatan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dan Anggaran Sekolah upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan dan alokasi anggaran sekolah untuk :
(RKAS) memuat hidup, meliputi :
program dalam upaya 1. Kesiswaan Siswa; melaksananakan kegiatan ekstrakurikuler bidang lingkungan hidup
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan 2. Kurikulum dan kegiatan pembelajaran Pendidik/ guru; pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
hidup Pendidikan LH
3. Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga Pendidik dan tenaga pendidik; mengikuti seminar lingkungan hidup, training
kependidikan lingkungan hidup, workshop lingkungan hidup, pendidikan LH, dll
4. Tersedianya sarana dan prasarana Sarana-prasarana terkait upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup antara lain : penyediaan air bersih, sarana pengelolaan sampah (3R),
saluran air limbah/ drainase, penghijauan, green house, hutan sekolah, kantin
ramah lingkungan, sarana hemat energi, dll
5. Budaya dan lingkungan sekolah Pembudayaan lingkungan; pola hidup bersih, efisiensi pemanfaatan
sumberdaya, dll
6. Peran serta masyarakat dan kemitraan Pelibatan masyarakat sekitar dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait.

7. Peningkatan dan pengembangan mutu Peningkatan dan pengembangan mutu lingkungan sekolah antara lain;
manajemen pengelolaan sekolah

Kelengkapan Bukti Fisik/verifikasi


1. File RKAS (Memiliki anggaran untuk PPLH hidup sebesar >15-<20 % dari total anggaran sekolah.)
2. File RKAS (Anggaran untuk PPLH sekolah dialokasikan secara proporsional untuk 6-7 kegiatan antara lain: kesiswaan; kurikulum dan kegiatan
pembelajaran; peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan; sarana dan prasarana; budaya dan lingkungan sekolah; peran masyarakat dan
kemitraan; peningkatan dan pengembangan mutu)
D. BIDANG KEGIATAN SEKOLAH
Penanggungjawab: 1. Drs. Ismangil
2. Arif Nurhuda, S.Pd.

TABEL 6 KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF

Standar Implementasi Keterangan


A. Melaksanakan kegiatan 1. Memelihara dan merawat gedung dan Warga sekolah melakukan kegiatan pemeliharaan gedung dan lingkungan
perlindungan dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah sekolah sekolah antara lain; piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba
pengelolaan lingkungan kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing
hidup yang terencana kelas, dll.
bagi warga sekolah 2. Memanfaatkan lahan dan fasilitas Kegiatan warga sekolah yang memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah
sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan antara lain : disesuaikan dengan penataan lahan, penataan ruang bangunan
dan pengelolaan LH (dampak yang diakibatkan dan penanaman pohon serta penempatan sarana pendukung lainnya (tempat
oleh aktivitas sekolah) parkir, taman, dll)
3. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler Melakukan kegiatan terkait dengan upaya perlindungan dan pengelolaan
yang sesuai dengan upaya perlindungan dan lingkungan hidup antara lain : pengomposan, tanaman toga, biopori, daur
pengelolaan lingkungan hidup ulang, pertanian organik, dll pada kegiatan ekstrakurikuler seperti : pramuka,
Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll,
4. Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah Upaya kreativitas dan inovasi warga sekolah melakukan perlindungan dan
dalam upaya perlindungan dan pengelolaan pengelolaan lingkungan hidup antara lain : membuat buletin lingkungan,
lingkungan hidup melakukan pengamatan lingkungan, melakukan kampanye lingkungan,
membuat publikasi di jejaring sosial, seminar lingkungan hidup, lomba-lomba
lingkungan, dll
5. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai oleh pihak luar (instansi
yang dilakukan oleh pihak luar pemerintah, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat) antara lain:
penelitian lingkungan hidup, lomba sekolah sehat (UKS), lomba kebersihan
sekolah, lomba menggambar, lomba cipta lagu lingkungan, seni tari
lingkungan, lomba debat/pidato/orasi bertema lingkungan hidup dan aksi-aksi
lingkungan hidup lainnya. Kegiatan ini diikuti oleh warga sekolah baik secara
kelompok maupun individu
B. Menjalin kemitraan 1. Memanfaatkan nara sumber untuk Kegiatan yang dilakukan sekolah dengan memanfaatkan pihak luar antara
dalam rangka meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup lain : orang tua, alumni, LSM, Media (pers), dunia usaha, Konsultan, instansi
perlindungan dan pemerintah daerah terkait, sekolah lain, dll sebagai nara sumber dalam
pengelolaan lingkungan pengembangan Pendidikan LH.
hidup dengan berbagai 2. Mendapatkan dukungan dari kalangan yang Mendapat dukungan untuk PPLH misalnya : pelatihan yang terkait PPLH,
pihak (masyarakat, terkait dengan sekolah (orang tua, alumni, pengadaan sarana ramah lingkungan, pembinaan dalam upaya PPLH, dll
pemerintah, swasta, Media (pers), dunia usaha, pemerintah, LSM,
media, sekolah lain).
Perguruan tinggi, sekolah lain) untuk
meningkatkan upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di sekolah
3. Meningkatkan peran komite sekolah dalam Mendorong komite Sekolah melakukan kemitraan dalam rangka peningkatan
membangun kemitraan untuk pembelajaran pembelajaran lingkungan hidup
lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
4. Menjadi nara sumber dalam rangka Sekolah menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup
pembelajaran lingkungan hidup misalnya : bagi sekolah lain, alumni, Media (pers), dunia usaha, pemerintah,
LSM, Perguruan tinggi, dll

5. Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya Dukungan yang diberikan sekolah misalnya : bimbingan teknis pembuatan
perlindungan dan pengelolaan LH biopori, pengelolaan sampah, pertanian organik, bio gas, dll

Kelengkapan Bukti Fisik/verifikasi


1. Daftar Piket Jumat Bersih dan laporan kegiatan (>= 80 % warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah , antara lain; piket
kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas, dll.) 40-48 orang.
2. Daftar petugas piket, jadwal, lokasi dan fasilitas (≥80 % warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH)
3. Fotocopy kegiatan ekstrakurikuler, laporan kegiatan (4-5 kegiatan ekstrakurikuler yang terkait PLH seperti pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil,
Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) yang dimanfaatkan untuk pembelajaran terkait dengan PPLH seperti : pengomposan, tanaman toga, biopori, daur
ulang, pertanian organik, biogas, dll
4. Foto-foto hasil kreativitas (3-4 kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya PPLH)
5. Laporan kegiatan kreativitas (tenaga pendidik mengikuti 1 - < 4 kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar)
6. Foto/laporan kegiatan aksi LH (peserta didik mengikuti 4 - <6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar)
7. Foto-foto dan fotocopy kegiatan dukungan. 3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH seperti : bimbingan teknis pembuatan biopori,
pengelolaan sampah, pertanian organik, biogas, dll.
E. BIDANG SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
Penanggungjawab: 1. Sri Waluyo Windarto, S.Pd., MM
2. Ariyanta, S.Pd.

TABEL 7 PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN

Standar Implementasi Keterangan


A. Ketersediaan sarana 1. Menyediakan sarana prasarana untuk Sekolah menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi persoalan
prasarana pendukung mengatasi permasalahan lingkungan hidup di lingkungan sekolah, antara lain: sumur resapan, biopori, paving block,
yang ramah lingkungan sekolah embung/ water trat, tempat sampah terpisah, tempat daur ulang, dll.

2. Menyediakan sarana prasarana untuk Sekolah menyediakan sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup,
mendukung pembelajaran lingkungan hidup di antara lain; komposter untuk pengomposan, penjernihan air sederhana,
sekolah penghijauan, hutan sekolah, green house, toga/ kebun sekolah, kolam ikan,
biopori, sumur resapan, dll)
B. Peningkatan kualitas 1. Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan hidup,
pengelolaan dan ramah lingkungan antara lain:
pemanfaatan sarana dan  Ruang memiliki pengaturan cahaya dan ventilasi udara secara alami.
prasarana yang ramah  Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan
lingkungan 2. Meningkatkan pengelolaan dan Pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sekolah antara lain; sarana air
pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah bersih, sarana WC/ jamban sekolah, sarana pengolah sampah (3R), saluran
air limbah/ drainase,

3. Memanfaatkan listrik, air dan ATK secara Penghematan penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, dan bahan lainnya.
efisien

4. Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat Upaya peningkatan kantin sehat dan ramah lingkungan dapat dicapai melalui
dan ramah lingkungan antara lain:
 Penempatan lokasi kantin yang memenuhi syarat kebersihan (tidak dekat
dari WC/TPS).
 Pemeriksaan berkala kualitas makanan kantin (pemeriksaan Penggunaan
bahan baku, pewarna dan bahan pengawet).
 Penggunaan kemasan yang ramah lingkungan hidup.
 Pemberian pemahaman/penyuluhan kepada pedagang/pegawai kantin.
 Penyediaan tempat sampah terpisah
 Penyediaan tempat pencucian dan saluran pembuangan
 Pengawasan makanan kantin melibatkan guru dan peserta didik
 Himbauan makanan sehat dan ramah lingkungan

Kelengkapan Bukti Fisik/verifikasi


1. Foto dan bukti fisik sarana LH. (observasi sarpras dan wawancara) - Tersedianya ≥ 6 sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di
sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana seperti : air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah, komposter), tinja, air limbah/drainase,
ruang terbuka hijau, kebisingan/getaran/radiasi, dll
2. Foto sarpras untuk media pembelajaran, dan jadwal penggunaannya. (observasi dan wawancara siswa) - Tersedianya ≥ 6 (enam) sarana prasarana pendukung
pembelajaran lingkungan hidup antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, hutan/taman/kebun sekolah, green house, toga, kolam ikan,
biopori, sumur resapan, biogas, dll
3. Foto sarpras dan jadwal pemeliharaan (Terpeliharanya 3 (tiga) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sesuai fungsinya seperti Ruang memiliki
pengaturan cahaya dan ventilasi udara secara alami; Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan; Menggunakan paving block, rumput
4. Foto pengelolaan dan pemeliharaan sarana sekolah (observasi sarpras) - Tersedianya 4 (empat) unsur mekanisme pengelolaan dan pemeliharaan sarana
meliputi : penanggung jawab, tata tertib, pelaksana (daftar piket), pengawas, dll terkait dalam kegiatan penyediaan dan pemakaian sarana fasilitas sanitasi
sekolah
5. Observasi pemakaian/pembiayaan listrik, air dan penggunaan ATK dipilih satu dalam 1 tahun dan disesuaikan kondisi yang status. (15% - <20% efisiensi
pemakaian)
6. Foto kantin/ observasi kondisi makanan kantin, wawancara dengan petugas kantin dan siswa tentang tata tertib, kebersihan dan pengelolaan kantin - Kantin
melakukan 2 (dua) upaya peningkatan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan meliputi Kantin tidak menjual makanan/minuman yang
mengandung bahan pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standar kesehatan; Kantin tidak menjual makanan yang
tercemar/terkontaminasi, kadaluarsa.; Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan, seperti : plastik, styrofoam, aluminium foil.

Anda mungkin juga menyukai