Anda di halaman 1dari 43

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA

PERUBAHAN LINGKUNGAN/IKLIM DAUR


ULANG LIMBAH

Oleh:

IKA RISMAWATI MANIK


12030204008
PENDIDIKAN BIOLOGI B 2012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2015

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Leni Nurindah L.F-12030204004 Page 1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas / Semester : X / Semester 2
Materi Pokok : Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah
Alokasi Waktu : Pertemuan ke-1 dan ke-2 (2x tatap muka)
Sub Materi : Keseimbangan lingkungan dan Limbah dan
daur ulang

A. KOMPETENSI INTI
1. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 2


B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1 Mengangumi keteraturan dan mengkompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun diluar kelas/ laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan
sekitar
3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan
tersebut bagi kehidupan.
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah
dan upaya pelestarian lingkungan.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 3


INDIKATOR
1. Bersyukur dengan ucapan yang berhubungan dengan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang lingkungan/iklim dan daur ulang limbah.
2. Mengikuti diskusi dengan berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan.
3. Melakukan observasi data atau informasi dengan jujur, fakta, dapat dipertanggung
jawabkan serta dengan kerjasama yang baik.
4. Melakukan pengamatan jenis-jenis limbah, bahaya limbah dan penangan limbah
yang menghasilkan nilai ekonomis dari limbah.
5. Menganalisis hubung antar lingkungan, pencemaran limbah dan memecahkan
masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah.
6. Menjelaskan perencanaan, proses produk daur ulang limbah dan nilai ekonomis dari
produk.
7. Mengasilkan produk daur ulang limbah.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 4


C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah guru menyampaikan materi Pencemaran Lingkungan dengan menggunakan
ceramah, diskusi dengan melakukan pengamatan serta menggunakan pendekatan Hands
on Activity diharapkan siswa mampu:
1. Bersyukur dengan ucapan yang berhubungan dengan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
2. Menjelaskan pengertian dari pencemaran lingkungan
3. Menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan
4. Menyimpulkan berbagai macam usaha yang dilakukan umtuk melestarikan lingkungan
5. Melakukan observasi data atau informasi dengan jujur, fakta, dapat dipertanggung
jawabkan serta dengan kerjasama yang baik.
6. Mengikuti diskusi dengan berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan.
7. Melakukan pengamatan terhadap permasalahan lingkungan hidup.
8. Berperan menjaga dan menyayangi lingkungan dalam pelestarian lingkungan.
9. Menganalisis permasalahan yang terjadi di lingkungan dan bahaya dari berbagai limbah
pencemaran.
10. Menjelaskan proses terjadinya kerusakan lingkungan.
11. Mengaitkan gangguan pencemaran lingkungan dengan kehidupan.
12. Mampu menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan dalam bentuk
kegiatan hal kecil.
13. Menyimpulkan macam-macam limbah dan cara mendaur ulang limbah
14. Menghasilkan laporan.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 5


D. MATERI PEMBELAJARAN
 Materi Konsep
1. KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
 Kerusakan lingkungan/pencemaran lingkungan.
 Pelestarian lingkungan.
2. Limbah dan daur ulang limbah
 Jenis-jenis limbah
 Proses daur ulang limbah

E. METODE PEMBELAJARAN
- Model : Hands on Activity
- Metode : Diskusi, pengamatan, Project Based Learning
- Strategi :Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan (5M).

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : PPT dan video
2. Alat : Komputer, LCD proyektor, dan alat-alat praktikum
3. Sumber pembelajaran : Buku siswa dan LKS

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 6


G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. PERTEMUAN PERTAMA
KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU
1. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: 10 Menit
Berdoa kepada Tuhan YME untuk
menanamkan rasa syukur atas nikmat
yang telah diberikan-Nya.
2. Mengecek kehadiran siswa.
PENDAHULUAN
3. Apresiasi memberikan pertanyaan
menghubungkan materi yang akan di
bahas dengan kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran.
1. Menyampaikan materi secara garis besar 25 Menit
tentang Keseimbangan Lingkungan (sub
bab Kerusakan Lingkungan) dalam
bentuk PPT.
2. Mengorganisasikan siswa untuk
membentuk kelompok antara 3-4 siswa.
INTI
3. Membagikan LKS.
4. Membimbing kelompok belajar.

a. Mengamati
1. Siswa mengamati tayangan video terkait
dengan macam-macam pencemaran
terutama pencemaran udara.
2. Mengamati demonstrasikan praktikum
pemcemaran udara yang dilakukan guru
di depan kelas.
b. Menanya
1. Guru membimbing siswa untuk bertanya
Apa yang dimaksut pencemaran ?

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 7


Apa macam-macam pencemaran yang ada ?
Apa itu pencemaran udara ?
Apa dampak dari pencemaran ?

c. Mengumpulkan
data (Eksplorasi/ekperimen)
1. Melalui kerja kelompok melakukan
kegiatan praktikum pencemaran udara.
2. Guru membimbing siswa untuk
melakukan percobaan dan
mengumpulkan informasi tentang
pencemaran udara.

d. Mengasosiasi :
1. Mendiskusikan hasil praktikum
pencemaran udara dalam kelompok.

e. Mengkomunikasikan :
1. Menyajikan dan mempresentasikan hasil
praktikum pencemaran udars di depan
kelas.
2. Menyimpulkan hasil praktikum
pencemaran udara bersama-sama.

10 enit
1. Bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini tentang materi
Keseimbangan lingkungan, serta
PENUTUP
mendorong siswa untuk selalu bersyukur
atas karunia Tuhan YME untuk terus
menjaga dan melestarikan lingkungan
kita.
2. Peserta praktikum membersihkan kelas.
3. Meminta siswa untuk membuat laporan

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 8


hasil praktikum yang telah dilakukan.
4. Guru memberikan penghargaan kepada
semua kelompok karna sudah berdiskusi
dan bekerjasama dengan dengan baik dan
mampu mengharga pendapat teman.
5. Pelajaran ditutup dengan ucapan salam
dari guru.

2. PERTEMUAN KE-2

PERTEMUAN KEDUA
A. Pendahuluan (10 menit)
5. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Berdoa kepada Tuhan YME untuk
menanamkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan-Nya kemudian
mengecek kehadiran siswa
6. Apersepsi: membahas materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab.
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (30 menit)


1) Menyampaikan informasi tentang keseimbangan lingkungan meliputi sub bab
pelestarian lingkungan secara garis besar.
2) Guru memimpin selama berlangsungnya diskusi siswa.
3) Membagi siswa kedalam 3-4 kelompok, membentuk susunan tempat duduk
berbentuk ‘U’.
4) Memberikan siswa artikel topik yang sedang hangat kerusakan lingkungan
“Permasalahan Global Tentang Lingkungan”.
5) Menghadapkan siswa terhadap permasalahan (siswa diminta untuk memposisikan
dirinya dalam permasalah tersebut).
6) Guru dan sisiwa bersama-sama menganalisis masalah tersebut.
7) Siswa berdiskusi diminta untuk mengemukakan pendapatnya bagai mana cara
mengatasi dan memecahkan permasalahan lingkungan tersebut.
8) Guru sebagai pemonitor selama berlangsungnya diskusi.
9) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 9


b. Kegiatan Penutup ( 5 menit )
1) Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini baik dalam proses
pemecahan masalah, solusi yang diambil, serta mendorong siswa untuk selalu
bersyukur atas karunia Tuhan YME untuk terus menjaga dan melestarikan
lingkungan kita.
2) Guru meminta siswa untuk membuat laporan dari diskusi yang telah dilaksanakan.
3) Guru memberikan penghargaan kepada semua kelompok karna sudah berdiskusi
dengan baik dan mampu menghargai pendapat teman.

3. PERTEMUAN KE-3

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU


1. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: 10 Menit
Berdoa kepada Tuhan YME untuk
menanamkan rasa syukur atas nikmat yang
telah diberikan-Nya.
2. Mengecek kehadiran siswa.
PENDAHULUAN
3. Apresiasi mengulang singkat materi yang
telah dibahas pertemuan ke-1 dan
memberikan pertanya, dengan dengan
menghubungkan materi yang akan di
bahas.
4. Guru menyampaikan garis besar tujuan
pembelajaran.

1. Menyampaikan materi secara garis besar 25 Menit


materi Limbah dan daur ulang (Sub bab
jenis-jenis limbah) dalam bentuk PPT.
2. Mengorganisasikan siswa untuk
membentuk kelompok antara 3-4 siswa
3. Membagikan LKS.
INTI
4. Membimbing kelompok belajar.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 10


a. Mengamati
1. Guru menunjukkan macam-macam
sampah rumah tangga.
2. Guru menayangkan video macam-macam
limbah (sampah) dan dampak dari limbah.

b. Menanya
1. Apa yang dimaksud dengan sampah
organic dan non-organik?
2. Bagai mana mengurangi sampah yang ada
di sekitar lingkungan ?
3. Apa manfaat dari daur ulang limbah ?

c. Mengumpulkan
data (Eksplorasi/ekperimen)
Melalui kerja kelompok melakukan kegiatan:
1. Siswa berdiskusi tentang macam-macam
sampah yang ada disekitar lingkungan
sekolah dan rumah.

d. Mengasosiasikan
1. Siswa membuat perencanaan daur ulang
limbah yang memiliki nilai, manfaat yang
dapat digunakan.
2. Guru sebagai fasilitator mengamati dan
memberikan masukan selama proses
kegiatan daur ulang limbah berlangsung.

e. Mengkomunikasikan
1. Mempresentasikan hasil perencanaan daur
ulang limbah di depan kelas, menjelaskan
kegunaan dan manfaat produk daur ulang
yang telah di buat.
10 Menit

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 11


1. Bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini materi limbah dan
daur ulang limbah , serta mendorong siswa
PENUTUP untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan
YME untuk terus menjaga dan
melestarikan lingkungan kita.
2. Meminta Peserta didik untuk melakukan
bimbingan pada guru untuk menindak
lanjuti pembuatan desain produk daur
ulang limbah yang akan dibuat.
3. Siswa ditugaska oleh guru untuk
membawa bahan-bahan (sampah yang ada
disekitar lingkungan tempat tinggal)
praktikum minggu depan.
4. Guru memberikan penghargaan kepada
semua kelompok karna sudah berdiskusi
dan bekerjasama dengan dengan baik dan
mampu menghargai pendapat teman.
5. Menutup kegiatan pembelajaranan dengan
berdoa.

4. PERTEMUAN KE-4

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU


1. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: 10 Menit
Berdoa kepada Tuhan YME untuk
menanamkan rasa syukur atas nikmat yang
telah diberikan-Nya.
2. Mengecek kehadiran siswa.
PENDAHULUAN
3. Apresiasi mengulang singkat materi yang
telah dibahas pertemuan kemarin dan
memberikan pertanya, dengan dengan

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 12


menghubungkan materi yang akan di
bahas.
4. Guru menyampaikan garis besar tujuan
pembelajaran.

5. Menyampaikan materi secara garis besar 25 Menit


materi Limbah dan daur ulang (sub bab
Proses daur ulang limbah) dalam bentuk
PPT.
6. Mengorganisasikan siswa untuk
membentuk kelompok antara 3-4 siswa
INTI
7. Membagikan LKS.
8. Membimbing kelompok belajar.

f. Mengamati
3. Guru menunjukkan macam-macam
sampah rumah tangga.
4. Guru mendemonstrasikan proses
pembuatan daur ulang limbah di depan
kelas.
5. Guru menayangkan video daur ulang
limbah.

g. Menanya
4. Apa yang dimaksud dengan sampah
organic dan non-organik?
5. Bagai mana mengurangi sampah yang ada
di sekitar lingkungan ?
6. Apa manfaat dari daur ulang limbah ?

h. Mengumpulkan
data (Eksplorasi/ekperimen)
Melalui kerja kelompok melakukan kegiatan:
2. Siswa menentukan limbah/ sampah yang

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 13


ada di sekitar lingkungan rumah atau
sekolah. Mencatat kategori limbah dan
mengisi table yang sudah tersedia (sampah
yg sudah di bawa berdasarkan penugasan
pertemuan pertama).
3. Siswa membuat perencanaan daur ulang
limbah yang memiliki nilai, manfaat yang
dapat digunakan.

i. Mengasosiasikan
3. Siswa melakukan proses daur ulang
limbah.
4. Guru sebagai fasilitator mengamati dan
memberikan masukan selama proses
kegiatan daur ulang limbah berlangsung.

j. Mengkomunikasikan
2. Mempresentasikan hasil produk di depan
kelas, menjelaskan kegunaan dan manfaat
produk daur ulang yang telah di buat.
11 Menit
6. Bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini materi limbah dan
daur ulang limbah, serta mendorong siswa
PENUTUP
untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan
YME untuk terus menjaga dan
melestarikan lingkungan kita.
7. Meminta Peserta praktikum membersihkan
kelas.
8. Guru memberikan tugas lanjutan : Waktu
penugasan Tugas Proyek dikumpulkan 3
minggu kedepan dan produk daur ulang
limbah akan di pamerkan pada pentaseni

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 14


sekolah.
Meminta siswa untuk membuat laporan
hasil daur ulang limbah yang telah
dilakukan dengan mendeskripsikan proses
daur ulang limbah, manfaat, dan cara
pembuatan.
9. Guru memberikan penghargaan kepada
semua kelompok karna sudah berdiskusi
dan bekerjasama dengan dengan baik dan
mampu menghargai pendapat teman.
10. Menutup kegiatan pembelajaranan
dengan berdoa.

H. INSTRUMEN PENILAIAN

1. Teknik dan Bentuk Instrumen


Teknik Bentuk Instrumen
 Penilaian Produk  Lembar Penilaian laporan
 Penilaian sikap  Pengamatan Sikap Spiritual Peserta Didik
dan Rubrik
 Penilaian diri  Lembar Pengamatan Diri Dan Rubrik
 Penilaian Presentasi dan  Lembar Penilaian presentasi dan rubric
kognitif

INSTRUMEN 1 : PENIALAIAN PRODUK

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 15


Lembar Penilaian Laporan Kelompok Hasil Pengamatan Siswa

Kelompok       :
Kelas :
Tugas :
Tanggal :
Skor Skor yang diperoleh
No. Aspek yang dinilai
Maksimal Siswa
1. Sistematika laporan 4
2. Kelengkapan laporan 4
3. Kejelasan dan keruntutan
4
penulisan
4. Kebenaran konsep ide yang
4
dipaparkan
5. Ketepatan pemilihan kosakata 4
6. Kemampuan siswa
4
menjelaskan isi laporan
7. Usaha siswa dalam menyusun
4
laporan
8. Presentasi laporan percobaan 4
Skor Maksimal = 32/32 x 100 = 100

Saran Guru:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 16


RUBRIK PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK

1.      Sistematika laporan


4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas dan benar
3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas
1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah

2.      Kelengkapan laporan


4 = laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk pembuatan laporan
3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan
2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka
1 = laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3 unsur saja)

3.      Kejelasan laporan


4 = laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut
3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut
2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan
1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan

4.      Kebenaran konsep


4 = konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori
3 = konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
2 = konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat

5.      Ketepatan pemilihan kosakata


4 = menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan kalimat aktif
3 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, menggunakan kalimat aktif
2 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak menggua\nakan kalimat aktif
1 = menggunakan kosakata yang salah

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 17


6.      Kemampuan siswa menjelaskan isi laporan
4 = menguasai latar belakang, metode, diskusi, kesimpulan
3 = menguasai latar belakang, metode, dan diskusi
2 = menguasai latar belakang dan metode
1 = menguasai latar belakang saja

7.      Usaha siswa dalam menyusun laporan


4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh-sungguh, berusaha memperbaiki isi,
tulisan rapi, mudah dibaca.
3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 1 aspek yang tidak dilakukan
2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 2 aspek yang tidak di lakukan
1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan.

8.      Presentasi laporan percobaan


4 = semua anggota kelompok aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar.
3 = semua anggota kelompok aktif akan tetapi kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan
benar.
2 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun ada usaha untuk menjawab
pertanyaan dengan benar.
1 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun kurang berusaha untuk menjawab
pertanyaan dengan benar.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 18


INSTRUMEN 2. PENGAMATAN SIKAP SPIRITUAL PESERTA DIDIK

a. Teknik: Teknik observasi


b. Bentuk instrumen: Daftar cek
c. Kisi-kisi:

Penilaian Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 19


Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah


menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat


mempelajari ilmu pengetahuan

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor
x 4=skor akhir
Skor Tertinggi

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

14
x 4=2,8
20

Peserta didik memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)

Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 20


Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)

Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 21


INSTRUMEN 2: PENGAMATAN SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK

No

Memiliki rasa ingin


Nama

Tanggungjawab
pendapat teman
tahu (curiosity)

Menunjukkan

Menghargai
ketekunan

Kedisiplin
1

10

Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.

1 = sangat kurang
2 = kurang konsisten
3 = mulai konstan
4 = konsisten

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 22


INSTRUMEN 3: PENILAIAN DIRI

Nama :

Kelas :

No.Absen :

RESPON
No. PERNYATAAN TIDA
YA
K
1 Apakah anda berpartisipasi dalam diskusi kelompok?
2 Apakah anda menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh?
3 Apakah anda mengemukakan pendapat pada kegiatan
pembelajaran hari ini?
4 Apakah anda mengajukan pertanyaan pada kegiatan
pembelajaran hari ini?
5 Apakah anda tidak memperhatikan, ketika kelompok lain
sedang menyampaikan pendapat kelompoknya?

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 23


INSTRUMEN 4 : PENIALAIAN PRESENTASI
Skor
Aspek Indikator
3 2 1
1. Isi :
a. Kebenaran Menggunakan Menggunakan Menggunakan
konsep materi konsep yang konsep yang konsep yang
sel benar dan benar dan kurang benar
memiliki memiliki dan memiliki
pemahaman pemahaman pemahaman
yang tinggi yang masih yang masih
terhadap isi kurang kurang
materi yang terhadap isi terhadap isi
disampaikan materi yang materi yang
disampaikan disampaikan

b. Literatur yang
Menggunakan Menggunakan Tidak
mendukung
literatur yang literatur yang menggunakan
konsep
akurat (buku kurang akurat literature
atau jurnal (internet dalam
ilmiah) bentuk
blogspot,dll)
c. Penggunaan
Kalimat yang Kalimat yang Kalimat yang
kalimat yang
digunakan digunakan digunakan
baik dan
sesuai dengan sesuai dengan tidak sesuai
benar
EYD dan EYD tapi tidak dengan EYD
mudah dipahami mudah dan tidak

dipahami mudah
dipahami
d. Sistematis Isi presentasi
dalam runtut dan Isi presentasi Isi presentasi
membuat isi lengkap runtut tapi tidak runtut
materi tidak lengkap dan tidak
lengkap

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 24


2. Penampilan
saat a. Bersikap Menghormati Menghormati Tidak
presentasi sopan dan teman yang teman yang menghormati
komunikatif sedang bertanya sedang teman yang
dan bertanya tapi sedang
penyampaian penyampaian bertanya dan
presentasi presentasi tidak penyampaian
menarik menarik presentasi
tidak menarik

b. Artikulasi dan
Jelas dan lantang Jelas tapi tidak Tidak jelas dan
intonasi suara
lantang tidak lantang

INSTRUMEN 5 : PENIALAIAN SOAL PRAKTIKUM LKS

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 25


INSTRUMEN 5 PENILAIAN PRODUK

PERUBAHAN LINGKUNGAN/IKLIM DAN DAUR ULANG LIMBAH

Nama Produk : ______________________________________________________

Alokasi Waktu : ______________________________________________________

Nama kelompok : ______________________________________________________

Kelas/SMT : ______________________________________________________

NO TAHAPAN SKOR (1-3)

1 Tahapan perencanaan alat dan bahan

2 Tahapan pembuatan produk


a. Teknik Pengolahan
b. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan
kebersihan)

3 Tahap Akhir (Hasil Produk)


a. Bentuk fisik
b. Inovasi

Total skor

RUBRIK PENILAIAN PRODUK

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 26


NO TAHAPAN SKOR (1-3)
Tahapan perencanaan alat dan bahan
Bahan yang digunakan 3= Semua bahan berasal dari
limbah.
2= bahan berasal dari semi
limbah.
1= bahan bukan berasal dari
limbah.

Tahapan pembuatan produk

a. Teknik Pengolahan 3= Menggunakan teknik


pembuatan dengan alat
sederhana.
2= Menggunakan alat semi
mesin.
1= Menggunakan alat mesin.
b. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan) 3= sangat memperhatikan
K3 (keselamatan kerja,
keamanan, dan kebersihan)
2= Kurang memperhatikan
K3 (keselamatan kerja,
keamanan, dan kebersihan)
1= Tidak memperhatikan K3
(keselamatan kerja,
keamanan, dan kebersihan)

Tahap akhir (hasil produk)


a. Bentuk fisik 3= Sangat rapi
2=Cukup rapi
1= Tidak rapi

b. Inovasi 3= Sangat kreatif dan


memiliki nilai jual
2= Cukup kreatif, namun
tidak memiliki nilai jual
1= Tidak kreatif dan tidak
memiliki nilai jual

Penilaian:

skor yang diperoleh


x 100
skor maksimal

PENILAIAN PRODUK

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 27


PERUBAHAN LINGKUNGAN/IKLIM DAUR ULANG LIMBAH

A. KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem dan lingkungan hidup.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatankerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium
dan di lingkungan sekitar.
3.1 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut
bagi kehidupan.

4.1 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan
upaya pelestarian lingkungan.

ALOKASI WAKTU : TUJUAN :


1 bulan 1 minggu Diberikan kesempatan gambar
1. Daur ulang limbah tentang permasalahan lingkungan
2. Daur ulang limbah dalam kelompok diskusi siswa dapat
membuat produk daur ulang limbah
dalam upaya pelestarian lingkungan
sesuai dengan rubrik penilaian

B. RINGKASAN MATERI
Dengan adanya limbah dan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia
yang menjadi masalah utama dalam permasalahan lingkungan kita diantaranya timbul
seperti pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara, dan pencemaran suara.
Dilihat dari permasalahan yang ada manusia sebagai pembina dan pengelolah bumi
harus mampu menangani permasalahan dengan melakukan upaya pelestarian
lingkungan seperti menjadikan limbah dan daur ulang limbah menjadi bahan yang
bernilai.
C. PETUNJUK
1. Kerjakan tugas kelompok sesuai dengan kelompoknya yang sudah ditentukan

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 28


2. Membuat produk daur ulang limbah dari macam-macam sampah yang sudah
ditentukan :
1. Sampah dari Pemukiman Penduduk
Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengelolaan makanan,
perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, sampah halaman dll
2. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami
dan sejenisnya. Untuk sampah yang berupa pestisida dan pupuk buatan
merupakan sampah khusus yang perlu perlakuan secara khusus pula
supaya  tidak mencemari lingkungan
3. Sampah dari Perdagangan dan Tempat Umum
Daerah perdagangan seperti : toko, pasar, warung, swalayan yang juga
merupakan tempat umum, menghasilkan jenis sampah yang berupa sisa-
sisa  makanan ( garbage ), sampah kering, sisa-sisa bahan bangunan
4. Sampah dari Sarana Layanan masyarakat.
Sampah sarana layanan masyarakat antara lain tempat hiburan, jalan
umum, tempat layanan kesehatan, gedung pertemuan dan sarana penemuan
yang lain.
5. Sampah dari Industri
Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan
kimia serpihan / potongan bahan ), perlakuan dan pengemasan produk
(kertas, kayu, plastik ). Sampah industri yang berupa bahan kimia dan
beracun  memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang.

3. Membuat laporan dan dokumentasi foto/video

Nama Kelompok : Kelas :

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 29


LKS PENCEMARAN UDARA

A. Tinjauan pustaka

Dibandingkan pencemaran air, pencemaran udara lebih sulit dideteksi sehingga


pencemaran udara lebih berbahaya. Karena tidak terlihat oleh mata, pencemaran udara
dapat mengancam kehidupan manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Masalah serius
yang dapat diakibatkan oleh pencemaran udara, antara lain dapat menyebabkan gangguan
kesehatan serius, seperti sesak nafas dan kanker, menyebabkan hujan asam, merusak
lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi ultra violet, serta dapat menyebabkan
perubahan iklim dunia.

B. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui pengaruh zat pencemaran udara terhadap organisme.

C. Alat dan Bahan

1. Toples 3 buah
2. Obat nyamuk
3. jangkrik

D. Prosedur kerja

1. Siapkan toples 4 buah, dan berilah label A, B, dan C.


2. Untuk toples A, masukkan jangkrik lalu toples ditutup (tutup toples).
3. Untuk toples B, masukkan jangkrik dan 1 obat nyamuk yang sudah dinyalakan, lalu
toples ditutup (tutup toples).
4. Untuk toples C, masukkan jangkrik dan 2 obat nyamuk yang sudah dinyalakan, lalu
toples ditutup (tutup toples).
5. Amati selama 5 menit dan catat hasilnya dalam tabel.

D. Hasil Pengamatan

No. Toples I II III

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 30


1. A
2. B
3. C
4. D

E. Kerjakan Soal Dibawah ini !


1. Bagaimana keadaan jangkrik sebelum dimasukkan kedalam toples yang berisi
asap?
2. Adakah perbedaan kondisi jangkrik pada toples A, B, C dan D?
3. Bagaimana pendapatmu jika manusia yang dimasukkan kedalam ruangan
tertutup yang penuh asap?
4. Berikan kesimpulan dari kegiatan diatas.

BUKU SISWA
Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 31
Pencemaran Lingkungan

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 32


PENCEMARAN LINGKUNGAN
Apakah Pencemaran Lingkungan itu?
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982).
Apa itu Polutan?
Polutan ialah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan,
tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
• jumlahnya melebihi jumlah normal
• berada pada waktu yang tidak tepat
• berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah:
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi
merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya: Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu
yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Apa Sajakah Macam-Macam Pencemaran itu?
» Menurut Tempat Terjadinya:
- Pencemaran Air
- Pencemaran Tanah
- Pencemaran Udara
» Menurut Bahan Pencemar:
- Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik,
pestisida, detergen dan minyak.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 33


- Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba coli, dan

Salmonella thyposa.

- Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.


» Menurut Tingkat Pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
(lamanya) kontak, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu :
- Tingkat I
Pencemaran yang mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indera tubuh serta
telah menimbulkan kerusakan ringan pada ekosistem lain, misalnya: gas buang kendaraan
bermotor
- Tingkat II
Pencemaran yang mengganggu reaksi faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis,
misalnya: kasus teluk buyat
- Tingkat III
Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besar sehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan, misalnya:pencemaran nuklir di
Chernobyl

PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar ke dalam lingkungan perairan, sehingga
menurunkan kualitas air. Bahan pencemar ini dapat membunuh hewan dan tumbuhan yang
hidup di dalamnya. Selain itu, dapat mengganggu atau memutuskan jaring-jaring makanan di
lingkungan perairan.
Apa sajakah parameter untuk menentukan kualitas air?
 DO ( Dissolved Oxygen )

DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses
fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti
ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri.
Lalu apakah penyebab bau busuk dari air yang tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas NH 3
dan H2S yang merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri
anaerob.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 34


 BOD ( Biochemical Oxygen Demand )

BOD artinya kebutuhan oksigen biokimia yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan
dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam air, makin
besar BOD nya sedangkan DO akan makin rendah.
 COD ( Chemical Oxygen Demand )

COD sama dengan BOD, yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi
kimia oleh bakteri. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan pengujian BOD. Pengujian COD sanggup menguji air limbah industri yang
beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri akan mati. Selain itu waktu
pengujian COD lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam.
 Jumlah total Zat terlarut
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang
terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh
limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut
akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya
pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air
yang bersih adalah jika tingkat DO nya tinggi, sedangkan BOD dan zat padat terlarutnya
rendah.
Apa sajakah sumber-sumber pencemaran air?
» Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah
anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau
dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sayur-sayuran, buah-buahan, daun-daunan.
Sedangkan sampah anorganik contohnya plastik dan kaleng. Sampah-sampah ini tidak dapat

diuraikan oleh bakteri ( non biodegrable ).

» Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun
pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa
aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 35


ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air,
tetapi mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam lemak dan sel-sel tubuh

mahluk hidup disebut Biological Magnification , sehingga apabila masuk dalam rantai
makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi adalah pada konsumen puncak
(tingkat trofik tertinggi).
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme
air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

» Limbah Industri
Beberapa industri menghasilkan limbah organik dan adapula yang menghasilkan limbah
anorganik. Limbah organik yang dibuang ke sungai dapat diuraikan oleh mikroorganisme di
sepanjang sungai sehingga semakin ke hilir sungai kandungan limbahnya semakin menurun.
Akan tetapi, limbah anorganik sebaliknya. Pada umumnya limbah industri mengandung
limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Limbah industri yang berbahaya antara lain
yang mengandung logam dan cairan asam. Contoh : Merkuri (Hg).

» Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang
dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat
berubah menjadi asam. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi
dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat
memusnahkan kehidupan akuatik.

PENCEMARAN TANAH

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 36


Pencemaran tanah adalah masuknya polutan (bahan pencemar) berupa bahan cair atau padat
ke suatu areal tanah, sehingga terjadi penurunan kualitas tanah.
Apa Sajakah Sumber Pencemaran Tanah??
 Limbah domestik
Limbah domestik dapat berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat anorganik tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme, misalnya kantong plastik, kaleng minuman ringan,
botol air mineral. Limbah cair misalnya minyak, oli, deterjen. Jika meresap ke dalam tanah
dapat membunuh mikroorganisme pengurai dalam tanah.
 Limbah pertanian
Penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat menyebabkan tanah menjadi keras dan kehilangan
zat hara.
 Limbah industri
Limbah industri berupa limbah padat yang berupa padatan atau lumpur hasil pengolahan dari
industri kertas, pulp,dll. Selain limbah padat dihasilkan juga limbah cair yang merupakan
hasil pengolahan suatu proses produksi, misalnya industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya.
Contoh:
Gundukan sampah
Gundukan sampah yang berasal dari limbah domestik
dapat mengganggu/mencemari karena: lindi (air
sampah), bau dan estetika. Gundukan sampah juga
menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa
dimanfaatkan. Selain itu, gundukan sampah dapat
menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya
zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap
bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti
oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.
Pemisahan Sampah
Sampah domestik yang berjumlah sangat banyak
memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari
tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam
sampah organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 37
(nonbiodegradable). Oleh karena itu, sangatlah bijaksana jika setiap rumah tangga dapat
memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua
wadah yang berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.
Limbah Pabrik
Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan,
lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan
yang menimbulkan bau di sekitarnya karena adanya
reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.
Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu
lama, permukaan tanah menjadi rusak dan air yang
meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan
turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu timbunan akan mengering dan
mengundang bahaya kebakaran.

Penggunaan Pestisida
Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama
tanaman tetapi juga mikroorganisme yang berguna di
dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan
hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Terlebih lagi akumulasi pestisida akan berdampak pada
kesehatan manusia.

PENCEMARAN UDARA
Apa Sajakah Bahan-Bahan Pencemar Udara?
 Gas H2S.
Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi dan batu bara.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 38


 Gas CO dan CO2.
Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil
pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup.
Sumber polusi karbon monoksida (CO)
Kegiatan Persentase
Industri 6,8 %
Pembakaran 10,3%
Tempat buangan (semprotan kimia) 12,3%
Transportasi 70,6%
Karbon dioksida (CO2) dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat
mengganggu pernapasan dan menyebabkan efek rumah kaca.

 Gas SOx dan NOx.


Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida
(SO2). Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat
menghasilkan asam sulfat atau hujan asam.
Emisi Tahunan Sulfur Dioksida di Inggris Tahun 1965
Sumber Emisi x 10 (tahun)
Batu bara 102,0
Bensin 28,5
Lelehan tembaga 12,9
Lelehan timah 1,5
Lelehan seng 1,3
 Nitrogen oksida dihasilkan dari gas buangan kendaraan bermotor.
 Gas CFC ( Chloro fluoro carbon )

Merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Gas ini banyak
digunakan sebagai gas pengembang (pembuat karet busa), pendingin (AC, kulkas) dan

penyemprot ( hair spray , parfum). Gas ini bukan berasal dari pembakaran fosil melainkan
berupa zat kimia.
 Timah

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 39


Pembakaran kendaraan bermotor menghasilkan lebih dari 80 % timah di udara. Timah yang
ditambahkan ke bensin adalah timah tetraetil (TEL). Di daerah pedesaan, kandungan timah di
udara yang berasal dari kegiatan manusia sekitar 20%, sedangkan di kota-kota besar lebih
dari 50%.
 Bahan radioaktif, misalnya, nuklir
Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan
mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.
 Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat
mengganggu kesehatan.

Contoh:
Pencemaran Nuklir Di Chernobyl
Reaktor nuklir yang meledak di Chernobyl
Nuklir umumnya terdapat dalam sebuah reaktor. Dalam reaktor
nuklir terjadi proses pemecahan inti atom atau yang lebih

dikenal dengan proses fussion , Pemecahan ini menghasilkan


energi yang sangat besar, yaitu sekitar 200 MeV, dan partikel
dasar yaitu photon, elektron, dan neutron. Neutron yang baru
terbentuk ini akan menembak atom disampingnya. Demikian seterusnya sehingga reaksi ini
dinamakan reaksi berantai (chain reaction). Bila terjadi kecelakaan pada reaktor nuklir maka
dapat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Bencana nuklir di
Chernobyl, merupakan bencana terbesar di dunia tahun 1986 yang memberi pelajaran betapa
berbahayanya kecelakaan nuklir. Dua puluh tiga tahun lalu, tepatnya 26 April 1986 di
Pripyat, sebuah kota berpenduduk 50.000 jiwa, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik
Chernobyl meledak. Tigapuluh orang langsung tewas dalam ledakan dan kebakaran tersebut.
Reaktor ini terbakar selama sepuluh hari dan mengkontaminasi sekitar 142 ribu kilometer
persegi di utara Ukraina, selatan Belarusia dan wilayah Bryansk di Rusia. Ini tergolong kasus
pencemaran tingkat III.
Polusi Udara Ancam IQ Anak

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 40


Kota besar seperti Jakarta bukan lagi tempat yang sehat untuk membesarkan anak. Setiap hari
seorang anak harus menghirup asap hitam knalpot kendaraan umum. Selain berbagai penyakit
infeksi saluran pernapasan (ISPA), ada yang lebih mengancam anak-anak kita, yakni
menderita penurunan Intelligent Quotient (IQ) otak. Pengaruhnya tidak langsung dirasakan
oleh anak, melainkan berlangsung sejak dalam kandungan. Kandungan zat berbahaya seperti
logam berat pada emisi kendaraan akan terhisap oleh si ibu, dan mengalir melalui darah
menembus ari-ari sebagai barrier. Dari air susu ibu (ASI), polutan berbahaya dapat pula
”mencemari” otak bayi. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) DKI
Jakarta sempat mengadakan studi pada 2001 yang menyatakan bahwa ibu-ibu di pinggiran
kota memiliki ASI berkadar timbal 10-30 ug per kilogram. Kadar ini jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan mereka yang tinggal di pedesaan, yakni satu 1 – 2 ug per kilogram.
Polutan timbal yang terdapat dalam solar mampu memicu gangguan kesehatan kaum
perempuan dan balita. Ion-ion timbal ini berimbas pada perkembangan sel-sel otak balita.
Sebagian besar kendaraan bermotor di kota-kota besar masih menggunakan bahan bakar fosil
seperti hidrogen (H) dan karbon (C). Hasil pembakarannya memunculkan senyawa Hidro
Karbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2) juga NOx. Namun akibat
menghemat, banyak kendaraan yang masih menggunakan solar sebagai bahan bakar. Solar
menghasilkan senyawa berbahaya, timbal alias plumbum (Pb). Polutan inilah yang menjadi
pemicu gangguan fungsi otak yang utama.
CO lebih menyerang ke anak-anak dan orang dewasa secara langsung, yakni menyebabkan
kepala pusing, pandangan menjadi kabur, bahkan bisa pingsan dan kehilangan koordinasi
saraf. Di luar ancaman penurunan tingkat kecerdasan, polusi udara juga memicu bronkitis,
pneumonia, asma serta gangguan fungsi paru.

PENCEMARAN SUARA
Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak
sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia. Polusi  suara atau pencemaran suara
diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising
dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70
desibel (dB). Misalnya suara keributan dipasar, kendaraan bermotor kereta api, pesawat
terbanag dan petir.
Dampak pencemaran suara

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 41


Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak.
Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan
tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit
yang kronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Dampak bagi kesehatan
Selain berakibat merusak gendang pendengaran menjadi
cacat permanen, menurut Dr. Luther Terry, mantan peneliti di
Badan Bedah AS, yang melakukan penelitian adanya akibat
negatif terkait suara yang bising, proses pendengaran
melibatkan:
kontruksi jantung, peredaran darah, meningkatkan kerja hati,
pernafasan yang meningkat, menghambat penyerapan kulit
dan tekanan kerangka otot, sistem pencernaan berubah,
aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang memberi pertanda pada zat-zat kimia
dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek keseimbangan organ. Juga keseimbangan efek
perasa dan perubahan kimia di otak. Itu semua merupakan sebagian dari efek suara bising
pada manusia.
Dampak bagi psikologis
Pengaruh negatif bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah meningkat dalam
tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan suara bising berakhir yang mengakibatkan emosi
manusia menjadi naik,menimbulkan
stres.
Selain itu, suara gaduh juga
dapat berpengaruh pada
anak-anak dalam belajar
bicara, membaca, dan dalam
menangkap pelajaran di
sekolah. Pengaruh yang
sama juga telah
didokumentasikan pada orang-orang yang tinggal di dekat bandara, dekat rel kereta api dan
Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 42
jalan besar. Ketidakmampuan untuk mendengar dan memahami segala yang diajarkan guru
dapat diartikan sebagai kwalitas yang menyedihkan, dan bahkan dapat meningkatkan tingkat
ketidaklulusan di sekolah.
Lebih jauh lagi, polusi suara juga membawa dampak pada tingkah laku anak-anak dan orang
dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang pejalan kaki saat seseorang meminta
bantuan di tempat yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan suara mesin pemotong rumput
yang meraung di sekitar, ada seseorang wanita yang patah tulang menjatuhkan bukunya, tak
seorangpun datang untuk memberikan bantuan. Namun pada saat mesin pemotong rumput
yang bersuara ribut dimatikan, dan kejadian yang sama diulang, beberapa pejalan kaki
berhenti guna memberi bantuan pada wanita ini.
Dari uraian diatas, dampak pencemaran suara biasanya hanya menyebabkan gangguan–
gangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang tercemari. Pencemaran suara
yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat
mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan
kerugian secara materi karena dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja
akan menurun.

Pembelajaran Inovatif II Perubahan lingkungan/iklim daur ulang limbah Page 43

Anda mungkin juga menyukai