Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini entrepreneur/wirausaha adalah program yang digiatkan pemerintah


Indonesia, hal ini dikarenakan sampai sekarang Indonesia hanya memiliki sekitar 400.000
entrepreneur, atau sekitar 0,18 persen dari populasinya. Sehingga Indonesia masih
memerlukan 12 kali entrepreneur lebih banyak dari yang ada sekarang ini. Negara yang
mempunyai banyak entrepreneur (wirausaha) adalah negara yang perekonomiannya
mempunyai potensi yang cepat untuk maju dan menjadi negara yang makmur. Oleh karena
itu apabila pembelajaran entrepreneuship tidak ada dalam agenda nasional sebuah Negara,
cita-cita untuk lepas dari kemiskinan dan bangkit meraih kemakmuran hanyalah sebuah
angan semata. Suatu negara akan makmur apabila mempunyai sedikitnya 2 persen
entrepreneur dari jumlah penduduk.

Dalam berwirausaha sangatlah penting bagi serang pengusaha untuk mempunyai


kreativitas, inovasi dan jaringan yang luas. Karena jaringan yang luas akan membuat
perkembangan usaha akan semakin mudah. Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha
kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai
pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan usaha di lakukan oleh usaha
yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi.

Saat ini banyak sekali usaha yang dilakukan oleh para usahawan untuk membangun
usaha yang tepat untuk dikembangkan saat ini. Usaha yang banyak di kembangkan untuk saat
ini yang mempunyai profit cukup menarik jika usaha yang dirintis berhasil salah satunya
adalah usaha di bidang properti. Kegairahan bisnis properti di indonesia mulai terlihat sejak
tiga tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan berbagai pengembangan mulai dari apartemen,
hotel, pusat belanja, perkantoran, perumahan, hingga pergudangan dan kawasan industri.

1.2. Tujuan

1.2.1. Kegiatan wirausaha apa yang akan dibentuk untuk meningkatkan


perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang sudah ada terutama di bidang
kelautan.
1.2.2. Analisis Usaha

Page 1
II. BUSINESS PLAN

2.1. Visi dan Misi

2.1.1. Visi : Menjadi perusahaan property bangunan laut yang profesional dengan
memperhatikan lingkungan.
2.1.2. Misi :
1) Menjalankan kegiatan perusahaan property dengan standar etika yang tinggi
berlandaskan kejujuran dan integritas.
2) Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan selalu memberikan layanan yang
berkualitas tinggi.
3) Menghasilkan laba, membangun citra, mengembangkan profesionalisme usaha
property bangunan laut .
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan.
5) Menjadikan perusahaan sebagai mitra terpercaya dengan layanan produk inovatif dan
proses berkualitas, tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, tertib administrasi, serta
tidak adanya kecelakaan kerja.
6) Menjadikan perusahaan sebagai mitra pilihan dengan pengelolaan usaha yang efisien
dan kompetitif.
7) Meningkatkan nilai perusahaan dan pemangku kepentingan serta mendorong
pengembangan ekonomi Nasional.

2.2. Identifikasi Usaha

2.2.1. Nama Usaha : PT. MITRA KARISMA


2.2.2. Pemilik Usaha : Yudi Defri Karisma
2.2.3. Alamat Usaha : Jalan Sutorenggo 56, Jombang
2.2.4. CP : 085865983877

2.3. Ruang Lingkup Usaha

1) Perencanaan Teknik dan operasional


2) Survey
3) Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Page 2
2.4. Deskripsi Tentang Usaha

2.4.1. Jenis Usaha

Perusahaan yang bergerak pada bidang property bangunan di wilayah darat telah
banyak berdiri dan berkembang dengan padat. Namun di bidang kelautan terutama bidang
pesisir yang mempunyai kontur tanah yang berbeda dengan kontur tanah
daratan/perkotaan, Maka kami membuat perusahaan yang mengkhususkan proyek-proyek
pembangunan wilayah pesisir laut, karena bangunan laut dalam pengerjaanya perlu
memerlukan perlakuan khusus sehingga bangunan dapat berdiri dengan kuat dan kokoh.

2.4.2 Pengolahan Usaha

Dalam pengolahanya usaha property bangunan laut ini akan di mulai dengan
persetujuan antara kami dengan pihak yang ingin melakuakan pembangunan di wilayah
pesisir laut. Untuk selanjutnya kami akan mengirim beberapa ahli dalam bidang
oseanografi dan geologoi laut untuk melakukan survey lokasi dan melakukan perhitungan
terkait biaya yang diperlukan untuk membeli bahan-bahan bangunan dan biaya pekerja
lapangan. setelah itu pembangunan akan dilaksanakan dalam tempo yang telah tercantum
dalam kesepakatan awal.

2.4.3 Prospek Usaha

PT MITRA KARISMA adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang properti


berdomisili di Jombang yang bergerak dibidang kelautan. Prospek dari usaha property
bangunan laut ini tergolong masih baik dalam beberapa tahun kedepan karena dewasa ini
berbagai wilayah Indonesia maupun luar negeri sedang aktif melakukan pembangunan
wilayah pesisir laut baik untuk kepentingan pariwisata, hotel, maupun penelitian. Disisi
lain pembangunan di wilayah perkotaan/daratan sudah sangat padat sehingga wilayah
pesisir laut menjadi objek baru dalam pembangunan yang menarik bagi para pengusaha-
pengusaha besar.

2.5. Rencana Pemasaran

Sisi marketing memang tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis, maka anda perlu
meluangkan waktu untuk mencari dan mendapatkan strategi pemasaran yang terbaik.
Manfaatkan media internet sebagai usaha strategi awal yang murah dan menguntungkan

Page 3
untuk memperkenalkan jasa property bangunan laut, hal ini kami lakukan melalui media
facebook, instagram maupun aplikasi lain yang sekarang sedang naik daun. Jika nanti klien
merasa tertarik dengan perusahaan kami, mereka bisa menghubungi contact person yang
tertera pada web resmi kami. Hal itu bisa menjadi mudah berdasarkan kualitas pemecahan
masalah yang anda berikan secara gratis melalui blog pribadi, forum, maupun media jejaring
sosial.

2.6. Rencana Organisasi

Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimanan organisasi bisa mencapai


tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah resmi perencanaan didefinisikan sebagai
perkembangan sistematis dari pogram tindakan yang ditunjukan pada pencapaian tujuan
bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara peluang-peluang
yang diprediksi terlebih dahulu.

Manajemen puncak dari suatu organisasi mempunyai tanggung jawab utama untuk
melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan apa tidak. Walaupun semua tingkatan
manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya
menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat
bawah. Tipe perencanaan yang dilakukan manajemen berubah ketika manajer bergerak ke
posisi pada organisasi. Umumnya, manajer tingkat bawah membuat perencanaan jangka
pendek: manajer tingkat menengah membuat perencanaan jangka yang agak panjang dan
manajemen puncak membuat perencanaan jangka panjang.

Tujuan yang mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai


tujuannya. memiliki dua maksud yaitu perlindungan dan kesepakatan (Protective dan
Affirmative). Maksud Protektif adalah meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidak-
pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajemen yang
berhubungan. Tujuan Affirmatif adalah membentuk usaha terkoordinasi didalam sebuah
organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan
timbulnya keidakefisienan

Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua
sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya
akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya. Dalam perusahaan kami

Page 4
baik pekerja lapangan maupun para ahli kami yang telah melalui seleksi tentang kualitas dan
profesionalitasnya. Dalam perusahaan segala keputusan tentang pekerja ditentukan oleh
pemilik perusahaan dengan di bantu oleh wakil pemimpin usaha. Dala proses pengerjaan
pembangunan kami sangat menjunjung tinggi profesionalitas dengan memilih bahan baku
dari distributor terpercaya dan mempunyai kredibilitas yang tinggi. Selain itu untuk
keseharian segala tentang proses administrasi akan di atur oleh bagian accounting sedangkan
pengembangan usaha akan dilakukan oleh bagian pemasaran.

Page 5
III. ANALISA USAHA
3.1. Tabel
PT MITRA KARISMA
 Tabel 1. Investasi

 Tabel 2. Outcome
No. Item Jumlah Harga Biaya
I Biaya Tetap
1 Listrik (kwh) 575 Rp 90,000.00 Rp 51,750,000.00
2 Telpon 15 Rp 6,000,000.00 Rp 90,000,000.00
3 Air (liter) 1250 Rp 425,000.00 Rp 531,250,000.00
4 Wi-fi 20 Rp 1,000,000.00 Rp 20,000,000.00
II Peralatan Kantor 15 Rp 2,500,000.00 Rp 37,500,000.00
III Gaji
1 Manager 6 Rp 6,000,000.00 Rp 36,000,000.00
2 Administrator 6 Rp 5,000,000.00 Rp 30,000,000.00
3 Surveyor 15 Rp 7,000,000.00 Rp 105,000,000.00
4 Office Boy 12 Rp 2,000,000.00 Rp 24,000,000.00
5 Marketing 10 Rp 5,000,000.00 Rp 50,000,000.00
IV Biaya Lapangan 12 Rp 45,000,000.00 Rp 540,000,000.00
V Seminar 4 Rp 10,000,000.00 Rp 40,000,000.00
VI Pelaporan 5 Rp 3,750,000.00 Rp 18,750,000.00
VII Off Fee 6 Rp 15,000,000.00 Rp 90,000,000.00
Jumlah Rp 1,664,250,000.00

Page 6
 Tabel 3. Income
Benefit PT MITRA KARISMA
No Nama Poject Jumlah Nilai Project Jumlah Diterima
1 Hasil bangunan 1 Rp 500,000,000.00 Rp 15,000,000,000.00
2 Perawatan bangunan 1 Rp 500,000,000.00 Rp 7,500,000,000.00
Jumlah Rp 22,500,000,000.00
 Tabel 4. Cash In and Out Flow

3.2. Analisis
Dari keterangan dan tabel “PT MITRA KARISMA” yang dibuat, maka diperoleh
NPV sebesar = Rp 17,912,565,735.30. Hasil menunjukkan bahwa NPV > 0, ini
berarti gagasan usaha (proyek) layak diusahakan. Perhitungan tersebut dalam cash
flow ini juga akan diketahui surplus minus kas (kas awal dan kas akhir).
Berdasarkan hasil data perkiraan cash in dan out flow yang menyangkut proyeksi
perencanaan usaha harus mendapat perhatian. Perkiraan benefit juga harus
diperhitungkan dengan menggunakan berbagai variabel (perkembangan trend,
potensi pasar, perkembangan proyek sejenis di masa datang, perubahan teknologi)
erkait dengan rencana pembuatan usaha property bangunan laut.

Page 7
IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
4.1.1. Kegiatan wirausaha yang akan dibentuk dalam bidang kelautan adalah industri
hasil pengolahan ikan tangkap
4.1.2. Dari keterangan dan tabel “PT MITRA KARISMA” yang dibuat, maka diperoleh
NPV sebesar = Rp 17,912,565,735.30. Hasil menunjukkan bahwa NPV > 0, ini
berarti gagasan usaha (proyek) layak diusahakan. Perhitungan tersebut dalam cash
flow ini juga akan diketahui surplus minus kas (kas awal dan kas akhir)
4.2. Saran
1.) Jika ingin berwirausaha, maka disusun suatu perencanaan bisnis secara matang
agar meminimalisir defisit keuangan dan menghindari pengeluaran yang
berlebihan sehingga kegiatan usaha dapat teratur dan mdah di pantau.
2.) Berwirausaha dilandasi dengan kepercayaan, kejujuran, tanggung jawab, dan
bekerja secara professional dengan terus meningkatkan kualitas dan
pengembangan usaha.

Page 8

Anda mungkin juga menyukai