PENDAHULUAN
Hampir segala jenis tumbuhan dapat tumbuh di wilayah negara ini. Sebagian
besar sudah dimanfaatkan sejak nenek moyang kita untuk mengobati berbagai
obat tradisional.
berbagai senyawa organic yang dibentuk dan disimpan oleh tumbuhan, yaitu
secara alami dan fungsi biologis dari senyawa organic. Fitokimia atau kadang
disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien
ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh,
tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran
aktif bagi pencegahan penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa
mereka bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan zat-
zat ini tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam
1
Salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pengobatan
sangat perlu untuk melakukan ekstraksi dan identifikasi kandungan kimia dari
dari bagian tanaman obat, hewan atau biota laut. Berdasarkan penjelasan diatas
bahwa ternyata dalam membuat sebuah sediaan seperti obat tradisional harus
dijadikan obat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Simplisia
1. Simplisia Nabati
yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu
tanamannya.
2. Simplisia Hewani
Simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan dan belum berupa bahan kimia mumi (minyak ikan / Oleum
3. Simplisia Mineral
Simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau
telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia
3
Dalam hal simplisia sebagai bahan baku (awal) dan produk siap
transportasi).
manfaat).
kandungan.
bahan.
4
2. Uji Makroskopik, meliputi pemeriksaan cirri-ciri bentuk luar yang
anatominya.
3. Uji fisika dan kimiawi, meliputi tetapan fisika (indeks bias, titik lebur,
II.2.2 Ekstraksi
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair.
POM, 2000).
yang jatuh ke dalam selonsong dan melarutkanzat aktif dalam sampel. Jika
pelarut telah mencapai permukaan sifon, seluruhc airan akan turun kembali
ke labu alas bulat melalui pipa kapiler sehingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi
5
sempurna ditandai bila cairan dalam selonsong tidak lagi berwarna, atau
A. Cara dingin
1. Maserasi
sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif yang
akan larut, karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif
di dalam sel dan di luar sel maka larutan terpekat didesak keluar.
2. Perkolasi
6
tersebut, maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan
B. Cara Panas
1. Refluks
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
2. Sokletasi
dan yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstrak kontinu
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini
dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous.
Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut
bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai
lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa
dari metode ekstraksi soxhlet ini antara lain yaitu dapat digunakan untuk sampel
dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasansecara langsung.
Selain itu, pelarut dapat didapatkan kembali setelah proses ekstraksi selesai
7
dilakukan. Hasil ekstraksi menggunakan soxhlet juga memiliki tingkat kemurnian
yang tinggi, sebab susunan alat membuat proses berjalan efektif. Sedangkan
kerugian dari metode ini yaitu penggunaannya hanya terbatas pada ekstraksi
dengan pelarut murni atau campuran azeotropik dan tidak dapatdigunakan utnuk
saat berupa uap akan berbeda dengan komposisi saat berupa pelarut cair dalam
3. Digesti
8
4. Infundasi
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan
5. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur
1. Bandotan
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
(www.Plantamor.com)
9
a. Sinonim
b. Nama Daerah
halawas, Jawa laos, laja (Sunda), langkuas (Banjar), dan Bugis aliku
(Heyne,1987).
c. Nama Simplisia
d. Deskripsi tumbuhan
berseling. Daun di sebelah bawah dan atas biasanya lebih kecil dari
10
daun lebih kurang 15 - 30 cm, beralur, warnanya hijau. Pelepah daun
(Heyne,1987).
berwarna putih dengan garis miring warna merah muda pada tiap
hitam (Heyne,1987).
11
rimpang yang sudah tua berserat kasar. Apabila dikeringkan,
e. Tempat tumbuh
banyak, serta sedikit lembap, tapi tidak tergenang air. Kondisi tanah
f. Kandungan Kimia
(Heyne,1987).
12
xanthin oksidase sehingga bersifat sebagai antitumor, yaitu trans-p-
hidroksifenil)-7-fenilheptan-3,5-diol (Heyne,1987).
15,16-dial (Heyne,1987).
RM/BM : H2O/18,02
13
2. Methanol (FI III, 706)
Rumus struktur :
14
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan bahan
III.1.1 Alat
1. Baskom
2. Cawan porselin
3. Kondensor
4. Labu alas bulat
5. Pipa sivon
6. Pipa samping
7. Setan tanduk
8. Timbangan ohaus
III.1.2 Bahan
1. Aluminium Foil
2. Lengkuas
3. Kertas saring
4. Benang
III.2 Cara kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang simplisia lengkuas sebanyak 25 g
3. Dimasukkan kedalam tabung sampel pada alat soxhletasi yang
sebelumnya telah dilapisi dengan kertas saring
4. Ditambahkan methanol sebagai cairan penyari sebanyak 50 mL dan
dimasukkan kedalam labu alas bulat
5. Dirangkai alat soxhletasi
6. Dilakukan penyari dengan metode soxhletasi hingga semua zat aktif
dari sampel habis terekstraksi
7. Sampel disaring dan ditampung, kemudian diuapkan dengan rotavapor
15