Anda di halaman 1dari 3

Istilah-istilah dalam menata produk

1. Bay: alat pemajangan atau pen-display-an barang dagang dari atas ke bawah
2. Bins: alat pemajangan buah, buahannya ada yang miring ada pula yang lurus
3. Banded: barang dijual dengan cara dikatkan, seperti disisir,dicermin, dan minyak
wangi diikatkan menjadi Satu
4. Brand blocking: penempatan barang dengan ketetntuan merek barang harus terlihat
dibagian muka
5. Casual: kategori sepatu santai dengan tali,gesper, baju celana,ataupun jenis mocanis
6. Cash and carry: harga barang dibayar terlebih dahulu sebelum barang dibawa atau
uang di terima penjual, baru barang dikirim kepada pembeli
7. Cash on delivery: pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan kepada
pembeli
8. Chief operation: kepala bagian operasional yang membawahibeberapa supervisor,
seperti supervisior supermarket dan fasion
9. Chiller: tempat pemajangan untuk buah atau daging olahan, alat ini menempel di
dinding
10. COC: pemajangan produk yang menempel di depan kassa
11. Cool room: ruangan dingin untuk penyimpanan produk fresh, cool room terbagi
menjadi dua bagian, satu untuk menyimpan makanan da sebagainya, dan bagian
keduanya untuk menyimpan daging
12. Departemen buyer: divisi yang diberi wewenag untuk menangani pembelian barang
berikut surat-suratnya
13. Departemen fresh: bagian yang menangani produk-produk yang segar seperti sayuran,
buah dan daging
14. Dead stock: barang yang tidak laku sama sekali
15. EDP(entry data processing): pengelola keseluruhan data di cabang
16. End gondola: gondola yang paling ujung dan untuk disewakan
17. Eye catching: tehnik memanjang bedasarkan luas area pandang seseorang.
Pemajangan berdasarkan tatap muka dimana produk tersebut yang pertama kali dilihat
18. Expire date: waktu kadaluwarsa
19. Face: pemajangan produk tampak muka
20. Fast moving: produk yang penjualannya cepat laku
21. Floor display: pemajangan produk dilantai
22. Frozen: alat yang digunakan oleh produk-produk beku bisa dikenal Frozen island
yang berupa box besar memanjang. Produk yang disimpan dalam alat ini tahan dalam
jangka waktu lama
23. GMS(general merchandising: barang pecah belah.tidak menempel di dinding
24. Cash: pembayaran harga barang secara tunai bersama dengan surat pesanan,baik
dengan cek maupun uang
25. Mesin wrappring: mesin untuk peralatan departemen fresh agar produk tetap segar
26. MIS(management information system): petugas pengolahan data, diantaranya
menyediakan (software),pengadaan hardware,dan mengelola data di pusat
27. Moccasin: jenis sepatu slip on tanpa tali dan umumnya dijahit tangan
28. Over stok: persediaan barang banyak bahkan melebihi ketentuan
29. Plastic wrapping: plastic pembungkus produk fresh agar sehat dan aman
30. POP(point of purchase): adalah strategi marketing berupa slogan atau informasi harga
termasuk harga coret dan promo yang sedang berlangsung
31. Product knowledge: pengetahuan tentang produk
32. Purchase order(PO): pesanan pembelian
33. Ready stock: barang yang siap dikirim
34. Shelving: alat pemajang bagian dari gondola yang biasa disebut rak
35. Shrinkage: kehilangan
36. Single hook: berupa gantungan biasanya untuk pemajangan produk seperti sikat gigi,
sosis, dan sebagainya
37. Slow moving: produk yang laku terjual tetapi penjualannya lambat
38. Showcase: pendingin yang menempel ditembok di pergunakan untuk pendingin
priduk sosis dan dairy (produk yang expiredate-nya pendek)
39. SPG(sales promotion girl): pramuniaga yang diberikan kewenangan oleh perusahaan
untuk menjual produk
40. Stock: persediaan barang yang siap dipakai, baik yang sudah jadi maupun yang
setengah jadi
41. Stock holder: orang yang memiliki saham di perusahaan
42. Tier: barisan pemajangan dari depan kebelakang
43. Visual merchandising (vm): suatu tata cara pemajangan barang dagangan yang
dilakukan untuk mempermudah konsumen dalam hal melihat, meraba, meneliti suatu
barang yang akan dibelinya
44. Wagon: boks besar untuk menyimpan produk, biasanya produk yang sedang promo
atau diskon
45. Wholesaler (pedagang besar): pedagang yang melayani pembelian dalam partai besar,
biasanya melayani pembelian retailer (pedagang eceran)
46. Personal selling: menjual barang oleh karyawan
47. Attention dan interest costumer: untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan
dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya
48. Desire dan action custumer: untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang
yang dipamerjkan ditoko tersebut
49. Windows display: memejangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, dan
symbol-simbol,dan sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase
50. Impulse buying: dorongan seketika
51. Interior display: memajangkan barang-barang, gambar-gambar,kartu-kartu harga,dan
poster didalam took
52. Open display: barang-barang dipajanggkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat
dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan
53. Closed display: barang dipajangkan dalam suasana tertutup
54. Architectural display: memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya,
misalnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkaapannya
55. Exterior display: penataan yang dilaksanakan dengan memajangkan barang-barang
diluar toko,misalnya pada waktu mengadakan obraal dan pasar malam
56. Store design dan decoration: tanda-tanda yang berupa diantaranya simbol-simbol,
lambing-lambang, poster-poster, gambar-gambar, bendera-bendera, dan semoyan-
semboyan
57. Dealer display: penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas
simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentsng penggunaan produk
58. Measurability: ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat
didekati
59. Accessibility: suatu keadaan dimana dimana perusahaan dapat secara efektif
memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih
60. Subtantiability: segmwn harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
dipertimbangkan program-program pemasaran

Anda mungkin juga menyukai