Anda di halaman 1dari 4

Rumah Adat Jawa Barat : Imah Julang Ngapak Julang Ngapak

Dalam bahasa Indonesia berarti seekor burung yang mengepakkan sayapnya. Nama rumah ini
demikian karena memang desain atapnya tampak melebar di sisi-sisinya, dan bila dilihat dari
depan, bentuk atapnya memang terlihat seperti seekor burung yang mengepakkan sayapnya
Rumah dengan desain atap Julang Ngapak umumnya akan dilengkapi dengan cagak gunting
atau capit hurang di bagian bubungannya. Keduanya sama-sama digunakan untuk mencegah
rembesnya air di bagian pertemuan antar atap yang terletak di ujung atas rumah. Atapnya
sendiri dapat dibuat dari bahan rumbia, ijuk, atau alang-alang yang diikat pada kerangka atap
dari bambu. Desain rumah Julang Ngapak hingga kini masih dapat dijumpai di Kampung
Dukuh, Kuningan; Kampung Naga, Tasikmalaya; dan beberapa daerah lainnya di Jawa Barat.
Bahkan selain itu, gedung Institut Teknologi Bandung beberapa di antaranya menggunakan
desain atap rumah adat Jawa Barat yang satu ini.

Tarian Jawa Barat : Tari Merak

Tari merak berasal tanah Pasundan, tarian ini dibuat oleh Raden Tjetje Somantri yang
terinspirasi dari burung merak, karena sejak zaman dulu Merak menandakan sebuah
mahkota.
Tidak banyak sejarah dari tari merak, penari hanya menari dan melenggak lenggok
sembari mengibaskan sayapnya bak seekor burung merak. Walau begitu tarian ini
mengutamakan keindahan dan kecantikan. Tidak heran bila semua orang yang melihat
terkagum-kagum dengan tarian ini.
Jumlah penari biasanya 3 orang, namun terkadang hanya beranggotakan 2 orang saja,
bisa ditarikan dengan berpasangan. Musik pengiringnya adalah gamelan.
Bagusnya, tarian ini termasuk tarian yang sangat terkenal di luar negeri, kita patut
membudidayakan kesenian tanah air kita salah satunya tarian tradisional masing-
masing daerah.
Makanan Jawa Barat : Tutug Oncom

Sangu tutug oncom atau sering disingkat T.O. dalam bahasa Sunda adalah makanan khas dari
Tasikmalaya, Jawa Barat. Tutug oncom dibuat dari nasi yang diaduk bersama tambahan oncom
goreng atau bakar. Secara bahasa, kata tutug dalam bahasa Sunda berarti “menumbuk,” proses
aduk dan tumbuk nasi dengan oncom ini menjadi asal nama dari makanan tutug oncom.

Saat ini, telah tersedia tutug oncom instan yang bisa kamu pilih sebagai oleh-oleh. Tutug oncom
instan sudah dikemas dan mampu bertahan hingga berbulan-bulan tanpa bahan pengawet.

Pakaian Adat Jawa Barat : Pakaian Sukapura

Pakaian Adat Jawa Barat Dalam berpakaian, masyarakat Sunda –Jawa Barat mengenal ragam jenis
pakaian yang penggunaannya didasarkan pada fungsi, umur, dan strata sosial pemakainya. Akan tetapi,
secara umum kita cenderung lebih mudah menemukan 3 jenis pakaian adat Jawa Barat yang hingga kini
masih tetap populer, yaitu pakaian rakyat, kaum menengah, dan para bangsawan. Untuk mengetahui
ketiga jenis pakaian tersebut silakan menuju link ini. Sementara untuk urusan upacara pernikahan,
budaya Sunda mengenal sebuah pakaian pengantin yang bernama pakaian Sukapura. Pakaian ini
memiliki model dan desain seperti disajikan pada gambar di diatas
SENJATA TRADISIONAL JAWA BARAT : KUJANG

Kujang adalah senjata tradisional Jawa Barat yang memiliki keunikan tersendiri dari senjata tradisional
Indonesia lainnya dengan memiliki panjang sekitar 20 sampai 25 cm. Kujang terbuat dari bahan baja,
besi dan pamor/baja putih.

Kujang dibuat pertamakali kurang lebih pada abad 8 dan 9, tetapi juga ada beberapa pendapat dari
beberapa pihak yang menyatakan bahwa kujang telah dipakai sebelum abad 8 dan 9. Karena mereka
melihat berdasarkan teoritis dari bentuk kujang tersebut.

Senjata tradisional kujang melambangkan ketajaman dan daya kritis dalam suatu kehidupan, serta
melambangkan kekuatan dan keberanian dalam melindungi hak dan kebenaran. Kujang menjadi ciri
khas masayrakat Jawa Barat selain sebagai senjata, juga alat pertanian, perlambangan, hiasan, dan
bahkan cinderamata.

Nyanyian Tradisional Jawa Barat : Manuk Dadali (Cipt. Sambas Mangundikarta)

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang


Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna


Tandang jeung pertentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun leber wawanenna

Refrain :
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri


Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
Alat Musik Tradisional Jawa Barat : Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyang.
Benturan antara badan pipa bambu akan menghasilkan bunyi yang memiliki nada-nada tertentu
disesuaikan dengan besaran bambu yang digunakannya.

Tidak jelas sejak kapan angklung digunakan masyarakat Jawa Barat, namun dari bentuknya diduga
angklung mulai digunakan ketika terdapatnya kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai
awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam
kebudayaan Nusantara. Namun demikian catatan mengenai alat musik angklung ini ada pada masa
kerajaan sunda yaitu pada abad ke 12 sampai 16.

Upacara Adat Jawa Barat : Seren taun

Upacara seren taun merupakan sebuah upacara yang intinya mengangkut padi dari sawah ke lumbung
dengan menggunakan rengkong (pikulan khas yang terbuat dari bambu) dan diiringi tetabuhan musik
khas tradisional. Upacara ini masih dapat kita temui di Cigugur, Kuningan dan Sirnarasa Cisolok,
Sukabumi.

Seren taun yang termasuk upacara adat Jawa Barat menyangkut pertanian ini tujuannya sebagai
ungkapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebab keberhasilan panen dan permohonan hasil
pertanian yang lebih baik di masa mendatang. Karakteristik khas upacara ini ada di prosesi laporan
segala hasil tani yang sudah dicapai buat dapat dinikmati para pejabat yang menghadiri upacara ini.
Prosesi ini dinamakan seba.

Anda mungkin juga menyukai