Anda di halaman 1dari 11

HIPERTENSI ATAU DARAH TINGGI

Darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi didalam arteri-arteri. Arteri-arteri
adalah pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah dari jantung yang memompa ke seluruh
jaringan dan organ-organ tubuh.
Tekanan darah terdiri dari sistolik (tekanan didalam arteri ketika jantung berkontraksi
dan memompa darah maju ke dalam arteri-arteri), dan diastolik (mewakili tekanan di dalam
arteri-arteri ketika jantung istirahat (relax) setelah kontraksi).

hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mgHg atau lebih atau tekanan darah
diastolik 90 mmHg atau lebih setelah dua kali pemeriksaan terpisah atau sedang dalam
pengobatan anti hipertensi

Klasifikasi

JNC VII mengklasifikasikan hipertensi pada orang berusia 18 tahun ke atas sebagai berikut

Systolic BP Diastolic
BP Classification
(mmHg ) BP (mmHg)

Normal ≤ 120 and < 80

120 –
Prehypertension or 80 –89
139

140 –
Stage 1 hypertension or 90 –99
159

Stage 2 hypertension ≥ 160 or ≥ 100

PENYEBAB HIPERTENSI
Hipertensi terdiri dari hipertensi primer (primary hypertension) dan hipertensi sekunder
(secondary hypertension).
1. Hipertensi Primer
Hipertensi primer adalah suatu kondisi yang lebih sering terjadi pada banyak orang.
Penyebab dasar yang mendasarinya tidak selalu diketahui, namun dapat terdiri dari beberapa
faktor antara lain:
- Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250 mg/dl)

- Kebiasaan merokok / alkohol

- Kelebihan Berat Badan / Kegemukan / Obesitas

- Kurang aktivitas fisik

- Penggunaan garam yang berlebihan

- Faktor genetic / keturunan

- Usia

2. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder disebabkan oleh suatu kelainan spesifik dari suatu organ tertentu,
seperti:
- Penyakit Kencing Manis / Diabetes

- Stress kronis

- Pil KB

- Vasektomi

- Kelainan spesifik dari suatu organ tertentu atau pembuluh darah, seperti ginjal, tumor
kelenjar adrenal, dan kelainan aorta
GEJALA HIPERTENSI YANG DAPAT ANDA RASAKAN
Hipertensi sederhana umumnya terjadi tanpa gejala-gejala apapun (diam-diam).
Hipertensi dapat berlanjut pada komplikasi penyakit jantung atau stroke. Hipertensi sederhana
mungkin hadir dan tetap tidak diketahui untuk bertahun-tahun, bahkan sampai dekade-dekade
(puluhan tahun). Beberapa penderita sampai pada kondisi darurat (Malignant hypertension)
umumnya merasakan gejala:
- sakit kepala berat

- pusing-pusing

- kehabisan napas

- penglihatan kabur

- mual

KOMPLIKASI / KERUSAKAN ORGAN TUBUH AKIBAT HIPERTENSI


Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan/atau diastolik meningkatkan risiko
terjadinya penyakit lain pada penderita. Komplikasi hipertensi sering dirujuk sebagai kerusakan
akhir organ akibat tekanan darah tinggi kronis. Untuk itu, monitor tekanan darah tinggi sangat
penting dilakukan secara rutin dan berkelanjutan sehingga dapat mengupayakan tekanan darah
normal dan mencegah komplikasi penyakit ini:

1. Gangguan jantung (cardiac)


2. Pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis)
3. Gangguan ginjal (renal)
4. Kerusakan mata
5. Stroke (kerusakan otak)
TERAPI FARMAKOLOGIK
Secara umum, terapi farmakologi pada hipertensi dimulai bila pada pasien hipertensi
derajat 1 yang tidak mengalami penurunan tekanan darah setelah > 6 bulan menjalani pola
hidup sehat dan pada pasien dengan hipertensi derajat ≥ 2. Beberapa prinsip dasar terapi
farmakologi yang perlu diperhatikan untuk menjaga kepatuhan dan meminimalisasi efek
samping, yaitu :  Bila memungkinkan, berikan obat dosis tunggal  Berikan obat generic (non-
paten) bila sesuai dan dapat mengurangi biaya  Berikan obat pada pasien usia lanjut ( diatas
usia 80 tahun ) seperti pada usia 55 – 80 tahun, dengan memperhatikan faktor komorbid 
Jangan mengkombinasikan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-i) dengan angiotensin
II receptor blockers (ARBs)  Berikan edukasi yang menyeluruh kepada pasien mengenai terapi
farmakologi  Lakukan pemantauan efek samping obat secara teratur. Algoritme tatalaksana
hipertensi yang direkomendasikan berbagai guidelines memiliki persamaan prinsip, dan
dibawah ini adalah algoritme tatalaksana hipertensi secara umum, yang disadur dari A
Statement by the American Society of Hypertension and the International Society of
Hypertension2013;
Berbagai jenis obat-obatan yang banyak dikonsumsi pasien hipertensi beserta
manfaatnya adalah sebagai berikut:

Jenis Obat Fungsi Contoh Obat


ACE inhibitors Untuk memperlambat enalapril
aktivitas dari enzim ACE, captopril
yang mengurangi produksi lisinopril
dari angiotensin II. benazepril
Angiotensin II adalah zat quinapril
kimia yng sangat kuat yang perindopril
menyebabkan otot-otot ramipril
yang mengelilingi trandolapril
pembuluh darah untuk fosinopril
berkontraksi, jadi moexipril
menyempitkan pembuluh

Angiotensin receptor untuk menghalangi aksi losartan


blocker (ARB) dari angiotensin II. ARB irbesartan
mencegah angiotensin II valsartan
mengikat pada reseptor candesartan
angiotensin II pada olmesartan
pembuluh-pembuluh telmisartan
darah eprosartan

Beta-blockers Untuk menghalangi atenolol


norepinephrine dan propranolol
epinephrine (adrenaline) metoprolol
mengikat pada reseptor nadolol
beta pada syaraf. betaxolol
acebutolol
pindolol
bisoprolol
Calcium channel blockers Untuk menghalangi amlodipine
(CCBs) gerakan dari calcium nifedipine
kedalam sel otot dari felodipine
jantung dan arteri-arteri. nisoldipine
Calcium diperlukan oleh
otot ini untuk berkontraksi.
Alpha-blockers Untuk menurunkan terazosin
tekanan darah dengan doxazosin
menghalangi reseptor
alpha pada otot halus dari
arteri peripheral diseluruh
jaringan tubuh.

Alpha-beta blockers Cara kerja yang sama carvedilol


seperti alpha-blockers dan labetalol
juga memperlambat
denyut jantung, seperti
yang dilakukan beta-
blockers, sehingga lebih
sedikit darah yang
dipompa melalui
pembuluh-pembuluh dan
tekanan darah menurun.
Clonidine Penghalang-penghalang Clonidine
sistim syaraf bekerja
dengan menstimulasi
reseptor-reseptor pada
syaraf-syaraf di otak yang
mengurangi transmisi dari
pesan-pesan dari syaraf
dalam otak ke syaraf pada
lain dari tubuh.
Minoxidil Sebagai vasodilators, yaitu Minoxidil
pengendur (relaxants) otot
yang bekerja secara
langsung pada otot halus
dari arteri peripheral
diseluruh tubuh, sehingga
arteri melebar dan tekanan
darah berkurang.

loop diuretics Diuretik bekerja dengan Hydrochlorothiazide

mengelurakan cairan furosemide


sehingga lebih sedikit darah torsemide
yang dipompa melalui
pembuluh-pembuluh darah
dan tekanan darah menurun

TERAPI NON FARMAKOLOGIK


Menjalani pola hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan tekanan darah,
dan secara umum sangat menguntungkan dalam menurunkan risiko permasalahan
kardiovaskular. Pada pasien yang menderita hipertensi derajat 1, tanpa faktor risiko
kardiovaskular lain, maka strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana tahap awal, yang
harus dijalani setidaknya selama 4 – 6 bulan. Bila setelah jangka waktu tersebut, tidak
didapatkan penurunan tekanan darah yang diharapkan atau didapatkan faktor risiko
kardiovaskular yang lain, maka sangat dianjurkan untuk memulai terapi farmakologi.

Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh banyak guidelines adalah :

 Penurunan berat badan. Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan
sayuran dan buah-buahan dapat memberikan manfaat yang lebih selain penurunan tekanan
darah, seperti menghindari diabetes dan dislipidemia.

 Mengurangi asupan garam. Di negara kita, makanan tinggi garam dan lemak merupakan
makanan tradisional pada kebanyakan daerah. Tidak jarang pula pasien tidak menyadari
kandungan garam pada makanan cepat saji, makanan kaleng, daging olahan dan sebagainya.
Tidak jarang, diet rendah garam ini juga bermanfaat untuk mengurangi dosis obat
antihipertensi pada pasien hipertensi derajat ≥ 2. Dianjurkan untuk asupan garam tidak
melebihi 2 gr/ hari
 Olah raga. Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60 menit/ hari, minimal 3
hari/ minggu, dapat menolong penurunan tekanan darah. Terhadap pasien yang tidak memiliki
waktu untuk berolahraga secara khusus, sebaiknya harus tetap dianjurkan untuk berjalan kaki,
mengendarai sepeda atau menaiki tangga dalam aktifitas rutin mereka di tempat kerjanya.

 Mengurangi konsumsi alcohol. Walaupun konsumsi alcohol belum menjadi pola hidup yang
umum di negara kita, namun konsumsi alcohol semakin hari semakin meningkat seiring dengan
perkembangan pergaulan dan gaya hidup, terutama di kota besar. Konsumsi alcohol lebih dari 2
gelas per hari pada pria atau 1 gelas per hari pada wanita, dapat meningkatkan tekanan darah.
Dengan demikian membatasi atau menghentikan konsumsi alcohol sangat membantu dalam
penurunan tekanan darah.

 Berhenti merokok. Walaupun hal ini sampai saat ini belum terbukti berefek langsung dapat
menurunkan tekanan darah, tetapi merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit
kardiovaskular, dan pasien sebaiknya dianjurkan untuk berhenti merokok.

JNC (Joint National Committee on Prevention,Detection, Evaluation, and Treatment of


High Blood Pressure) VII tahun 2003 telah mengesahkan pola diet DASH sebagai salah satu
upaya dalam mencegah peningkatan tekanan darah pada subjek hipertensi.
Pola diet DASH merupakan pola diet yang menekankan pada konsumsi bahan makanan
rendah natrium (420 mg/hari), kalsium(>1000 mg/hari), dan serat (25 – 30 g/hari) serta rendah
asam lemak jenuh dan kolesterol (<200 mg per hari) yang banyak terdapat pada buah - buahan,
kacang-kacangan, sayuran, ikan, daging tanpa lemak, susu rendah lemak, dan bahan makanan
dengan total lemak dan lemak jenuh yang rendah. Bahan makanan yang terdapat dalam pola
diet DASH adalah produk serealia dan biji-bijian sebanyak 6-8 penukar per hari, sayuran
sebanyak 4-5 penukar per hari, buah-buahan 4-5 penukar per hari, produk susu rendah atau
tanpa lemak 2-3 penukar per hari, ikan, daging dan unggas tidak lebih dari 6 penukar per hari,
kacang-kacangan 4-5 penukar per minggu, minyak 2-3 penukar dalam sehari dan pemanis 5
penukar per minggu.
PERHATIKAN KONDISI TEKANAN DARAH ANDA SECARA RUTIN DAN BERKELANJUTAN

No Tanggal Periksa Ukuran Tekanan Darah Catatan Dokter

Catatan:
Tekanan darah normal adalah dibawah 120/80; tekanan darah antara 120/80 dan
139/89 disebut "pra-hipertensi" ("pre-hypertension"), dan suatu tekanan darah dari 140/90
atau diatasnya dianggap tinggi.

Anda mungkin juga menyukai