Anda di halaman 1dari 45

Fakta dan Mitos seputar Kemandulan

0 Komentar

Ada begitu banyak mitos yang berkembang tentang infertilitas. Pasien

seringkali mengabaikan hal penting dalam pengobatan, dan percaya jika hal itu hanyalah karena masalah

sebelum bisa hamil tanpa campur tangan medis. Misalnya, merokok, kelebihan mengkonsumsi kopi atau alkohol

bisa berdampak negatif terhadap kesuburan.

Infertilitas pada dasarnya adalah ketidakmampuan wanita untuk hamil atau memperoleh keturunan. Pasangan

yang berhubungan dengan infertilitas banyak dosodori dengan saran-saran, mulai dari harus makan ini, harus

menghindari itu untuk agar cepat hamil. Dengan banyaknya hal yang boleh dan tidak boleh yang datang dari

semua penjuru, adalah wajarjika membuat semakin bingung tentang apa yang harus dilakukan untuk mengobati

infertilitas. Berikut tentang beberapa faktor penting yang bisa mempengaruhi kesuburan.

Mitos dan Fakta seputar kemandulan(infertilitas) dan


kesuburan
Mitos : Ketidakmampuan pasangan untuk mendapatkan keturunan selalu yang disalahkan adalah pihak wanita

yang mandul.

Fakta: Infertilitas tidak selalu merupakan masalah kesehatan wanita. Adalah mitos bahwa hanya wanita yang

bisa tidak subur. Perkiraan menunjukkan bahwa 35-40 % dari pasangan yang mengalami masalah konsepsi

adalah karena infertilitas pada pria.

Mitos : Mengadopsi bayi bisa membantu untuk bisa cepat hamil.

Baca juga:

o Tips Cara: Langkah-langkah membuat parcel sendiri


o Tips Cara alami agar Bokong/ pantat besar padat dan berisi
o Manfaat Pijat bagi kesehatan anak

Fakta: Infertilitas adalah gangguan reproduksi, dan tidak akan bisa hanya diselesaikan dengan cara mengadopsi

bayi. Perawatan medis yang tepat juga diperlukan untuk mengatasi masalah infertilitas.

Mitos : Jika Tubuh Kita sehat, usia tidak mungkin bisa mempengaruhi kesuburan.

Fakta: Faktor-faktor seperti usia selalu bisa mengurangi kesempatan Anda untuk hamil. Tidak peduli seberapa

sehat Anda, setelah usia tertentu maka kemampuan untuk hamil juga kurang. Misalnya, kesuburan wanita mulai

berkurang sejak usia 27. Setelah 35, wanita berada pada peningkatan risiko mengalami kemandulan dan

keguguran. Pada usia 40, kemungkinan seorang wanita untuk bisa hamil sudah berkurang hingga sebesar 95 %

. Tidak heran umur merupakan faktor yang sangat penting UNTUK menentukan tingkat kesuburan.

Mitos : Infertilitas adalah karena gangguan masalah seksual.

Fakta : Meskipun disfungsi seksual bisa membuat sulit untuk hamil, namun akan salah jika menyimpulkan bahwa

infertilitas adalah karena gangguan seksual. Infertilitas tidak selalu karena menderita masalah seperti libido

rendah dan masalah disfungsi seksual. Ada banyak pasangan yang tak bisa memperoleh keturunan, walaupun

memiliki kehidupan seks yang sehat.

Mitos : Berat badan tidak mempengaruhi kesuburan.

Fakta: Kelebihan berat badan atau terlalu kurus adalah dua faktor umum yang dapat berdampak negatif pada

tingkat kesuburan. Sel-sel lemak dalam tubuh kita bertanggung jawab untuk memproduksi estrogen – hormon

yang berperan penting dalam pemeliharaan kesuburan agar optimal. Terlalu rendah atau kelebihan lemak tubuh

bisa mengganggu keseimbangan estrogen, yang dapat berdampak negatif terhadap kesuburan. Tidak ada ahli

yang berpendapat bahwa gaya hidup aktif untuk menjaga berat badan yang sehat adalah kunci untuk

meningkatkan peluang hamil.

Mitos : Penggunaan pil KB menurunkan kesuburan.

Fakta: Pil KB tidak memiliki dampak negatif pada kesuburan, seperti yang telah dibuktikan beberapa kali oleh

berbagai penelitian. Pendapat yang mengatakan bahwa setelah minum pil KB selama bertahun-tahun, maka

wanita akan mengalami kesulitan untuk hamil adala mitos. Ini adalah kesalah pahaman yang perlu dibantah.

Segera setelah Anda berhenti minum pil KB, maka tingkat kesuburan Anda akan kembali normal. Pil KB atau

beberapa metode kontrasepsi lain hanya mencegah kehamilan saat dibutuhkan, dan tidak merusak sistem

reproduksi wanita atau pria.


Mitos : Jika telah melahirkan sekali, maka tidak akan mengalami infertilitas setelahnya.

Fakta: Pendapat yang mengatakan jika masalah infertilitas tidak mungkin terjadi setelah melahirkan anak

pertama adalah mitos. Sebagaimana telah disebutkan di atas, faktor usia kemungkinan menurunkan tingkat

kesuburan. Wanita yang berusia 30 an, pertengahan atau akhir selalu berrisiko yang lebih besar terhadap

infertilitas sekunder, yang berarti kesulitan untuk bisa hamil yang kedua kalinya.

Mitos : Stres menyebabkan kemandulan. Jadi, hanya dengan mengatasi stres maka sudah bisa membantu

mengatasi ketidaksuburan.

Fakta : Meskipun stres dapat menyebabkan masalah kesuburan, namun dalam kebanyakan kasus hal itu

bukanlah penyebab utama infertilitas . Juga, tidak ada hubungan yang secara langsung yang bisa menegaskan

bahwa stres bisa menyebabkan kemandulan. Jadi, dengan hanya bersantai dan menghilangkan stres saja tidak

akan membantu Anda untuk bisa hamil. Klasifikasi infertilitas karena masalah psikologis adalah menyesatkan,

karena lebih banyak masalah fisik yang membutuhkan penagnanan oleh dokter kandungan/ginekolog dan urolog

pada kasus-kasus kemandulan pada wanita dan pria.

Mitos : mengonsumsi makanan tertentu bisa mengatasi masalah kesuburan.

Fakta: Klaim bahwa makanan tertentu bisa menurunkan atau meningkatkan kesuburan masih belum

mendapatkan dukungan secara ilmiah. Namun ini tentu tidak berarti bahwa Anda harus mengabaikan diet sehat

Anda. Diet sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi yang optimal. Namun, teori yang

mengatakan hanya mengonsumsi makanan tertentu bisa membuat lebih baik atau memperburuk kemungkinan

untuk hamil tidak bisa dijelaskan.

Jempol Anda, semangat Kami!


- See more at: http://www.tipscaraterbaik.com/fakta-dan-mitos-seputar-
kemandulan.html#sthash.vA5ij9Ag.dpuf
Cara Menulis Esai
5 Bagian:Menulis EsaiMerevisi EsaiMenulis Esai PersuasifMenulis Esai EksposisiMenulis Esai Naratif

Selama kuliah, Anda biasanya akan diminta menulis esai. Anda mungkin diminta
mengerjakan esai untuk tugas di kelas, mengikuti lomba menulis, atau menulis esai
supaya diterima di universitas. Artikel ini akan membantu Anda memahami proses
menulis dan revisi untuk segala jenis esai. Selanjutnya, Anda akan dapat
mempelajari cara menulis esai naratif, persuatif, dan eksposisi.
Iklan

Bagian 1 dari 5: Menulis Esai

1.
1
Lakukan riset pada topik Anda. Carilah informasi daring, pergilah ke
perpustakaan, atau carilah basis data akademis. Anda bisa meminta bantuan pada
pustakawan.

 Ketahui sumber mana saja yang diizinkan oleh dosen Anda.


 Apakah dosen Anda memerlukan sumber utama dan tambahan sejumlah tertentu?
 Bolehkah Anda menggunakan Wikipedia? Wikipedia biasanya adalah tempat awal
yang baik untuk mempelajari sebuah topik, namun banyak dosen yang tidak
mengizinkan Anda mengutipnya karena mereka ingin Anda menggunakan sumber
yang lebih otoritatif.
 Tuliskan catatan secara detail, dan pastikan Anda tahu siapa yang menulis suatu
fakta. Tuliskan sumber Anda dengan format kutipan yang benar sehingga Anda tidak
perlu kembali dan memformat kutipan tersebut kelak.
 Jangan abaikan fakta dan klaim yang mungkin membuktikan sebaliknya ide atau
klaim Anda. Penulis esai yang baik juga menuliskan bukti yang berlawanan dan
menampilkan mengapa klaim tersebut tidak sah, atau mengarahkan pola pikirnya
seiring bukti tersebut.

Iklan
2.

2
Analisalah esai yang baik. Dalam proses riset, Anda mungkin akan menemukan
argumen yang sangat baik (dan yang buruk) tentang topik Anda. Lakukan beberapa
analisis untuk mengetahui apa yang menyebabkan esai tersebut menjadi esai yang
baik.

 Klaim apa yang dibuat sang penulis?


 Mengapa klaimnya terdengar meyakinkan? Apakah penyebabnya logika, sumber,
tulisan, atau strukturnya, atau penyebab lain?
 Apa bukti yang ditampilkan si penulis?
 Mengapa buktinya terdengar kredibel? Bagaimana sang penulis menampilkan fakta,
dan apa pendekatannya dalam menjelaskan suatu cerita dengan fakta?
 Apakah logikanya kuat atau dapat dipatahkan? Mengapa?
 Mengapa logikanya kuat? Apakah penulisnya mendukung klaim dengan contoh yang
mudah diikuti?

3.

3
Diskusikan ide-ide Anda. Tentu saja, Anda bisa menggunakan ide orang lain untuk
mendukung apa yang ingin Anda katakan. Namun demikian, Anda juga harus
menemukan topik yang unik agar esai Anda menjadi "milik Anda",

 Buatlah daftar ide. Anda juga bisa memetakan ide-ide Anda.


 Carilah ide selama beberapa waktu. Berjalan-jalanlah di lingkungan atau taman
kompleks Anda dan berpikirlah mengenai topik Anda. Bersiaplah mendapat ide saat
Anda tidak menduganya.

4.

4
Tulislah pernyataan tesis.

 Lihatlah ide-ide yang Anda buat. Pilih tiga ide paling kuat yang mendukung topik
Anda. Anda harus bisa mendukung ide tersebut dengan bukti dari riset Anda.
 Tulis pernyataan tesis yang merangkum ide yang akan Anda ajukan. Singkatnya,
biarkan pembaca mengetahui arah pemikiran Anda, dan mengapa Anda berpikir
demikian.
 Pernyataan tesis harus memiliki fokus pendek yang memasukkan topik Anda serta
apa yang akan Anda suguhkan. Misalnya, "Meskipun mesin pemisah kapas Eli
Whitney menciptakan era baru dari kekayaan Amerika, mesin tersebut juga
membuat budak-budak Afro-Amerika menjadi lebih tersiksa karena mereka menjadi
lebih diminati dan lebih dieksploitasi."
 Pernyataan tesis tidak boleh berupa kalimat tanya, ditulis dengan sudut pandang
orang pertama ("saya"), membahas topik lain, atau menantang pembaca.

5.
5
Rencanakan esai Anda. Kumpulkan pemikiran yang sudah Anda dapat dan rakitlah
menjadi kerangka esai. Tulislah kalimat topik untuk ide-ide utama Anda. Selanjutnya,
tulislah poin-poin dan daftar bukti pendukung. Umumnya, Anda harus memiliki tiga
argumen atau barang bukti untuk mendukung ide utama Anda.

 Kalimat topik: "Mesin pemisah kapas Eli Whitney membuat hidup budak Afro-
Amerika menjadi lebih susah."
 Contoh: "Kesuksesan usaha kapas membuat para budak semakin sulit bebas."
 Contoh: "Banyak budak di daerah utara terancam diculik dan dibawa ke daerah
selatan untuk bekerja di ladang kapas."
 Contoh: "Pada 1790, sebelum mesin pemisah kapas diciptakan, budak di Amerika
berjumlah 700.000 orang. Pada 1810, setelah mesin pemisah kapas diadopsi
perusahaan, jumlah budak di Amerika adalah 1.2 juta orang, meningkat 70 persen."
6.

6
Tulislah isi esai Anda. Anda harus memikirkan panjang esai; jangan menulis esai
terlalu panjang jika dosen Anda meminta esai sepanjang 5 paragraf. Namun
demikian, Anda harus menulis dengan bebas agar pemikiran Anda keluar sendiri.
Anda akan dapat mempertajamnya belakangan.

 Jangan terlalu banyak menggunakan generalisasi. Pernyataan seperti "(isu Anda)


adalah masalah paling penting di dunia saat ini" akan menyebabkan pembaca Anda
mengabaikan posisi Anda secara langsung jika mereka tidak setuju dengan Anda.
Namun demikian, "(isu Anda) adalah masalah yang cukup signifikan di dunia" akan
lebih akurat.
 Jangan menggunakan pernyataan orang pertama seperti "saya pikir". Hindari pula
pengalamatan pribadi, seperti "kamu", "kami", "milik saya", "milik Anda", dan "milik
kami". Menulis argumen dengan fakta pendukung saja akan membuat esai Anda
lebih kuat. Alih-alih menulis "Menurut saya, Frum memiliki bias konservatif", beri
tahu pembaca mengapa pernyataan Anda benar: "Frum menampilkan bias
konservatif saat ia menulis..."

7.

7
Tulislah judul dan pembukaan yang menarik. Judul dan pembukaan yang Anda
tulis akan menarik orang untuk membaca esai Anda. Jika pembaca Anda adalah
dosen, maka dosen Anda akan membaca seluruh esai Anda. Namun, jika Anda
menulis untuk lomba esai atau menulis agar dapat diterima di kampus, judul dan
perkenalan Anda harus menarik pembaca agar tujuan Anda sukses.

 Hindari ekspresi yang jelas, seperti "Esai ini adalah tentang", atau "Topik esai ini
adalah", atau "Dalam esai ini, saya akan menunjukkan bahwa...".
 Gunakan formula piramida terbalik. Mulailah menulis dengan deskripsi luas
mengenai topik Anda, dan persempit secara perlahan ke kalimat tesis spesifik yang
telah Anda rancang. Usahakan panjangnya mencapai 3-5 kalimat untuk esai
pendek, dan tidak lebih dari 1 halaman untuk esai panjang.
 Contoh untuk esai pendek: "Setiap tahun, ribuan binatang yang tidak diinginkan dan
disiksa ditempatkan di penampungan hewan pemerintah. Mengurung hewan tidak
saja menyiksa hewan tersebut, namun juga menguras APBD. Pemerintah kota dan
kabupaten dapat meminimalkan pemborosan sumberdaya dan penyiksaan hewan ini
dengan mengharuskan calon pemilik hewan piaraan untuk mengikuti kursus wajib
sebelum mengizinkan mereka memiliki peliharaan. Meskipun penduduk mungkin
menolak aturan ini pada awalnya, mereka akan melihat bahwa keuntungan dari
kursus wajib calon pemilik hewan memiliki keuntungan lebih besar dari biayanya."
8.

8
Simpulkan esai Anda. Rangkum poin-poin Anda dan temukan cara untuk
menerapkan kesimpulan Anda dalam skala yang lebih besar.

 Jawablah pertanyaan seperti "Apa implikasi dari kebenaran kalimat tesis di esai
saya?", "Langkah selanjutnya bagaimana?", "Pertanyaan apa yang belum
terjawab?"
 Arugumen Anda harus menarik pembaca untuk menemukan kesimpulan yang alami
dan logis. Kurang lebih, Anda menulis ulang kalimat tesis Anda dalam paragraf
penutup dengan membantu pembaca mengingat perjalanan mereka di esai Anda.
 Tulislah kalimat penutup dengan baik. Jika judul dan paragraf awal esai Anda
membuat pembaca ingin membaca esai Anda, kalimat terakhir esai tersebut
membuat mereka mengingat Anda. Jika seorang pesenam melakukan gerakan
keseimbangan namun jatuh ke tanah saat menyelesaikannya, orang-orang akan
melupakan gerakan tersebut. Para pesenam harus berhati-hati agar tidak jatuh, dan
penulis esai pun selayaknya melakukan hal yang sama.

Iklan

Bagian 2 dari 5: Merevisi Esai

1.

1
Tunggulah sehari dan baca ulang esai Anda. Selesaikan esai Anda beberapa hari
sebelum batas akhir penyerahan agar Anda bisa membaca kembali dan melakukan
revisi esai sehingga esainya sempurna. Jangan berikan draf pertama yang belum
Anda periksa kesalahannya.

2.

2
Perbaiki kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan. Bacalah buku panduan
penulisan jika Anda tidak yakin bagaimana cara penggunaan tanda kutip, titik dua,
titik koma, apostrof, atau koma. Hindari penggunaan tanda seru.
3.

3
Periksalah kalimat tesis Anda.

 Jika Anda menulis dalam bahasa Inggris, berhati-hatilah


dengan than/then,your/you're, its/it's, etc. Pastikan Anda mengetahui cara
menggunakan apostrof dengan benar.
 Periksa kesalahan yang terkait tanda baca umum. Periksalah apakah ada kalimat
yang tidak lengkap, koma dan titik di dalam kutipan, dan penggunaan titik, titik koma,
dan setrip yang tidak perlu.
4.

4
Hapus kata yang berulang atau tidak diperlukan. Gunakan tesaurus untuk
memperkaya penggunaan kata dalam esai Anda. Gunakan juga kamus untuk
memastikan bahwa Anda memakai kata asing dengan tepat.

 Di saat yang sama, pastikan bahasa yang Anda gunakan singkat, padat, dan
langsung menuju topik bahasan. Tesaurus memang alat yang hebat, namun jangan
asal memakai kata-kata berat agar dikira hebat. Esai yang baik adalah esai yang
jelas, singkat, dan mudah dimengerti khalayak ramai.
 Temukan kata kerja yang hebat untuk kalimat Anda. Kata kerja menyampaikan aksi
pada kalimat dan menggerakkan aksi tersebut. Kata kerja yang baik bisa menjadi
pembeda antara kalimat yang biasa saja dengan yang luar biasa,
 Gunakan kata sifat seperlunya. Kata sifat adalah kata yang bisa menjelaskan suatu
hal dengan baik, namun jika terlalu sering dipakai, esai Anda akan sulit dibaca.
Cobalah menggunakan lebih banyak kata kerja dan kata benda untuk menjelaskan
hal-hal di esai Anda.

5.

5
Hindari tulisan informal. Jangan gunakan pemendekan kata (misalnya don't, can't,
won't, shouldn't, could've, or haven't). Esai Anda harus bernada serius meskipun
Anda menulisnya dengan gaya yang ringan.

6.

6
Analisis bagaimana esai Anda mengalir. Apakah setiap kalimat mengalir secara
halus ke kalimat selanjutnya? Apakah setiap paragraf mengalir secara logis ke
paragraf selanjutnya? Hubungan antar kalimat yang baik akan membantu ide Anda
mengalir.

 Saat kejadian terjadi secara berurutan: "Saya menyadari bahwa saya adalah bagian
dari minoritas saat duduk di bangku SMP... Kesadaran saya ini terbukti benar saat
saya melanjutkan ke SMA."
 Jika setiap kalimat saling mendukung: "Pepohonan membutuhkan air untuk bertahan
hidup... Kemampuan sebuah pohon menyerap air bergantung pada nutrisi di tanah."
 Jika sebuah ide berlawanan dengan ide lainnya: "Kaum vegetarian berpendapat
bahwa tanah diboroskan untuk memberi makan hewan untuk dimakan.... Sementara
itu, pihak oposisi berpendapat bahwa tanah gembala tidak bisa dipakai menanam
bahan pangan lain."
 Jika Anda menerapkan hubungan sebab-akibat: "Saya akan menjadi orang pertama
di keluarga saya yang lulus kuliah.... Saya terinspirasi untuk melanjutkan kemajuan
keluarga saya dari generasi ke generasi."
 Jika menghubungkan ide yang mirip: "Makanan organik dianggap lebih baik untuk
lingkungan.... Makanan lokal pun dipercaya ingin mencapai tujuan yang sama.
7.

7
Potong informasi yang tidak secara langsung terkait dengan topik Anda.Anda
tidak ingin esai Anda melantur ke mana-mana, bukan? Informasi yang tidak
mendukung esai Anda baik secara langsung atau tidak langsung harus dihapus.
8.

8
Mintalah seseorang membacakan esai Anda, atau rekamlah diri Anda saat
membaca esai dan putarlah rekaman tersebut. Telinga Anda sering kali lebih baik
dari mata Anda saat menemukan kesalahan pada bahasa. Esai Anda harus
terdengar memiliki alur yang baik dan bahasa yang mudah dimengerti.
9.

9
Tulis ulang kalimat di badan esai yang bermasalah. Jika perlu, atur ulang urutan
kalimat dan paragraf. Pastikan kesimpulan dan perkenalan yang Anda buat cocok
dengan perubahan yang Anda buat ke badan esai.
Iklan

Bagian 3 dari 5: Menulis Esai Persuasif


1.

1
Tulislah esai Anda dengan tujuan yang jelas. Sebuah esai persuasif didesain
untuk mengarahkan pembaca agar menyetujui sudut pandang Anda terhadap
sebuah topik. Berikut adalah topik esai persuasif yang mungkin ingin Anda tulis

 Pro-kontra pendanaan riset "stem cell" oleh pemerintah


 Apakah cinta musuh atau teman?
 Mengapa "Citizen Kane" menjadi film terbaik abad 20?
 Mengapa warga negara Amerika harus dipaksa memilih?
2.

2
Tulislah esai Anda seperti Anda berdebat. Saat Anda berbicara dalam debat,
Anda memperkenalkan topik, menyebutkan bukt-bukti, dan menarik kesimpulan bagi
orang yang mendengar. Esai persuasif memiliki struktur yang sama.
3.

3
Kumpulkan fakta dari sumber yang baik untuk memperkuat opini
Anda.Dukunglah argumen Anda dengan fakta yang wajar. Esai yang ditulis dengan
baik memang bagus, namun esai yang berargumen baik tidak dapat dibantah.

 Selain melakukan riset, Anda juga bisa melakukan eksperimen empiris, termasuk
melakukan survei, wawancara, atau eksperimen. Hasil survei atau wawancara dapat
menjadi informasi yang baik untuk memulai esai Anda.
 Tulislah cerita mengenai fakta Anda. Jangan hanya menulis fakta; tulislah sebuah
cerita! Misalnya: "Sejak hukuman mati dimulai kembali, ada 140 hukuman yang
dijatuhkan setelah pembuktian membuktikan bahwa mereka tidak bersalah.
Bagaimana perasaan Anda jika Anda adalah salah satu dari 140 orang itu?"
4.

4
Diskusikan opini yang berlawanan. Suguhkan opini yang berlawanan dan
gunakan logika serta fakta untuk menunjukkan bahwa opini yang berlawanan
tersebut tidak akurat atau ketinggalan zaman.[1]

 Misalnya: "Beberapa orang berpendapat bahwa hukuman mati bertindak sebagai


pencegah tindak kriminal. Namun demikian, banyak hal yang membuktikan
sebaliknya. Hukuman mati tidak mencegah tindak kriminal: Daerah Selatan AS
memiliki tingkat eksekusi mati 80 persen dari seluruh eksekusi di AS, dan memiliki
tingkat pembunuhan regional yang tinggi."
5.

5
Hubungkan semua ide Anda menjadi sebuah kesimpulan yang
mengikat.Pastikan Anda menekankan kalimat tesis Anda, atau apa yang Anda
dukung/tolak, sekali lagi. Gunakan beberapa informasi yang Anda diskusikan, atau
cerita yang Anda simpan, untuk sedikit mewarnai kesimpulan Anda.
Iklan

Bagian 4 dari 5: Menulis Esai Eksposisi


1.

1
Pilihlah topik esai. Anda akan mencari tahu mengenai sebuah topik dan
menampilkan argumen tentang topik tersebut berdasarkan bukti.

 Misalnya, Anda bisa menulis esai eksposisi yang menyatakan bahwa riset "stem
cell" embrio akan menghasilkan obat untuk cedera atau penyakit batang otak seperti
Parkinson atau diabetes.
 Esai eksposisi berbeda dengan esai persuasif, karena Anda tidak menyatakan opini
Anda. Anda menyatakan fakta yang Anda dukung dengan riset.
2.

2
Pilih strategi atau struktur esai. Beberapa strategi dan struktur yang umum
digunakan dalam esai eksposisi adalah:

 Definisi. Esai definisi menjelaskan arti dari istilah atau konsep.


 Klasifikasi. Esai klasifikasi mengatur sebuah topik menjadi kelompok, mulai dari
kelompok paling umum hingga kelompok yang lebih spesifik.
 Perbandingan dan kontras. Dalam jenis esai ini, Anda akan menjelaskan perbedaan
dan/atau kesamaan antara ide atau konsep.
 Panduan. Esai panduan menjelaskan langkah yang perlu dilakukan untuk
menyelesaikan sebuah tugas atau prosedur dengan tujuan menjelaskan pada
pembaca.

3.

3
Pastikan Anda tidak memiliki bias pandangan. Esai eksposisi bukanlah esai
tentang pandangan Anda. Esai ini bertujuan untuk mengambil kesimpulan
berdasarkan bukti yang dapat diperiksa.[2] Ini artinya, Anda harus menjaga perspektif
agar tetap seimbang dan berfokus pada apa yang ada pada fakta Anda.
 Anda mungkin menemukan bahwa Anda perlu merombak esai saat Anda menerima
informasi baru. Jika Anda menulis mengenai keterbatasan informasi mengenai
pemanasan global, namun menemukan banyak bukti ilmiah yang mendukung
pemanasan global, Anda setidaknya harus merevisi tujuan esai.

4.

4
Gunakan fakta untuk menjelaskan cerita. Fakta akan menjelaskan cerita jika
Anda mengizinkannya. Berpikirlah seperti jurnalis saat menulis esai eksposisi. Jika
Anda menulis fakta seperti reporter, cerita akan mengikuti.
 Jangan main-main dengan struktur jika Anda menulis esai eksposisi. Dalam esai
naratif, Anda bisa memutar balik strukturnya agar esai menjadi menari. Pastikan
struktur esai Anda sangat linear agar pembaca mudah menghubungkan faktanya.

Iklan

Bagian 5 dari 5: Menulis Esai Naratif

1.

1
Ceritakan cerita Anda secara jelas dan akurat. Esai naratif menceritakan ulang
sebuah insiden yang Anda atau orang lain alami. Dalam esai naratif, misalnya, Anda
bisa menjelaskan pengalaman pribadi Anda menjelaskan pengalaman pribadi
dimana riset embrio "stem cell" bisa membantu diri Anda atau seseorang yang Anda
cintai menghadapi kondisi yang sulit.

2.

2
Gunakan seluruh elemen penceritaan yang baik. Anda memerlukan perkenalan,
latar, plot, karakter, klimaks, dan kesimpulan.

 Perkenalan: Perkenalan adalah awal dari cerita Anda. Bagaimana Anda membuka
cerita Anda? Apakah ada sesuatu yang berguna atau penting yang akan disebutkan
belakangan?
 Latar: Latar adalah lokasi tempat cerita terjadi. Bagaimana lokasi itu terlihat? Kata-
kata apa yang bisa Anda gunakan agar pembaca merasa mereka ada di lokasi Anda
saat mereka membaca cerita Anda?
 Plot: Plot adalah apa yang terjadi, atau inti dari cerita. Mengapa cerita tersebut layak
diceritakan?
 Klimaks: Bagian penuh tekanan sebelum cerita selesai. Apakah pembaca merasa
digantung? Apakah mereka perlu mengetahui apa yang terjadi selanjutnya?
 Kesimpulan: Bagaimana cerita berakhir. Apakah makna cerita di akhir cerita?
Bagaimana hal-hal, orang-orang, dan gagasan berubah setelah akhir cerita
dibongkar?
3.

3
Miliki sudut pandang yang jelas. Kebanyakan esai naratif ditulis dalam sudut
pandang penulis, namun Anda juga bisa mempertimbangkan perspektif lain selama
sudut pandang Anda konsisten.

 Gunakan "saya" jika Anda adalah narator. Dalam esai naratif, Anda dapat
menggunakan sudut pandang orang pertama, namun jangan menggunakannya
secara berlebihan. Dalam setiap esai, Anda akan terdengar lebih kuat jika Anda
menyatakan fakta atau opini dengan sudut pandang pihak ketiga.
4.

4
Sampaikan maksud Anda. Anda membuat cerita dengan maksud menyampaikan
sebuah pesan. Sampaikan ide utama Anda dalam kalimat tesis, dan pastikan
seluruh elemen cerita Anda kembali mendukung kalimat tesis Anda.

 Apa yang Anda pelajari? Bagaimana esai Anda menjelajah hal-hal yang telah Anda
pelajari?
 Bagaimana Anda berubah? Bagaimana Anda yang tengah menulis esai berbeda
dengan Anda saat ini? Hal ini terkait namun berbeda dengan pertanyaan "apa yang
telah Anda pelajari".
5.

5
Pilihlah kosakata dengan baik. Anda akan menggunakan kata-kata untuk
memancing emosi pembaca, jadi pilihlah kata-kata dengan baik.[3]
Iklan

Tips
 Jangan terburu-buru, namun jangan memakan waktu terlalu lama saat Anda menulis
esai Anda. Pikirkan ide-ide utama sebagai prioritas Anda sebelum menulis hal-hal
yang kurang penting.

 Jangan mengalihkan perhatian Anda ke hal lain selagi menulis esai.

 Buatlah esai Anda menarik sehingga orang-orang tertarik dan mengerti maksud
Anda.

 Ingatlah, jangan menunggu hingga menit terakhir untuk menulis esai Anda! Anda
perlu memberi waktu cukup pada diri Anda untuk mengikuti langkah di atas secara
saksama. Jika tidak, Anda mungkin menulis esai terburu-buru dan menghasilkan
esai yang buruk.

 Jangan bermalas-malasan, atau Anda akan kesulitan menyelesaikan esai Anda.

 Teruslah mencari informasi menarik untuk ditambahkan. Google adalah tempat yang
baik untuk memulai riset.

 Referensikan diagram dan ilustrasi sebagai Gambar 1, 2, 3, dll. Anda dapat


mengacu pada tabel dan bagan sebagai Tabel 1, 2, 3, dll., atau sebagai gambar.
Hindari menambahkan gambar yang tidak Anda sebutkan pada badan esai.

 Mintalah bantuan sejak awal jika Anda belum paham, jangan menunggu menit-menit
terakhir untuk meminta bantuan.

 Hindari hal-hal berikut:

o Membuat kolom berisi daftar poin-poin.

o Membuat daftar dengan koma di dalam paragraf.

o Menggunakan dll. di akhir daftar. Saat dosen melihat dll., mereka akan
menerjemahkannya sebagai "gue udah nggak bisa mikir lagi".

o Tulislah ide Anda dalam bentuk poin sebelum memulai setiap bagian. Hal ini
membantu Anda melihat ide-ide Anda, alih-alih mengandalkan ingatan dan berisiko
kehilangan poin penting.

 Memulai dan mengakhiri akan sangat membantu. Bayangkan diri Anda menjadi
orang yang membaca dan menulis dengan cara yang mengesankan.

 Jangan terburu-buru, namun pastikan esai Anda sangat jelas dan masuk akal.
Penting Bagi Mahasiswa Membangun Jaringan hingga ke Mancanegara,
Caranya?
Di antara kita, mungkin masih banyak yang mengeluhkan minimnya fasilitas pendidikan dan masih kurangnya
sumber daya tenaga pengajar. Tak d...

beasiswa essay kampus lpdp melamar beasiswa menulis sukses beasiswa lpdp tips dan
trik writing Menulis Essay Beasiswa LPDP, Apa yang Harus Ditulis dan Bagaimana?

Menulis Essay Beasiswa LPDP, Apa yang Harus Ditulis dan


Bagaimana?
heru handika 01.00

Tulisan ini tidak hanya bermanfaat bagi pelamar beasiswa LPDP. Tapi, mungkin juga membantu
mereka yang ingin belajar menulis.

Ini yang perlu diperhatikan dalam menulis essay, pluskiller tips pada bagian akhir yang sangat
penting sekali:

1. Stay Focus
Ada dua tema dalam essay LPDP: “Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang
dan akan saya lakukan untuk masyarakat/lembaga/instansi/profesi komunitas saya” dan "Sukses
Terbesar dalam Hidupku”. Tema pertama mengalami sedikit perubahan dari tema sebelumnya
(Baca: Perubahan Terbaru Beasiswa LPDP). Tidak jauh berbeda dengan tema sebelumnya, hanya
lebih detil saja.

Pada judul pertama, banyak yang menulis essay dengan menjabarkan segala kontribusi yang
telah dia lakukan. Namun, saya sendiri hanya fokus pada satu topik yang berkaitan dengan
bidang saya. Karena bidang saya biologi, saya bercerita tentang kontribusi saya dalam mengkaji
keanekaragaman hayati Indonesia.
Pada judul kedua, cerita "Sukses Terbesar dalam Hidupku" ini saya kaitkan dengan essay
pertama. Walaupun, saya tidak mencantumkan hubungan dengan essay pertama secara jelas,
tapi dari isi tulisannya kelihatan sangat berkaitan.

Saya tidak bercerita banyak hal. Tidak menjabarkan semua kontribusi saya untuk Indonesia.
Hanya satu saja. Tidak lebih. Kemudian saya kembangkan untuk menggambarkan cita-cita saya.

Inilah yang saya maksud dengan stay focus. Menulis essay dengan satu fokus cerita akan lebih
mudah, dibandingkan harus memasukkan berbagai macam cerita ke dalamnya; terkadang malah
ceritanya menjadi tidak saling berkaitan.

Singkatnya, semua tergantung bagaimana kita membungkusnya (dalam artian positif) hingga
menjadi sebuah cerita yang benar-benar bermakna. Menjadi impian dan harapan kita dalam
membantu kemajuan Indonesia di masa depan.

2. Susun Essay Berdasarkan Urutan Seharusnya


Maksudnya begini, dalam menulis essay kita harus memastikan alirannya dimulai dari
pendahuluan, isi, hingga penutup. Memang, essay ini hanya kumpulan paragraf yang saling
berhubungan, tidak ada dituliskan "Pendahuluan", "Isi", dan "Penutup". Namun, dalam
menuliskannya, alirannya harus jelas dan runut; tidak pindah kesana-kemari.

Terdengar klise, tapi ini penting untuk diingatkan.

Misalnya, kita memulai essay dengan paragraf tentang impian memajuan perikanan. Pada
paragraf kedua, lanjutkan dengan bercerita tentang permasalahan-permasalah yang ditemukan.
Dukung argumen-argumen kita dengan contoh konkret tentang usaha yang telah dilakukan atau
yang akan dilakukan; jangan pernah bercerita masalah tanpa solusi. Pada paragraf akhir,
tuliskan kesimpulan dari tulisan tersebut serta harapan ke depannya.

3. Mulai dari Pendahuluan yang Meyakinkan, Akhiri dengan Ending yang Mengesankan

Pendahuluan merupakan bagian tersulit dalam menulis essay. Saya sarankan untuk menaruh
perhatian lebih disini. Penduluan yang kuat menjadi awal untuk memastikan tulisan anda stand
out from the crowd. Berikut contoh pendahuluan kedua essay saya:
Pada contoh pertama, saya memulai dengan realita Indonesia. Poin pentingnya ada pada
kalimat terakhir, ini bagian penting bagi saya untuk bercerita mengenai bidang saya dan
peranannya.

Pada contoh kedua, saya memulai dengan harapan saya yang kontras dengan kenyataan yang
saya dapatkan. Cerita inilah yang kemudian saya kembangkan untuk mendefinisikan arti
kesuksesan menurut saya.

Begitu juga dengan penutup. Berikut contoh penutup pada essay saya:
Saya menyimpulkan tulisan saya disini, dan menutupnya dengan kalimat yang memiliki
keyakinan yang kuat.

Semua contoh tersebut tidaklah sempurna, tapi setidaknya memberikan gambaran tentang
bagaimana menulis essay.

4. Killer Tips
Tahukah anda, ketika draft-nya selesai, tulisan di blog ini tidak langsung saya publish? Draft saya
simpan, lalu saya tutup dan melupakannya dalam waktu tertentu; biasanya sehari. Kemudian
saya balik lagi, melakukan revisi dan penulisan ulang. Saya baru publish ketika saya rasa sudah
layak. Begitu kira-kira proses kreatif saya dalam menulis, mungkin juga teman-teman lain yang
hobby menulis.

Dalam kasus essay ini, saya sangat sarankan jangan langsung submit setelah anda selesai
menulisnya. Tinggalkan beberapa saat, sebaiknya beberapa hari. Lupakan. Pikirkan kegiatan
anda yang lain.

Kenapa? Pada saat pertama kita menulis, faktor emosional kita akan berusaha meyakinkan
bahwa tulisan tersebut bagus. Merevisi langsung, hanya akan membuatnya semakin berantakan.
Dengan melupakannya, kita akan kembali melihat tulisan tersebut dengan pikiran yang lebih
jernih. Sederhananya, kita akan bisa membacanya seolah-olah sebagai orang lain. Pada tahap
inilah sebaiknya revisi dilakukan.

Setelah beberapa hari, dan anda sudah benar-benar yakin essay-nya bagus, baru
kemudian submit ke LPDP. Lengkapi berkas yang lain. Setelah itu tinggal berdo'a. Karena semua
usaha sudah dilakukan.

Sedikit berbagi, saya mendapatkan beasiswa LPDP bukan pada lamaran pertama. Pada
lamaran kesekian hingga kemudian dipanggil wawancara, essay adalah bagian yang saya
perbaiki dalam aplikasi saya. Rejeki takkan lari kemana, asal kita terus berjuang.

Terakhir, anda juga pastinya menyadari bahwa artikel ini ditulis manusia. Tidak absolut benar.
Bisa dijadikan pedoman, tetapi yang lebih penting adalah menjadi diri sendiri dan menemukan
pola anda. Jika masih ragu, ruang komentar tersedia bagi teman-teman semua. Semoga sukses
dengan beasiswa dan studinya.

*Jika ingin berdiskusi lebih mendalam bisa dengan menuliskan di kolom komentar. Saya
menggunakan Disqus agar komentar lebih mudah ditelusuri. Lebih lanjut bisa juga dengan men-
follow Twitter @tikusnet dan like fan-page Tikus.Net. Subscribe e-mail anda pada kotak dibawah
untuk terus mendapatkan update blog ini.

Anda mungkin juga menyukai