Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASPEK SOSIAL BUDAYA DI MASYARAKAT TENTANG KB

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada umumnya masalah - masalah yang berkaitan dengan fertilitas dan laju

pertumbuhan penduduk yang disebabkan pola pikir masyarakat yang bersifat kaku.

Merekamasih mempunyai pendapat bahwa banyak anak adalah sumber rejeki,anak

adalah tumpuan di hari tuanya. Faktor agamasangat menentukan keberhasilan

pengendalian penduduk. Pada beberapa daerahyang masyarakatnya menggunakan

agama sebagai pandangan hidup misalnya islam, nasrani mereka akan menentang

program pengendalian penduduk berupa penggunaan alat kontrasepsi, mereka

menganggap bahwa dengan menggunakan alat kontrasepsi berarti membunuh anak

yang telah dianugerahkanoleh Tuhan. Keadaan ini merupakan tantangan bagi

pelaksanaan progam KB.


Program keluarga berencana (family Plening) muncul sebagai salah satu

jawaban terhadap berbagai masalah kependudukan keppres No 38 tahun 1978:

menekankan tugas BKKBN adalah mempersiapkan kebijaksanaan umum dan

mengkordinir pelaksana KB nasional dan kependudukan yang mendukungnya, baik

ditingkat pusat maupun ditingkat daerah, serta mengkordinir program di lapangan.


Pokok-pokok Kegiatan BKKBN seperti penerangan dan motivasi, pelayanan

kontrasepsi, pendidikan dan latihan, perencanaan, supervisi, pencatatan dan laporan,

jaringan informasi dan dokumentasi KB, penelitian dan penilaian, logistik, sekretaris

dan Keuangan. Program KB sebagai inovasi sosial mempengaruhi masyarakat untuk

mengikuti program KB bukanlah pekerjaan mudah. Tidak semudah kegiatan sales

Promosion yang menawarkan barang-barang seperti sabun, atau perlengkapan rumah

tangga lainnya.
Pemasyarakatan ide KB adalah suatu proses. Karna pada dasarnya, program

KB adalah suatu badan sosial dalam bidang kependudukan. Everett M.roger dalam

bukunya: Comunication of innovation, mengartikan bahwa inovasi setiap gagasan


atau bidang yang dianggap baru oleh seseorang, maka sesuatu tersebut adalah inovasi

bagi seseorang itu.


Mengajak seseorang untuk mengikuti program KB, berarti mengajak mereka

untuk meninggalkan nilai dan norma lama.

BAB II

ISI

A. PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG KB DI MASYARAKAT

Dikutip dari LiveScience, Kamis (25/10), berikut ini adalah 10 metode yang pernah

dipakai masyarakat zaman dahulu :


1. Kayu penutup mulut rahim (pessari)
Jika saat ini pessari atau alat penahan yang dimasukkan ke dalam mulut rahim

dibuat dari silikon, berabad-abad yang lalu orang membuatnya dari kayu.
Potongan kayu berbentuk segi 6 itu dimasukkan melalui vagina hingga menutupi

mulut rahim dan menghalangi sperma yang akan membuahi sel telur.
2. Kotoran buaya
Literatur dari bangsa Mesir kuno mengungkap penggunaan bahan-bahan alami

sebagai pembunuh sperma atau spermisida, seperti madu dan berbagai herbal yang

dimasukkan ke dalam vagina. Namun yang mengejutkan, salah satu bahan yang

digunakan adalah kotoran buaya yang diyakini efektif mencegah kehamilan

karena sifat keasamannya yang tinggi.


3. Buah zakar berang-berang dicampur alkohol
Ramuan ini populer di kalangan pendatang dari Eropa yang pertama kali

menghuni wilayah New Brunswick, Kanada. Pada masa itu para wanita yang tidak

atau belum ingin hamil minum alkohol yang dicampur serbuk dari zakar berang-

berang yang telah dikeringkan, meski cara itu tidak pernah terbukti efektif.
4. Spons laut
Di kalangan masyarakat Yahudi kuno yang belum mengenal spos moderen dari

karet, spons laut dibungkus dengan kain sutra lalu dicelupkan ke dalam cuka atau

jus lemon sebelum dimasukkan ke lewat vagina. Tingkat keasaman serta daya

serap yang tinggi dari spos akan menghalangi sperma untuk mencapai sel telur.
5. Kondom

Meski kondom modern lebih populer di masa kini, alat ini sebenarnya sudah

dikenal sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Jika pada masa lalu dibuat

dari usus domba atau kulit binatang, kini bahannya bervariasi mulai dari lateks

hingga polyurethane.
6. Pil KB khusus wanita karir

Di masa mendatang, pil KB tidak hanya mencegah kehamilan melainkan juga

menunda menopause. Terobosan yang masih dalam tahap penelitian ini

menguntungkan bagi wanita yang masih ingin mengejar karir dan tidak ingin

buru-buru punya anak, karena usia suburnya bisa diperpanjang.

7. Pil KB untuk pria


Karena pil KB untuk wanita banyak menghadirkan efek samping, peneliti saat ini

tengah mengembangkan pil serupa untuk pria. Idenya adalah mencegah sperma

mengalami pematangan sehingga tidak efektif membuahi sel telur.

8. Phthalate

Senyawa phthalate umumnya digunakan sebagai campuran untuk membuat plastik

yang bersifat elastis. Meski pada plastik dilaporkan bisa memicu pubertas dini,

senyawa ini bisa mengurangi kadar testosteron dan kualitas sperma sehingga di

masa mendatang bisa digunakan untuk membuat pil kotrasepsi untuk pria.

9. Reversible Inhibition of Sperm Under Guidance (RISUG)

Saat ini, RISUG merupakan terobosan metode kontrasepsi bagi pria yang paling

menjanjikan. Dengan sekali suntik di vas deverens atau saluran sperma, maka

dalam 10 tahun berikutnya sperma yang keluar akan rusak dan tidak bisa

membuahi sel telur. Teknologi ini kabarnya mulai memasuki tahap akhir

penelitian di India.

10. Obat KB untuk mengatasi orgasme kering

Sejak tahun 1950-an dokter mencatat beberapa jenis obat hipertensi dan

schizophrenia bisa menyebabkan kemandulan pada pria. Efek samping itu terjadi

di saluran sperma, sehingga di masa mendatang bisa dikembangkan untuk

membuat pria tetap bisa orgasme namun hanya mengeluarkan sperma yang tidak

berkualitas.

Adapun beberapa mitos mitos yang berkaitan dengan alat kontraspsi yang dianggap

oleh masyarakat. Diantaranya 10 mitos tentang kontrasepsi :

MITOS 1: PIL KB MEMBUAT ANDA GEMUK


Fakta: Penelitian telah mengungkapkan bahwa perempuan tidak

harus mengalami kenaikan berat badan yang signifikan sebagai

akibat dari menggunakan pil kontrasepsi oral. Sederhananya, pil KB

tidak akan membuat Anda gemuk. Penambahan berat badan dapat

terjadi karena alasan hormonal dan Anda mungkin mengalami

retensi air yang sering dapat membuat berat badan merayap naik.

Kabar baiknya adalah bahwa ada jenis pil KB tertentu yang

mencegah retensi air, sehingga jika hal ini menjadi masalah bagi

Anda, Anda dapat berbicara dengan dokter untuk mengganti pil KB

Anda.

MITOS 2: PIL KURANG DAPAT DIANDALKAN DIBANDINGKAN KONDOM

FAKTA: PIL KOMBINASI 99% EFEKTIF JIKA DIAMBIL DENGAN BENAR.

SEBAGAI PERBANDINGAN, KONDOM HANYA 98% EFEKTIF JIKA

DIGUNAKAN DENGAN BENAR. NAMUN, KETIKA KITA MELIHAT ANGKA

PENGGUNAAN YANG KHAS, TINGKAT KEGAGALAN MENINGKAT

KARENA SEBAGIAN WANITA TIDAK MENGAMBIL PIL KB SECARA

KONSISTEN DAN BENAR. DIPERKIRAKAN BAHWA 8 DARI 100 WANITA

YANG MENGGUNAKAN PIL SELAMA SATU TAHUN AKAN HAMIL. PADA

PENGGUNAAN KHAS, DARI 100 WANITA YANG MENGGUNAKAN

KONDOM DENGAN PASANGAN MEREKA SELAMA SATU TAHUN,

DIPERKIRAKAN BAHWA 15 AKAN HAMIL.


MITOS 3: PIL KB MENYEBABKAN JERAWAT, MEMBUAT RAMBUT

BERMINYAK DAN TUBUH BERBULU

Fakta: Jika Anda mengalami jerawat / rambut berminyak / rambut

badan tumbuh setelah meminum pil, kemungkinan disebabkan oleh

respon tubuh Anda terhadap tingkat hormon dalam pil tertentu

Anda. Bicarakanlah dengan dokter Anda. Anda mungkin disarankan

untuk beralih ke pil yang lebih cocok untuk mengatasi masalah ini,

atau mengubah ke metode kontrasepsi yang berbeda sama sekali.

MITOS 4: KONTRASEPSI SUSUK/IMPLAN DAPAT MENYEBABKAN

OSTEOPOROSIS

Fakta: Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan jangka

panjang kontrasepsi

implan tidak mempengaruhi kepadatan mineral tulang.

MITOS 5: IUD DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT RADANG PANGGUL

Fakta: Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran rahim, tuba

dan / atau organ reproduksi lain dan menyebabkan gejala seperti

nyeri perut bagian bawah. Penelitian telah menunjukkan bahwa

selain risiko kecil infeksi yang berkaitan dengan pemasangan IUD

(itulah mengapa Anda disarankan untuk melakukanCHECK UP setelah

pemasangan IUD), pengguna IUD sebenarnya berisiko lebih besar

untuk terkena penyakit radang panggul daripada non-pengguna

IUD. Risikonya masih rendah kecuali ada paparan PMS.


MITOS 6: ALAT KONTRASEPSI SPIRAL (IUD) DAPAT MENYEBABKAN

KEHAMILAN EKTOPIK

Fakta: Kehamilan ektopik adalah setiap kehamilan yang terjadi di

luar rahim. Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi di saluran

tuba. IUD bekerja dengan mencegah kehamilan rahim, sehingga

kehamilan yang mungkin terjadi adalah kemungkinan ektopik. Di

sinilah timbul kesalahpahaman bahwa ada hubungan antara

penggunaan IUD dan kehamilan ektopik. Risiko ini sangat kecil,

sebagaimana juga risiko kehamilan rahim dengan penggunaan IUD.

MITOS 7: ANDA TIDAK BISA HAMIL SAAT MENYUSUI

Fakta: Anda bisa hamil ketika menyusui! Meskipun Anda mungkin

kurang subur, Anda masih mungkin hamil selagi menyusui.

Beberapa wanita tidak mengalami menstruasi selama berbulan-

bulan setelah melahirkan, tetapi ketika tubuh Anda memutuskan

sudah waktunya untuk melepaskan telur pertama setelah

melahirkan, ia melakukannya sebelum Anda mendapatkan

menstruasi pertama. Jadi, Anda tidak akan tahu bahwa Anda telah

mengalami ovulasi sampai dua minggu kemudian, ketika Anda

mengalami menstruasi.

Untuk menghindari kehamilan, berbicaralah dengan dokter tentang

jenis kontrasepsi yang dapat Anda gunakan saat menyusui.


MITOS 8: MENGGUNAKAN KONTRASEPSI MEMBUAT LEBIH SULIT

UNTUK HAMIL SETELAH ANDA BERHENTI

Fakta: Setelah berhenti minum pil KB atau melepas susuk, cincin

vagina atau IUD, Anda dapat mengharapkan untuk segera kembali

ke kesuburan Anda sebelumnya. Namun, kembalinya kesuburan bisa

memakan waktu lebih lama untuk kontrasepsi suntik. Adalah hal

yang normal bila tubuh Anda memerlukan waktu untuk penyesuaian

kembali setelah penghentian metode kontrasepsi hormonal. Tetapi

jika menstruasi Anda belum kembali normal dalam tiga bulan

setelah menghentikan kontrasepsi, bicarakan dengan dokter Anda.

MITOS 9: PIL KONTRASEPSI DARURAT ADALAH SAMA DENGAN PIL

ABORSI

Fakta: Pil kontrasepsi darurat (pil kondar) dan pil aborsi sangat

berbeda. Jika Anda berhubungan seks tanpa kondom, Anda dapat

mengambil pil kondar untuk membantu menghindari kehamilan

sebelum dimulai. Mifepristone, yang sering disebut sebagai pil

aborsi, adalah obat yang digunakan dalam aborsi medis setelah

kehamilan dimulai. Aborsi medis adalah aborsi yang dilakukan

dengan bimbingan dokter karena alasan medis, misalnya

mengancam jiwa ibu.

MITOS 10: ANDA HARUS JEDA DARI PIL KB


Fakta: Jika Anda telah meminum pil KB secara teratur tanpa efek

samping, Anda tidak perlu untuk mengambil jeda. Bahkan, jika Anda

berhenti minum pil dan kemudian mengambil lagi beberapa bulan

kemudian, Anda mungkin mengalami efek samping yang sama

dengan yang Anda lalui dalam beberapa bulan awal saat Anda

pertama kali menggunakannya sembari tubuh Anda menyesuaikan

diri.

BAB III
PENUTUP

KB adalah usaha untuk mengatur banyak jumlah kelahiran. Pelakasanaan program

Keluarga Berencana (KB) diperbolehkan dengan pertimbangan kesejahteraan

penduduk. Kalau seandainya pemerintah tidak melaksanakannya maka keadaan rakyat

akan menderita. KB dilakukan dengan dua metode yaitu: Planning Parenthood

(mengatur keturunan) dan Birth Control (pembatasan keturunan). Motif dari KB

diantanranya: menjaga kesehatan seorang ibu, menjaga keturunan dari penyakit yang

diidap orang tua, dan masalah ekonomi.


Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Kegiatan ini merupakan spesialisasi

khusus para tenaga medis, ini umumnya dilakuakan melalui

beberapa bentuk pendekatan. Seperti misalnya pendekatan klinik

yang di dalamnya meliputi team medis keliling dan program KB


rumah sakit. Kemudian pendekatan Non Klinik seperti saluran

komersial, pengikutsertaan dokter dan praktek swasta, petugas

penyuluhan KB serta Pendekatan-pendekatan lain misalnya

pengembangan pelayanan metode-metode KB


baru, seta metode lain yang dianggap efektif.
Mengajak masyarakat untuk melakukan program kb tidaklah

mudah. Aspek budaya sosial yang mempengaruhi tentang

penggunaan alat kontrasepsi itu hal yang paling utama menjadi

alasaanya, maka dari itu peran masyarakat untuk ikut aktif dalam

program-program penyuluhan tentang (KB) yang diadakan sangat

penting.

HIV- AIDS

Definisi:

HIV: human imunodevisiensi virus adalah sejenis virus yang menginfeksi manusia

dengan cara menyerang system kekebalan tubuh.

Cara penularan

Anda mungkin juga menyukai