1. Apa saja yang menyebabkan jumlah sel sperma sedikit sehingga tidak cukup
untuk pembuahan?
Jawaban :
a. Infeksi
Infeksi bisa mengganggu produksi sperma sehingga dengan kondisi
demikian dapat menimbulkan perlukaan yang menghambat jalur yang
dilewati sperma. Contoh : gonorrhea, dan HIV.
b. Penggunaan obat-obatan dan paparan zat kimia
Misalnya antibiotik, dan obat darah tinggi, kemudian paparan zat kimia
seperti pestisida
c. Testis yang kepanasan
Temperatur testis sangat berpengaruh pada produksi sperma. Jika terlalu
panas, maka produksi sperma otomatis akan berkurang. Penyebab naiknya
temperatur testis yaitu dengan menggunakan celana terlalu ketat.
d. Konsumsi alkohol berlebihan kebiasaan merokok
e. Berat badan berlebih (terjadi gangguan produksi hormone)
2. Bagaimanakah cara mengatasi Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil?
Jawaban :
Kondisi hiperemesis gravidarum ini terdapat 3 derajat keparahan, yaitu :
- Derajat 1: Muntah terus menerus dan tidak dapat mengonsumsi makanan
atau minuman selama 24 jam. Pada derajat ini, ibu hamil sudah tampak
lemah.
- Derajat 2: Ibu hamil semakin tampak lemah, tanda dehidrasi seperti mata
cekung, tekanan darah menurun dan berkurangnya jumlah urine pun
semakin jelas.
- Derajat 3: Pada derajat 3, kondisi ibu sudah sangat parah. Biasanya ibu
hamil sudah mengalami penurunan kesadaran hingga koma apabila tidak
ditangani secara cepat. Pada derajat ini, janin juga bisa mengalami
gangguan pembentukan organ otak hingga hati.
Hasmita Ayu
1. Dalam penyebab sibling rivalry dikatakan tahap perkembangan anak baik fisik
maupun emosi dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian
terhadap satu sama lain bagaimana cara mengatasinnya? (jawaban ada di
materi *cara mengatasi sibling rivalry*).
2. Saat ibu mengalami perubahan fisik yang berubah seperti kulit menjadi hitam
apakah itu,termasuk ketidaknyamanaan pada trimester 1?
3. Apa dampak yang terjadi pada ibu dan anak jika salah satu kebutuhan tidak
terpenuhi?
Jawaban :
Kebutuhan Dasar Ibu hamil secara fisik perlu dipenuhi agar ibu dalam
menjalani kehamilannya terjaga kesehatannya. Kebutuhan tersebut meliputi
oksigenasi, nutrisi, personal hiegine, pakaian, eliminasi, seksual,
mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur. Kebutuhan dasar ibu hamil sangat
mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan. Tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu
selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan
kelak.
Hesli
1. Contoh persiapan menjadi orang tua yang dapat di pahami secara cepat ?
Jawaban:
- Pembahasan tentang perencanaan pernikahan.
2. Apa persamaan dan perbedaan persiapan fisik, persiapan psikologis dan
persiapan finansial?
Jawaban :
Jawaban ada pada materi. Silahkan dibaca dan dipahami.
3. Apa saja dasar kebutuhan ibu hamil?
Jawabab :
Jawaban ada pada materi. Silahkan baca dan pahami.
Yulita
Sandra siunu
1. Bagaimana cara mengatasi jika sang ayah sendiri belum bisa mengambil
peran sebagai ayah. karena sang ayah menikah dibawah umur akaibat hamil
duluan dan mau tidak mau sang ayah kehilangan masa muda dan masa
bermainnya. Hal ini juga berpengaruh pada keadaan psikis dan mental sang
ayah. Mengakibatkan sang ayah tidak mau menjaga istrinya karena Malu
dengan teman sebayannya,apalagi mengambil peran sebagai ayah.
Jawaban:
Dalam kondisi seperti ini tentu saja seorang laki-laki siap atau tidak siap dia
mempuyai tanggung jawab terhadap istri dan anaknya. Namun apabila
persamalahannya terkait dengan kemampuan finansial maka untuk sementara
waktu pemenuhan kebutuhan mestinya menjadi tanggungan orang tua laki-
laki, tapi jika itu terkait dengan kesiapan mental maka peran orang dari ke dua
belah pihak sangat dibutuhkan dalam rangka memberikan dukungan
penguatan psikologis.
2. Apakah ada efek samping bagi perkembangan janin bila sang ibu pada
trimester I dan trimester II selalu melakukan Pijat(urut) dibagian Perut?
Jawaban:
- Pemijatan yang dilakukan kepada ibu hamil oleh yang bukan ahlinya tentu
saja sangat berbahaya bagi ibu janinnya. Seperti misalnya dapat terjadi
kelainan letak plasenta, kelahiran prematur, bahkan dapat memicu
terjadinya perdaharan.
- Untuk pemijatan ibu hamil memiliki tehnik tertentu dan dilakukan oleh
orang yang terlatih. Manfaat dari pijatan yaitu membentu mengurangi
nyeri punggung, sakit kepala, mengurangi stress dan membantu relaksasi
serta membuat tidur lebih nyenyak.
- Hanya saja, ketika ingin melakukan pijat, ibu hamil sebaiknya
memperhatikan usia kehamilan terlebih dahulu. Untuk ibu hamil yang
masih mengalami mual dan muntah, sebaiknya menghindari dulu
perawatan ini.
- Disarankan pijat ibu hamil dimulai setelah usia kehamilan 12 minggu atau
memasuki trimester kedua. Lalu, hindari kembali pijat ibu hamil saat usia
kehamilan sudah semakin mendekati waktu persalinan, yaitu 32 minggu
ke atas. Hal ini karena pijatan mungkin dapat mempercepat proses
persalinan.
3. Apakah kenaikan berat badan saat hamil yang Sedikit,karena sang ibu makan
makanan yang tidak bernutrisi dan tidak sehat?
Jawaban:
- Kenaikan berat badan merupakan salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan selama masa kehamilan. Pasalnya, jika berat badan ibu hamil
tidak naik sebagaimana mestinya, hal ini dapat menimbulkan sejumlah
gangguan kesehatan serius yang juga berdampak pada kondisi janin dalam
kandungan.
- Kenaikan berat badan normal selama hamil berkisar antara 11–16 kg. Pada
trimester pertama, ibu hamil dapat mengalami kenaikan berat badan 2–4
kg. Pada trimester selanjutnya sampai kelahiran, berat badan akan
mengalami peningkatan sekitar 0,5–1,5 kg setiap minggunya.
- Jika berat badan ibu hamil tidak naik sesuai dengan berat yang dianjurkan,
maka kondisi tersebut berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada
ibu maupun janin, seperti kelahiran prematur hingga berat badan lahir
rendah pada bayi.
- Kurang gizi
Pola makan dan pilihan asupan makanan yang ibu hamil konsumsi tentu
sangat berpengaruh terhadap berat badan. Jika jarang mengonsumsi
makanan dengan kandungan nutrisi seimbang, ibu hamil bisa mengalami
kekurangan gizi sehingga sulit menaikkan berat badan.
1. Ny. Fatimah ,24 tahun datang ke BPM pukul 09.00 WIB. ia mengeluh selama
setelah persalinan, suasana hatinya sering berubah. Terkadang merasa sedih,
marah, gelisah tanpa alasan serta cemas berlebih. Ny Fatimah merasa
bingung dengan keadaan dirinya. Hasil pemeriksaan TD : 130/80 mmHg,
kondisi umum lemas, Nadi 85 x/menit, pernapasan 20 x/menit.
Apa yang harus di lakukan oleh seorang bidan jika mendapati klien dengan
keluhan seperti di atas?
Jawaban:
Pada umunya ibu mengalami kecemasan menjelang atau pasca persalinan.
Meskipun persalinan atau masa nifas adalah sesuatu hal yang fisiologis,
namun didalam mengahadapi proses persalinan dimana terjadi serangkaian
perubahan fisik dan psikologis yang dimulai dari terjadinya kontraksi rahim,
dilatasi jalan lahir dan pengeluaran bayi serta plasenta yang diakhiri dengan
bonding awal antara ibu dan bayi. Beberapa faktor terjadinya kecemasan
pasca persalinan antara lain: cemas sebagai akibat dari nyeri persalinan,
keadaan fisik ibu, kurangnya pengetahuan tentang proses masa nifas,
kurangnya dukungan tentang lingkungan social (suami, keluarga/ teman),
serta latar belakang psikososial lainnya seperti kehamilan yang tidak
diinginkan dan social ekonomi. Sebagai seorang bidan yang harus dilakukan
adalah memberikan edukasi pada ibu tentang dampak bahaya dari kecemasan
yang berlebihan, seperti produksi ASI yang dapat terhambat sehingga dapat
menpengaruhi asupan gizi bayinya, kemudian tidak terjadinya ikatan
emosional yang baik antara ibu dan bayinya.
2. NY. N memiliki riwayat penyakit TBC dan harus rutin minum obat, akan
tetapi dia sedang hamil 24 minggu, dia bingung apakah dia harus melanjutkan
obat tersebut ataukah berhenti untuk mengkonsumsi nya? Tanggapan seorang
bidan mengenai hal tersebut adalah apakah obat resep dan obat bebas dapat
mempengaruhi kehamilan? Dan tindakan apa yang harus di lakukan oleh Ny.
N agar kehamilan nya tidak terjadi apa apa?
Jawaban:
Tuberkulosis atau yang bisa disebut dengan TB merupakan penyakit
menular yang biasanya menyerang paru-paru. Infeksi yang disebabkan
oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis ini dapat
menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti kelenjar getah bening,
otak, dan tulang belakang.
Untuk mendiagnosis TB pada ibu hamil, dokter akan melakukan
serangkaian pemeriksaan, di antaranya pemeriksaan riwayat keluhan,
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen,
tes dahak, dan tes darah.
Pengobatan Tuberkulosis Saat Hamil
Tuberkulosis saat hamil harus ditangani dengan tepat agar tidak
menimbulkan risiko yang lebih besar bagi ibu dan janinnya.
Pada dasarnya, TB saat hamil bisa teratasi. Namun memang,
pengobatannya memerlukan waktu yang lama dan harus dilakukan
secara rutin. Pengobatan TB selama kehamilan umumnya tergolong
aman karena jenis obat dan dosisnya telah disesuaikan agar tidak
membahayakan janin dan kandungan.
Pengobatan TB saat hamil tergantung pada jenis TB yang dialami
Bumil. Ada 2 jenis tuberkulosis yang mungkin terjadi saat hamil, yaitu
TB laten dan TB aktif.
Tuberkulosis laten
Adalah ketika tes menunjukkan bahwa Bumil terinfeksi TB, namun
tidak ada gejala yang muncul. Sementara itu, tuberkulosis aktif adalah ketika
Bumil memiliki gejala TB dan hasil tes menunjukkan infeksi TB positif.
Pengobatan pada TB laten
TB laten sebenarnya tidak selalu harus diobati. Namun bila akan
diobati, ada beberapa obat yang mungkin diberikan untuk ibu hamil,
yaitu isoniazid dan rifampicin. Isoniazid dapat dikonsumsi sendiri atau
bisa juga dikombinasikan dengan rifampicin.
Lama pengobatan juga akan bervariasi, tergantung pada obat apa yang
diberikan dokter. Jika isoniazid dikonsumsi sendiri, lama
pengobatannya adalah 9 bulan. Namun jika isoniazid dikombinasikan
dengan rifampicin, lama pengobatan bisa lebih pendek, yaitu 3 bulan.
Selama pengobatan ini, Bumil juga perlu minum suplemen vitamin
B6.
Pengobatan pada TB aktif
Pengobatan TB aktif pada ibu hamil hampir sama dengan pasien biasa.
Pengobatan dibagi menjadi fase intensif selama 2 bulan dan fase lanjutan
selama 4–6 bulan. Obat-obatan yang diminum antara lain
adalah isoniazid, rifampisin, dan pyrazinamide.
Di fase intensif, Bumil perlu minum obat setiap hari. Sementara di fase
lanjutan, Bumil hanya perlu minum obat 2 kali seminggu. Namun di fase apa
pun, jadwal minum obat tidak boleh dilewatkan sekali pun, meski Bumil
sudah merasa sembuh. Sama seperti pengobatan TB laten, Bumil juga perlu
minum suplemen vitamin B6.
Pengobatan TB memang cukup lama dan harus berkelanjutan. Jikalau
pengobatan belum selesai dan Bumil sudah melahirkan, Bumil tetap harus
melanjutkan pengobatan hingga tuntas. Bumil tetap bisa menyusui bayinya
Namun, perlu memakai masker selama menyusui.
Bahaya dan Dampak bila TB Saat Hamil Tidak Diobati
Pengobatan TB saat hamil sangat penting dilakukan demi keselamatan
ibu dan janin. Selama Bumil menjalani pengobatan secara teratur, besar
kemungkinan infeksi TB tidak akan memengaruhi bayinya. Sementara bila
tidak segera ditangani, infeksi TB saat hamil dapat menyebabkan:
Risiko kelahiran prematur meningkat
Berat badan bayi lahir rendah
Penularan infeksi TB pada bayi dalam kandungan
Penularan infeksi TB pada orang lain di sekitar
Perlu diingat bahwa pengobatan TB perlu dijalani secara disiplin
sampai selesai sesuai dengan anjuran dokter. Jika tidak, akan meningkatkan
risiko kambuhnya tuberkulosis yang sudah kebal terhadap pengobatan yang
ada. Ini tentu akan menyulitkan pengobatan selanjutnya.
Selama pengobatan, konsumsilah makanan bergizi, terutama
yang tinggi protein. Pastikan ventilasi di rumah selalu terbuka dan habiskan
beberapa waktu di bawah matahari pagi setiap harinya. Lebih baik lagi,
lakukan olahraga ringan setiap hari agar tubuh makin fit dan bakteri
tuberkulosis lebih cepat hilang dari tubuh.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu kontrol ke dokter. Ibu hamil yang
mengalami TB mungkin akan perlu rutin kontrol ke dokter paru dan dokter
kandungan agar dosis obat TB, kondisi kehamilan, dan kondisi kesehatan
secara menyeluruh bisa selalu terpantau.
3. Ny. Ratih 20 tahun, hamil 37 minggu datang ke BPM pukul 10:00 WIB
mengeluh kencang, hasil pemeriksaan TD : 130/70 mmHg, ku baik, Nadi 82
x/menit, pernapasan 22 x/menit, TFU : 30 cm, kepala sudah masuk 1/5 .saat di
periksa kaki mengalami odema, asuhan intranatal apakah yang tepat yang
harus bidan lakukan untuk kasus di atas?
Jawaban:
Lakukan anamneses tentang riwayat kehamilan sebelumnya
Baru kemudian mengambil keputusan untuk memberikan tindakan apa yang
baik untuk menyelamatkan ibu dan janinya, jika dirasa perlu lakukan rujukan
dengan diagnose eklamsia.
1. Bagaimana dengan calon orang tua yang ingin sekali memiliki anak
sedangkan, salah satu dari si calon orang tua memiliki penyakit menular
contohnya HIV. Kalau bisa dan di izinkan si calon orang tua tersebut untuk
memiliki anak, persiapan apa dalam usaha dan tindakan aktif apa yang harus
di jalani oleh calon orang tua tersebut?
Jawaban :
Jika yang ditakutkan saat pasangan positif mengidap HIV adalah soal
memiliki anak, maka tak perlu khawatir. Pasutri masih bisa tetap memiliki
anak tanpa menularkan pada janinnya atau pasangan yang negatif HIV.
Pasutri bisa mengonsultasikan hal ini pada dokter. Biasanya, dokter akan
melakukan serangkaian program untuk membantu pasutri memiliki anak.
Dokter akan menentukan kapan waktu yang tepat untuk pasangan tersebut
berhubungan seks tanpa kondom. Tentu saja hal ini akan dilakukan setelah
dokter mengecek tingkat virus di dalam tubuh yang terinfeksi. Selain itu,
dokter juga akan tetap memberikan obat bagi kedua pasangan untuk
mengurangi risiko infeksi sebelum dan sesudah pembuahan. Ada juga cara
lain yang dapat melakukan untuk mendapatkan anak tanpa takut untuk tertular
seperti melakukan in vitro fertilization (bayi tabung) dan inseminasi buatan.
Ada banyak orang yang berhasil memiliki anak tanpa perlu menularkan HIV
pada pasangan maupun anaknya.
Trimester Pertama
Trimester Kedua
Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga, berat badan ibu semakin bertambah dan rentan
mengalami nyeri punggung. Oleh sebab itu, ibu bisa memilih posisi
berhubungan intim dengan penetrasi yang tidak terlalu dalam. Posisi yang
masih aman dilakukan adalah saling berhadapan dan spooning. Untuk
mengurangi nyeri pinggang dan tekanan pada rahim selama berhubungan
intim, ibu dapat menaruh bantal di bagian belakang tubuh. Hindari juga
meniup Miss V selama berhubungan intim. Sebab, aktivitas ini dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah akibat udara yang masuk ke
pembuluh darah.
Sumber kalsium : ikan teri, ikan salmon, ikan sarden, brokoli dan es krim.
Aetske Merdojani
1. Apa yang menjadi perbedaan antara peran orang tua pada Zaman dahulu dan
Peran orang tua Zaman sekarang. Kemudian,dampak apa yang terjadi pada
sang anak jika orang tua menerapkan kedua peran tersebut secara bersamaan ?
Jawaban :
Bagaimana para orang tua masa kini dalam mendidik anaknya sangat
berbeda dengan pola asuh orang tua zaman dahulu. Lalu, apa pola asuh itu?
Pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif
konsistensi dari waktu kewaktu. Seiring dengan perkembangan zaman, kini
pola asuh orang tua juga mengalami banyak perbedaan, baik itu dari segi
pendidikan maupun pola perilakunya.
Bukan gaya hidup saja yang mengikuti perkembangan zaman, namun
cara mengasuh anakpun juga mengikuti perkembangan zaman tersebut. Bisa
dilihat dari cara orang tua dahulu mendidik anaknya sangat berbeda dengan
cara orang tua sekarang mendidik anak. Tidak dipungkiri lagi dengan
berkembangnya teknologi yang cukup pesat dapat mempengaruhi sifat orang
tua dalam mengasuh anaknya. Memang yang sebenarnya yang paling
membedakan orang tua kini dengan dulu adalah masalah waktu, kuantitas
interaksi antara orang tua dan anak. Saat sekarang ini, bukan hanya karena
faktor pekerjaan, kegiatan sosial dan kebutuhan lainnya, membuat orang tua
semakin sulit mendapatkan kuantitas waktu untuk berinteraksi langsung
dengan anak. Yang pasti, perubahan akan terjadi dan tidak dapat dihindari
terlepas dari soal beda antara orang tua zaman kini dan dahulu, berikut ini
perbedaan pola asuh antara orang tua dulu dengan sekarang.
1. Pendidikan
Orang tua zaman dahulu hanya mendidik anaknya pada lembaga
sekolah hanya sampai SMP/SMA saja, bahkan tidak banyak juga dari mereka
yang menyekolahkan anaknya hanya sampai tamatan SD saja. Hal ini
disebabkan karena pemikiran orang tua zaman dahulu bahwa menghasilkan
uang itu lebih penting daripada menghabiskan uang, selain itu bagi anak
perempuan mereka nantinya juga pasti akan kembali ke belakang atau
mengurus rumah tangga mereka kelak, sehingga dari pemikiran tersebut
membuat orang tua enggan untuk menyekolahkan anaknya sampai jenjang
pendidikan yang tinggi. Berbeda dengan orang tua kini yang sudah mengubah
pemikirannya bahwa sekolah atau pendidikan itu penting karena hal itu dapat
meningkatkan kedudukan mereka, sehingga banya dari orang tua masa kini
yang menyekolahkan anaknya sampai sarjana agar menjadi orang yang sukses
dan berpenghasilan banyak. Karena dengan memiliki ijazah yang stratanya
lebih tinggi daripada SD, SMP, maupun SMA dapat membantu anak mereka
untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan degan penghasilan yang cukup
besar pula.
2. Serba gadget
Orangtua zaman dulu:
Cara berkomunikasi orang tua zaman dahulu belum scanggih sekarang.
Paling mewah punya telepon rumah dan itu pun tak semua rumah
memilikinya. Bagi yang tidak punya, jika terpaksa sekali ingin
menghubungi salah satu orangtuanya, maka harus mendatangi fasilitas
telepon umum.
Karena seringnya berkomunikasi lewat tatap muka, bertegur sapa, saat
sarapan atau makan malam, hubungan antara orang tua dan anak terjalin
jauh lebih dekat.
Orangtua kini:
Dengan adanya telepon genggam, dari mana pun anak bisa menghubungi
orang tuanya. Orangtua yang ingin mendapatkan informasi seputar anak,
ada aplikasinya.
Gadget memudahkan orang tua dan anak untuk saling berhubungan satu
sama lain, meskipun tidak seintens bertemu langsung tatap muka dan
mengobrol.
3. Sering pamer anak.
Orangtua zaman dulu:
Dahulu, orang tua tak begitu tertarik untuk mengabadikan momen anak-
anaknya. Paling banter menggunakan kamera manual, dicetak,
dimasukkan album foto atau ditempelkan di dinding.
Orangtua kini:
Maraknya media sosial, jangan momen penting, bangun tidur pun
diabadikan dan dishare di media sosial agar semua orang tahu bahwa
inilah anak saya.
Perkembangan anak apaun itu, dipamerkan di media sosial agar kerabat
dekatnya bisa mengetahui keadaan anak cucunya tanpa perlu berkunjung
ke rumahnya.
4. Rasional dalam memakai obat.
Orangtua zaman dulu:
Dulu, kalau anak sakit, cenderung memilih menggunakan obat-obatan
warisan dari kakek dan neneknya. Kalaupun harus ke dokter, orang tua
cenderung menurut saja jika diberi obat tanpa peduli apakah kandungan
obat yang diberikan dokter tersebut adalah benar.
Orangtua kini:
Inilah hebatnya internet, orang tua sebelum memeriksakan anaknya ke
dokter, selalu searching terlebih dahulu di internet, apa yang harus
dilakukan.
Dengan melihat gejalanya, sebisa mungkin orang tua tidak menggunakan
obat antibiotik terlebih dahulu, dan biasanya para orang tua berhail
melakukannya.
5. Pengasuhan dengan bantuan orang lain.
Orangtua zaman dulu:
Lebih senang mengasuh anak tanpa bantuan orang lain. Karena kebanyak
ibu-ibu zaman dulu tidak bekerja sehingga memiliki banyak waktu luang.
Orangtua kini:
Banyk ibu yang memiliki peran ganda, mengasuh dan bekerja. Hal ini
menimbulkan inisiatif untuk menyewa pengasuh anak.
2. Mengapa pada trimester I ,ibu merasakan ketidaknyamanan saat menyikat gigi
dan berkumur?sedangkan kita ketahui sendiri bahwa pentingnya calon ibu
untuk menjaga kebersihan diri. Apa yang menjadi penyebab utama
ketidaknyamanan tersebut?
Jawaban :
Salah satu masalah yang sering dialami oleh ibu hamil muda adalah
ketidaknyamanan menyikat gigi, hal tersebut disebabkan karena terjadinya
Emesis/hyperemesis yang sulit untuk dihindari mengingat ini merupakan
masalah hormonal kehamilan. Cara mengatasi ketidaknyaman tersebut yaitu
berkumur dahulu dengan air hangat sampai rasa asam di mulut berkurang,
sekitar setengah jam, sesudah itu barulah menyikat gigi dengan menggunakan
sikat gigi kecil yang bulu sikatnya lembut. Sebaiknya, ibu hamil juga perlu
mengurangi konsumsi makanan manis, agar tidak menimbulkan rasa mual
ketika menyikat gigi.
3. Jika sang calon ibu sebelumnya pernah mengalami keguguran dikehamilan
sebelumnya,pastinya ada trauma tersendiri yang dialami sang calon
ibu,terlebih pada psikis sang ibu. Bagaimana peran keluarga dan tenaga
kesehatan (bidan) dalam menghadapi hal tersebut ??
Jawaban :
Bicara soal keguguran, sudah pasti kesedihan mendalam dirasakan
pasangan suami istri. Seperti yang dikatakan oleh seorang psikolog bahwa
boleh saja kita(bidan) menghibur pasangan yang kehilangan janinnya tapi
disesuaikan dengan kebutuhan pasangan tersebut. "Ada pasangan yang merasa
terhibur ketika ditemani. Tapi ada juga yang merasa lebih baik ketika mereka
dibiarkan sendiri dulu. Nah, cara kita bersikap ini harus disesuaikan karena
tiap orang dalam menghadapi fase berdukanya itu beda-beda,".
Yang dapat dilakukan oleh seorang bidan adalah membantu ibu untuk
melewati fase kesedihan untuk memulihkan kondisi psikis maupun fisiknya
dengan cara menyarankan kepada ibu untuk beristirahat setidaknya tiga empat
hari setelah itu boleh beraktivitas seperti biasanya, lalu memberikan edukasi
tentang makan makanan bergizi seperti yang dianjurkan pada umumnya
artinya sesuai dengan kebutuhan kalori dan terpenuhi kebutuhan protein
vitamin dan mineralnya.
Keturunan
Jika Anda dan pasangan memiliki anggota keluarga yang melahirkan anak
kembar, maka peluang Anda untuk mengalami hal yang sama terbuka
lebar. Peluang ini makin besar jika faktor keturunan berada pada garis
wanita.
Usia
Tahukah Anda bahwa semakin tua usia Anda saat mengandung, semakin
besar kemungkinan Anda untuk hamil anak kembar? Ya, berdasarkan
penelitian, wanita yang hamil di atas usia 30 tahun (terutama di akhir usia
30-an) memiliki peluang lebih besar untuk memiliki janin kembar.Hal ini
dikarenakan wanita yang berusia di atas 30 tahun berpeluang melepas
lebih dari 1 sel telur ketika ovulasi. Peluang untuk hamil kembar akan
meningkat bila wanita berada di usia 35-40 tahun dan sudah pernah hamil
sebelumnya. Akan tetapi, kehamilan pada usia ini berisiko sehingga
beberapa dokter tidak menyarankannya.
Postur
Studi juga menyatakan bahwa wanita yang memiliki postur besar akan
lebih berpeluang hamil anak kembar. Postur besar di sini dapat berarti
tinggi badan maupun berat badan itu sendiri.
Hamil pada usia 30-40 tahun
Karena sejatinya, semakin tua usia wanita, maka semakin besar juga
potensi seorang wanita hamil anak kembar. Hal itu tentu disebabkan oleh,
tubuh wanita yang berada di usia pertengahan 30, akan lebih sering
melakukan pelepasan sel telur dari satu sel telur, selama ovulasi
bertambah.
Sebagai seorang bidan Asuhan kebidanan yang dapat diberikan adalah
dengan memberikan konseling tentang cara / posisi berhubungan seksual
yang dapat mendukung untuk memperoleh bayi kembar, contoh: doggy
style, standing position, posisi misionaris dan side by side. serta
memberikan pula konseling tentang makanan apa saja yang sebaiknya di
komsumsi, sebagai contoh: ubi jalar, songkong, susu, makanan yang kaya
asam folat(advocad, bayam, brokoli, makanan yang tinggi protein(tahu,
kedelei, gandum utuh dan daging.
1. Ada seorang ibu yang berumur 20 thn dan hamil 16 minggu, ada riwayat
asma,morning sickness dan BB ibu menurun, pada kehamilan 12 minggu
sempat perutnya kelihatan membesar, tetapi di akhir-akhir ini perutnya seperti
mengempis, tidak ada darah keluar dan DDJ nya masih ada. Apa penyebab
dan pengaruh untuk janin dari malasalah diatas?
2. Kenpa sekarang-sekrang ini sering terjadi adanya keterlambatan post
partum/bersalin, contohnya sudah tiba diminggu persalinan tetapi blum ada
tanda-tanda atau kontraksi pada janin dan terkadang melewati 3 minggu
setelah minggu persalinan bahkan lebih, jika maslah ini berpengaruh dengan
hormon, kenapa hormon tersebut belum memberikan rasa kontraksi/tanda-
tanda post partum/bersalin ataukah ada hal lain yang di luar pengaruh hormon
itu sendiri?
Jawaban:
- Persalinan anak pertama
- Penggunaan pil kontrasepsi sebelum hamil
- Ada riwayat haid tidak teratur
- Ibu mengalami obesitas
- Kelainan pada janin Misalnya seperti sindrom Down, sindrom Edward,
teratoma dan kelainan genetik lainnya
3. Ada seorang ibu umur 29 tahun, hamil anak pertama umur kehamilan 29
minggu dan ia menikah pada umur 26 tahun, ibu ini berkerja di RS di ruangan
Radiologi sudah hampir 6 tahun. Apakah keterlambatan hamil bisa
dipengaruhi salah satunya oleh radiasi dari alat di dalam ruangan
tersebut,kenpa? dan Apa saja dampak untuk janin yang sering terpapar oleh
radiasi?
Jawaban:
Paparan radiasi dosis tinggi selama jangka waktu tertentu dapat menyebabkan
penyakit radiasi / sindrom radiasi akut (pingsan, kebingungan, mual, muntah,
diare, kerontokan pada rambut, luka pada kulit dan mulut, serta terjadinya
perdarahan). Sedangkan pada perempuan rentan mengalami infertilitas.
Sementara pada wanita hamil beresiko untuk semua jenis kanker, tumor
sistem saraf, hingga leukemia pada janin saat ia telah lahir nantinya.
Yulita
1. Ny.ani umur 28 tahun G2P1A0 hamil 36 minggu datang ke BPS diantar oleh
keluarganya,dengan tidak sadar,saat dirumah Ny.ani mengalami kejang-
kejang hasil pemeriksaan dilakukan oleh bidan didapatkan TD 160/110
mmHg,N 100x/mnt,R 16x/ mnt,DJJ irreguler,TFU 3 jari dibawah Px,
presentasi kepala,punggung kanan,oedema pada wajah,tagan dan kaki.
Tindakan apa yang dilakukan bidan pada kasus diatas?
Jawaban:
Eklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi
dan kejang sebelum, selama, atau setelah persalinan. Kondisi serius ini selalu di
dahului dengan preeklamsia sebelumnya.
Pengobatan Eklamsia
Satu-satunya cara untuk mengobati eklamsia adalah dengan melahirkan bayi
yang dikandung. Pada ibu hamil dengan preeklamsia yang memiliki risiko
untuk mengalami eklamsia, dokter umumnya akan memberikan beberapa
penanganan berikut:
Hesli
Jawaban:
Bagi ibu pekerja, terutama di sektor formal, sering kali mengalami
kesulitan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayinya karena
keterbatasan waktu dan ketersediaan fasilitas untuk menyusui di tempat kerja.
Dampaknya, banyak ibu yang bekerja terpaksa beralih ke susu formula dan
menghentikan memberi ASI secara eksklusif. Padahal salah satu upaya yang
paling mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang anak
secara optimal, sekaligus memenuhi hak anak adalah memberikan ASI sejak
lahir hingga usia dua tahun.
Untuk ibu bekerja yang letaknya jauh dari rumah, ibu lanjutkan untuk
menyusui di malam hari, di pagi hari, dan kapan pun saat Anda berada di
rumah, perah ASI sebelum pergi bekerja, dan berikan kepada pengasuh untuk
diberikan kepada bayi. Saat di tempat kerja ibu memerah ASI 2–3 kali setiap
hari (sekitar per 3 jam). Yang perlu diperhatikan adalah menjaga kebersihan
tangan dan wadah yang akan dipakai. Pastikan ibu mencuci tangan dengan
bersih sebelum memerah ASI maupun menyimpannya. Wadah penyimpanan
harus dipastikan bersih. Ibu dapat menggunakan botol kaca dengan penutup
yang rapat. Hindari pemakaian kantong plastik biasa maupun botol
susu disposable karena mudah bocor dan terkontaminasi.
Simpanlah ASI sesuai kebutuhan bayi. Pastikan bahwa pada wadah
ASI telah diberi label berisi nama anak dan tanggal dan jam ASI diperah.
Tanggal kapan ASI diperah perlu dicantumkan untuk memastikan bahwa ASI
yang dipakai adalah ASI segar/ASI yang terakhir di perah agar bayi mendapat
manfaat terbesar. ASI beku sebaiknya dicairkan dalam lemari pendingin satu
hari sebelumnya. ASI yang akan digunakan dihangatkan dalam panci yang
berisi air hangat. ASI yang telah dihangatkan dapat segera diberikan dan tidak
didinginkan/dibekukan kembali. ASI yang tidak habis dalam 2 jam sebaiknya
dibuang.