Riset Dalam Epidemiologi 8
Riset Dalam Epidemiologi 8
1. Definisi Epidemiologi
Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang
menekankan perhatiannya terhadap masalah kesehatan baik penyakit maupun non
penyakit yang terjadi dalam masyarakat. Epidemiologi diartikan sebagai ilmu tentang
frekuensi (jumlah), distribusi (penyebaran), dan determinan (faktor penentu) masalah
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan (development) dan
pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan
2. Tujuan Epidemiologi
1. Penelitian Crosectional
Adalah rancangan studi epidemiologi yang memepelajari hubungan
penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan
dan penyakit dalam waktu serentak pada individu-individu dari populasi tunggal,
pada satu saat atau tahun yang sama.
a. Ciri-ciri Crosectional :
Mendeskripsikan penelitian
Penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding
Hubungan sebab akibat hanya merupakan sebab-akibat
Penelitian ini menghasilkan hipotesis
Merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitis
b. Kelebihan Crosectional :
Dapat dilakukan dengan hanya sekali pengamatan
Lebih murah di banding dengan penelitian lainnya
Berguna untuk informasi perencanaan
Untuk mengamati kemungkinan hubungan berbagai variabel yg ada.
c. Kekurangan Crosectional :
Tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan yg terjadi dengan
berjalannya waktu
Informasi yang diperoleh tidak mendalam sehingga sering kali
masalahkesehatan yang dicari tidak diperoleh
d. Langkah-langkah Crosectional :
Seperti halnya pada berbagai penelitian lain, penelitian crosectional harus
mempunyai tujuan yang jelas, dana, dan fasilitas yang tersedia serta
bagaimana hasil penelitian akan mempunyai daya guna
Kemudian ditentukan penduduk yg memungkinkan untuk diteliti sesuai
dengan tujuan penelitian
Selanjutnya ditentukan pula jenis data yg akan dikumpulkan, termasuk
penentuan variabel sebagai faktor resiko, maupun faktor lainnya.
2. Penelitian Case Control
Case control adalah rancangan studi epidemiologi yg mempelajari
hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara
membandingkan kelompok kasus dan kontrol status paparannya.
a. Ciri2-ciri case control:
Penelitian yg bersifat observasional
Diawali dengan kelompok penderita dan bukan penderita
Terdapat kelompok kontrol
Kelompok kontrol harus memiliki risiko terpajan oleh faktor risiko yg sm
dengan kelompok kasus
Membandingkan besarnya pengalaman terpajan oleh faktor risiko antara
kelompok kasus dan kontrol
Tidak mengukur insidensi
b. Kelebihan Case Control :
Sangat sesuai dengan penelitian penyakit yg jarang terjadi atau penyakit
yg kronik
Relatif cepat dan tdk mahal
Relatif efisien, memerlukan waktu yg kecil
Sedikit masalah pengurangan periode investigasi.
c. Kelemahan Case Control
Tidak dapat incidence Rate
Sangat sulit memperoleh informasi biar periode terlalu lama
Alur metodologi inferensi kausal yangbertentangan dengan logika normal
Rawan terhadap bias
Tidak cocok untuk paparan langka
Tidak dapat menghitung laju insidensi
Validasi informasi yang diperoleh sulit dilakukan
Kelompok kasus dan kontrol dipilih dari dua populasi yang terpisah
d. Langkah-langkahnya :
Kriteria Pemilihan Kasus :
Kriteria Diagnosis dan kriteria inklusi harus dibuat dengan jelas.
Populasi sumber kasus dapat berasal dari rumah sakit atau
populasi/masyarakat .
Kriteria Pemilihan Kontrol :
Mempunyai potensi terpajan oleh faktor risiko yang sama dengan
kelompok kasus
Tidak menderita penyakit yang diteliti
Bersedia ikut dalam penelitian
3. Penelitian Kohort
Adalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang
mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan
kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
a. Ciri-ciri Penelitian Kohort :
Bersifat observasional
Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat
Disebut sebagai studi insidens
Terdapat kelompok kontrol
Terdapat hipotesis spesifik
Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif
Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data sekunder
b. Kelebihan Penelitian Kohort :
Kesesuaian dengan logika normal dalam membuat inferensi kausal
Dapat menghitung laju insidensi
Untuk meneliti paparan langka
Dapat mempelajari beberapa akibat dari suatu paparan
c. Kekurangan Penelitian Kohort :
Lebih mahal dan butuh waktu lama
Pada kohort retrospektif, butuh data sekunder yang lengkap dan handal
Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus penyakit langka
Risiko untuk hilangnya subyek selama penelitian, karena migrasi,
partisipasi rendah atau meninggal
d. Langkah-langkahnya :
Merumuskan pertanyaan penelitian
Penetapan populasi kohort
Penetapan Besarnya sampel
Pencarian sumber keterpaparan
Pengidentifikasian subyek
Memilih kelompok control
Pengamatan hasil luaran
Perhitungan hasil penelitian.
1. Penelitian Non-eksperimen
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan atau
menggambarakan fakta-fakta mengenai populasi secara sistematis, dan akurat.
Dalam penelitian deskriptif fakta-fakta hasil penelitian disajikan apa adanya.
Hasil penelitian deskriptif sering digunakan, atau dilanjutkan dengan
dilakukannya penelitian analitik. Desain atau rancangan penelitian deskriptif
dibedakan menjadi dua: desain studi kasus dan desain penelitian survai
b) Penelitian survei
Penelitian korelasional
Penelitian Kausal-komparatif
2. Penelitian Eksperimen
Ditinjau berdasarkan tingkat pengendalian variable, desain penelitian
eksperimental dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : a. Desain penelitian pra-
eksperimental, b. desain eksperimental semu, dan c. desain eksperimental
sungguhan
Pra-eksperimental
Kata Epidemiologi berasal dari bahasa yunani, epi berarti pada/tentang, demos berarti
penduduk,dan logos berarti ilmu.epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penduduk, ini berdasarkan pada asal kata. Riset atau penelitian merupakan suatu
rangkaian tindakan yang memerlukan metode yang berkesinambungan untuk mencapai
apa yang akan diamati atau diteliti. Dengan adanya rancangan penelitian epidemiologi
akan dapat dicapai tujuan yang diharapkan, Karena memilih suatu desain berarti
menetapkan macam atau jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode dalam
melaksanakan riset dalam epidemiologi, yaitu :
Penelitian Crosectional
Penelitian Case Control
Penelitian Kohort
Sedangkan menurut macamnya, yaitu :
Eksperimental : deskriptif, korelasional, Kausal-komparatif, tindakan
Non-eksperimental : pra-eksperimental, quasi-eksperimental, true-eksperimental
Langkah-langkah dalam melakukan riset dalam epidemiologi :
1. Merumuskan masalah penelitian
2. Merumuskan hipotesis
3. Memilih desain riset
4. Pengamatan
5. Analisis data
6. Interpretasi dan kesimpulan