Anda di halaman 1dari 6

SOAL-SOAL HUKUM LAUT

SUSJAB ORMIL/KIMIL

1. Perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk memasukan konsep/prinsip


negara kepulauan kedalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut, membuahkan hasil
pada tahun 1982 dan menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di
dunia. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut Tahun 1982
(UNCLOS 1982).

Apa kepanjangan dari UNCLOS :

a. United Nations Conference on the Law Of the Sea


b. United Nations Covention on the Law Of the Sea
c. United Nation Convention on the Law Of the Sea
d. United Nation Convection on the Law Of the Sea
e. Semua salah

2. Konvensi PBB tentang Hukum Laut Tahun 1982, dilaksanakan di Montego Bay
- Jamaika merupakan kelanjutan dari Konvensi Hukum Laut sebelumnya Tahun 1960.
Dengan demikian sampai saat saat ini (sejak berakhirnya Perang Dunia ke-II), PBB
telah melaksanakan :

a. Satu kali Konverensi Hukum Laut


b. Dua kali Konverensi Hukum Laut
c. Tiga kali Konverensi Hukum Laut
d. Salah Semua
e. Benar Semua

3. Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982, dengan Undang-Undang Nomor 17


Tahun 1985, namun demikian tanggal 16 November 1994, UNCLOS 1982 dinyatakan
resmi berlaku dan Guyana yang adalah Negara yang ke 60 yang meratifikasi
UNCLOS. Tanggal berapakah, Guyana meratifikasi UNCLOS 1982 :

a. tanggal 16 November 1993


b. tanggal 10 Desember 1982
c. tanggal 17 Desember 1993
d. tanggal 16 November 2003

4. UNCLOS 1982, mengatur rejim-rejim perairan yang terdiri dari wilayah perairan
yang menjadi kedaulatan (sovereignty) suatu negara dan hak berdaulat (sovereign
rights) suatu negara. Rejim perairan yang menjadi kedaulatan suatu negara adalah :

a. perairan pedalaman, perairan kepulauan dan perairan teritorial


b. internal waters, territorial waters and archipelagic waters,
c. salah satu jawaban salah
d. a dan b benar
5. Berdasarkan UNCLOS 1982, Rejim Perairan yang menjadi hak berdaulat suatu
negara adalah :

a. perairan pedalaman, perairan kepulauan dan perairan teritorial


b. perairan pedalaman, perairan kepulauan, perairan teritorial, zona
tambahan, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen
c. perairan teritorial, zona tambahan, zona ekonomi eksklusif dan landas
kontinen
d. zona tambahan, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen

6. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), letaknya geografisnya


sangat strategis karena tepat dibawah katulistiwa dan diapit oleh dua benua dan
diantara bentangan dua samudera. Dua benua dan dua samudera dimaksud adalah :

a. Benua Amerika dan Benua Eropa serta Samudera Atlantik dan Samudera
Pasifik
b. Benua Afrika dan Benua Amerika serta Samudera Hindia dan Samudera
Atlantik
c. Benua Asia dan Benua Australia serta Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia
d. Benua Antartika dan Benua Australia serta Samudera Atlantik dan
Samudera Pasifik

7. Dua pertiga wilayah NKRI adalah wilayah perairan dan Indonesia memiliki 17.
504 buah pulau, sehingga Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Namun demikian Indonesia wajib memberikan hak akses atau hak lintas bagi
masyarakat internasional. Hak lintas atau akses yang diatur dalam UNCLOS 1982
terdiri dari :

a. Hak Pemasangan Kabel dan Pipa Bawah Laut, Hak Pengejaran Seketika
dan Hak Melakukan Pemerikasaan
b. Hak Lintas Damai, Hak Akses dan Komunikasi, Hak Lintas Alur Laut
Kepulauan dan Hak Lintas Transit
c. Semua Salah
d. Semua Benar

8. Indonesia memiliki batas maritim dengan 10 (sepuluh) negara, dan hingga saat
ini masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan, baik masalah klaim batas
maritim maupun masalah ekplorasi dan eksploitasi kekayaan alam. Negara-negara
dimaksud adalah :

a. India , Thailand, Singapura, Vietnam, Malaysia, Philipina, Papua New


Guinea, Timor Leste dan Australia
b. China, Taiwan, Jepang, Burma, Myanmar, Brunai, Laos, Kamboja, New
Zealand dan Pakistan
c. a dan b benar
d. b dan b salah
9. Selain memiliki batas laut (batas maritim) Indonesia juga memiliki batas darat
dengan beberapa negara antara lain :

a. Singapura, Philipina dan Thailand


b. Malaysia, Papua New Guinea dan Timor Leste
c. Vietnam, Brunai dan Palau
d. Autralia, New Zealand dan India

10. Indonesia memiliki batas darat dengan negara tetangga di beberapa buah
pulau yaitu :

a. Pulau Kalimantan, Pulau Irian (Papua) dan Pulau Timor


b. Pulau Sangir, Pulau Rote dan Pulau Weh
c. Pulau Miangas, Pulau Nipah dan Pulau Mengkudu
d. Pulau Sebatik, Pulau Kalimantan, Pulau Timor dan Pulau Irian (Papua)

11. Dalam praktek masyarakat internasional, wilayah Perairan Yurisdiksi Nasional


Indonesia dipergunakan oleh masyarakat internasional sebagai Sea Lane Of
Navigation (SLON), Sea Lane Of Trade (SLOT) dan Sea Lane Of Communication
(SLOC). Secara tradisional, dalam almanak pelayaran internasional, perairan
Indonesia dikenal sebagai “traditional routes for international navigation”.

Yang dimaksud dengan “traditional routes for international navigation” adalah :

a. Route tradisional untuk tujuan internasional


b. Route pelayaran untuk perdagangan internasional
c. Route pelayaran untuk komunikasi internasional
d. Route tradisional untuk pelayaran internasional

12. Pemerintah Indonesia, merupakan salah satu negara yang menerapkan Hak
Lintas Alur Laut Kepulauan yang dikenal dengan Indonesian Archipelagic Sea Lane
Passage. Sebagai implementasi Pasal 53 UNCLOS 1982, Pemerintah RI
memberlakukan Peraturan Pemerintah Tentang Hak Lintas Alur Laut Kepulauan
Indonesia dengan :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2002


b. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2002
c. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2002
d. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2002

13. Dalam UNCLOS 1982, telah diatur 4 jenis atau macamnya negara ditinjau dari
aspek hukum laut yaitu :

a. Negara Pantai, Negara Demokrasi, Negara Monarki dan Negara Kapitalis


b. Negara Kepulauan, Negara Theokrasi, Negara Demokrasi dan Negara
Pantai
c. Negara Tidak Berpantai, Negara Kepulauan dan Negara yang Secara
Geografi Tidak Menguntungkan
d. Negara Demokrasi, Negara Pantai, Negara Theokrasi dan Negara Kapitalis
14. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 Tentang Perairan Indonesia,
merupakan salah satu produk hukum yang merupakan implementasi dari UNCLOS
1982, menggantikan Undang-undang Nomor 4/Prp/1960 yang sudah tidak sesuai
dengan perkembangan hukum laut saat ini.

Salah satu permasalahan yang timbul dari pemberlakuan Undang-Undang Nomor


4/Prp/1960 adalah terjanjinya klaim secara sepihak atas Pulau Sipadan dan Pulau
Ligitan oleh Malaysia dan setelah melalui proses peradilan di Mahkamah Internasional
dan Malaysia dinyatakan sebagai pemiliki yang sah atas kedua pulau tersebut.

Penyebab utama adanya klaim sepihak dari Malaysia atas Pulau Sipadan dan Pulau
Ligitan adalah karena :

a. UU Nomor 4/Prp/1960 tentang Perairan Indonesia terlambat di umumkan


dan di depositkan ke PBB
b. UU Nomor 4/Prp/1960 tentang Perairan Indonesia terlambat di undangkan
c. UU Nomor 4/Prp/1960 tentang Perairan Indonesia tidak memasukan
Sipadan dan Ligitan dalam Peta Laut Wilayah Indonesia
d. UU Nomor 4/Prp/1960 tentang Perairan Indonesia tidak memasukan
konsep negara kepulauan.

15. Salah satu produk hukum kolonial Belanda yang masih dipakai hingga saat ini
adalah Staatsblad 1939 Nomor 442 tentang Territoriale Zee en Maritime Kringen
Ordonantie (TZMKO). Pemberlakuan TZMKO masih sangat efektif khusus berkaitan
dengan beberapa permasalahan di laut seperti perompakan dan pelanggaran wilayah.
Penerapan TZMKO dalam praktek penegakan hukum dapat di terima dalam proses
peradilan, hal ini berdasarkan pada prinsip atau azas “lex specialis derogat legi
generali”. Azas ini mengandung arti :

a. Peraturan perundang-undangan yang khusus mengesampingkan yang


semua
b. Peraturan perundang-undangan yang khusus mengesampingkan yang
yang lebih tinggi
c. Peraturan perundang-undangan yang khusus mengesampingkan
yang umum
d. Peraturan perundang-undangan yang khusus mengesampingkan yang
terdahulu

16. Saat ini, tercatat bahwa ada 9 (sembilan) choke point (selat-selat strategis)
yang dipergunakan sebagai pintu keluar-masuk atau jalur pendistribusian energi dari
Timur Tengah ke Eropa, Asia Timur, Amerika, Afrika, Australia dan sebaliknya.
Namun demikian 4 (empat) diantaranya ada di Perairan Indonesia yaitu :

a. Selat Gelasa, Selat Madura, Selat Sape dan Selat Alas


b. Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok dan Selat Makasar
c. Selat Karimata, Selat Wetar, Selat Bali dan Selat Pantar
d. Selat Durian, Selat Lembeh, Selat Madura dan Selat Panaitan
17. Laut China Selatan menjadi salah satu “hot spot” (wilayah yang panas) dan
tidak tertutup kemungkinan akan timbul “konflik senjata” secara terbuka antara China
dengan negara-negara yang bersengketa diwilayah tersebut dibantu Amerika Serikat
(AS). Indonesia bukan sebagai negara claimed tetapi negara netral yang dapat juga
merasakan dampak dari konflik tersebut. Keterlibatan AS semakin intens setelah
adanya klaim China bahwa seluruh Kawasan Laut China Selatan adalah wilayah
yurisdiksi China. Klaim tersebut dikenal dengan nama :

a. Nine Fleeth Line Claim


b. Nine Dotted Line Claim
c. Nine Dash Line Claim
d. b dan c benar

18. Hugo de Groot (Grotius) menerapkan konsep bahwa laut itu bebas di gunakan
oleh siapa saja. Konsep ini menjadi dasar bagi Belanda untuk menjelajahi samudera
dan menemukan banyak wilayah jajahan di Asia dan Afrika. Konsep Grotius ini
dikenal dengan nama :

a. mare clausum
b. mare liberum
c. mare trades
d. mare lebensraum

19. John Shelden, menantang Grotius dengan sebuah konsep bahwa laut dapat
dimiliki oleh siapapun atau laut bersifat tertutup. Konsep ini juga dikenal dengan
nama :

e. mare nostrum
f. mare liberum
g. mare clausum
h. mare publicus

20. Perkembangan selanjutnya, Cornellis van Bynkershoek mengemukakan


sebuah konsep berkaian dengan kepemilikan atas laut dan kedaulatan negara. Bahwa
sebuah negara mutlak harus memiliki kedaulatan (sovereignty) atas wilayah laut yang
dapat dikuasainya. Penguasaan atas laut di ukur dengan kekuatan senjata yang
dimiliki oleh suatu negara atau dikenal dengan nama “terrae potestas finitur ubi finitur
armorum vis” yang mengandung arti :

a. kedaulatan sebuah negara diukur sejauh dapat dikuasai


b. kedaulatan sebuah negara diukur sejauh 12 nautikal mile
c. kedaulatan sebuah negara diukur sejauh kekuatan senjata dapat
mencapainya
d. kedaulatan sebuah negara di ukur sejauh disepakati oleh dua negara

Anda mungkin juga menyukai