Anda di halaman 1dari 35

Bab V

WILAYAH NEGARA DAN


CARA MEMPEROLEHNYA
HUKUM INTERNASIONAL
IRMA RACHMAWATI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 1


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
A. Wilayah Negara dan pengaturannya
1. Pasal 1 Konvensi Montevideo 1933
a. Wilayah darat
b. Wilayah laut (hukum laut)
c. Wilayah udara (hukum udara dan ruang angkasa)
2. Pasal 2 UNCLOS 1982
a. Wilayah darat
b. Wilayah laut (hukum laut)
c. Wilayah udara (hukum udara dan ruang angkasa)
d. Wilayah dasar laut dan tanah di bawahnya
IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 2
Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
1. Wilayah daratan :
a. Melalui perjanjian internasional
b. Menggunakan batas-batas yang jelas (alamiah atau buatan)
c. Negara memiliki kedaulatan mutlak
d. Kasus-kasus : Israel-Palestina, India-Pakistan di Kashmir,
Indonesia-Malaysia di Kalimantan dsb.

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 3


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 4


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
2. Wilayah lautan/perairan (Hukum Laut)
a. Dasar Hukum :
1) UNCLOS 1982
2) PI antara negara-negara yang berkepentingan
3) Indonesia :
- UU no. 17/1985 tenang ratifikasi UNCLOS
- UU no 6/1996 tentang Perairan Indonesia
- UU no. 32/2014 tentang Kelautan
- UU lain yang berkaitan seperti UU Perikanan, UU
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil, dsb.
IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 5
Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
UNCLOS 1982 :
a. Jenis-jenis negara
1) Negara berpantai (Coastal State) terdiri :
a) Negara pantai biasa (Coastal State)
b) Negara yang secara geografis tidak beruntung (Disadvantage
geographically State)
c) Negara kepulauan (Archipelago State)
2) Negara tidak berpantai (Landlocked State)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 6


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
b. Jenis-jenis kedaulatan
1) Kedaulatan mutlak
2) Kedaulatan terbatas/eksklusif
3) Kedaulatan internasional
c. Jenis-jenis hukum yang berlaku di laut
1) Hukum Nasional
2) Hukum Internasional

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 7


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
d. Jalur-jalur laut
1) Laut Teritorial (Territorial Sea)
2) Perairan Pedalaman (Internal Waters), yang terdiri : a) Laut pedalaman
(Internal Sea)
b) Perairan Darat (Land Waters)
c) Selat, Teluk, Muara, Pelabuhan
3) Zona Tambahan (Contigous Zone)
4) ZEE (Exclusive Economic Zone)
5) Landas Kontinen (Continental Shelf)
6) Laut Lepas (High Seas)
7) Kawasan (Area)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 8


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 9


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
e. Kedaulatan dan hukum yang berlaku
1) Kedaulatan mutlak dan HN:
a) Laut teritorial
b) Perairan Pedalaman/Perairan kepulauan
c) Dasar laut dan tanah di bawahnya di bawah perairan
pedalaman dan di bawah laut teritorial
2) Kedaulatan terbatas/eksklusif dan HN:
a) Zona Tambahan
b) ZEE
c) Landas kontinen
IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 10
Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
3) Kedaulatan Internasional dan HI:
a) Laut Lepas
b) Kawasan
f. Jenis-jenis garis pangkal (Baseline)
1) garis pangkal biasa (Normal Baseline)
2) garis pangkal lurus (Straight Baseline)
3) garis pangkal kepulauan (Archipelgic Baseline)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 11


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
3. Wilayah Udara (Hukum Udara)
a. Awal mula : Ditemukannya teknologi pesawat udara
b. Dasar hukum :
1) Cujus est solum ejus est usque ad coelum
2)Konvensi Chicago 1944 (Hukum Udara)
3) di Indonesia : UU no. 1/2009 tentang Penerbangan
c. Kedaulatan negara : kedaulatan mutlak
d. OI : ICAO berwenang menetapkan FIR

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 12


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
Wilayah Ruang Angkasa (Hukum Ruang Angkasa)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 13


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
a. Batas ruang udara dengan ruang angkasa
b. Awal mula : Ditemukannya teknologi pesawat ruang angkasa
(Sputnik 1957 dan Apollo 1963)
c. Dasar hukum: Space Treaty 1967
d. Prinsip : Ruang Angkasa dan benda-benda langit lainnya adalah
warisan bersama umat manusia, sehingga tidak ada negara
yang beoleh mengklaim kepemilikannya

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 14


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
e. Pemanfaatan ruang angkasa terkini :
1) Penempatan ISS
2) GSO
3)Penelitian ruang angkasa
4) Pemantauan bumi (cuaca)
5) Objek wisata
f. Kedaulatan dan hukum yang berlaku : Kedaulatan dan hukum
internasional

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 15


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
4. Wilayah dasar laut dan tanah di bawahnya

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 16


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
a. Dasar Laut dan tanah di bawahnya di bawah perairan pedalaman
(kedaulatan mutlak)
b. Dasar Laut dan tanah di bawahnya di bawah laut teritorial
(kedaulatan mutlak)
c. Dasar Laut dan tanah di bawahnya di bawah Zona tambahan dan
ZEE yaitu Landas Kontinen (kedaulatan terbatas/eksklusif)
d. Dasar Laut dan tanah di bawahnya di bawah Laut lepas yaitu
Kawasan (kedaulatan internasional)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 17


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
5. Wilayah Indonesia
a. Dasar Hukum :
- Undang-undang nomor 6 tahun 1996 tentang Perairan
Indonesia
- Undang-undang nomor 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara
- Berbagai PI dengan negara-negara terdekat yaitu Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, Papua Nugini, Australia, Timor Leste.

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 18


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
Pasal 1 butir 1 Undang-undang nomor 43 tahun 2008 berbunyi :
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang selanjutnya
disebut dengan Wilayah Negara adalah salah satu unsur negara yang
merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman,
perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di
bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber
kekayaan yang terkandung di dalamnya.

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 19


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
Pasal 4 Undang-undang nomor 43 tahun 2008 menyatakan bahwa :
Wilayah Negara meliputi wilayah darat, wilayah perairan, dasar laut,
dan tanah di bawahnya serta ruang udara di atasnya, termasuk
seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya.

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 20


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
Pasal 5 yang berbunyi :
Batas Wilayah negara di darat, perairan, dasar laut dan tanah di
bawahnya serta ruang udara di atasnya ditetapkan atas dasar
perjanjian bilateral dan/atau trilateral mengenai batas darat, batas
laut, dan batas udara serta berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan hukum internasional.

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 21


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 22


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
Tujuan diaturnya masalah wilayah negara ini tercantum dalam Pasal 3
yang berbunyi :
Pengaturan Wilayah Negara bertujuan:
a. Menjamin keutuhan Wilayah Negara, kedaulatan negara, dan
ketertiban di Kawasan Perbatasan demi kepentingan kesejahteraan
segenap bangsa;
b. Menegakkan kedaulatan dan hak-hak berdaulat; dan
c. Mengatur pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Negara dan
Kawasan perbatasan, termasuk pengawasan batas-batasnya.

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 23


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
B. Cara negara memperoleh wilyah (darat)
1. Sejarah (Faktor penjajahan)
2. Okupasi/Pendudukan (Occupation)
Negara memiliki wilayah setelah menduduki wilayah tersebut untuk waktu
yang lama, dengan syarat :
1) Tidak ada pihak lain yang keberatan;
2) Wilayah tersebut adalah terra nullius (tidak ada pemiliknya);
3) Harus ada niat yang serius;
4) Harus ada tindakan efektif.
Contoh : Kasus antara Denmark dan Norwegia (Eastern
Greenland Case) 1951;
Kasus antara Indonesia dan Malaysia (Sipadan
and Ligitan Case) 2001.
IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 24
Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 25


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
3. Penyerahan (Cession/levering)
Penyerahan = perbuatan hukum memindahkan hak (hak milik atau
hak menguasai).
Penyerahan wilayah = hak kepemilikan dan kedaulatan (wilayah,
benda, penduduk). Penyerahan terjadi :
a. setelah perang antara pihak-pihak,
b.di masa damai
Cara : penjualan, hibah, pertukaran atau penggabungan.

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 26


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
Contoh :

a. Timor Leste menggabungkan diri dengan Indonesia (1976).


b. Kota Venesia dihibahkan oleh Austria kepada Perancis (1866),
dihibahkan lagi kepada Italia (1900),
c. Kepulauan Carolina dijual Spanyol kepada Jerman (1899) seharga 25
juta pesetas,
d. Kepulauan St. Thomas, Kepulauan St. John, dan kepulauan St. Croise
dijual Denmark kepada Amerika Serikat (1926) seharga $ 25 juta,

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 27


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
e. Bengkulu ditukarkan dengan Singapura (1814), dan Suriname
ditukar dengan New York (1820)
f. Kepulauan Hawaii menggabungkan diri dengan Amerika Serikat
(1800)
g. Texas menggabungkan diri dengan Amerika Serikat setelah
memisahkan diri dari Mexico (1815)
h. Alaska dibeli oleh Amerika Serikat dari Rusia (1867) seharga $
7.200.000,-

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 28


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 29


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
4. Perebutan (conquest/annexation)
Negara mengambil alih secara paksa. Cara ini dilarang oleh HI (pasal
2 ayat 4 Piagam PBB)
Contoh : -RI dituduh merebut Timor Leste dari tangan Portugis(1976),
-Irak menganeksasi Kuwait (1990),
- Israel menganeksasi wilayah Palestina (1935-sekarang)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 30


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
5. Penambahan (Accression)
Negara menambah wilayahnya dengan cara :
a. Alamiah,

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 31


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
b. Buatan

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 32


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
6. Persewaan (Lease)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 33


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
7. Hak Jasa (servitude)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 34


Bab V WILAYAH NEGARA DAN CARA
MEMPEROLEHNYA
8. Keputusan MI (ICJ)
Malaysia memperoleh Pulau Sipadan dan Ligitan melalui Putusan MI
(2002)

IRMA RACHMAWATI HUKUM INTERNASIONAL 35

Anda mungkin juga menyukai