Booklet IPM Metode Baru PDF
Booklet IPM Metode Baru PDF
PEMBANGUNAN
MANUSIA
METODE BARU
UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT
PENGETAHUAN
STANDAR HIDUP LAYAK
Pembangunan Manusia
2
Keamanan sik Keluarga dan lingkungan
Partisipasi politik Kebebasan berbicara
Lingkungan berkelanjutan Persamaan hukum
Saling menghormati Kebebasan beragama
Akses teknologi Kebebasan berekspresi
3 DIMENSI
I N D I K A T O R
HARAPAN
ANGKA LAMA SEKOLAH PENGELUARAN
HARAPAN HIDUP PER KAPITA
SAAT LAHIR RATA-RATA DISESUAIKAN
LAMA SEKOLAH
INDEKS
PENDIDIKAN
INDEKS INDEKS
KESEHATAN PENGELUARAN
IPM
3
PEMBANGUNAN MANUSIA
4
Apa Saja Manfaat IPM?
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur
keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup
manusia (masyarakat/penduduk).
IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan
suatu wilayah/negara.
Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain
sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan
sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).
1990 2010
Launching: UNDP merubah
Komponen IPM 1995 metodologi: 2014
yang digunakan Penyempurnaan: Komponen IPM yang Penyempurnaan:
AHH, AMH, PDB Komponen IPM digunakan AHH, RLS, 1. Mengganti tahun dasar PNB per
per kapita yang digunakan HLS, dan PNB per Kapita dari 2005 menjadi 2011
Metode agregasi AHH, AMH, Kapita 2. Merubah metode agregasi
menggunakan Kombinasi APK, Metode agregasi indeks pendidikan dari rata-rata
rata-rata dan PDB per menggunakan rata- geometrik menjadi rata-rata
aritmatik kapita rata geometrik aritmatik
1991 2011
Penyempurnaan: Penyempurnaan:
Komponen IPM yang Mengganti tahun dasar
digunakan AHH, AMH, RLS, PNB per kapita dari tahun
PDB per kapita 2008 menjadi 2005
Catatan:
AHH : Angka Harapan Hidup saat Lahir APK : Angka Partisipasi Kasar
AMH : Angka Melek Huruf HLS : Harapan Lama Sekolah
RLS : Rata-rata Lama Sekolah PNB : Produk Nasional Bruto
PDB : Produk Domestik Bruto
5
Mengapa Metodologi IPM Diubah?
Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.
PERTAMA
Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam
penghitungan IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam
mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka
melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak
dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan baik.
PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan
masyarakat pada suatu wilayah.
KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan
IPM menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi
dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain.
Menghitung IPM
IPM dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan,
pendidikan, dan pengeluaran.
7
IMPLEMENTASI IPM METODE BARU DI INDONESIA
Data
Ketersediaan data
Angka harapan hidup saat lahir (Sensus Penduduk 2010-SP2010,
Proyeksi Penduduk)
Angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah (Survei
Sosial Ekonomi Nasional-SUSENAS)
PNB per kapita tidak tersedia pada tingkat provinsi dan
kabupaten/kota, sehingga diproksi dengan pengeluaran per kapita
disesuaikan menggunakan data SUSENAS.
Penentuan nilai maksimum dan minimum menggunakan Standar
UNDP untuk keterbandingan global, kecuali standar hidup layak
karena menggunakan ukuran rupiah.
Pengetahuan Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf Harapan Lama Harapan Lama
(AMH) (AMH) Sekolah (HLS) Sekolah (HLS)
Kombinasi Angka Rata-rata Lama Rata-rata Lama Rata-rata Lama
Partisipasi Kasar Sekolah (RLS) Sekolah (RLS) Sekolah (RLS)
(APK)
Standar Hidup PDB per kapita Pengeluaran per PNB per kapita Pengeluaran per
Layak (PPP US$) kapita Disesuaikan (PPP US$) kapita Disesuaikan
(Rp) (Rp)
8
Penentuan Nilai Minimum dan Maksimum
Dalam menghitung IPM, diperlukan nilai minimum dan maksimum
untuk masing-masing indikator. Berikut tabel yang menyajikan nilai-
nilai tersebut.
Minimum Maksimum
Indikator Satuan
UNDP BPS UNDP BPS
Angka Harapan Hidup Saat Lahir Tahun 20 20 85 85
Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 0 0 18 18
Rata-rata Lama Sekolah Tahun 0 0 15 15
Pengeluaran per Kapita 100 1.007.436 * 107.721 26.572.352 **
Disesuaikan (PPP U$) (Rp) (PPP U$) (Rp)
Keterangan:
* Daya beli minimum merupakan garis kemiskinan terendah kabupaten tahun 2010 (data
empiris) yaitu di Tolikara-Papua
** Daya beli maksimum merupakan nilai tertinggi kabupaten yang diproyeksikan hingga 2025
(akhir RPJPN) yaitu perkiraan pengeluaran per kapita Jakarta Selatan tahun 2025
9
Angka Harapan Lama Sekolah - HLS (Expected Years of Schooling -
EYS)
Angka Harapan Lama Sekolah dide nisikan lamanya sekolah (dalam
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di
masa mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap
bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk
yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini.
Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun
ke atas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan
sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk
lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh
setiap anak.
PENGELUARAN
PER KAPITA IHK (2012=100)
HARGA
BERLAKU
10
Penghitungan Paritas Daya Beli
Dihitung dari bundel komoditas makanan dan nonmakanan.
+ =
MAKANAN NON-MAKANAN 96 KOMODITAS
66 KOMODITAS
39,8%
30 KOMODITAS
36,9% 76,7%
Persentase terhadap total pengeluaran rumah tangga
1
m p ij m pij : harga komoditas i di kab/kota j
PPPj = pik : harga komoditas i di Jakarta Selatan
i=1 p ik m : jumlah komoditas
Sumber : hdr.undp.org
11
Indonesia termasuk dalam World's Top Movers
Pada penghitungan tahun 2010, UNDP mencatat beberapa negara yang
mengalami kemajuan tercepat dalam peningkatan IPM. Pada periode
1970-2010 Indonesia termasuk dalam World's Top Movers in HDI
improvement.
World's "Top Movers" in HDI improvement: 1970-2010
Improvement in
Rank HDI Nonincome HDI Income
1 Oman Oman China
2 China Nepal Botswana
3 Nepal Saudi Arabia South Korea
4 Indonesia Libya Hong Kong, China
5 Saudi Arabia Algeria Malaysia
6 Lao PDR Tunisia Indonesia
7 Tunisia Iran Malta
8 South Korea Ethiopia Viet Nam
9 Algeria South Korea Mauritius
10 Morocco Indonesia India
90
80
73,29 73,81
71,17 71,76 72,27 72,77
67,70 68,69 69,57 70,08 70,59
70
64,30 65,80
68,31 68,90
66,53 67,09 67,70
60
50
40
1996 1999 2002 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Metode Lama Metode Baru
13
Komponen IPM Indonesia Metode Baru 2010-2014
Angka Harapan 69,81 70,01 70,20 70,40 70,59
Hidup Saat Lahir
(Tahun)
2010 2011 2012 2013 2014
Harapan
11,29 11,44 11,68 12,10 12,39
Lama Sekolah
(Tahun)
Pengeluaran
Per Kapita
Disesuaikan 9.437 9.647 9.815 9.858 9.903
(Ribu Rupiah/Orang/Tahun)
2010 2011 2012 2013 2014
Indeks
Pembangunan 66,53 67,09 67,70 68,31 68,90
Manusia
2010 2011 2012 2013 2014
KATAGORI IPM
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
15
IPM Provinsi Metode Baru 2014
Indeks
100
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0
ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEP. BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
D I YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
BANTEN
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN UTARA
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA BARAT
PAPUA
Rata-rata 12,0
10,54
Lama Sekolah 10,0 9,64
9,15
(Tahun) 8,0
6,83 6,67
6,0
5,76
4,0
2,0
0,0
DKI Jakarta Kepulauan Maluku Kalimantan NTB Papua
Riau Barat
Harapan 16,0
14,85
13,53 13,53
Lama Sekolah 14,0
11,75 11,18
(Tahun) 12,0
9,94
10,0
8,0
6,0
4,0
2,0
0,0
D I Yogyakarta Maluku Aceh Sumatera Kep. Bangka Papua
Selatan Belitung
Pengeluaran 20.000
17
Pengelompokkan IPM