Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mencuatnya skandal kontaminasi zat berbahaya pada produk pangan
menandakan lemahnya pengawasan pangan pasar ini. Menyangkut masalah
impor, tidak ada pengecekan soal keamanan pangan. Pangan asal luar negeri
dengan mudah masuk ke Indonesia, akhirnya munculah kasus produk pangan
yang yang mengandung kimia berbahaya, makanan yang diolah kembali dari
tempat pmbuangan yang kadaluarsa, busuk atau menggunakan cara-cara tidak
aman.
Berita seputar produk makanan dan minuman yang mengandung
melamin akhir-akhir ini santer diberitakan, baik oleh media cetak maupun
elektronik. Dunia pun dihentakkan berita mengenai pencemaran melamin pada
sejumlah merek susu buatn china. Produk yang berasal dari negero tirai
bammbu ini telah ditarik peredarannya dan pemerintah pun mengumumkan
produk-produk apa saja yang mengandung bahan berbahaya ini. Banyak ibu
merasa takut karena busa jadi susu tercemar tersebut juga dikonsumsi
anaknya. Sejauh ini sudah 6.244 bayi di china yang sakit setelah meminum
susu formula yang terkontaminasi melamin. 158 bayi diantaranya mengalami
gagal ginjal akut. Empat bayi meninggal.
Masyararakat dalam hal ini konsumsi selayaknya mengetahui apa dan
bagaimana suatu produk yang mengandung melamin. Karena dengan
demikian masyrakat akan lebih selektif unuk mengkonsumsi jenis produk
makanan.

B. BATASAN MASALAH
Kasus pencemaran melamin dalam makanan semakin memperpanjang
daftar pangan yang terkontaminasi bahan berbahaya di Indonesia. Dampaknya
pun sangat membahayakan kesehatan terutama pada bati. Masyarakat
diharapkan dapat kritis, selektif, dalam menghadapi masalah ini.

1
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu melamin?
2. Mengapa melamin ditambahkan ke dalam makanan/minuman?
3. Apa dampak penggunaan melamin pada kesehatan manusia?

D. TUJUAN
1. Menjelaskan identifikasi melamin, rumus kimianya dan perannya
2. menjelaskan pengaruh melamin dicampur dalam makanan
3. Menegaskan bahwa penyimpanan pengggunaan melamin dalam
makanan sangat berdampak negative bagi kesehatan
4. mendorong masyarakat Indonesia agar lebih selektif dalam
memilih dan mengkonsumsi produk makanan /minuman.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Kajian ilmiah mengeani bahaya melamin bagi manusia masih terbatas.


Namun dalam uji coba hewan, zat kimia itu terkait batu ginjal dan kerusakan
system reproduksi
Para ilmuwan mengingatkan, tindakan mengangkat batu ginjal pada bayi
tidak berarti masalah selesai. Setelah batu ginjal diangkat, masih aa batu-batu
kecil yang menyebabkan kerusakan seluruh fungsi terkait ginjal. Melamin juga
merusak system kekebalan tubuh bayi dan anak-anak yang mengkonsumsinya.
Melamin bisa menyebabkan masalah pernafasan pada hewan coba. Jika
terpapar dalam jangka panjang bias mengalami gangguan kesehatan serius. Ini
juga mempengaruhi system kekebalan tubuh. Siapapun yang terpapar zat kimia itu
akan mudah terserang flu dan infeksi virus dan bakteri.
Setiap hari manusia terpapar polusi udara, zat kimia beracun dan tubuh
mansia scara konstan menghancurkannya. Jika system kekebalan tubuh
berkompromi, toksin ituakan sulit dihancurkan lagi.

A. Definisi
Konon awal mula penmeuan melamin dimulai tahun 1907. waktu itu
ketika Leo Hnedrik, ilmuwan kimia asal Belgia, Beekeland, berhadil
menemukan bahan buatan, tiruan atau sistesis yang sekarang dikenal dengan
nama plastic. Pada tahun itu hamper semua orang sangat senang dengan
produk sitetis atau bahan plastic, karena bentuknya cantik, tahan pecah dan
murah disbanding bahan gelas. Penemuan plastic merupakan penemuan
bersejarah dalam dunia material sintetis di anad 20.
Melamin adalah basa organic dengan rumus kimia C3H6N6. zat ini
merupakan trimer dari Cyanida bersama dengan Formaldehide melamin
digunakan untuk memproduksi resin melamin, palstik yang sangat tahan
panas, busa melamin, produk polimer pembersih. Melamin meupakan
metabolit dari cyromazine salah satu senyawa pestisida.

3
Melamin adalah bahan kimia organic yang jamaknya berbentuk kristal
putih dalam nitrogen. Banyak dipakai pada plastic, lem, pealatan makan-
minum dan papan tulis putih
Melamin adalah zat berbahaya yang sangat dilarang penggunaannya
pada makanan. Melamin biasanya digunakan untuk pembuatan plastic, lem
dan pupuk. Kandungan senyawa organic bersifat basa dan memiliki
kandungan nitrogen sampai 66 % menjadikan bahan ini sangat berbahaya.

B. Bentuk penyimpangan
Di Cina, tempat penyimpanan ini terjadi, air ditambahkan ke dalam
susu cair agar volumenya meningkat. Akibat pengeceran ini, kandunga protein
susu ini jadi rendah. Perusahaan-perusahaan yang memakai susu sebagai
bahan dasar produksinya (semisal susu bayi bubuk) biasanya memeriksa kadar
proteinnya dengan tes yang mengukur kandungan nitrogennya. Nah,
penambahan melaimn bias meningkatkan kandungan nitrogen susu (karena
hanya melihat kandunga nitrogennya, diasumsikan jika nitrogennya naik,
maka proteinnya jug anaik. Padahal itu hanya “tampilan” luarnya saja.
Karena ingin menjadikan seolah kandungan proteinnya tinggi, produk
susu di China dicampuri melamin. Tidak tanggung-tanggung, sekurangnya
empat bayi meninggal dunia dan sampai hari ini dilansir sudah lebih dar I
13.000 bayi harus dirawat. Sebenarnya kasusu yang mirip pernah terjadi
secara luas tahun lalu akibat pengoplosan melamin ke dalam makanan hewan
dari China. Akibatnya, ratusan anjing dan kucing mati serta ribuah lainnya
menderita penyakit gagal ginjal.
Penambahan melamin ke dalam makanan tidak diizinkan oleh
FAO/WHO Codex Alimentarius (Komisi Standar makanan) atau di Indonesia
oleh BPOM.
Pada 2007, melamin ditemukan dalam gluten gandum dan konsentrat
protein beras yang diekspor dari China, dan dipakai dalam pembuatan
makanan hewan peliharaan di Amerika Serikat. Ini menyebabkan banyak
anjing dari kucing mati karena gagal ginjal. Dalam peristiwa mutakhir ini,

4
kontaminasi melamin ditemukan pada sejumlah merek susu formula bayi, satu
merek Yogurt beku, dan satu merek minuman kopi kalengan. Semua produk
ini s angat mungkin dibuat dengan memakai susu yang tercemar melamin.
Berdasarkan informasi di situs WHO, pencampuran melamin pada
susu berawal dari tindakan pengoplosan susu dengan air. Akibat pengenceran
ini, kandungan protein susu turun. Karena pabrik berbahan baku susu biasanya
mengecek kandungan protein melalui penentuan kandungan initrogen,
penambahan melamin dimaksudkan untuk mengelabui pengecekan agar susu
encer tadi dikategorikan normal kandungan proteinnya.

C. Bahaya Melamin
Penambahan melamin ke makanan tidak diperbolehkan oleh otoritas
pengaws makanan Negara manapun. Walaupun seperti diberitakan kompas,
studi tentang efek konsumsi melamin pada manusia belum ada, hasil
ekstrapolasi dari studi pada hewan dapat digunakan untuk memperkirakan
efek pada manusia.
Jika susu yang tercemar melamin dikonsumsi, maka akan
menimbulkan gangguan metabolisme pada bayi dan anak-anak. Organ tubuh
yang paling cepat mengalami gangguan adalah ginjal, yang berfungsi
membuang racun-racun. Jika nkonsentrasi racun dalam hal ini melamin terlalu
tinggi, akan mengganggu fungsi ginjal. Akibatnya, ginjal pada bayi dan anak-
anak gagal berfungsi dansulit diobati.
Penggunaan melamin pada susu bias menimbulkan serangan akut pada
saluran pencernaan, diantaranya muntah dan mencret. Efek pertama yang
timbul adalah gangguna pencernaan. Kemudian, fungsi-fungsi organ tubuh
lainjuga akan mengalami gangguan, bahkan kerusakan, mulai dari fungsi otak,
hati, ginjal, mata dna telinga. Bahkan bias menyebabkan kematian.
Meski tak ada penelitian langsung pada manusia, namun penelitian
pada binatang bias dipakai untuk memprediksi efeknya pada kesehatan
manusia.

5
Melamin saja bisa mengakibatkan batu ginjal pada binatang. Bila
dicampur dengan asam cyanuric, yang juga terdapat dalam bubuk melain,
melamin bisa membentuk kristal-kristal yang akhirnya menjadi batu ginjal.
Hal itu telah tampak, bila melamin bergabung dengan asam sianurat
(yang biasa juga terdapat sebagai pengotor melamin) akan terentuk kristal
yang dapat menjdi batu ginjal. Batu ginjal ini telah tampak pada hewan-hewan
korban kasus pengoplosan melamin tahun lalu. Batu ginjal inilah yang dapat
menymbat saluran kecil di ginjal yang kemudian dapat menghentikan
produksi urine, gagal ginjal, bahkan kematian. Telah diketahui juga bahwa
melamin bersifat karsinogen pada hewan.
Data badan makanan dan obat (food and Drugs Administration)
Amerika Serikat disebutkan jumlah zat melamin yang masih taraf aman masuk
ke dalam tubuh adalah 0,63 mg per kg berat badan. Sedangkan melamin yang
tercampur dalam produk susu dari China adalah 0,09 mg per kg susu sampai
dengan 619 mg per kg susu, bahkan ada ditemui ada yang mencapai 2.563 mg
per kg susu. Dengan jumlah campuran yang sangat melebihi batas toleransi
dapat berakibat fatal pada bayi, karena susu adalah makanan utama mereka.

D. Gejala Kontaminasi Melamin


Gejala yang diamati akibat kontaminasi melamin terdapat darah di
urine, produksi urine yang sedikit, atau sama sekali tidak dihasilkan, tanda-
tanda infeksi ginjal, dan tekanan darah tinggi. Melamin memang tidak dapat
dimetabolisme oleh tubuh. Data keselamatan menyatakan, senyawa ini
memiliki toksisitas akut rendah LD50 di tikus, yaitu 3.161 mg per kg berat
badan. Pada studi dengan menggunakan hewan memang dikonfirmasi,asupan
melamin mumi yang tinggi mengakibatkan inflamasi kandung kemih dan
pembentukan batu kandung kemih.

6
E. Melamin Pada Perabot Rumah Tangga
Produk pecah belah melamin begitu banyaknya sehinga barang ini tak
hanya bisa dibeli di took tertentu, tetapi juga di pasar tradisional sampai di
pedagang kaki lima.
Cikal bakal melamin dimulai tahun 1907 ketika ilmuan kimia asal
Belgia, Leo Hendrik Baekeland, berhasil menemukan plastic sintesis pertama
yang disebut bakelite. Penemuan itu merupakan salah satu peristiwa
bersejarah keberhasilan teknologi kimia awal abad ke-20.
Pada awalnya bakelite banyak digunakan sebagai bahan dsar
pembuatan telepon generaswi pertama. Namun, pada perkembangannya
kemudia, hasil penemuan Baekeland dikembangkan dan dimanfaatkan pula
dalam industri peralatan rumah tangga. Salah satunya adalah sebagai bahan
dasar peralatan makan, seperti sendok, garpu, piring, gelas, cangkir, mangkuk,
sendok sup, dan tempayan, seperti yang dihasilkan dari melamin.
Peralatan makanan yang tebuat dari melamin di satu sisi menawarkan
banyak kelebihan. Selain desain warna yang beragam dan menarik, fungsinya
juga lebih unggul disbanding peralatan makan lain yang terbuat dari keramik,
logam, atau kaca. Melamin lebih ringan, kuat dan tak mudah pecah. Harga
peralatan melamin pun relative lebih murah disbanding yang terbuat dari
keramik misalnya Potensi Formalin
Dengan segala kelebihan melamin, tak heran kalau sebagian orang
tidak menyadari bahwa melamin menyimpan potensi membahayakan bagi
kesehatan manusia.
Menurut pengajar pada fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alama Institut Teknologi Bandung, Bambang Ariwahjoedi PhD, Msc.
Melamin berpotensi menghasilkan monomer beracun yangdisebut formaldehid
(formalin).
Selain berfungsi sebagai bahan pengawet, formaldehid juga digunakan
untuk bahanbaku melamin. Menurut Ariwahjoedi, melamin merupakan suatu
polimer, yaitu hasil persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer
formaldehid dan fenol. Apabila kedua monomer itu bergabung, maka sifat

7
toxic dari formaldehid akan hilang karena telah terlebur menjadi satu senyawa,
yakni melamin.
Berdasarkan kerja sama penelitian antara universitas Indonesia dan
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), diketahui kandung an
formaldehid dalam perkakas melamin mencapai 4.769,22 miligram per liter.
Permasalahannya, dalam polimerisasi yang kurang sempurna dapat
terjadi residu, yaitu sisa monomer formaldehid atau fenol yang tidak
bersenyawa sehingga terjebak di dalam materi melamin. Sisa monomer
formaldehid inilah yang berbahaya bagi kesehatan apabila masuk dalam tubuh
manusia. Dalam system produksi melamin yang tidak terkontrol, bahan
formaldehid yang digunakan cenderung tidak sebanding dengan jumlah fenol.
Maka , kerap terjadi residu.
Ini bukan berarti proses produksi yang sudah menerapkan well
controlled an tidak menghasilkan residu terbebas dari potensi mengeluarkan
racun. Formaldehid dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena
adanya perisiwa yang dinamakan depolimerisasi (degradai). Dalam peristiwa
itu partikel-partikel formaldehid kembali muncul sebagai monomer dan
otomatis menhasilkan racun.
Ariwahjoedi menambahkan formaldehid sangat mudah masuk ke
tubuh manusia, terutama secara oral (mulut). Formaldehid juga dapat masuk
melalui saluran pernafasan dan cairan tubuh.
Monomer formaldehid yang masuk ke dalam tubuh manusia berpotensi
membahayakan kesehatan. Formalin berfungsi untuk membunuh bakteri.
Formalin yang masuk ke dalam tubuh mengganggu fungsi sel. Bahkan dapat
pula mengakibatkan kematian sel. Dalam jangka pendek hal ini bisa
mengakibatkan gejala berupa muntah, diare dan kencing bercampur darah.
Sementara untuk jangka panjang akumulasi formaldehid yang berlebih dapat
mengakibatkan iritasi lambung, gangguan dungsi otk dan sumsum tulang
belakang, bahkan fatalnya dapat mengakibatkan kanker (karsinogenik).

8
F. Perawatan untuk batu ginjal dan gagal ginjal
Pasien bisa menerima berbagai jenis perawatan pada berat tidaknya
edek pada ginjal tetapi ini termasuk pemberian cairan dan alkalinisasi air seni,
perbaikan elektrolit dan gangguan berbasis asam, hemodialisis (cuci darah)
atau dialysis peritoneal, atau operasi untuk menyingkirkan batu ginjal .

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ditemukan melamin dalam produk pangan semakin memperpanjang
daftar pangan di Indonesia yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya.
Selama kita mengenal melamin mungkin hanya dari peralatan makanan dan
minuman yang kita pakai seperti mangkok, gelas, atau piring melamin.
Memang bersama dengan formaldehid melamin digunakan untuk
memproduksi perangkat makan inum tahan panas tersebut.
Dengan terbongkarnya kasus penyalahgunaan melamin dalam produk
susu China dan turunnya pada September 2008 semakin membuka mata kita
bahwa pelaku usaha bisa menggunakan cara apapun untu merekayasa
produknya. Tanpa peduli itu berbahaya atau tidak. Sejatinya zat-zat berbahaya
yang masuk kedalam tubuh akan ditolak oleh system pencernaan. Dan ginjal
adalah organ yang pertama kali keulitasn untuk membersihkan zat tersebut.
Karena akumulasi zt berbahaya, ginjal pun mengalami kegagalan
fungsi seperti yang terjadi di China, sejak terungkapnya produk susu yang
mengandung melamin terdapat 4 bayi yang meninggal sedangkan 53 ribu
lainnya mengalami sakit ginjal dan 158 bayi diantaranya mengalami gagal
ginjal akut.

B. Saran
Konsumen memang tidak dapat membedakannnya secara kasat mata.
Karenanya itu konsumen harus bisa cerdas dan kritik dalam memilih suatu
barang. Jadikan daftar produk berbahaya yang dikeluarkan pemerintah sebagai
pegangan berbelanja dan protes ke retail bila masih menemukan produk-
produk tersebut di pasaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://lia707.multiply.com/reviews/item/51
http://www.generasimuslim.com/halal-a-haram/116-apa-sih-melamin-itu
http://www.pitoyo.com/mad.php?mod:publisherkop:viewarticle&articl=72
http:/www.surya.co.id/web
www.depkes.go.id

11
PENGARUH PENGGUNAAN MELAMIN PADA PERABOT RUMAH
TANGGA DAN MAKANAN/MINUMAN TERHADAP KESEHATAN
ORGAN-ORGAN MANUSIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Kesehatan Lingkungan pada semester Empat

Dosen: Sulistyo

Disusun oleh :
ISNI KURNIAWATI
04.08.1999
C / KP /IV

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA

12
2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah
dan karunia-Nya yang tidak pernah terhenti kepada penulis sehingga makalah ini
dapat penulis selesaikan dengan baik. Makalah dengan judul “PENGARUH
PENGGUNAAN MELAMIN PADA PERABOT RUMAH TANGGA DAN
MAKANAN/MINUMAN TERHADAP KESEHATAN ORGAN-ORGAN
MANUSIA “.
Dalam penyusunannya penulis mendapat banyak bimbingan, dukungan,
bantuan moril dan materiil dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Sulistio selaku dosen pembimbing kesehatan lingkungan
2. Kedua orang tua atas doa dan semangatnya
3. Seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi
ini.

Kami menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karenanya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak atas
kesalahan yang terjadi dalam proses menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan ridho Allah
SWT selalu bersama kita semua, amin.

Yogyakarta, Juni 2010

Penulis

13

Anda mungkin juga menyukai