Makalah Prosedur Perawatan Ruang Isolasi
Makalah Prosedur Perawatan Ruang Isolasi
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PROSEDUR PERAWATAN RUANG ISOLASI
2
Pada ruang isolasi bertekanan positif udara di dalam ruang isolasi lebih tinggi dibandingkan
udara luar sehingga mennyebabkan terjadi perpindahan udara dari dalam ke luar ruang isolasi.
Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara luar yang masuk ke ruangan isolasi sehingga udara
ruang isolasi tidak terkontaminasi oleh udara luar. Ruang isolasi bertekanan positif ini digunakan
untuk penyakit-penyakit immuno deficiency seperti HIV AIDS atau pasien-pasien transplantasi
sum sum tulang. Untuk memperoleh udara di ruang isolasi sehingga menghasilkan tekanan
positif di ruang isolasi digunakan udara luar yang sebelumnya telah disterilisasi terlebih dahulu.
c. Pengelolaan Limbah
Pada prinsipnya pengelolaan limbah pada ruang isolasi sama dengan pengelolaan limbah medis
infeksius yang umumnya terdiri dari penimbunan, penampungan, pengangkutan, pengolahan dan
pembuangan.
3
2.5 Prinsip isolasi
Ruang Perawatan isolasi terdiri dari :
Ruang ganti umum
Ruang bersih dalam
Stasi perawat
Ruang rawat pasien
Ruang dekontaminasi
Kamar mandi petugas
Prinsip kewaspadaan airborne harus diterapkan di setiap ruang perawatan isolasi yaitu:
Ruang rawat harus dipantau agar tetap dalam tekanan negatif dibanding tekanan di koridor.
Pergantian sirkulasi udara 6-12 kali perjam
Udara harus dibuang keluar, atau diresirkulasi dengan menggunakan filter HEPA (High-
Efficiency Particulate Air)
Setiap pasien harus dirawat di ruang rawat tersendiri.
Pada saat petugas atau orang lain berada di ruang rawat, pasien harus memakai masker bedah
(surgical mask) atau masker N95 (bila mungkin).
Ganti masker setiap 4-6 jam dan buang di tempat sampah infeksius.
Pasien tidak boleh membuang ludah atau dahak di lantai gunakan penampung dahak/ludah
tertutup sekali pakai (disposable).
4
Masker N95 dan kaca mata pelindung Lemari berkunci tempat menyimpan pakaian dan barang
– barang pribadi.
2. Langkah awal saat masuk ke ruang perawatan isolasi
Lakukan hal sebagai berikut:
Lepaskan cincin, jam atau gelang
Lepaskan pakaian luar
Kenakan baju operasi sebagai lapisan pertama pakaian
Lipat pakaian luar dan simpan dengan perhiasan dan barang-barang pribadi lainnya di dalam
lemari berkunci yang telah disediakan.
3. Mencuci tangan
4. Kenakan sepasang sarung tangan sebatas pergelangan tangan
5. Kenakan gaun luar/jas operasi
6. Kenakan sepasang sarung tangan sebatas lengan
7. Kenakan masker
8. Kenakan masker bedah
9. Kenakan celemek plastik/apron
10. Kenakan penutup kepala
11. Kenakan alat pelindung mata (goggles / kacamata)
12. Kenakan sepatu boot karet
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien
dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan medis
dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien dan mengurangi risiko
terhadap pemberi layanan kesehatan serta mampu merawat pasien menular agar tidak terjadi atau
memutus siklus penularan penyakit melindungi pasien dan petugas kesehatan.
Tujuan dari pada di lakukannya “Kewaspadaan Umum” ini adalah agar para petugas
kesehatan yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di tularkan melalui darah
yang dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena tidak sengaja, lesi kulit, lesi selaput
lendir.
Prosedur perawatan ruang isolasi adalah tata cara kerja atau cara menjalankan perawatan di
ruang isolasi.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
melaksanakan Prosedur Perawatan di Ruang Isolasi
DAFTAR PUSTAKA
http://soyina.blogspot.com/2012/05/perawatan-ruang-isolasi.html
5
snaini. 2009. Universal Precaution di Ruang Isolasi Available at:
http://indonesiabisasehat.blogspot.com/2009/07/kumpulan-informasi-tentang-infeksi.html.
Sabra L. Katz-Wise. 2006. Isolation Rooms Available at:
http://www.revolutionhealth.com/conditions/lung/tuberculosis/treat/isolation room.
http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/1A%20Laplit%20garut.pdf