Anda di halaman 1dari 2

Bab II

MORALITAS

1 Latar belakang masalah


Berbicara tentang moralitas berarti berdiskusi tentang bagaimana menjadi baik dan
bagaimana berbuat baik. hal baik berkaitan dengan moral dan kaidah atau kitab suci yang di
pakai. Jika seseorang ingin menjadi baik dan ingin berbuat baik dalam masyarakat, maka
terlebih dahulu mengetahui norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat itu.

2 Kajian Materi
1 PENGERTIAN MORALITAS SECARA UMUM
Moralitas berasal dari kata Mos atau Mores(Bahasa Latin) yang di artikan: “kelakuan
lahir seseorang” padahal kata moral dan etika adalah dua kata yang sama artinya. Namun
dalam keseharian kata etika(Ethos) di artikan lebih mendalam dari kara moral. Kata lain
yang dekat artinya dengan kata Moral dan Etika ialah Kesusilaan, yang berasal dari bahasa
Sansekerta yang artinya norma atau peraturan hidup yang baik.

2 SUMBER DASAR MORALITAS

Moralitas tidak dapat di pisahkan dari faktor, Adaptasi, Tradisi, Filsafat, dan ajaran
agama yang dianut. Dalam beberapa faktor itu tentu ada faktor yang lebih dominan, maka
moralitas seseorang banyak di pengaruhi oleh faktor apa yang lebih dominan dalam dirinya.
jadi sudah jelas falsafah hidup yang baru sangat mempengaruhi Moralitas seseorang. Selain
ajaran adat, kebiasaan hidup, dan falsafah hidup, satu lagi faktor yang mempengaruhi
moralitas adalah ajaran agama.

3 KRISIS MORAL

Krisis moral ialah suatu sikap dan perilaku yang bertantangan dengan adat, kebiasaan
umum, dan agama yang dianut. Bentuk-bentuk krisis antara lain:

a. Pola hidup yang rusak seperti pergaulan bebas, free seks, fornografi, pornoaksi,
materialism, korupsi, anarkisme, dan sadisme menjadi masalah moralitas yang serius
dalam masyarakat. Pola hidup materialism dan korupsi ialah sikap hidup yang
mengutamakan materi dan keinginan duniawi.
b. Penyalahgunan Narkoba

Narkoba dapat di gunakan untuk tujuan positif. Misalnya: obat bius untuk
tindakan medis, dan yang menjadi masalah ialah jika narkoba di salah gunakan.
Penyalagunaan narkoba mengakibatkan: ketagihan, ketergantungan, melumpuhan daya
kerja, mengalami rasa senang yang palsu, menghayal, fly, halusinasi, gemetaran, dan
kejang jika di hentikam dan nilai-nilai moral agama tidak di perdulikan.

3 Fanatisme dan Ekstrimisme

Fanatisme ialah suatu sikap yang merasa diri paling benar, dan orang lain yang
berbeda dari dia tidak benar kemudian sikap fanatisme menimbulkan tindakan extrim
yaitu berupa: penolakan, pelanggaran dan penghancuran kelompok lain. fanatisme dan
ekstrimisme dapat berwujud kelompok agama, dan dapat juga berwujud kelompok suku.
Mengapa orang menjadi fanatisme dan ekstrimis? Salah satu penyebab utama ialah:

- pemahaman ajaran agama yang terbatas dan sempit


- pergaulan masyarakat yang tertutup

4 Moralitas Kristen
Moralitas Kristen di dasarkan pada intisari dari seluruh hukum taurat dan kitab
paranabi yaitu: mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri
(matius 22:4-40 ). Dalam topik kajian moralitas Horizontal mendapat tekanan utama:

a) tidak ada yang berbuat baik ( roma 3:12 )


b) orang yang baik akan berbuat baik
c) mengikuti moralitas Yesus

moralitas yang di maksud ialah:

a. Yesus rendah hati dan kenal diri


b. Yesus menghormati posisi orang lain
c. Yesus berani menyatakan kebenaran
d. Moralitas Kristen juga memperhatikan sopan santun

Anda mungkin juga menyukai