Jurnal PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR BUPATI KABUPATEN BIREUEN PDF
Jurnal PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR BUPATI KABUPATEN BIREUEN PDF
ABSTRAK
Pengeluaran konsumsi sebagai fungsi dari pendapatan merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya terhadap tingkah laku Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam melakukan konsumsi. Oleh
karena itu, perlu meningkatkan pendapatan yang maksimal, karena tinggi rendahnya pendapatan
PNS berpengaruh terhadap tingkat konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola
pengeluaran konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen dan untuk mengetahui pengaruh
pendapatan yang diperoleh terhadap pola konsumsi PNS. Sampel dalam penelitian ini adalah 44
orang PNS, yang dianalisis secara deksriptif dan metode regresi sederhana berdasarkan teori fungsi
konsumsi. Hasil penelitian, menunjukkan pendapatan PNS dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan-
kebuhan konsumsi, seperti biaya pendidikan anak, biaya kesehatan, biaya transportasi dan biaya
lain-lain. 82,8 % pendapatan diakomodasikan dalam konsumsi. Perubahan pendapatan memiliki
pengaruh sebesar 1,21% pada tingkah laku konsumsi.
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 33
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.IV No.7 • Maret 2013 2086-6011
secara langsung akan memenuhi kebutuhan lain sebagainya. Pola konsumsi berhubungan
manusia. Konsumsi sebagai pembelanjaan dengan pendapatan PNS, apabila pendapatan
yang dilakukan oleh rumah tangga atas konstan, sedangkan konsumsi meningkat,
barang-barang dan jasa-jasa akhir dengan maka PNS harus menurunkan pola konsumsi
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari pada tingkat yang rendah, jika tidak maka
orang yang melakukan pekerjaan tersebut. PNS akan mengalami ketidakmampuan
konsumsi, karena pendapatan tidak
Pola konsumsi mencerminkan tingkat
meningkat sehingga mempengaruhi tingkat
pengeluaran masyarakat untuk memenuhi
kesejahteraan. Permasalahan penelitian ini
kebutuhan jasmani dan rohani. Pemenuhan
untuk mengkaji tentang: “Pengaruh
kebutuhan ini selalu menghadapi berbagai
pendapatan PNS terhadap tingkat konsumsi,
kendala. Keinginan manusia akan barang-
dengan wilayah penelitian pada PNS Kantor
barang dan jasa relatif tidak terbatas,
Bupati Kabupaten Bireuen.
karena manusia tidak pernah merasa
puas atas apa yang telah mereka peroleh, Dengan identifikasi masalah yang dibahas
sedangkan pendapatan untuk membiayai adalah: (1) Bagaimana pola pengeluaran PNS
pemuasan keinginan tersebut relatif kaitannya dengan konsumsi, dan (2) Apakah
terbatas. pendapatan berpengaruh terhadap pola
konsumsi Pegawai Negeri Sipil Kantor Bupati
Mengingat pendapatan merupakan
Kabupaten Bireuen.
faktor utama yang sangat besar pengaruhnya
terhadap tingkah laku masyarakat dalam Pengaruh pendapatan terhadap konsumsi
melakukan konsumsi suatu barang/jasa, mempunyai hubungan yang erat, hal ini
maka yang perlu diperhatikan adalah sesuai dengan yang dikatakan Muana
bagaimana pengaruh pola konsumsi berubah- (2005:152) penghasilan seseorang merupakan
ubah pada setiap tingkat pendapatan. Hal ini faktor utama yang menentukan pola
sebagaimana disebutkan Muana, (2005:109) konsumsi. Kadariah (2002:92) mengatakan
bahwa: ”Pengeluaran konsumsi diasumsikan pendapatan dan kekayaan merupakan faktor
merupakan fungsi dari pendapatan disposibel penentuan utama dalam berkonsumsi.
(disposibel income)”, tingkat konsumsi Menurut Sukirno, (2001: 53) Dalam menyusun
seseorang atau rumah tangga tidak hanya pola konsumsi, pada umumnya seseorang
tergantung pada current income pada akan mendahulukan kebutuhan pokok,
periode itu saja, akan tetapi juga yang sedangkan kebutuhan primer dipenuhi
lebih penting adalah pada pendapatan pada saat tingkat penerimaan pendapatan
yang diharapkan diterima dalam jangka meningkat.
panjang. Dalam hal ini individu diasumsikan
Winardi (2002:47), mengemukakan:
merencanakan suatu pola pengeluaran
“Pola konsumsi masyarakat ditentukan
konsumsi semasa hidup yang didasarkan atas
oleh tingkat pendapatan, semakin tinggi
selama hidup mereka”.
pendapatan masyarakat, maka semakin baik
Pendapatan Pegawai Negeri Sipil juga pola konsumsi, hal ini dikarenakan
(PNS) sudah diatur dan ditetapkan sesuai masyarakat mempunyai kemampuan untuk
dengan golongan/pangkat dan masa kerja. memenuhi kebutuhan untuk konsumsi”.
Pendapatan PNS diterima selama satu bulan
Sedangkan Darlina (1992) dari hasil
sekali. Pendapatan yang mereka peroleh
penelitiannya menjelaskan bahwa, makin
tersebut, digunakan untuk keperluan
besar pendapatan yang diperoleh maka
konsumsi, baik konsumsi kebutuhan pokok,
pengeluaran untuk konsumsi makin besar
sekunder maupun kebutuhan tertier. Selain
pula. Setiap kenaikan pendapatan 1 persen
itu pendapatan diperuntukkan/disisihkan
maka akan diikuti meningkatnya pengeluaran
untuk tabungan mereka pada masa yang
konsumsi sebesar 0,54%.
akan datang, dengan harapan segala
kesulitan/ hambatan dapat diatasi dengan
tersedianya tabungan seperti, untuk 2. Landasan Teoritis
kesehatan, pendidikan terutama bagi
mereka dan anak-anak pada masa yang akan a. Konsumsi
datang, pengeluaran biaya transportasi dan
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 34
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.IV No.7 • Maret 2013 2086-6011
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 35
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.IV No.7 • Maret 2013 2086-6011
Pengeluaran konsumsi bukan saja dibiayai terpenuhi, karena biasanya akan diikuti oleh
oleh pendapatan saja tetapi juga dari kebutuhan lain seperti kebutuhan sekunder.
sumber-sumber lain seperti dari tabungan Kebutuhan manusia akan bertambah terus,
yang dibuat pada masa lalu dengan menjual baik macam, jumlah maupun mutunya.
harta kekayaannya ataupun dari meminjam. Penyebab ketidak terbatas kebutuhan
Keadaan ini terjadi karena adanya kelebihan manusia secara keseluruhan, antara lain
pengeluaran dari pada pendapatan yang pertambahan penduduk, kemajuan teknologi,
diterima. Pengeluaran konsumsi dalam taraf hidup yang semakin meningkat,
hal ini adalah semua pengeluaran untuk keadaan lingkungan dan tingkat kebudayaan
barang dan jasa baik yang diperoleh dengan manusia yang semakin meningkat pula.
membeli maupun yang dihasilkan sendiri
Selanjutnya Todaro (2002:116) membagi-
serta dikonsumsi langsung oleh rumah
bagikan beberapa tingkat atau katagori jenis
tangga.
konsumsi yakni: “konsumsi barang-barang
Pengeluaran konsumsi sebagaimana kebutuhan pokok disebut konsumsi primer,
disebutkan Muana ((2005:109) adalah: konsumsi sekunder dan konsumsi barang-
“Merupakan fungsi dari pendapatan barang mewah”.
disposibel, namun dalam perkembangan
Konsumsi pokok dimaksudkan untuk
selanjutnya konsumsi juga dianggap
memenuhi kebutuhan primer minimal yang
merupakan fungsi dari faktor-faktor yang
harus dipenuhi untuk dapat hidup. Konsumsi
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan”.
yang harus dimiliki oleh seseorang untuk
Dalam melakukan pengeluaran konsumsi
jenis konsumsi pokok adalah makanan,
seseorang harus memperhatikan tingkat
pakaian dan perumahan.
penerimaan yang diperoleh. Untuk maksud
tersebut seseorang dalam melakukan Konsumsi sekunder, adalah kebutuhan
pengeluaran harus melihat konsumsi yang kurang begitu penting untuk dipenuhi.
mana yang paling dibutuhkan dan setelah Tanpa terpenuhi kebutuhan ini, manusia
konsumsi tersebut terpenuhi haruslah sisa masih dapat hidup, misalnya kebutuhan
pendapatan yang ada digunakan untuk lain akan meja, kursi, radio, buku-buku
yang bersifat penunjang, misalnya untuk bacaan, kebutuhan ini akan dipenuhi
memperoleh barang-barang mewah dan apabila kebutuhan pokok sudah terpenuhi.
dapat juga dijadikan sebagai tabungan dari Oleh karena itu, kebutuhan ini sering
selisih pendapatan yang tidak digunakan oleh disebut kebutuhan kedua atau kebutuhan
konsumsi. Adanya kelebihan pendapatan sampingan.
masyarakat untuk tabungan, maka
Konsumsi barang-barang mewah.
menggambarkan masyarakat tersebut sudah
Konsumsi ini dipenuhi apabila konsumsi
sejahtera karena dapat memenuhi kebutuhan
kebutuhan pokok dan sekunder telah
yang diinginkan untuk dikonsumsi.
terpenuhi. Seseorang akan membutuhkan
b. Jenis-jenis Konsumsi barang-barang mewah, misalnya mobil,
berlian, barang-barang elektronik dan
Masyarakat dalam menentukan dan
sebagainya jika mempunyai kelebihan yang
memilih jenis konsumsi sangat berbeda dan
maksimal. Keinginan untuk memenuhi
beraneka ragam, hal itu tergantung dari
barang-barang mewah ditentukan oleh
tingkat penerimaan keluarga yang diperoleh.
penghasilan seseorang dan lingkungannya.
Suatu keluarga dapat menentukan jenis
Orang yang bertempat tinggal di lingkungan
konsumsi menurut tingkat yang disesuaikan
orang kaya, biasanya berhasrat atau
dengan tingkat kemampuan. Sedangkan
berkeinginan memiliki barang-barang mewah
tingkat kemampuan ini digambarkan oleh
seperti yang dimiliki orang di lingkungannya.
tingkat pendapatan yang diterima keluarga
dalam memenuhi kebutuhan konsumsi. Dengan demikian jelaslah bahwa jenis
Menurut Todaro (2002:115) menjelaskan konsumsi sangat beragam, baik konsumsi
jenis-jenis konsumsi antara lain: Kebutuhan pokok, sekunder maupun barang-barang
manusia beraneka ragam dan berlangsung mewah. Akan tetapi jenis konsumsi yang
secara terus menerus, manusia merasa diutamakan adalah kebutuhan pokok. Apabila
belum puas walaupun satu kebutuhan telah seseorang memiliki pendapatan lebih barulah
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 36
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.IV No.7 • Maret 2013 2086-6011
kebutuhan sekunder atau barang mewah barang inferior memiliki hubungan yang
dikonsumsikan seseorang. Reksoprayitno negatif terhadap pendapatan karena jika
(2004:212) menjelaskan bahwa manusia kenaikan pendapatan maka permintaan
dalam memenuhi kebutuhan terlebih dahulu terhadap barang inferior akan menurun.
perlu melakukan usaha, melalui usaha Dengan menganggap pendapatan tetap
diperoleh pendapatan yang digunakan untuk sebenarnya tidak dapat ditafsirkan bahwa
konsumsi. pendapatan tidak mempunyai pengaruh
terhadap jumlah barang yang diminta,
Tujuan kegiatan ekonomi pada
karena masih ada faktor-faktor lain yang
umumnya adalah untuk menambah
juga tidak kurang penting yaitu barang lain
kebutuhan masyarakat dalam kehidupannya,
dan selera.
terutama kebutuhan primer. Apabila
masyarakat sudah dapat memenuhi semua Sihotang (2004:94) mengemukakan
kebutuhannya, baik kebutuhan primer bahwa: “Pendapatan dapat diartikan sebagai
maupun sekunder berarti masyarakat jumlah penghasilan yang diperoleh dari jasa-
tersebut telah dapat mencapai kemakmuran. jasa kegiatan yang dilakukan yang diserahkan
Bekerja atau melakukan kegiatan usaha pada suatu waktu terentu atau pendapatan
baik di bidang produktif maupun jasa, dapat juga diperoleh dari harta kekayaan”.
diharapkan masyarakat ditujukan untuk
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
dapat menghasilkan kebutuhan masyarakat
Mubyarto (2005:10) bahwa: “Pendapatan
itu sendiri. Melalui hasil usaha atau
adalah hasil berupa uang atau material
memproduksi sendiri maka suatu kebutuhan
lainnya”. Pendapatan yang diterima oleh
konsumsi juga dapat diperoleh.
subjek ekonomi berdasarkan prestasi yang
c. Pendapatan diserahkan yaitu pendapatan dari pekerjaan,
pendapatan dari proyek yang dilakukan
Pendapatan seseorang dapat
sendiri atau perorangan dan pendapatan
didefinisikan sebagai banyaknya penerimaan
yang diperoleh seseorang berasal dari
yang dinilai dengan satuan mata uang
kekayaan sektor sub sistem.
yang dapat dihasilkan seseorang atau
suatu bangsa dalam periode tertentu. Soekartawi (2002:132) menjelaskan
Reksoprayitno (2004:79) mendefinisikan: pendapatan akan mempengaruhi banyaknya
“Pendapatan (revenue) dapat diartikan barang yang dikonsumsikan, bahkan sering
sebagai total penerimaan yang diperoleh kali dijumpai dengan bertambahnya
pada periode tertentu”. Dengan demikian pendapatan, maka barang yang dikonsumsi
dapat disimpulkan bahwa pendapatan bukan saja bertambah, tapi juga kualitas
adalah sebagai jumlah penghasilan yang barang tersebut ikut menjadi perhatian.
diterima oleh pada anggota masyarakat Misalnya sebelum adanya penambahan
untuk jangka waktu tertentu sebagai balas pendapatan beras yang dikonsumsikan
jasa atau faktor-faktor produksi yang telah adalah kualitas yang kurang baik, akan tetapi
disumbangkan. setelah adanya penambahan pendapatan
maka konsumsi beras menjadi kualitas yang
Pendapatan PNS adalah penerimaan
lebih baik.
dari gaji tetap, atau balas jasa dari hasil
usaha yang diperoleh setelah dipotong Pendapatan seseorang atau individu
pajak PPH oleh setiap pegawai dalam satu dapat diartikan sebagai jenis pendapatan
bulan. Pendapatan yang diperoleh pegawai masyarakat, termasuk pendapatan yang
negeri sipil dari usaha sampingan adalah diperoleh tanpa melakukan kegiatan
pendapatan tambahan yang merupakan apapun, yang diterima oleh penduduk.
penerimaan lain dari luar aktivitas pokok Pendapatan pribadi merupakan pendapatan
atau pekerjaan pokok. Pendapatan dari hasil usaha yang diperoleh individu atau
sampingan yang diperoleh secara langsung kelompok rumah tangga dan digunakan untuk
dapat digunakan untuk menunjang atau memenuhi kebutuhan sehari-hari.
menambah pendapatan pokok.
Pendapatan sesuatu negara atau
Pendapatan memiliki hubungan yang pendapatan yang diperoleh masyarakat akan
positif terhadap barang normal, sedangkan dapat meningkatkan tabungan masyarakat
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 37
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.IV No.7 • Maret 2013 2086-6011
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 38
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.IV No.7 • Maret 2013 2086-6011
semakin rendah tingkat konsumsi, berarti akan menambah barang yang akan dibeli
semakin miskin. Untuk dapat mengkonsumsi berlaku untuk barang normal. Dari kurva
seseorang harus mempunyai pendapatan. konsumsi pendapatan maka dapat diturunkan
Apabila pendapatan meningkat, seseorang sehingga membentuk sebuah kurva Engel
dapat mengkonsumsi barang dalam jumlah (Engel Kurve).
yang lebih banyak, namun tidak semua
pendapatan digunakan untuk konsumsi, 3. Metode Penelitian
akan tetapi bagi seseorang yang memiliki Penelitian ini dilakukan di Kantor
kelebihan pendapatan setelah konsumsi akan Bupati Kabupaten Bireuen. Batasan masalah
digunakan untuk menabung. Menurut Gossen yang diteliti adalah tentang pendapatan
(dalam buku Kadariah, 2002:97) menjelaskan Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta tingkat
bahwa kepuasan konsumsi diperoleh konsumsi rata-rata. Tingkat pendapatan
dengan tingginya pendapatan. Jika jumlah Pegawai Negeri Sipil dibatasi pada PNS yang
suatu barang yang dikonsumsikan dalam menduduki jabatan Kepala Bagian yang
jangka waktu tertentu terus ditambah, berpangkat Penata Muda ke atas sampai
maka kepuasan total yang diperoleh juga dengan pembina ke atas (Golongan III/a
bertambah, hal ini ada kemampuan dari sampai IV/b).
tingkat pendapatan yagn diperoleh. Akan
tetapi kepuasan marginal (tambahan Jumlah PNS di lingkungan Kantor Bupati
kepuasan yang diperoleh jika konsumsi Kabupaten Bireuen sebanyak 391 orang.
ditambah dengan satu unit) akan semakin Untuk kepentingan penelitiasn ini digunakan
berkurang. Bahkan bila konsumsi terus sampel sebanyak 44 PNS, terdiri dari:
dilakukan pada akhirnya tambahan kepuasan PNS yang menduduki jabatan Kepala Sub
yagn diperoleh akan menjadi negatif dan Bagian yang berpangkat Penata Muda keatas
keupasan total menjadi berkurang. eselon IV (III/a dan III/b) adalah 30 orang,
yang menduduki jabatan kepala Bagian
Konsep pendapatan nasional dari segi yang berpangkat Penata keatas eselon III
penerimaan sebagaimana dijelaskan oleh (golongan III/c dan III/d) adalah 11 orang
Keyness (dalam buku Muana, 2004:67) adalah dan yang menduduki jabatan Asisten yang
dalam meningkatkan pendapatan nasional berpangkat Pembina keatas atau eselon II
adalah beberapa asumsi penting yang perlu (golongan IV/a dan IV/b) adalah 3 orang.
diperhatikan adalah:
Penelitian ini bersifat kuantitatif
1) Sektor pemerintah dalam hal ini dengan yaitu menganalisis data yang telah
asumsi tidak ada pajak, jaminan sosial, terkumpul dilapangan dan dianalisis dengan
pengeluaran pemerintah, atau setiap menggunakan rumus Regresi sederhana
unsur yang berhubungan dengan sektor yaitu:
pemerintah. Dalam hal ini pendapatan K = a + bP + e (Sudjana, 2001 : 149)
nasional adalah sama (Yd = Y). (C= Konsumsi, Y= Pendapatan)
2) Sektor luar negeri tidak dimasukkan atau Kriteria pengujian hipotesis menggunakan
diabaikan, karena tidak ada ekspor dan taraf signifikan 5%.
impor. Jadi perekonomian diasumsikan
sebagai perekonomian tertutup.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Garis konsumsi pendapatan adalah
suatu garis atau kurva yang menghubungkan a. Karakteristik Responden
beberapa keseimbangan yang bergeser akibat Karakteristik responden dapat di
peubah pendapatan nasional. Teori Engel deskripsikan bahwa.
memfokuskan tentang sektor perdagangan
luas negeri, yaitu untuk melihat pengaruh 1). Mayoritas umur responden antara 36
kegiatan perdagangan luar negeri terhadap tahun sampai dengan 40 tahun yaitu 52%
permintaan agregat dan juga tingkat 2). Berdasarkan tingkat pendidikan bahwa
pendapatan nasional serta output nasional tingkat pendidikan responden yang
dalam perekonomian domestik. tertinggi persentase adalah tamatan
sarjana (S1) yaitu 79%, responden yang
Kurva Engel konsumsi pendapatan menamatkan tingkat pendidikan program
bahwa, apabila pendapatan bertambah maka
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 39
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.IV No.7 • Maret 2013 2086-6011
Sarjana (S2) adalah 16% dan yang paling Dari persamaan di atas mengandung arti
kecil tingkat persentase yaitu responden bahwa:
menamatkan pendidikannya jenjang
Nilai Koefisien regresi sebesar 1,2098
Akademi yaitu sebesar 5%.
menunjukkan bahwa apabila terjadinya
3). Golongan PNS yang diteliti, memiliki
perubahan pendapatan sebesar satu juta saja
golongan III/a dan golongan III/b adalah
yang diperoleh PNS maka terjadinya kenaikan
68%, responden yang dolongan III/c dan
terhadap konsumsi pegawai sebesar 1,21
III/d yaitu 25% dan golongan IV/a dan IV/
persen.
b adalah 7%.
Koefisien Regresi (R) diperoleh angka sebesar
b. Tingkat Pendapatan PNS 0,927 yang berarti bahwa nilai tingkat
keretan hubungan pendapatan PNS sangat
Tinggi rendahnya pendapatan pegawai
ytinggi pada kebutuhan konsumsi.
adalah didasarkan pada golongan dan
jabatan. Pendapatan adalah hasil berupa Koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai
uang atau material lainnya. Pendapatan yang sebesar 0,894 atau 89,4% mempunyai makna
diterima oleh subjek ekonomi berdasarkan bahwa, kontribusi variabel pendapatan
prestasi yang diserahkan yaitu pendapatan sebesar 89,4 % terhadap konsumsi.
dari pekerjaan, pendapatan dari proyek
2). Tanggapan Hipotesis
yang dilakukan sendiri atau perorangan dan
pendapatan yang diperoleh seseorang berasal Sebagaimana hipotesis yang telah
dari kekayaan. Untuk lebih jelasnya tingkat dirumuskan bahwa, terdapat pengaruh
pendapatan PNS sebagaimana disajikan pada yang signifikans antara tingkat pendapatan
tabel di bawah ini. dengan tingkat konsumsi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) pada Kantor Bupati Bireuen.
Tabel 1. Tingkat Pendapatan PNS
No. Pendapatan (Rp) (%)
Hasil uji hipotesis diperoleh t-hitung
1. < Rp. 5.000.000 18 sebesar Thitung sebesar 3,382 dan Ttabel =
2. Rp. 5.999.000 – Rp. 8.000.000 55 2,44, pada taraf signifikan 0,05 yaitu dk-n
3. > 8.000.000 27 = (44-2) = 42 yaitu 2,44. Dengan demikian
Jumlah 100 dapat dijelaskan bahwa t-hitung lebih besar
Sumber : Hasil Penelitian dari t-tabel yaitu 3,382 ≥ 2,44 (Thitung ≥ Ttabel
) yang artinya dengan tingkat keyainan 95%,
uji signifikans menyatakan terdapat penga-
c. Analisis Pengaruh Pendapatan PNS ruh tingkat pendapatan terhadap konsumsi.
terhadap Tingkat Konsumsi 3). Pembahasan
1). Hasil Pengolahan Data Sebagaimana hasil penelitian diperoleh
Hasil pengolahan data hasil penelitian jawaban bahwa tingkat konsumsi PNS
tentang pendapatan (P) dan tingkat konsumsi pada Kantor Bupati Kabupaten Bireuen
(C), dinyatakan sebagai berikut; dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
Secara umum dapat dijelaskan, apabila
Tabel 2. Hasil Analisis Regressi tingkat pendapatan PNS semakin meningkat
Variabel Koefisien Std.Error t-hitung maka semakin tinggi pula pengeluaran
Estimasi konsumsi. Tindakan yang dilakukan PNS
Constanta 1,0387 1.563 3,382 dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sudah
Konsumsi 1,2098 ,011 tepat, dalam arti bahwa pada saat tingkat
R = 0,927 Thitung = 3,382 Ttabel = 2,44 pendapatan tinggi maka kebutuhan konsumsi
R2 = 0,894 juga ditingkatkan.
Adj R2= 0,978
Tingkat pendapatan yang diperoleh
pegawai tidak seluruhnya digunakan
Atau dlam bentk persamaan, dinyatakan; untuk konsumsi, akan tetapi kelebihan
C = 1,0387 + 1,2098 P. dari kebutuhan konsumsi digunakan untuk
menabung. Selain untuk tabungan maka
sisa pendapatan yang tidak habis untuk
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 40
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.IV No.7 • Maret 2013 2086-6011
Mahyu Danil|Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi PNS Kantor Bupati Kabupaten Bireuen 41