Beban – beban yang dapat disuplai oleh penyearah ini adalah yang bersifat
resistif, induktif, atau kapasitif. Gambar 8.1 (b) memperlihatkan bentuk –
bentuk gelombang untuk beban resistif.
+
is
io
vp vs Vo R
(a)
(b)
Gambar 8.1 Penyearah satu – fasa setengah gelombang tak terkendali dengan
beban resistif. (a) Diagram rangkaian. (b) Bentuk – bentuk
gelombang.
Vs = Vm sin ωt (8-1)
dimana :
vo = Vm sin ωt untuk 0 ≤ ωt ≤ π
vo = 0 untuk π ≤ ωt ≤ 2π (8-2)
Dari Gambar 8.1 (a) terlihat bahwa arus input (is) sama dengan arus beban
(io), dan sama juga dengan arus dioda (id). Jadi bentuk gelombang ketiga arus
itu adalah sama.
Dengan menggunakan rumus harga rata – rata dan harga efektif, maka untuk
penyearah satu – fasa setengah gelombang didapatkan
Vm
Vdc = = 0,3183 Vm (8-3)
π
+
iD1 iD2
D1 io
D2
Vs Vo R
D3 D4
iD3 iD4
_
(a)
2Vm
Vdc = = 0, 6366 Vm (8-8)
π
Is(av) = 0 .................................................................................................(8-13)
Dimana :
Rumus harga rata – rata dan harga efektif untuk tegangan output pada
penyearah satu – fasa jembatan sama dengan rumus harga rata – rata dan harga
L
L
Io Io
Ic Io
R R
VL Vo VL C Vo VL Vo R
Vs C V0 R
_ _
Filter
D L +
IDm I0
Vm sin wt Dm V0
R
_
(a)
iO
Im
t
0
2 3
VO
V max
Dengan L
Tanpa Dm
iO
I max
t
0
2 2 2
V max
Dengan Dm, L
VO
iO
I max
V min
I min
t
0
2
(b)
Faktor rifel (RF) arus beban secara teoritis dari persamaan (8-15) dan (8-16)
diatas adalah :
Dalam keadaan mendapat filter-L, maka faktor ripel(RF) arus beban akan
menjadi :
π2 .cos2 ϕ π sin3 ϕ cos ϕ(1+e−π/tan ϕ )
RF = √ + −1 (8-18)
4 2 (1−e−π/tanϕ )
Dimana :
= tan-1 (2πfL/R) (8-19)
L = induktansi dari induktor
R = Resistansi beban
f = frekuensi gelombang
Karena bentuk gelombang tegangan beban dan arus beban adalah sama,
maka rumus pada persamaan (8-19) diatas berlaku pula untuk tegangan beban.
Persamaan (8-19) diatas adalah rumus eksak untuk menghitung RF dari
suatu penyearah satu-fasa setengah gelombang berbeban resistif yang difilter
dengan induktor.Dalam prakteknya,jika RF yang diinginkan telah
ditentukan,maka sudut dari persamaan (8-19) dapat dihitung dengan
cara”trial and error”,sehingga pada akhirnya kebutuhan induktansi (L) dapat
dihitung.
Gambar 8.6 (a) dan (b) memperlihatkan npenerapan filter-L pada
penyearahsatu–fasa gelombang penuh. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa pengaruh Filter-L pada penyearah satu-fasa gelombang
penuh berbeban resistif adalah membuat arus maupun tegangan beban menjadi
kontinu serta tidak dihasilkan tegangan total yang negatif. Jadi dalam hal
ini,kedua rangkaian tidak perlu lagi memakai freewheeling.
P
D1 io
D2
vs1
vo io L
Vs Vo
CT _ R
R +
vs2
D2
N D3 D4
(a) (b)
Gambar 8.6 Penerapan filter L pada penyearah satu-fasa gelombang penuh, (a)
Rangkaian centre–tap. (b) Rangkaian jembatan.
Tanpa L
VO
Vm
iO
Im
t
0
2 3
VO Dengan L
V max
V1
V min iO
I max
I
I min1
t
0
2
Dalam keadaan mendapat filter-L, maka faktor ripel (Rf) arus beban akan
menjadi :
π2 cos2 ∅ π sin3 ∅ cos ∅(1+e−π⁄tan ∅ )
RF = √ + −1 (8-23)
8 2(1−e−π⁄tan ∅ )
S2
D1
P S1 +
A1
L io
S3 B
e
Regulator vs b
V1 Vo a
AC 1 - fasa V2
n
D2
_
N
(a)
S2
+
L
A1
io
D1 D2
P S1 B
e
Regulator Vo b
AC 1 - fasa
vs V1 V2 a
n
N
D3 D4
_
(b)
Gambar 8.8 Diagram rangkaian percobaan filter pada penyearah satu- fasa tak
terkendali, (a) Setengah gelombang. (b) Gelombang penuh jembatan.
Osiloskop
Regulator ac satu-fasa
Transformator centre-tap
Dioda
Amperemeter
Voltmeter
1. Membuat rangkaian seperti pada Gambar 8.6 (b) dimana beban yang
digunakan adalah tahanan geser (R) 2 × 75 Ω/3A.
2. Dalam keadaan tegangan output regulator minimum, tutup saklar S.
3. Menaikkan tegangan output regulator hingga pembacaan voltmeter V1
menunjukkan 60 V.
4. Mencatat harga rata – rata dari tegangan output, arus beban, arus input, dan
arus dalam salah satu dioda. (Lihat penunjukkan V2, A2, A1, dan A3).
Masukkan data anda kedalam tabel yang telah disediakan.
5. Dengan menggunakan Lucas Nülle, amati dan gambarkan bentuk
gelombang dari tegangan beban, arus beban, arus input, dan arus dalam
salah satu dioda.
6. Mencatat harga efektif (rms) dari tegangan output, arus beban, arus input,
dan arus dalam salah satu dioda. (Lihat penunjukkan V2, A2, A1, dan A3).
Masukkan data anda ke dalam tabel yang telah disediakan.
7. Mengulangi langkah no. 4 sampai no. 6 di atas untuk tegangan output
regulator ac sebesar 90 V.
8. Mengulangi langkah no. 1 sampai no. 7 diatas untuk beban induktif
(R-L)
9. Meminimumkan kembali tegangan output regulator, dan buka saklar S.
10. Meng-off-kan sumber. Percobaan selesai.
1. Beban Resistif
R = 150 ohm
1. Beban Resistif
Tanpa Filter
No. (V) (V) (A) (V) (A) (A) (A) (A) (A)
R = 150 ohm
Dengan Filter
2. Beban Induktif
Tabel 8.6 Hasil percobaan pada beban induktif
Vs Vdc Idc Vrms Irms Id Is(av) Id(rms) Is
No. (V) (V) (A) (V) (A) (A) (A) (A) (A)
Gambar 8.9. Bentuk gelombang tegangan dan arus beban (penyearah 1 fasa setengah
gelombang tanpa filter). Beban resistif (R = 150 ohm),Vs = 180 V, 100
V/div, 3 A/ div.
Gambar 8.10. Bentuk gelombang tegangan dan arus beban (penyearah 1 fasa
setengah gelombang tanpa filter). Beban induktif (R = 150 ohm seri
dengan ballast), Vs = 180 V, 100 V/div, 0,3 A/ div.
Gambar 8.12. Bentuk gelombang tegangan dan arus beban (penyearah 1 fasa
setengah gelombang dengan filter dengan dioda freewheeling). R = 150
ohm, L = ballast, Vs = 180 V, 100 V/div, 0,3 A/ div.
Gambar 8.14. Bentuk gelombang arus dioda (penyearah 1 fasa gelombang penuh
jembatan tanpa filter). Beban resistif (R = 150 ohm), Vs = 90 V, 0,3 A/
div.
Gambar 8.16. Bentuk gelombang arus input (penyearah 1 fasa gelombang penuh
jembatan tanpa filter). Beban induktif (R = 150 ohm seri dengan
ballast), Vs = 90 V, 0,3 A/ div.
Gambar 8.18. Bentuk gelombang tegangan dan arus beban (penyearah 1 fasa
gelombang penuh jembatan tanpa filter). Beban induktif (R = 150
ohm seri dengan ballast), Vs = 90 V, 100 V/div, 0,3 A/ div.
2. Parameter Penyearahan
a. Penyearah Satu-Fasa Setengah Gelombang Berbeban Resistif
Menentukan Faktor Bentuk (FF)
FF untuk arus
Irms 0,6
FF = = 0,39 = 1,54
Idc
FF untuk tegangan
Vrms 89,4
FF = = 57,1 = 1,57
Vdc
I 2
RF = √( Irms ) − 1
dc
0,6 2
RF = √(0,39) − 1 = 1,17
RF untuk tegangan
Vrms 2
RF = √( ) −1
Vdc
66,9 2
RF = √(57,7) − 1 = 0,587
FF untuk tegangan
Vrms 66,9
FF = = 57,7 = 1,16
Vdc
I 2
RF = √( rms ) − 1
Idc
0,45 2
RF = √( 0,4 ) − 1 = 0,52
RF untuk tegangan
V 2
RF = √( Vrms ) − 1 ssss
dc
66,9 2
RF = √( ) − 1 = 0,59
57,7
FF untuk tegangan
Vrms 108,8
FF = = = 3,46
Vdc 31,4
I 2
RF = √( Irms ) − 1
dc
0,23 2
RF = √(0,17) − 1 = 0,911
RF untuk tegangan
V 2
RF = √( Vrms ) − 1
dc
108,8 2
RF = √( 31,4 ) − 1 = 3,318
FF untuk tegangan
Vrms 65,6
FF = = 57,8 = 1,135
Vdc
I 2
RF = √( Irms ) − 1
dc
0,3 2
RF = √(0,29) − 1 = 0,264
RF untuk tegangan
V 2
RF = √( Vrms ) − 1
dc
65,6 2
RF = √(57,8) − 1 = 0,537
Imax × R total
γ = 180° − sin−1 ( )
Vmax
1,02 × 296
γ = 180° − sin−1 ( )
260
γ = tidak terdefinisi
1,02 × 150
γ = 180° − sin−1 ( )
260
γ = 143,9520899°
persamaan yang dipakai adalah:
cos 𝜙 × 𝑒 −𝛾𝜋⁄180 tan 𝜙
cos(𝛾 − 𝜙) =
1 − 𝑒 −𝜋⁄tan 𝜙
RF = 0,516307625
maka:
Pballast
R total = R + R ballast = R +
Iballast 2
20
R total = 150 + = 296 Ω
0,372
Imax × R total
γ = 180° − sin−1 ( )
Vmax
0,54 × 296
γ = 180° − sin−1 ( )
130
γ = tidak terdefinisi
R total = R = 150 Ω
Imax × R total
γ = 180° − sin−1 ( )
Vmax
0,54 × 150
γ = 180° − sin−1 ( )
130
γ = 141,4588225°
0,4502 𝑉𝑠
𝐼𝑑 = 𝐼𝑠(𝑎𝑣) = 𝐼𝑑𝑐 = = 0,36 𝐴
𝑅
0,7071 𝑉𝑠
𝐼𝑑(𝑟𝑚𝑠) = 𝐼𝑠 = 𝐼𝑟𝑚𝑠 = = 0,57 𝐴
𝑅
Hasil selengkapnya dapat dilihat dalam tabel 8.7.
0,9003 𝑉𝑠
𝐼𝑑𝑐 = = 0,36 𝐴
𝑅
𝑉𝑠
𝐼𝑠 = 𝐼𝑟𝑚𝑠 = = 0,4 𝐴
𝑅
0,4502 𝑉𝑠
𝐼𝑑 = = 0,18 𝐴
𝑅
0,7071 𝑉𝑠
𝐼𝑑(𝑟𝑚𝑠) = = 0,28 𝐴
𝑅
𝐼𝑠(𝑎𝑣) = 0
Variabel- variabel :
Y = ε = 10-8
𝑉𝐼 2
M = = tan (√( 𝑃 ) − 1)
-1
A =𝛽
Lbl 1 : ? Y : ? M : ? A : sin ( M – A ) B :
Lbl 2 : sin ( M – A ) B : sin M × e ( -A 180 tan
M ) C ( C B – 1 )2 D D-1 Y-1 Goto
3 : M + sin-1 C + 180 A Goto 2 : Lbl 3 : A
Goto 1
1
𝑉𝑟𝑚𝑠 = 0,3989 𝑉𝑠 √𝛽 − sin 2𝛽 = 104,94 𝑉𝑜𝑙𝑡
2
0,2251 𝑉𝑠
𝐼𝑑 = 𝐼𝑠(𝑎𝑣) = 𝐼 = (1 − cos 𝛽) = 0,18 𝐴
𝑑𝑐 𝑅
0,7071 𝑉𝑠 cos 𝜙 𝑋
𝐼𝑑(𝑟𝑚𝑠) = 𝐼𝑠 = 𝐼𝑟𝑚𝑠 = √ = 0,24 𝐴
𝑅 𝜋
Menghitung sudut :
𝑉𝐼 2
𝜙 = tan−1 √( ) − 1 = 75,77678016°
𝑃
0,9003 𝑉𝑠
𝐼𝑑𝑐 = = 0,37 𝐴
𝑅
𝐼𝑑 = 0,185 𝐴
𝐼𝑑(𝑟𝑚𝑠) = 0,262 𝐴
𝐼𝑠(𝑎𝑣) = 0
Hasil selengkapnya dapat dilihat dalam tabel 8.10.
2. Parameter Penyearahan
a. Penyearah Satu-Fasa Setengah Gelombang Beban Resistif
Faktor Bentuk (FF)
π
FF =
2
Efisiensi Penyearah
400
η (%) = π2
√8
TUF = π2
CF = 2
Efisiensi Penyearah
800
η (%) = π2
Variabel- variabel :
Y = ε = 10-8
𝑉𝐼 2
A = = tan-1 (√( 𝑃 ) − 1)
M =𝛾
Lbl 1 : ? Y : ? M : ? A : 1 X : cos ( M –
A ) B Lbl 2 : cos ( M – A ) B : cos A × e ( -
M 180 tan A ) C : ( C B – 1 )2 D : D-1
Y-1 Goto 3 : X + 1 X : A + cos-1 C M : Goto
2 : Lbl 3 : M X Goto 1
Persamaan :
Variabel- variabel :
Y = ε = 10-8
𝑉𝐼 2
M = = tan-1 (√( 𝑃 ) − 1)
A =𝛽
Baris-baris program :
Lbl 1 : ? Y : ? M : ? A : sin ( M – A ) B :
Lbl 2 : sin ( M – A ) B : sin M × e ( -A 180 tan
M ) C ( C B – 1 )2 D D-1 Y-1 Goto
3 : M + sin-1 C + 180 A Goto 2 : Lbl 3 : A
Goto 1
𝜋 cos 𝜙 𝑋
𝐹𝐹 = √ = 1,349869469
1 − cos 𝛽 𝜋
𝜋𝛽 1
𝜋 (180 − 2 sin 2𝛽)
√
𝑅𝐹 = − 1 = 3,948429443
(1 − cos 𝛽)2
𝜋 cos 2 𝜙
𝑅𝐹 = √ [𝑋] − 1 = 0,906723543
(1 − cos 𝛽)2
𝜂 = 18,18795152 %
Menghitung CF
2 sin 𝛾
𝐶𝐹 = = 4,913339052
𝑋
cos 𝜙 √𝜋
Menghitung TUF
(1 − cos 𝛽)2
𝑇𝑈𝐹 = = 0,470237648
𝜋 cos 𝜙 √2𝑋𝜋
Persamaan :
Variabel- variabel :
Y = ε = 10-8
𝑉𝐼 2
A = = tan-1 (√( 𝑃 ) − 1)
M =𝛾
Baris-baris program :
Lbl 1 : ? Y : ? M : ? A : 1 X : cos ( M –
A ) B Lbl 2 : cos ( M – A ) B : 2cos A × e ( -
M 180 tan A ) ( 1 – e ( - tan A ) ) C : (
C B – 1 )2 D : D-1 Y-1 Goto 3 : X + 1 X
: A + cos-1 C M : Goto 2 : Lbl 3 : M X Goto 1
FF = 1,001774443
π2
RF = √ − 1 = 0,483425847
8
RF = 0,059598944
η = 89,87215862
Menghitung CF
2 sin γ
CF =
8 sin3 ϕ cos ϕ (1 + e−π⁄tan ϕ )
√2 cos 2 ϕ +
π(1 − e−π⁄tan ϕ )
CF = 1,079813441
Menghitung TUF
8
TUF =
16 sin3 ϕ cos ϕ (1 + e−π⁄tan ϕ )
π2 √4 cos 2 ϕ +
π(1 − e−π⁄tan ϕ )
TUF = 0,898721586
𝑉𝐼 2
= tan-1 (√( 𝑃 ) − 1) = 75,77678016°
Maka :
RF = 0,279336396
𝑉𝐼 2
= tan-1 (√( 𝑃 ) − 1) = 75,77678016°
RF = 0,059598943
Is(av) 0 0,02 -
Is(av) 0 0,02 -
Is 0,60 0,63 5
Is(av) 0 0,02 -
Is(av) 0 0,02 -
1,54 1,96
Arus
1,55 1,32
π
FF 2 1,57 0,05
Tegangan
1,57 0,05
1,17 3,415
Arus
1,18 2,59
1
√π2 − 4
RF 2 1,21 0,11
Tegangan
1,21 0,11
41,52 2,45
400
ŋ (%) π2 41,30 1,90
0,31 8,17
√8
TUF π2 0,29 1,20
2
CF 2,12 6
1,13 1,74
Arus
π 1,12 0,84
FF √8 1,16 4,44
Tegangan
1,12 0,84
0,52 7,57
Arus
0,50 3,43
1
√2π2 − 16
RF 4 0,59 22,05
Tegangan
0,50 3,43
76,67 5,41
800
ŋ (%) π2 80,07 1,22
0,895 10,42
8
TUF π2 0,91 12,27
√2
CF 1,38 2,42
1,353 0,232
𝜋 cos 𝜙 𝑋
Arus √ 1,349869469
1 − cos 𝛽 𝜋
1,481 9,714
FF
3,46 15,052
𝜋𝛽 1
√𝜋 (
Tegangan 180 − 2 sin 2𝛽) 4,073094041
1 − cos 𝛽
2,952 27,524
0,911 0,472
𝜋 cos 2 𝜙
Arus √ [𝑋] − 1 0,906723543
(1 − cos 𝛽)2
1,093 20,544
RF
3,318 15,967
𝜋𝛽 1
𝜋 (180 − 2 sin 2𝛽)
Tegangan √ 3,948429443
−1
(1 − cos 𝛽)2
2,78 29,592
0,193 58,957
(1 − cos 𝛽)2
0,470237648
TUF 𝜋 cos 𝜙 √2𝑋𝜋
0,194 58,744
2 sin 𝛾
𝑋 4,913339052
CF cos 𝜙 √ 𝜋
2,25 54,206
1,034 3,217
𝜋 2 cos 2 𝜙 𝜋(1 + 𝑒 −𝜋⁄tan 𝜙 ) sin3 𝜙 cos 𝜙
Arus √ + 1,001774443
8 2(1 − 𝑒 −𝜋⁄tan 𝜙 )
1,024 2,219
FF
1,135 2,186
𝜋
Tegangan 1,110720735
2√2
1,085 2,316
0,265 344,639
𝜋 2 cos2 𝜙 𝜋(1 + 𝑒 −𝜋⁄tan 𝜙 ) sin3 𝜙 cos 𝜙
Arus √ + − 1 0,059598944
8 2(1 − 𝑒 −𝜋⁄tan 𝜙 )
0,22 269,134
RF
0,537 11,082
𝜋2
Tegangan √ −1 0,483425847
8
0,421 12,913
200√2
90,03 0,176
𝜋 2 cos 2 𝜙 𝜋(1 + 𝑒 −𝜋⁄tan 𝜙 ) sin3 𝜙 cos 𝜙
𝜋√ +
8 2(1 − 𝑒 −𝜋⁄tan 𝜙 )
0,998 11,047
8
2 sin 𝛾
Setengah Gelombang
Vs =120
1,17 3,415 1,21 0,11
V 1
Tanpa filter √𝜋 2 − 4
Vs =180 2
0,18 2,59 1,21 0,11
V
Dengan Vs =120
0,94 3,67 0,99 9,18
filter tanpa V
0,906723543
dioda Vs =180
1,12 23,52 0,17 29,04
freewheeling V
Dengan Vs =120
0,55 96,89 0,59 111,22
filter dengan V
0,279336396
dioda Vs =180
0,8 186,39 0,75 168,49 0,516307625 84,83
freewheeling V
Jembatan