0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
53 tayangan4 halaman
Teks ini menceritakan tentang seorang tokoh yang awalnya adalah seorang tentara muda pada masa revolusi kemerdekaan. Ia kemudian menjadi wakil menteri di era Soekarno namun kemudian dipecat karena tuduhan indisipliner. Ia kemudian bersembunyi dan bergabung kembali dengan tentara setelah peristiwa G30S sambil terus berkarya dalam bidang intelijen dan diplomasi.
Deskripsi Asli:
Biografi singkat salah satu orang kuat di masa Orba
Teks ini menceritakan tentang seorang tokoh yang awalnya adalah seorang tentara muda pada masa revolusi kemerdekaan. Ia kemudian menjadi wakil menteri di era Soekarno namun kemudian dipecat karena tuduhan indisipliner. Ia kemudian bersembunyi dan bergabung kembali dengan tentara setelah peristiwa G30S sambil terus berkarya dalam bidang intelijen dan diplomasi.
Teks ini menceritakan tentang seorang tokoh yang awalnya adalah seorang tentara muda pada masa revolusi kemerdekaan. Ia kemudian menjadi wakil menteri di era Soekarno namun kemudian dipecat karena tuduhan indisipliner. Ia kemudian bersembunyi dan bergabung kembali dengan tentara setelah peristiwa G30S sambil terus berkarya dalam bidang intelijen dan diplomasi.
Selamat Jalan Pak Pitut tentara Nasionalis wilayah Kedu Selatan, Kebumen-
Karanganyar. Tetapi sebelum dia belajar dasar-dasar
Oleh: Yul Amrozi enginering, batalyonnya harus dihadapkan pada panggilan perang. Bukan perang melawan Belanda Orang tua itu selalu mengenakan kacamata hitam. seperti yang dia tahu sebelumnya tetapi berperang Wajahnya yang tirus kerap memunculkan senyum ke Madiun melawan gerakan Partai Komunis yang khas orang Jawa dengan dihiasi kumis rapi di atas telah menguasai Madiun. deretan gigi yang masih rapi.
Ternyata satu peleton yang dikirim menembus
Senyum yang biasa, umum, seperti orang tua dari daerah kekuasaan laskar partai Komunis di wilayah kampung-kampung di jawa yang ingin membuat Madiun berakhir tragis. Anak-anak muda yang minim orang di sekitarnya merasa nyaman. Tetapi sorot pengalaman bertempur, bahkan baru berstatus matanya yang tertutup kaca mata hitam, sering magang, harus menghadapi gerilyawan laskar partai terlihat berkilat-kilat walau sekilas menyelubungi Komunis yang telah mempunyai reputasi hebat dalam misteri yang lekat pada sosoknya yang ramping kurus. perang gerilya melawan Belanda. Semua kawan satu Untuk orang dengan usia kepala delapan, tulang- peleton dari si anak muda magang ini, terbunuh atau tulangnya masih tidak menunjukkan kerentaan. jika belum dalam waktu yang singkat akan tertembak. Barangkali disiplin tentara yang menghiasi hampir Sendirian, entah bagaimana caranya si anak muda sepanjang hayatnya adalah faktor utama yang magang ini bisa lolos dari wilayah kekuasaan mewariskan rangka badan yang terjaga buat gerilyawan komunis, dan kembali ke wilayah tentara purnawirawan tentara dan sekaligus veteran pejuang nasionalis Kedu Selatan. Peristiwa ini adalah peristiwa 45 ini. yang menentukan dalam hidup si anak muda magang dan meninggalkan kebencian yang tidak lekang terhadap PKI. Kelahiran Bojonegoro 23 April 1930, karirnya membentang sejak masih pelajar hingga pensiun dari tentara. Mulai dari pelajar sekaligus tentara di jaman Setelah itu, sejarah menuliskan bahwa Batalyon dari perang kemerdekaan dalam Batalyon Tentara Zeni Siliwangi didatangkan ke wilayah Jawa Tengah Pelajar Brigade 17 (1945-1950), kemudian menjadi melalui Kedu Selatan, bergabung bersama Kolonel mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia di Gatot Subroto komandan pasukan DIvisi II yang Salemba, Jakarta dengan status tugas belajar dibiayai kemudian menjabat sebagai Gubernur MIliter negara, (1952-1957), Wakil Konsul RI di Singapura Wilayah II Semarang-Surakarta, bergabung dengan (1957-1958), KOnsul RI di Singapura (1958-1959), pasukan DIvisi I wilayah Timur pimpinan Kolonel Deputi Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekom Soengkono, serta pasukan Brimob di bawah pimpinan dan Pariwisata (1959-1963). Deretan panjang riwayat M. Yasin menggempur laskar-laskar pendukung garis ini baru catatan dalam umurnya yang baru menginjak perjuangan komunis Muso di wilayah Madiun dan 30-an. sekitarnya. Peristiwa Madiun yang merupakan peristiwa perang saudara pertama di jaman Republik yang berakhir ditandai dengan eksekusi mati sebelas Seorang tentara bentukan jaman perang pimpinan pendukung Muso, yang didalamnya kemerdekaan revolusi 1945 awalnya adalah seorang termasuk nama-nama beken seperti mantan Perdana remaja tanggung umur belasan, sepantaran umur Menteri RI Amir Syarifuddin Harahap, Maruto SMA jaman sekarang, yang ingin bergabung dengan Darusman (ayah kandung Marzuki Darusman), Sardjio tentara bagian Zeni yang mengurusi perbekalan dan dan lain-lain. peralatan. Niat utama anak muda ini adalah belajar menjadi teknisi/insinyur militer, dan dia berhasil melamar dan berstatus magang di Batalyon 17 basis Si anak muda magang, turut menjadi saksi dalam ekonomi pribadinya. Hingga kemudian kisruh politik tahun terpenting dalam hidupnya, 1948. Interaksinya menjelang keruntuhan Soekarno membawa pusaran dengan pasukan Divisi Siliwangi membuat si anak yang kedua dalam hidupnya. muda magang berkenalan dan berinteraksi dengan jajaran teras pimpinannya yang waktu itu dipimpin oleh RM Kartosuwiryo. Kelak, interaksinya dengan Sekali intel tetap intel, sang wakil menteri yang gerilyawan siliwangi akan menorehkan prestasi mempunyai jabatan mentereng ternyata mempunyai penting dalam jenjang karir intelijen si anak muda misi tertentu dalam sepak terjangnya. Saat magang. Selepas ketegangan masa revolusi anak pemberontakan DI/TII diberi pengampunan pada muda ini meneruskan pendidikan setingkat SMAnya tahun 1963, menyerahnya pimpinan DI/TII ada di Bandung di SMA B III Bandung. Selepas dari hubungannya dengan konsesi transportasi darat yang Bandung anak muda ini mendapat beasiswa dari diberikan oleh sang wakil menteri. Sekaligus pemerintahan Soekarno untuk kuliah di Fakultas melengkapi kesuksesannya sebagai wakil menteri Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Universitas dengan prestasi, sang wakil menteri mengunjungi Indonesia, di Salemba Jakarta. barbagai pertemuan di wilayah divisi siliwangi sarang pemberontak DI/TII di pelosok Jawa Barat. Di masa inilah sang wakil menteri bertemu dengan pimpinan Lulus di tahun 1957, anak muda ini masuk kembali ke teras DI/TII yang dulu pernah dia kenal di masa muda, tentara. Dia diterima di sekolah Intelijen yang mendapat kepercayaan dari mereka, dan dipunyai oleh Badan Informasi Staf Angkatan Perang. membangun basis bagi perlawanan dia terhadap Dari sekolah intelijen ini dia dipercaya menjadi wakil kekuatan komunisme yang menguat di sekeliling konsulat di Singapura selama dua tahun ditambah Presiden Soekarno. satu tahun sebagai Konsulat Indonesia di Singapura. Kembali ke Indonesia dengan pangkat letnan kolonel dalam umur 33 tahun dia dipercaya menjadi Deputi Manuver wakil menteri ini ternyata terdengar oleh Menteri (sekarang wakil menteri) Angkutan Darat, pimpinan teras TNI yang saat itu dekat dengan Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata. Selama empat Soekarno. Kampanye anti komunis wakil menteri di tahun wakil menteri ini menjabat, namanya cukup kalangan mantan Divisi Siliwangi membuat dia dikenal sebagai orang yang menjadi perintis kereta mendapat benturan karir dia yang pertama. Laporan api lintas Jawa, Surabaya-Jakarta. Nama kereta Bima tentang tindakan indisipliner Letnan Kolonel yang dan Gajayana adalah nama-nama yang mendapat juga wakil menteri,pada bulan Januari 1964, sentuhan dari wakil menteri ini. membuat sang wakil menteri dipecat dari pos kementeriannya sekaligus diturunkan pangkatnya menjadi kapten. Pemecatan ini berujung pada Sesudah itu dunia Intelijen adalah jalan hidup sang penahanan sang mantan letkol alias kapten. Saat dia wakil menteri termuda dalam kabinet Soekarno, akan ditahan di wilayah Jawa Timur, sang Kapten pasca Dekrit Presiden di tahun 1959. Karena kabur ke Ibukota Jakarta. Selanjutnya di bawah reputasinya yang cukup dikenal saat menjadi perlindungan kawan-kawan dia yang sepaham konsulat di Singapura, sang wakil menteri kenyang dengan semangat anti-komunis sang Kapten dengan pergaulan dunia dan interaksi dengan bersembunyi di pesantren seorang petinggi DI/TII di intelijen dari berbagai negara. Delegasi Konferensi wilayah Gresik, yang dikenal sebagai Haji Ismail PATA Hawaii hingga Delegasi Indonesia di PBB masuk Pranoto alias Hispran untuk kemudian disembunyikan dalam riwayat sang wakil menteri. Pada masa-masa di basis kekuatan DI/TII di Sulawesi Selatan pimpinan menjadi wakil menteri ini pundi-pundi ekonomi sang Andi Sele. wakil menteri mulai berisi. Tak kurang jabatan sebagai Komisaris di hotel yang saat itu milik negara Hotel Indonesia, kemudian komisaris di Hotel Dharma Enam bulan di Sulawesi Selatan akhirnya sang Nirmala adalah faktor penting dalam kehidupan mantan wakil menteri berpangkat kapten bisa berkordinasi kembali dengan kolega tentara yang masuknya Papua Barat menjadi Irian Jaya dalam sepaham dengan dirinya. Peristiwa pembunuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jenderal 30 September membuat kekuatan PKI dalam tekanan. Seperti mendapat kekuatan baru, sang mantan wakil menteri kemudian masuk kembali ke Tetapi riwayat sang mantan wakil menteri memang dalam tentara aktif sebagai teknisi tentara melakukan masih panjang. Diplomasi dengan Amerika di Papua operasi pemberantasan PKI di daerah kelahirannya di melengkapi kemampuan dan keahlian strategi Jawa Timur. intelijen sang Mayor. Dalam kerja besar konsolidasi kekuasaan Suharto, sang Mayor mendapat tugas untuk memecah kekuatan Islam yang saat itu Tiga tahun operasi pemberantasan PKI ternyata membesar pasca keruntuhan PKI. Tugas dari Opsus mendapat perhatian dari ajudan Presiden Suharto Ali dikenal dengan sandi Komando Jihad. Sang mantan Moertopo. Ali Moertopo adalah seorang bekas wakil menteri yang berpangkat mayor saat itu tidak Komandan Banteng Raiders, bekas bawahan Mayjen menutup-nutupi misinya untuk masuk ke dalam Soeharto dari Divisi Diponegoro yang menaklukkan sarang kaum islam garis keras DI/TII. Riwayatnya yang tentara-tentara Divisi Siliwangi yang memberontak panjang dengan mantan laskar hizbullah alias Divisi yang dikenal dengan pemberontakan DI/TII. Pada Siliwangi dan peristiwa persembunyian dia di wilayah saat itu Ali Moertopo adalah komandan Opsus yang Sulawesi Selatan membuat jalan mulus dalam menjalankan tugas-tugas khusus dari Presiden menyukseskan misi utama mengarahkan kekuatan Suharto bagi konsolidasi kekuasaannya. Sang mantan Islam radikal untuk memenangkan Golkar. wakil menteri pangkatnya sudah naik sedikit lagi menjadi Mayor, saat dia resmi berada di tim Opsus yang legendaris tiga serangkai Ali Moertopo, Aloysius Terbukti bahwa pada pemilihan umum pasca Sugiyono dan dia. Soekarno yang pertama Golkar menjadi pemuncak dalam pemilu dengan merebut 23% suara. Prestasi ini ditengarai sebagai kerja besar Opsus yang Terlepas dari hiurk pikuk desersi dan rekonsiliasi sejak mengantarkan Ali Moertopo menjadi orang tahun 1963, tercatat sang mantan wakil menteri, kepercayaan Suharto yang melegenda dalam awal- menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Mingguan Lensa awal masa yang dikenal dengan nama Orde Baru. Indonesia, yang di akhir masa hidupnya menjadi Portofolio peta Islam garis keras adalah trademark nama sebuah Tabloid yang juga dia lahirkan pasca sang mantan wakil menteri yang saat itu telah usainya kekuasaan presiden Suharto. Saat dia memperoleh kembali pangkat letnan kolonelnya. menjadi wartawan-cum intelijen di masa inilah dia Setelah itu rentetan portofolio intelijen sang letkol terlibat dalam rintisan kerja besar di dalam semakin lengkap dengan kepercayaan presiden Sekretariat Bersama Golongan Karya yang akan Suharto kepada Opsus untuk menggunakan kekuatan menjadi cikal bakal partai besar penguasa republik politik dari Islam garis keras perawatannya Indonesia pasca Soekarno. menggunakan kemampuan dan jejaring sang mantan letkol yang telah kembali menjadi letkol. Reputasi sang letkol yang menguasai konsesi dari perusahaan Pada masa inilah kerja-kerja berat intelijen untuk minyak negara pertamina untuk membeli dukungan mengkondisikan peristiwa Pepera (Penentuan dari pemimpin-pemimpini Islam garis keras tidak Pendapat Rakyat) Irian Barat untuk bergabung ke main-main. Hingga saat ini saham sang letkol masih dalam negara kesatuan RI menjadi tanggung jawab jelas terekam dalam pimpinan partai Islam yang sang Mayor mantan wakil menteri. Kemampuan tersolid di bawah pimpinan majelis syura yang persuasif sang mantan wakil menteri memperoleh dikepalai oleh putra dari Danu Muhammad Hasan, poin sendiri dalam rentetan operasi Trikora pimpinan radikal yang di bawah kendali sang Letkol. penggalangan simpatisan pro Indonesia dan Akses “orang kuat” PKS, Hilmi Aminuddin ke “uang Diplomasi Indonesia di PBB yang berujung pada minyak” di timur tengah ditengarai diberikan oleh sang letkol lewat reputasinya yang mentereng di PBB radikal sekali lagi menjadi manuver politik canggih dan Opec pada tahun-tahun awal 70-an itu. yang ternyata meneguhkan kekuasaan Benny Moerdani yang memperoleh prestasi harum atas drama pembebasan pesawat Woyla di Bangkok di Ternyata konsolidasi GOlkar dan kuatnya grup bawah kepemimpinan Letkol Kopassus Sintong Aspri/Sespri Suharto di masa “uang minyak” ini Panjaitan. belum merupakan akhir dari cerita sang letkol. Kemenangan politik pasca peristiwa Malari, Konsesi Freeport, dukungan Amerika Serikat, penjinakan Walaupun begitu logika hukum kekuasaan mencatat sistem politik lewat tiga partai, rupanya belum jejak sang Letkol yang waktu itu asisten Menteri membuat kekuasaan Orde Baru nyaman. Jaringan Penerangan Ali Moertopo, sebagai pesakitan. Islam Radikal yang merupakan portofolio Sang Letkol Tuntutan penjara atas rekayasa terhadap kelompok diberangus oleh Tentara di bulan Januari 1977, sang Komando Jihad membayang. Pada saat ini dengan Letkol sendiri saat itu mendapat tugas baru untuk terpaksa sang Letkol yang sudah menjadi Kolonel menyusup ke Timor Timur guna melaksanakan misi harus melarikan diri ke Jerman. Terlalu riskan baginya melancarkan integrasi Timor Timur ke Indonesia. dinamika politik di lingkaran Suharto yang saat itu Ternyata pergeseran elit tentara di Jakarta telah menuntut kambing hitam baru. Di masa memilih menggunakan cara aneksasi ketimbang pengasingannya di Eropa sang Letkol banyak menulis persuasi seperti misi yang dilancarkan oleh sang di media massa nasional, dan menempuh pendidikan letkol. Naiknya Benny Moerdani dalam pimpinan doktoral di Universitas Leiden Belanda. Saat Intelijen di sekitar kekuasaan Suharto membuat kekuasaan Benny Moerdani berganti, sang Letkol kerja-kerja “halus” sang letkol harus kembali kembali ke tanah air, dan mulai menulis Kapita diagendakan dalam arsip. Selekta Sejarah Pergerakan Indonesia, yang dia dedikasikan bagi generasi penerus bangsa yang tidak sempat mengetahui dinamika pergerakan Indonesia Perbedaan garis taktik dan strategi intelijen dengan khususnya dari kacamata seorang pelaku sejarah dan Benny Moerdani, membuat sang Letkol memilih agen intelijen yang telah melewati empat jaman untuk berada di kubu kolega lamanya Ali Moertopo. pergolakan di Indonesia. Selamat jalan Pitut Sembari membesarkan kader-kader teknokrat golkar Soeharto, lawan atau kawan kami semua segan yang sebagian besar diisi oleh mantan-mantan aktivis kepada catatan pencapaian hidupmu. 66, sang letkol ternyata masih menyimpan berbagai portofolio intelijen yang digunakan sebagai alat “mengatur” dinamika sistem politik. File lama komando jihad yang sudah diberangus di tahun 1975, ternyata muncul kembali tahun 1981 lewat peristiwa Woyla. Peristiwa pembajakan pesawat Garuda oleh kelompok yang menamakan dirinya Komando Jihad di bawah pimpinan Imran. Berdasarkan kesaksian dari salah seorang anggota kelompok Imran, yang produktif menulis tentang Intelijen Indonesia, Umar Abduh, sang Letkol adalah perancang utama peristiwa Cicendo untuk merebut senjata dari polisi yang berujung pada pembajakan pesawat Garuda di Palembang. Bahkan sang Letkol yang melatih para pemuda simpatisan islam yang pengetahuannya nol tentang kemiliteran untuk mengenal senjata. Penyusupan dan pencemplungan sekaligus pengkondisian politik terhadap kekuatan Islam